Dunia Online

Jalan Seorang Raja



Jalan Seorang Raja

0Gaia Tahun ke-1, Bulan ke-10, Hari ke-12.     
0

Ouyang Shuo memimpin para pengawalnya dan tiba di Beihai. Sudah setengah tahun semenjak Beihai didirikan dan ini pertama kalinya Ouyang Shuo berkunjung langsung ke tempat ini.     

Kapal kecil itu berlayar melewati lembah, bergerak meliuk-liuk sepanjang jalan tapi tetap berlayar menuju tempat tujuannya dengan stabil. Ouyang Shuo mengangkat kepalanya dan yang bisa dia lihat hanyalah bebatuan dan juga karang keras yang dilapisi oleh sedikit warna hijau gelap yang berasa dari lumut. Suasana di sekitar sini terasa mati dan membosankan, Ouyang Shuo kembali menatap lurus ke depan. Tebing yang curam menutupi separuh pandangannya, membentuk garis berwarna biru langit di antaranya.     

Sungai yang mengalir menghantamkan kemarahannya kepada tembok tebing batu itu, suara gemericik air dapat terdengar saat air menghantam bebatuan yang dingin dan keras sehingga mencipratkan air ke segala arah.     

Tiba-tiba kapal berbelok dengan tajam, dan garis langit yang lurus mulai naik ke atas tanah hingga akhirnya bergabung dengan langit biru yang cerah. Di saat kapal kecil ini terus berlayar melewati garis langit yang sangat menakjubkan, pemandangan sekitarnya menjadi lebih terbuka dan jelas. Langit sangat tinggi dan bumi sangatlah lebar, menyebarkan kehangatan sinar matahari yang menerangi bumi ini. Garis pantai putih yang tebal dapat terlihat dari kejauhan, suara gemuruh dapat terdengar saat ombak mulai bergemuruh di lautan. Sepasang burung camar laut terbang melintasi langit yang membawa kesan kehidupan.     

Sempit dan lebar, hidup dan mati, begitu bertentangan tapi juga sangat harmonis, semua hidup berpasang-pasangan. Ouyang Shuo sangat takjub saat dia melihat semua ciptaan alam yang hebat ini.     

Di sisi sungai tepat di sebelah lautan, sebuah kota besar yang megah berdiri diantara langit dan bumi, keberadaanya di lahan ini menguasai seluruh makhluk hidup yang ada di area ini.     

Hakim daerah kota ini, Gu Xiuwen, dan juga komandan dari Armada Angkatan Laut Beihai Pei Donglai, bersama dengan bawahan terpercaya mereka sudah menunggu di dermaga untuk menyambut kedatangan Ouyang Shuo.     

Kapal kecil itu perlahan mencapai dermaga, dan Ouyang Shuo berjalan turun dari kapal dengan pengawalan para pengawalnya.     

"Kami memberi hormat pada paduka!" Para pejabat membungkuk dan memberi hormat kepada Ouyang Shuo.     

Ouyang Shuo hanya mengangguk dan mengatakan, "Kalian semua adalah tulang punggung dari Beihai. Beihai tidak mungkin menjadi seperti sekarang tanpa salah satu dari kalian. Semua kerja keras dan juga jasa kalian sangat aku hargai. Hari ini, aku di sini bukan untuk memamerkan apa yang telah kucapai, jadi kalian semua boleh bubar!"     

"Kami mengerti!" Para pejabat tidak berani menunda-nunda dan langsung bubar. Hanya Gu Xiuwen dan Pei Donglai yang tetap tinggal.     

Ouyang Shuo sama sekali tidak terburu-buru untuk memasuki kota. Dia hanya tersenyum dan berkata pada keduanya, "Jadi, mari berjalan-jalan bersamaku!"     

Sebenarnya, bahkan Gu Xiuwen dan Pei Donglai hanya mengetahui sedikit tentang tujuan dari kunjungan Ouyang Shuo ke Beihai ini.     

Di malam sebelumnya, keduanya telah mendapatkan surat darurat dari Sekretaris Lang Bainan. Di dalam surat itu tertulis bahwa paduka akan mengunjungi Beihai, tapi dalam surat tersebut tidak ada penjelasan mengenai alasan kunjungan mendadak ini.     

Tentu saja, keduanya tidak akan menolak permintaan penguasa mereka, jadi mereka segera menjawab bersamaan, "Baik!"     

Mereka bertiga berjalan dengan perlahan menuju pantai, sementara para pengawal tetap menjaga jarak dari mereka dan terus mengawasi keselamatan mereka dengan seksama.     

Ketika mereka tengah berjalan dengan perlahan, Ouyang Shuo berbalik dan menatap Gu Xiuwen, "Xiuwen bagaimana kondisi Beihai akhir-akhir ini."     

Semenjak Ouyang Shuo berhasil menaklukan Tianfeng dan 4 kota lainnya, Ouyang Shuo telah menghapuskan keharusan untuk para kepala teritori bawahan untuk memberi laporan bulanan secara langsung pada Ouyang Shuo di teritori pusat. Dia telah mengubah laporan itu menjadi sekali dalam setiap setengah tahun.     

Karena itu, sudah cukup lama semenjak terakhir kalinya Ouyang Shuo bertemu dengan Gu Xiuwen, yang telah dia anggap tangan kanan kepercayaannya.     

Gu Xiuwen terkejut untuk beberapa saat. Kemudian, dia membungkuk dan mengatakan, "Lapor kepada paduka…"     

"Ey," Ouyang Shuo hanya mengibaskan tangannya. "Ini bukanlah Aula Pertemuan, Xiuwen, kau bisa mengabaikan formalitas saat ini." Ini merupakan alasan kenapa Ouyang Shuo tidak bergerak menuju kantor hakim daerah, dia tidak ingin membuat semua ini menjadi terlalu serius.     

Gu Xiuwen mengangguk dan mulai memberikan laporan kepada Ouyang Shuo dengan sikap yang lebih rileks mengenai masalah-masalah utama yang ada di Beihai ini.     

Saat rapat militer dan pemerintahan yang terakhir, Ouyang Shuo telah mengajukan rencana untuk memperbanyak jenis industri mereka. Setelah rapat itu, kantor juru tulis telah mengatur proposal itu menjadi sebuah dokumen resmi dan mengirimkannya ke seluruh teritori bawahan.     

Para kepala dari teritori bawahan tahu dengan pasti apa yang dimaksud oleh Ouyang Shuo. Mereka mulai mencari cara untuk memperbanyak dan juga mengembangkan industri unik bagi teritori mereka sendiri.     

Dalam hal ini, Beihai berada dalam posisi buruk. Sesuai dengan pepatah, 'Mereka yang hidup di gunung, hidup dari hasil gunung, mereka yang hidup di air, hidup dari hasil di air'. Beihai berlokasi di sebelah lautan, jadi jelas mereka berusaha untuk mengeksploitasi industri garam dan juga perikanan. Tapi selain dari itu, sulit bagi mereka untuk mengembangkan industri baru. Struktur industri mereka juga cukup sederhana.     

Tidak perlu dikatakan lagi, industri garam memang terbatas di area pantai yang ada di sebelah laut, jadi area ini sudah lama mencapai batasannya.     

Perikanan juga tidak dapat berjalan terlalu baik. Para nelayan harus mengkhawatirkan faktor cuaca buruk dan juga ancaman dari para perompak, jadi industri ini juga tidaklah terlalu stabil. Mereka hanya bisa memancing di area yang diawasi oleh angkatan laut.     

Ada perkiraan bahwa dibutuhkan setengah bulan sebelum Beihai dapat naik menjadi provinsi tingkat 3. Sementara itu, Qiushui sudah berhasil mengejar mereka dan sudah mencapai tingkat tiga minggu kemarin. Walaupun migrasi dari para Suku Barbar Gunung juga memainkan peran besar, Gu Xiuwen masih tidak yakin. Sebagai teritori bawahan pertama dari Shanhai, Gu Xiuwen selalu menganggap bahwa Beihai merupakan titik ukur dan contoh bagi teritori bawahan lainnya.     

Untuk mengejar perkembangan Qiushui, Gu Xiuwen melakukan sebuah diskusi kecil dengan Pei Donglai untuk melancarkan operasi militer demi memusnahkan para perompak. Mereka dapat menangkap para perompak itu dan meningkatkan populasi dari Beihai di waktu yang sama, sekaligus memusnahkan hambatan yang dihadapi oleh para nelayan.     

Pei Donglai juga telah lama memikirkan hal ini, dan saat dia mendengarkan Gu Xiuwen, keduanya langsung menyadari bahwa pikiran keduanya bergerak sejalan dalam hal ini.     

Namun setelah beberapa kali mengalami kekalahan, para perompak Hiu Hitam itu mulai mundur ke pulau mereka. Untuk waktu yang lama, mereka berhenti mengirimkan kapal pengintai untuk memeriksa pergerakan Beihai.     

Untuk menghindari terjadinya hal yang tidak diinginkan, keduanya meminta bantuan dari Ouyang Shuo, berharap bahwa dirinya mau menyetujui operasi militer pemusnahan perompak.     

Melihat keduanya berbicara berputar-putar dan akhirnya kembali ke topik pembasmian perompak, Ouyang Shuo tertawa dan menggeleng. "Kalian berdua, berhentilah melakukan pertunjukan komedi dua orang dihadapanku. Pertempuran yang terjadi belakangan ini di daratan telah kurang lebih mempengaruhi jadwal operasi pembasmian perompak. Namun, dengan jatuhnya Terusan Zhennan dan Bukit Er'Shi, daratan sekitar kita dapat menikmati kedamaian sementara. Dan itu adalah kenapa aku ada di sini hari ini, untuk mendiskusikan dengan kalian berdua mengenai masalah pembasmian Perompak Hiu Hitam di Pulau Bulan."     

Mendengar kata-kata Ouyang Shuo, Gu Xiuwen dan Pei Donglai langsung merasa gembira.     

Saat mereka tengah berbicara, mereka telah tiba di pantai. Air laut berwarna sejernih kristal dan pantai ini juga bersih dari sampah.     

Di dunia nyata, pantai sebersih ini sudah lama hilang. Melihat pantai yang bagaikan surga ini, Ouyang Shuo memiliki dorongan mendadak untuk menyelam dan menenggelamkan dirinya di dalam laut. Dia menatap laut ini dan berbagai pemikiran mengalir ke dalam kepalanya. Dia dapat membawa Bing'er kemari untuk berlibur suatu saat nanti.     

"Xiuwen!" Panggil Ouyang Shuo.     

"Siap!"      

"Aku ingin minta tolong. Bangunlah pondok kayu di dekat pantai. Lain kali, aku akan membawa Bing'er kemari untuk berlibur dan kami akan tinggal di pondok itu," Perintah Ouyang Shuo.     

Walaupun dia merupakan Penguasa Agung dari teritori Shanhai, dia tidak ingin terus terikat oleh permasalahan militer dan pemerintahan yang tidak ada akhirnya. Ketika tiba waktunya untuk bersantai, Ouyang Shuo tidak akan ragu-ragu untuk melakukannya.     

"Hamba mengerti!" Gu Xiuwen benar-benar mencamkan perintah ini di dalam hatinya. Dia memutuskan untuk membangun sebuah pondok kayu terbaik sepanjang masa, agar Penguasa serta Nona Ketiga dapat menikmati suasana yang paling nyaman.     

"Baiklah, mari kita kembali ke kantor hakim daerah." Setelah Ouyang Shuo menikmati semua pemandangan menakjubkan ini, dia memutuskan untuk kembali ke dalam kota.     

Beihai, Ruang Dewan.     

Saat Ouyang Shuo berbisik untuk memanggil batu teritori di dalam hatinya, batu berwarna putih jernih itu mendengar panggilannya dan perlahan naik ke permukaan tanah. Di bagian permukaan batu ini, terukir 3 huruf Cina kuno yang berbunyi Kota Beihai.     

Dia lalu menempelkan tangan kanannya di bagian permukaan batu teritori dan berbisik "Desa Bawahan." Kemudian, pengumuman sistem terdengar di telinganya.     

"Notifikasi Sistem: Provinsi Beihai merupakan Provinsi tingkat 2, dan memiliki 3 Token Pembuatan Desa, apa kau ingin menggunakan salah satunya?"     

"Ya!"     

"Notifikasi Sistem: Token Pembuatan Desa pembentuk Beihai adalah tingkat perak, token pembuatan desa untuk teritori bawahan akan secara otomatis diturunkan satu tingkat menjadi besi hitam, apa kau ingin mengambilnya?"     

"Ambil!"     

Tiga cahaya hitam berkilau di batu yang berwarna seputih kristal, perlahan menggumpal lalu jatuh ke tangan Ouyang Shuo dan berubah menjadi 3 Token Pembuatan Desa. Kemudian Ouyang Shuo memeriksa propertinya.     

Nama: Token Pembuatan Desa (Besi-hitam)     

Fitur: 25% peningkatan dalam menarik datangnya imigran, 10% peningkatan kemungkinan memikat perhatian orang dengan bakat khusus, 25% peningkatan produksi pertanian, 10% peningkatan dalam produktivitas pengrajin, 10% peningkatan kemungkinan militer mengalami kenaikan tingkat.     

Evaluasi: Item unik, tidak bisa dijatuhkan atau diperjual belikan.     

Properti Token Pembuatan Desa tingkat besi hitam hanya separuh dari tingkat emas. Kualitasnya jauh lebih rendah. Tapi Ouyang Shuo sama sekali tidak keberatan. Dia menyimpan ketiga Token itu di tas serba gunanya, karena bahkan Token tingkat besi hitam jauh lebih baik daripada sama sekali tidak punya.     

"Apa paduka akan mendirikan teritori bawahan baru?" Tanya Gu Xiuwen yang berdiri di sisinya.     

Baru saat itulah dia teringat bahwa dia belum menjelaskan masalah Token Penggabungan Teritori kepada Gu Xiuwen, jadi muncul sedikit rasa malu di hatinya. Dia teringat bahwa Gu Xiuwen bukan hanya baru satu kali melainkan hingga dua kali meminta izin untuk Beihai mendirikan teritori bawahan yang baru, tapi selama ini Ouyang Shuo terus menolaknya.     

"Xiuwen, ada sesuatu yang harus kukatakan padamu." Ouyang Shuo berpikir sebentar sebelum akhirnya melanjutkan kalimatnya. "Beihai harus terfokus pada kota utamanya, prioritas tertinggi teritori ini adalah untuk mengembangkan dirinya sendiri, jadi Beihai tidak membutuhkan teritori bawahan. Aku memiliki rencana lain untuk ketiga Token teritori bawahan ini."     

Gu Xiuwen benar-benar tercengang. Wajahnya benar-benar memucat dan dia terlihat seperti orang yang sedang dicekik. Dia mengira Ouyang Shuo melakukan ini karena dia tidak puas dengan perkembangan Beihai saat ini.     

"Hamba mohon ampun, hamba telah gagal untuk memenuhi harapan dari paduka, Mohon paduka menghukum hamba!" Gu Xiuwen sudah separuh berlutut di tanah, dan berkata dengan panik dan ketakutan.     

Ouyang Shuo menggeleng. Inilah sisi buruk dari cendekiawan, mereka senang berpikir liar dan terkadang terlalu banyak hal yang tidak perlu masuk ke dalam otak mereka. Terkadang, mereka bahkan akan berpikir terlalu jauh. Jika ini adalah Zhao Dexian ataupun Zhao Dewang, mereka tidak akan bersikap seperti ini dan akan langsung bertanya mengenai alasan perbuatan Ouyang Shuo.     

"Bangkitlah, jangan salah mengartikan situasi ini. Aku tidak melakukan hal ini karena aku tidak puas dengan hasil kerjamu. Ini murni hanyalah pengaturan yang dilakukan dengan mempertimbangkan masa depan teritori ini. Beihai berdiri di samping lautan, jadi jelas perkembangannya akan terpusat pada kota inti. Ini merupakan cara yang paling tepat bagi Beihai." Ouyang Shuo harus menjelaskannya dengan baik. Untuk meninggalkan perasaan buruk atau menciptakan batasan antara dirinya dan bawahan yang dipercaya adalah sesuatu yang tidak ingin dia lihat.     

"Hamba mengerti!" Gu Xiuwen merasa lebih lega saat mendengarnya, hatinya akhirnya merasa tenang.     

Dia tidak bisa disalahkan karena merasa cemas. Fakta bahwa Beihai berhasil didahului oleh Qiushui membuat Gu Xiuwen yang memiliki rasa bersaing yang tinggi merasa tidak senang. Oleh karena itu, pikirannya telah membuatnya merasa tegang dan panik akhir-akhir ini.     

Ouyang Shuo juga menyadari ketidakseimbangan emosi dari Gu Xiuwen. Tapi hal seperti ini sangat sulit diselesaikan oleh orang luar. Semakin berusaha ditenangkan, semakin buruk rasa galau itu akan berkembang. Satu-satunya jalan hanyalah membiarkan Gu Xiuwen untuk menenangkan gelombang emosinya sendiri.     

Sebagai Penguasa, Ouyang Shuo tidak dapat terlalu berat sebelah terhadap salah satu pihak, baik Qiushui, Beihai, ataupun Persahabatan. Semuanya merupakan bagian dari telapak dan punggung tangannya dan merupakan bagian dari tubuhnya, jadi perkembangan maupun berita baik dari ketiga teritori bawahan itu merupakan hal yang patut untuk dirayakan.     

Selama kompetisi diantara teritori bawahan tetap terjaga dalam batasan yang tepat dan terus berbentuk persaingan yang sehat, Ouyang Shuo sama sekali tidak akan membatasi. Tapi jika ada salah satu dari ketiga teritori yang bertindak di luar batas, maka Ouyang Shuo tidak akan menahan tinjunya, dia akan menghukum dengan berat orang yang bertanggung jawab dan tidak akan memberikan ampun padanya.     

Dengan semakin bertambahnya kekuatan dan jumlah teritori bawahan, maka dibutuhkan seni memerintah yang sangat dalam untuk menyeimbangkan hubungan, sumber daya, dan pengaturan lain diantara semua teritori bawahan.     

Itulah kenapa Ouyang Shuo begitu terburu-buru untuk membangun Jalur Tianhai, ini adalah untuk memperkokoh kontrol yang Ouyang Shuo miliki terhadap semua teritori bawahannya agar mereka tidak berkembang tanpa arah dan lepas dari kontrol Ouyang Shuo.     

Dalam hal ini, Ouyang Shuo masih belum terlalu matang, dan hanya bisa melakukannya selangkah demi selangkah dengan sangat hati-hati, perlahan namun pasti dalam mempelajari cara untuk melakukan itu semua.     

Sebenarnya, Ouyang Shuo membutuhkan seorang guru, mentor yang mampu mengajari dan memberinya pencerahan untuk berjalan di jalan seorang raja yang baik. Bahkan Fan Zhongyan dan Tian Wenjing juga tidak cukup memahami aspek ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.