Dunia Online

Meriam Dinasti Ming



Meriam Dinasti Ming

0Bulan ke-10, hari ke-25, Kota Chiyou.      2

Sebelum Ouyang Shuo bahkan bisa berjalan memasuki halaman di mana Chiyou melatih Pengawal Darahnya, ada aroma darah yang memancar keluar dari dalam.     

"Buka gerbang ini!"     

Kapten Pengawal Istana, Chen Dameng, melangkah maju dan menendang gerbang kayu itu hingga hancur berkeping-keping setelah mendengar perintah Ouyang Shuo ini. Dia langsung menghancurkan pintu itu dan tidak mempedulikan gembok yang menguncinya.      

"Kasar sekali!" Kata Ouyang Shuo sambil menggeleng dan berjalan memasuki halaman.      

Apa yang dia lihat di dalamnya, menyebabkan wajahnya langsung memucat. Di dalam halaman itu, benar-benar bisa disebut sebagai neraka di dunia.      

Dia melihat tulang belulang yang hancur tersebar ke mana-mana. Darah membasahi tembok halaman, dan terdapat banyak bekas telapak tangan berdarah di sana. Bahkan tanah dari tempat ini juga diwarnai oleh darah.     

Banyak sekali lalat dan serangga yang menikmati 'jamuan' di halaman ini.      

Di sudut halaman terdapat sebuah kolam batu, dengan panjang lima meter dan lebar tiga meter. Aroma darah yang kental tercium dari kolam itu.     

Setelah diperiksa lebih teliti, kolam ini ternyata merupakan kolam darah yang sangat besar, sebuah lubang tanpa dasar dengan banyak tulang belulang yang tersebar di sekitarnya. Darah segar memenuhi seluruh kolam dan terkadang mengeluarkan gelembung.     

Bukankah pemandangan seperti ini hanya dapat di lihat di neraka?     

Ouyang Shuo teringat isi kitab yang dia baca sekilas. Dia tahu bahwa kolam darah ini adalah kunci ilmu ini. Setiap hari, Pengawal Darah akan berendam di dalam kolam ini untuk menyerap tenaga dan vitalitas yang terkandung pada darah.      

Tulang yang ada di kolam itu pasti berasal dari mayat para Suku Han, yang ditangkap untuk menjadi korban bagi kolam ini. Dengan kolam sebesar ini, entah berapa banyak yang telah dikorbankan untuk mengisinya? Kejadian seperti ini benar-benar tidak bermoral. Hanya seorang iblis yang bisa melakukan hal semacam ini, memperlakukan nyawa manusia bagaikan sampah dan memperlakukan para anggota Suku Han di teritorinya seperti hewan ternak.     

Bahkan wajah Chen Dameng dan yang lain juga berubah pucat ketika mereka melihat kejadian ini hingga mereka hampir muntah.      

"Buka tempat ini selama satu hari agar semua orang bisa melihatnya. Setelah itu, hancurkan." Ouyang Shuo tidak sanggup lagi untuk terus menatap tempat ini sehingga dia berbalik.     

"Baik paduka!" Jawab Chen Dameng dengan tegas, kemarahan memenuhi matanya.     

Sebagai seseorang yang berasal dari Suku Han, melihat orangnya menghadapi perlakuan semacam ini, dia jelas tidak merasa enak.      

Begitu misteri halaman ini terungkap, hal ini segera memunculkan kehebohan di antara semua penduduk Kota Chiyou. Jangankan para Suku Han, bahkan para Suku Barbar Gunung yang melihat hal ini juga merasa murka, karena beberapa bagian tubuh yang putus itu berasal dari anggota Suku Barbar Gunung.     

Banyak sekali orang terkasih, baik Suku Han ataupun Suku Barbar Gunung, yang menemukan anggota tubuh dari keluarga mereka di halaman ini. Mereka pun menangis pilu karenanya.      

Gambaran mereka tentang sosok Chiyou langsung runtuh.      

Kepala suku dari berbagai suku tidak berani lagi bersikap angkuh. Mereka semua berlari menuju Puri Penguasa untuk menemui Marquis Lianzhou dan mengakui posisinya sebagai Raja Barbar.      

Ouyang Shuo sendiri tidak terlalu mempedulikan hal ini. Dia berencana untuk membuat para kepala suku tersebut menjadi sedikit lebih bersemangat untuk mengakui dirinya sebagai raja mereka.      

Setelah dia kembali ke Puri Penguasa, Ouyang Shuo masih belum bisa menenangkan dirinya. Pemandangan kolam darah itu terus berulang di kepalanya; dia tidak mampu menghilangkannya. Kekejaman dari rimba belantara sekali lagi muncul dihadapannya dan membuatnya kembali tersadar.      

Awalnya, Ouyang Shuo merasa bahwa dirinya sudah cukup kejam, dan berpikir bahwa dia bisa menghadapi semua jenis tindakan kejam. Siapa yang tahu bahwa tindakan Chiyou akan membuatnya sekali lagi melebihi batasnya. Kekejaman dari rimba belantara jauh melebihi apa yang dibayangkan oleh Ouyang Shuo.      

Tidak heran pepatah mengatakan bahwa darah dan tulang memenuhi jalan seseorang menuju singgasana. Ouyang Shuo tidak bisa menahan dirinya dan mulai bertanya pada dirinya sendiri 'Apa diriku ini benar-benar telah siap?'     

"Paduka, ada masalah darurat militer!"      

Kedatangan perwira intelijen menghentikan renungannya.     

Ketika Ouyang Shuo mendengar hal ini, dia lalu mengambil surat dari tangan perwira intelijen militer itu. Surat itu berasal dari Baiqi, dan surat itu melaporkan situasi terbaru dari Benteng Mulan.     

Benteng Mulan.     

Setelah persiapan setengah bulan, Hong Xiuquan telah mengirimkan banyak sekali senjata penyerbuan dan juga perbekalan kepada Kemah Selatan. Satu batch senjata rahasia juga tiba bersama dengan benda-benda ini.      

Selain dari itu, Hong Xiuquan mengirimkan 50 ribu prajurit tambahan. Dia bahkan mengirimkan perintah bahwa mereka akan menggunakan segala cara untuk merebut Benteng Mulan.     

Kota Tianjing yang sekarang hanya memiliki kurang dari 40 ribu prajurit. Semua orang mengira bahwa Hong Xiuquan telah gila.      

Pada kenyataannya, bagaimana mungkin Hong Xiuquan yang telah mendapatkan kesempatan hidup kedua ini bertindak bodoh? Di tangannya, dia memegang sebuah kitab rahasia yang memerlukan sebuah pelabuhan agar ambisinya bisa terpenuhi. Karena itulah, dia akan membayar apapun harganya untuk dapat menjatuhkan Benteng Mulan dan menyerang Prefektur Lianzhou. Karena itu, dia bekerja sama dengan Chiyou     

Tekad Hong Xiuquan tidak akan tergoyahkan.     

...     

Pasukan selatan dari Negara Taiping dibentuk dari pasukan selatan dan barat, beserta 50 ribu prajurit tambahan dari Tianjing, mereka kini memiliki total 200 ribu prajurit. Jenderal utama mereka adalah Yang Xiuqing, dengan jenderal muda Li Xiucheng sebagai wakilnya. Selain dari mereka berdua, terdapat dua jenderal lain, Li Fengxiang dan Chen Yucheng, yang merupakan jenderal sayap kiri dan kanan pasukan ini.     

Hong Xiuquan telah bertekad bulat untuk menjatuhkan Benteng Mulan dan membuka jalan Negara Taiping menuju lautan.     

Sehari sebelum Ouyang Shuo tiba di Kota Chiyou, pada bulan ke-10, hari ke-24, pasukan selatan akhirnya mulai menyerang Benteng Mulan.     

Yang mempertahankan benteng ini adalah Divisi 3, 4 dan 5 dari Legiun Naga. Selain dari itu, ada juga Divisi 1 dari Legiun Harimau yang dipimpin oleh Zhao Sihu. Sedangkan Divisi Garnisun Prefektur Lianzhou, mereka tengah bersiaga di Kota Mulan.     

Gelombang serangan pertama dari Negara Taiping telah menderita korban yang luar biasa besar      

Sebagai benteng terkuat di Kegubernuran Nanjiang, entah berapa banyak emas dan tenaga yang telah dikerahkan untuk memperkuat Benteng Mulan ini? Ada 103 Triple Bow Arcuballistas dan 50 Trebuchet yang melontarkan hantaman 'selamat datang' pada pasukan selatan. Sebelum mereka berhasil mendekatkan kaki mereka pada tembok kota, batu dan panah sudah menghujani meeka.     

Triple Bow Arcuballistas menembakkan panah tajam. Bukan hanya senjata yang ada di Benteng Mulan memiliki jarak tembak yang jauh, senjata-senjata ini juga menembak dalam jumlah besar. Benteng ini pada dasarnya merupakan mesin penggiling daging.      

Dengan total 103 Triple Bow Arcuballistas dan 150 Arcuballistas normal terpasang di tembok benteng ini, Benteng Mulan telah membentuk garis pertahanan yang luar biasa besar. Hujan panah yang ditembakkan bagaikan Machine Gun yang ada di zaman modern, menghabiskan amunisi secara gila-gilaan.     

Dalam sepagian ini saja, mereka telah menggunakan 50 ribu anak panah dan pasak kayu, jumlah yang sangat mengerikan. Hanya Kota Shanhai yang bisa mempertahankan pengeluaran pasak kayu dan anak panah seperti ini..     

Selain dari Arcuballistas, Trebuchet juga sangat merusak. Benteng Mulan telah mempersiapkan sebuah bola api yang terbuat dari batu. Minyak api alkemia yang telah dibeli Ouyang Shuo secara gila-gilaan setahun yang lalu kini sekali lagi digunakan dalam perang.      

Para prajurit melumurkan banyak sekali batu raksasa dengan minyak api alkemia. Setelah dinyalakan, mereka akan menjadi bola api raksasa yang menghantam formasi pasukan Negara Taiping.     

Formasi musuh yang sangat erat itu benar-benar merupakan sebuah surga bagi serangan bola api. Begitu salah satu bola api itu menghantam pasukan selatan, ini menyebabkan kerusakan yang sangat luar biasa. Api itu membakar banyak sekali prajurit sehingga mereka mulai menjerit kesakitan. Jumlah bola api itu juga sama sekali tidak terhitung.     

Kali ini, Pasukan Negara Taiping benar-benar menjadi kacau, dan mereka bahkan tidak bisa membentuk barisan. Di bawah serangan dari senjata pertahanan ini, hanya dalam satu hari, pasukan selatan telah kehilangan 15 ribu prajurit. Terlebih lagi, mereka bahkan tidak dapat menyentuh tembok benteng.      

Kali ini, baik Yang Xiuqing ataupun Li Xiucheng, mereka benar-benar merasa terkejut. Benteng seperti ini bukanlah benteng yang bisa direbut sembarang orang.      

Tepat saat Baiqi tengah berpikir bahwa pasukan Negara Taiping akan mundur, mereka malah menyerbu benteng ini tanpa ampun di hari kedua. Mereka sepertinya benar-benar memenuhi perintah 'tidak akan pulang sebelum menang'.     

Di depan kekuatan dari Benteng Mulan, mereka tidak memiliki pilihan selain untuk mengeluarkan senjata rahasia dari Negara Taiping lebih awal. Bersama dengan pasukan yang menyerbu, di tengah formasi pasukan mereka, lima meriam muncul di sana. Meriam-meriam inilah senjata rahasia dari Hong Xiuquan.     

Ketika Hong Xiuquan memulai pemberontakan, Dinasti Qing sudah mencapai masa akhirnya. Penggunaan meriam sudah sangat umum di zaman itu. Karena itu, ketika dia muncul, dia jelas memiliki Kitab Petunjuk Pembuatan Senjata Api Dinasti Ming.     

Sayangnya, untuk membuat sebuah meriam, baik kebutuhan dalam bahan mentah ataupun keahlian, semuanya membutuhkan tingkatan yang tinggi. Sebagai hasilnya, tingkat kegagalan juga sangat tinggi. Terlebih lagi, untuk meningkatkan daya rusaknya dibutuhkan banyak meriam yang digunakan di saat bersamaan, sehingga sulit untuk mempersenjatai sebuah pasukan besar dengan senjata ini     

Hong Xiuquan ingin menyerang Benteng Mulan karena dia ingin menemukan pelabuhan untuk membangun kapal perang. Setelah mempersenjatai kapal perang dengan meriam, maka dia bisa memenuhi ambisinya.     

Lima meriam dapat mengeluarkan kekuatan yang menakjubkan. Menghadapi gerbang dari besi dan tembaga serta tembok tebal dari benteng ini, mereka terus membuat lubang demi lubang. Jika ini terus berlanjut, Benteng Mulan akan benar-benar berhasil direbut.      

Sayangnya, mereka hanya memiliki 5 meriam, yang juga memiliki jarak yang pendek. Karenanya, mereka memerlukan pasukan untuk melindungi meriam ini dan mendorong kelimanya ke dekat tembok di bawah hujan tembakan Arcuballistas dan Trebuchet.      

Tiba-tiba, kedua sisi sudah menderita kerugian besar. Tembok Benteng Mulan benar-benar telah rusak, sementara Negara Taiping juga kehilangan pasukannya. Sebuah Trebuchet bahkan berhasil menghancurkan salah satu meriam mereka.     

Satu hari telah berlalu dan Benteng Mulan masih tetap berdiri. Walaupun meriam itu telah berhasil membuat mereka kaget, pihak benteng masih belum menghadapi situasi yang benar-benar berbahaya. Malam itu, Baiqi segera memerintahkan Divisi Garnisun Prefektur Lianzhou untuk bergerak dan membantu pertahanan Benteng Mulan.      

Kondisi pasukan selatan Negara Taiping juga tidak terlalu bagus, karena mereka telah kehilangan lebih dari 10 ribu prajurit lagi. Jika ini terus berlanjut, maka pasukan selatan akan runtuh sebelum mereka berhasil melewati benteng ini.      

Malam itu, Yang Xiuqing mengirimkan surat pada Hong Xiuquan dan menyarankan untuk menarik mundur pasukan mereka. Dia menyarankan agar mereka merubah pusat serangan mereka ke arah utara.      

Sayangnya, Hong Xiuquan menolak saran ini. Ini merupakan pertama kalinya mereka berdua berbeda pendapat. Harus diketahui bahwa posisi Yang Xiuqing di Negara Taiping hanya berada di bawah Hong Xiuquan.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.