Dunia Online

Pasukan di Perbatasan



Pasukan di Perbatasan

0Di Cina ada sebuah pepatah. 'Jika waktunya tepat, orang akan meraup semua keuntungan, akan tetapi, jika waktunya salah orang akan menerima ganjarannya.'     
0

"Bagus!" Dariachi langsung mengambil keputusan. "Huqitu, aku memerintahkanmu untuk membawa 1000 orang dan merebut pasar itu." Dariachi telah kehilangan sikap tenangnya yang biasanya dia punya. Di bawah godaan kemenangan dan keuntungan, serta dorongan yang berasal dari para bangsawan, darahnya telah mendidih.     

"Baik!" Huqitu sangat percaya diri.     

Bulan ke-11 Hari ke-6.     

Huqitu memimpin pasukannya, tiba-tiba dia melintasi sungai pertahanan kota dan menyerang pasar yang benar-benar tidak memiliki pertahanan.     

Pasukannya mengusir semua pedagang yang ada di sana, dan juga merampas seluruh barang yang ada di pasar. Mereka juga tidak lupa untuk menyalakan api dan menghancurkan seluruh tempat itu.     

Dengan semakin membesarnya api tersebut, pasukan mereka berhasil membawa rampasan perang dalam jumlah yang sangat banyak dan pergi begitu saja.     

Pasar yang ada di luar Provinsi Persahabatan merupakan tempat perdagangan yang penting bagi Shanhai dan juga para Suku Nomaden. Setiap suku, termasuk Suku Tian Qi, memiliki pedagang di sana.     

Tindakan dari Suku Tian Feng ini bagaikan angin puyuh, dan efeknya segera menyebar ke seluruh padang rumput.     

Ketika semua suku lain mendengar berita ini, ada beberapa yang merasa iri dan yang lain cemburu. Banyak yang bahkan merasa menyesal bahwa mereka tidak memikirkan langkah ini.     

Pemenang tentu saja merasa senang, dan ketika bijih besi serta beras dalam jumlah besar dibawa kembali ke tempat suku mereka, seluruh suku menjadi ramai, dan mereka langsung mengadakan jamuan besar di hari itu juga.     

Bahkan Dariachi tidak bisa mempercayai apa yang sudah terjadi dan merasa beruntung dia tidak melepaskan kesempatan ini.     

Berdasarkan perhitungan mereka, jumlah beras ini dapat digunakan hingga setengah tahun. Bijih besi itu juga cukup untuk membuat anak panah, golok, dan zirah dalam jumlah besar.     

Suku Tian Feng sekarang sudah selangkah lebih dekat lagi untuk menjadi penguasa padang rumput.     

Di hari kedua, sebelum semangat pesta Suku Tian Feng menghilang, pembawa pesan dari Provinsi Persahabatan telah tiba.     

Pembawa pesan ini memperingatkan Suku Tian Feng atas tindakan mereka dan menuntut agar suku mereka mengembalikan semua barang dan juga 500 Kuda Perang Qingfu sebagai kompensasi.     

"Haha~haha~" Kata-kata dari pembawa pesan itu hanya menghasilkan tawa menghina dari seluruh anggota Suku Tian Feng.     

Pembawa pesan itu tetap tenang dan wajahnya bahkan tidak berubah.     

Dariachi duduk di tendanya, sembari menggeleng karena merasa terhibur. "Dan bagaimana kalau aku tidak mau?"     

"Jika kalian menolak, maka kita hanya bisa berperang."     

"Benar-benar mulut besar, apa kau tahu kepada siapa kau bicara sekarang?" Huqitu menegurnya, kesuksesan perampokan mereka telah membuat posisinya semakin naik dan dia sekarang diangggap sebagai pahlawan Suku Tian Feng.     

Tatapan pembawa pesan itu membeku dan dia berbalik kearah Huqitu, dan berkata dengan tenang, "Ini pasti jenderal yang telah merampok pasar itu? Paduka Penguasa telah berkata bahwa penjahat sepertimu harus dihabisi!"     

"Kau!" Huqitu benar-benar murka. "Berani sekali, aku akan membunuhmu." Begitu dia berkata seperti itu, dia langsung mencabut golok bulan sabit yang ada di sampingnya dan melompat ke arah pembawa pesan.     

"Tahan!" Tiba-tiba, Dariachi menghentikan Huqitu. Dia sangat bingung dan bertanya, "Apa tadi kau bilang, Paduka? Seorang pemimpin teritori kecil seperti Provinsi Persahabatan berani memanggil dirinya dengan sebutan paduka?"     

Menghadapi musuh segarang ini, pembawa pesan itu sama sekali tidak takut dan terus mempertahankan wajah yang datar. Mendengar kata-kata Dariachi dia lalu berbalik dan mengatakan, "Kau telah menghina paduka-ku dan sekarang tidak ada lagi jalan untuk berdamai, selamat tinggal!"     

"Berhenti!" Huqitu berteiak dan tertawa dengan dingin, "Kau masih ingin pergi?"     

"Kenapa? Apa kau mau membunuh pembawa pesan?"     

"Pembawa pesan bodoh, pergilah ke neraka!" Huqitu mengangkat goloknya dan segera menebas ke bawah.     

"Tahan golokmu!" Dariachi kembali berteriak dan berkata dengan serius, "Kita sebagai orang Cina memiliki pepatah, dua negara boleh berperang, tapi tidak membunuh pembawa pesan. Kita tidak boleh membuat mereka berkata bahwa kita tidak berpendidikan, biarkan dia pergi."     

"Tapi, Kepala Suku!" Huqitu merasa sedikit keberatan.     

"Aku bilang, biarkan dia pergi!" Dariachi merasa murka karena melihat Huqitu mulai tidak patuh.     

"Baiklah!" Huqitu merupakan orang yang cerdas dan ketika dia merasakan nada tidak senang dari suara Kepala Sukunya, dia akhirnya menyerah.     

Dariachi menatap pembawa pesan itu dan mengatakan, "Kembali dan katakan orang yang kau panggil paduka itu dan suruh dia agar tidak mempermalukan dirinya sendiri."     

Pembawa pesan itu menggeleng heran dan pergi.     

Sebelum Divisi Intelijen Militer mengirimkan mata-mata mereka, Departemen Urusan Militer telah mulai menggerakkan para prajurit.     

Populasi Suku Tian Feng telah menembus angka 8000. Berdasarkan tradisi bahwa semua anggota suku merupakan pejuang, pasukan yang awalnya 1000 orang kini telah naik menjadi 3000.     

Untuk pertempuran kali ini, Ouyang Shuo tidak menggunakan Markas Barat dan Timur. Mereka di tengah misi menyapu markas bandit, dan untuk memanggil mereka bukan hanya akan membuat panik para rakyat, tapi juga akan memberi tanda kepada para pemimpin bandit.     

Pasukan yang mereka kirimkan termasuk Divisi 1 Resimen 2, Resimen Pengawal, Resimen Pertahanan Shanhai, Resimen Pertahanan Qiushui, dan Resimen Pertahanan Persahabatan, total lima Resimen dengan jumlah mencapai 12.500 prajurit.     

Selain dari Resimen Pertahanan Shanhai, dua Resimen Pertahanan lainnya baru saja terbentuk. Setelah terbentuk, mereka tidak memiliki kesempatan untuk bergabung dalam pertempuran apapun, jadi kekuatan tempur mereka sedikit lemah.     

Apa yang paling diandalkan oleh Ouyang Shuo adalah Resimen Pengawal dan Resimen 2. Kedua Resimen itu telah dipersenjatai lengkap dengan Kuda Perang Qingfu, Zirah Mingguang, dan Tombak Kuda.     

Kuda Perang Qingfu dari Resimen 2 juga telah mengenakan Zirah Kuda, dan dapat disebut sebagai Kavaleri Zirah Berat Sejati. Sedang untuk Resimen Pengawal, untuk mempertahankan mobilitas mereka, mereka tidak menggunakan Zirah Kuda.     

Operasi Militer dadakan ini, telah menyebabkan latihan militer di pinggir kota sebelah barat terhenti.      

Untuk menghindari kecurigaan, ke-10 instruktur dari Guild Ular Derik dikirim kembali ke Jian Ye dan baru akan kembali setelah perang usai.     

Gaia Tahun ke-1, Bulan ke-11, Hari ke-8, Provinsi Persahabatan.     

Di atas tembok kota, bendera Penguasa Shanhai perlahan berkibar dan di bawah sinar mentari, terlihat sangat agung. Bendera itu mengumumkan kekuasaan dari Shanhai, dan akhirnya Shanhai mulai menunjukkan taring mereka.     

Menghadap matahari, kelima Resimen membentuk barisan dengan rapi dan menunggu penilaian Penguasa mereka.     

Wang Feng, dan Lin Yi menemani Ouyang Shuo. Mereka menaiki panggung yang tinggi dan menilai para prajurit. Selain itu, mereka menghina pasukan Suku Tian Feng yang telah melanggar perjanjian kerja sama di antara mereka dan secara kejam menghancurkan pasar. Bukan hanya itu, Suku Tian Feng juga telah menolak untuk bekerja sama dan merendahkan Provinsi Shanhai. Demi kehomatan Shanhai, seluruh pasukan harus bertempur.     

"Lawan! Lawan! Lawan!" Lebih dari 10 ribu orang berteriak. Aura pasukan ini menyapu ke segala arah seakan mereka ingin menenggelamkan padang rumput dan mewarnainya dengan darah.     

Ouyang Shuo berdiri di atas panggung yang tinggi dan mengambil alih komando kepemimpinan pasukan ini. Melihat moral mereka, membuat darah Ouyang Shuo menjadi mendidih.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.