Dunia Online

Operasi Kebakaran Bagian 2



Operasi Kebakaran Bagian 2

0Bulan ke-7 Hari ke-24, malam hari.     
0

Unit Garda Depan telah mengendap-endap keluar dari Markas Utara, dan posisi mereka digantikan oleh dua Unit dari Resimen Campuran.     

Tepat saat cahaya pertama muncul, kedua Unit Resimen Campuran akan melakukan latihan pagi seperti biasa di barak, sembari menyamar sebagai Unit Garda Depan. Pengintai dari Suku Tian Feng tidak bisa terlalu mendekati markas ini. Karena itu, mereka tidak akan menyadari bahwa pasukan yang berjaga di tempat ini telah diganti.     

Unit Garda Depan 1 telah meninggalkan Kuda Qingfu mereka serta Zirah Mingguang di markas. Kemudian mereka mengenakan equipment cadangan serta menunggangi kuda cadangan. Keempat Unit Kavaleri yang lain juga berpakaian seperti seorang bandit – pakaian yang didapatkan dari para bandit tahanan perang.     

Benar, untuk operasi ini, mereka semua telah menyamar sebagai bandit.     

Tujuan mereka jauh melewati perbatasan, jadi mereka harus masuk ke dalam area padang rumput. Karena itu, untuk mengurangi resiko dan menghindari dikenali, keempat Unit Kavaleri ini bergerak melalui jalur yang berbeda-beda, untuk menuju ke Perkemahan Zhenxi di daerah Suku Tian Qi. Keempat Unit ini menggunakan burung Xuan yang telah dilatih khusus sebagai alat komunikasi untuk menghubungi regu intelijen.     

Di saat yang sama, kelima Squadron dari masing-masing Unit juga akan menyebar hingga masing-masing berjarak 2 km dari tiap Squadron.     

Perkemahan Zhenxi terletak sejauh 160 km dari Sungai Persahabatan. Bergerak kesana akan memakan waktu 3 hari jika perjalanan tersebut mulus dan lancar tanpa hambatan.     

Karena ini merupakan padang rumput – area terbuka – maka tidak ada tempat untuk bersembunyi. Karena itu Kavaleri tidak dapat bersembunyi saat siang hari dan keluar di malam hari. Sehingga, mereka akan terus bergerak dengan kecepatan stabil sembari menghabisi setiap anggota Suku Nomaden yang mereka temui untuk menutupi jejak pergerakan mereka.     

Lei Xun memimpin Divisi Intelijen Militer regu 2. Mereka telah menyelesaikan persiapan awal, jalur yang mereka pilih untuk Keempat Unit Kavaleri ini semua menghindari markas para Suku Nomaden.     

Ouyang Shuo secara langsung ikut di dalam pasukan ekspedisi ini, dan dia akan bergerak diantara Unit Garda Depan 1 Squadron 2 dan Squadron 3. Pasukan Pengawal yang baru saja dibentuk, bergerak di sampingnya. Sedangkan untuk Lin Yi, dia memimpin Squadron 1 Unit Kavaleri 1 dan bergerak di barisan paling depan.     

Bulan ke-7 Hari ke-25, Pukul 5 subuh.     

Dengan bantuan Armada Angkatan Laut Beihai, pasukan ekspedisi telah menyeberangi Sungai Persahabatan. Dari sini dan seterusnya, pasukan ini akan berpisah dan bergerak melalui jalur masing-masing. Mereka hanya akan berkumpul ketika sampai di lokasi tujuan.     

Di hari pertama, semuanya berjalan dengan baik karena mereka sedang melalui lokasi bekas Suku Tian Lian yang telah mereka musnahkan. Walaupun Suku Tian Feng telah mengambil alih area ini, mereka tidak menempatkan pasukan mereka untuk berpatroli di tempat ini. Suku Tian Feng hanya menggunakan area ini sebagai tempat makan peternakan mereka untuk digunakan sewaktu-waktu.     

Karena itu, hari ini, kemajuan keseluruhan dari pasukan ekspedisi termasuk cepat. Selain itu, tanpa diperlambat oleh Infanteri, mereka dapat bergerak sejauh 60 km. Pada pukul 7 malam, Para Squadron yang terpencar berkumpul kembali untuk beristirahat di tempat itu.     

Tenda Militer dan Pil Ransum Militer, kedua senjata logistik ini, mulai menunjukkan pentingnya kegunaan mereka dalam pasukan.     

Di pagi hari, setiap prajurit memakan satu pil. Kemudian selama seharian, mereka tidak perlu makan apapun lagi. Tanpa perlu menyalakan api untuk memasak, mereka telah meminimalisir resiko ketahuan. Sedangkan untuk minum, mereka telah menyiapkan cukup banyak air di tas mereka untuk kebutuhan selama 3 hari. Selain itu, di dalam tas serba guna milik Ouyang Shuo, masih ada air minum dalam jumlah cukup besar.     

Besok, pasukan akan melintasi area suku menengah, dan resiko ketahuan akan meningkat cukup drastis.     

Pukul 5 subuh keesokan harinya, Unit-Unit mulai bergerak, mereka kembali berpencar menjadi lima, dan mempertahankan jarak 2 km dari tiap Squadron, mereka memanfaatkan waktu subuh ketika hanya sedikit orang yang bepergian jauh di waktu seperti ini.     

Di siang hari, Ouyang Shuo tengah menunggangi Tornado Hitam, sedangkan pengawalnya berkuda di sebelahnya. Tepat saat itu, sekelompok penggembala muncul di depan mereka. Ada sekitar 7 hingga 8 orang, mereka sedang menggembalakan kawanan ternak.     

" Tuanku?" Kapten Squadron Pengawal Wang Feng segera bergerak ke depan Ouyang Shuo.     

Ouyang Shuo jelas mengetahui tujuan Wang Feng dan mengangguk.     

Kemudian Wang Feng memberi isyarat ke belakang. Lalu kemudian, separuh dari Squadron Pengawal segera keluar dari barisan dan bergerak menuju para penggembala bagaikan sekelompok serigala liar menerkam mangsanya.     

Ketika para penggembala melihat para pengawal itu, mereka mengira bahwa ada bandit yang menyerang. Mereka lalu panik dan segera kabur.     

Kuda yang ditunggangi oleh para penggembala jelas bukan Kuda Qingfu. Bahkan di antar Suku Nomaden, Kuda Qingfu merupakan barang yang langka. Jumlah kuda ini tidak sebanyak itu hingga para penggembala biasa seperti mereka bisa menungganginya.     

Serangan dari para pengawal ini begitu taktis. Mereka tidak langsung menyerbu, melainkan menyerang dari kedua sisi untuk menutup jalur pelarian mereka dan membentuk lingkaran yang mengepung para penggembala. Tindakan ini membuat para penggembala itu tidak bisa meloloskan diri.     

Squadron Pengawal mengepung para penggembala yang panik itu. Mulut mereka terus bergumam dengan kalimat yang tidak bisa dimengerti, tapi bisa diperkirakan bahwa mereka tengah meminta ampun. Sembari berbicara, mereka terus menunjuk kawanan ternak mereka yang berada di kejauhan. Sikap ini bisa diartikan bahwa mereka rela menukar ternak mereka dengan nyawa mereka.     

Sayangnya, orang-orang ini bukanlah bandit yang ingin merampok uang, tapi para perwira dan prajurit dari Provinsi Shanhai.     

Pasukan Pengawal ini merupakan prajurit berani mati, jadi hati mereka sedingin es dan sekeras batu. Mereka hanya memasang wajah datar, saat mereka kembali naik ke punggung kuda. Mereka mengangkat busur mereka dan melepaskan hujan anak panah yang mematikan yang menjatuhkan para korban dari kuda mereka.     

Menurut tujuan awal dari Ouyang Shuo, dia sebenarnya enggan untuk menyakiti orang-orang tak berdosa, terutama rakyat sipil.     

Namun, operasi ini begitu penting sehingga dia tidak bisa mentoleransi masalah sekecil apapun. Darah dan airmata orang-orang tak berdosa, telah lama mengotori tangannya.     

Para penggembala ini melihat panah yang menancap di dada mereka dengan kaget.     

Mereka tidak mengerti kenapa para bandit ini berbeda dengan rumor yang beredar, yang hanya mengambil uang tapi tidak nyawa. Sebaliknya, para bandit ini malah mengambil nyawa mereka yang paling berharga. Bahkan sebenarnya bagi mereka menjadi tawanan para bandit masih jauh lebih baik dibandingkan berakhir seperti ini.     

Para pengawal tidak memperhatikan kawanan ternak itu, saat mereka bergerak menuju mayat para penggembala. Mereka menarik Pedang Tang mereka dan menebas mayat-mayat itu untuk memastikan tidak ada yang selamat. Setelah itu, mereka mengeluarkan sekop yang telah mereka persiapkan sejak awal di tas mereka dan menggali sebuah lubang besar untuk mengubur para korban. Mereka kemudian menutupi kuburan itu dengan rumput liar untuk penyamaran sederhana.     

Ketika malam tiba, anggota keluarga dari para gembala itu sadar bahwa mereka menghilang dan belum kembali kerumah. Ditambah dengan waktu mereka untuk mencari orang-orang yang menghilang, diperkirakan mereka akan membutuhkan waktu satu sampai dua hari sebelum mereka menemukan tanah tempat mereka dikubur. Meski begitu, kejadian ini hanya akan dianggap sebagai serangan bandit yang tidak akan memancing perhatian dari kepala suku.     

Ini tidak lebih dari insiden kecil yang terjadi di jalan. Hal yang mirip juga terjadi pada keempat Unit lainnya. Departemen Urusan Militer telah mengatur berbagai cara untuk menangani masalah seperti ini sebelumnya, dan mereka juga telah memberikan penjelasan detail kepada setiap prajurit agar bisa mengatasinya. Inilah fungsi dan nilai sebenarnya dari Departemen Urusan Militer. Mereka bertanggung jawab untuk mengembangkan rencana perang yang sangat detail. Berbagai detail kecil, sejauh yang bisa diperkirakan, akan dimasukkan ke dalam hal yang harus diatasi.     

Pada malam hari, pasukan Shanhai kembali berhenti. Besok mereka akan masuk ke dalam teritori Suku Tian Qi. Markas dari Pasukan Zhenxi terletak di ujung paling barat dari Suku Tian Qi, yang membuat tempat ini berjarak sejauh 50 km dari perkemahan Khan yang berada di sebelah Danau Shen Juan.     

Setelah mereka memasuki teritori dari Suku Tian Qi, jumlah penggembala di area sekitar mereka meningkat. Terkadang mereka juga akan bertemu dengan pejuang suku yang tengah berpatroli di perbatasan. Di saat seperti ini, mereka akan berusaha untuk menghindar, tapi jika pertempuran tidak terhindarkan, mereka hanya bisa menghabisi para pejuang itu dengan diam-diam.     

Namun, ketika malam tiba, dan Patroli dari Pasukan Zhenxi kembali ke markas mereka, mereka akan menyadari ada beberapa dari mereka yang menghilang. Ini jelas akan meningkatkan kewaspadaan mereka. Tapi ini bukanlah hal yang bisa dikontrol oleh Ouyang Shuo. Ini adalah hal yang tidak bisa terhindarkan, karena tidak mudah untuk sebuah pasukan yang cukup besar ini dapat menyusup ke dalam teritori musuh yang merupakan padang terbuka.     

Pada pukul 3 sore, Kavaleri berhenti tepat 10 km dari Perkemahan Zhenxi. Jika mereka bergerak lebih jauh lagi, maka mereka akan tiba di area inti dari markas tersebut. Masuk ke dalam area markas dengan gegabah pada siang hari seperti ini sama saja dengan bunuh diri.     

Untuk menutupi keberadaannya, mereka sekali lagi menyebar dan bersembunyi di rumah para gembala. Untuk pemilik rumah itu, semua bisa menebak bagaimana nasib mereka. Sama seperti monster, sebanyak 2000 prajurit Shanhai telah diam-diam berada tepat diluar kemah Zhen Xi sembari mereka memperhatikan perilaku mangsanya.     

Di malam harinya, setelah seorang perwira di markas Zhenxi mulai menghitung para anggota patroli, dia menyadari bahwa ada beberapa orang yang berpatroli di perbatasan belum kembali.     

Situasi aneh seperti ini langsung dilaporkan kepada Kapten, dan Kapten itu melaporkan kepada Komandan Perkemahan Lhakhshen. Setelah mendengar laporan dari Kapten itu, Lhakhshen mengerutkan keningnya dan menanyakan, "Apa kalian sudah mengirim orang untuk memeriksa?"     

"Jenderal, aku telah mengirim 100 orang ke perbatasan untuk memeriksanya. Aku merasa situasi ini agak aneh dan inilah kenapa aku datang untuk melapor." Kapten ini tidak mengabaikan setiap petunjuk kecil.     

Tempat ini sudah lama tidak mengalami perang selama bertahun-tahun, dan hal seperti ini jarang terjadi.     

Berpikir hukuman yang akan diberikan Khan kepada dirinya, Lhakhshen tidak berani menganggap sepele masalah ini.     

"Sampaikan perintahku. Hari ini, markas akan masuk ke dalam kondisi siaga, dan kita akan menambah jumlah patroli yang bertugas." Lhakshen memutuskan untuk berjaga-jaga.     

Entah kenapa, dia merasa sedikit gelisah selama dua hari ini. Ini seakan ada hewan buas yang sedang mengincarnya di kegelapan, tapi dia masih belum bisa menemukan dimana sosok hewan buas itu berada. Ini membuat Lhakshen menjadi tidak nyaman, dan menghilangnya anggota patroli ini membuat suasana hatinya semakin tidak enak.     

Namun, di depan para bawahannya, Lhakshen tetap bersikap seakan tidak ada masalah.     

"Siap!"     

-------     

10 km dari markas itu, terdapat sebuah tenda penggembala yang sederhana.     

Pada pukul 6 sore, Lei Xun, yang menyamar sebagai penggembala, membuka tenda dan masuk ke dalam. Kemudian dia berkata dengan hormat, "Tuanku, sesuai yang kita perkirakan, markas musuh menjadi waspada."     

Ternyata Ouyang Shuo telah menunggu di tempat ini.     

Ouyang Shuo mengangguk. Reaksi musuh tidak meleset dari perkiraannya.     

Menurut laporan, Komandan Perkemahan, Lhakshen bukan orang yang mudah untuk dihadapi, "Hubungi semua Unit. Malam ini, kita akan bergerak sesuai dengan rencana."     

"Siap!"     

Pukul 7 malam, Ouyang Shuo keluar dari tenda dan menunggangi Tornado Hitam. Dia menggunakan keuntungan dari gelapnya malam, dan dengan petunjuk dari Lei Xun, dia mengunjungi setiap Unit satu persatu. Setiap kali dia tiba di kemah Unit lain, Ouyang Shuo akan mengeluarkan segentong minyak api alkimia dari tas serba guna dan menyerahkannya kepada Unit tersebut.     

Bulan ke-7, padang rumput. Langit malam yang penuh dengan bintang dan juga hembusan angin yang sejuk menimbulkan gelombang-gelombang terbuat dari rerumputan. Di bawah cahaya bintang, para anggota Pasukan Kavaleri keluar dari tenda satu persatu dengan membawa segentong minyak api alkimia dan mengikatkkannya di tas yang terdapat di sadel kuda.mereka. Tas Sadel ini telah di modifikasi secara khusus, sehingga setiap sisi dari sadel dapat menampung dua gentong minyak api alkimia.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.