Dunia Online

Pertempuran Changping



Pertempuran Changping

0Setelah mengantar kepergian anggota Aliansi Shanhai, Ouyang Shuo mulai membuat persiapan akhir untuk pasukannya.     
0

Pasukan yang akan dia bawa termasuk diantaranya, Resimen Pengawal yang dipimpin oleh Wang Feng, Resimen 2 yang dipimpin oleh Lin Yi, Kavaleri Zirah Ringan Resimen 4 yang dipimpin Luo Shixin, dan juga Kavaleri Zirah Ringan dari Resimen Independen yang dipimpin oleh Shaobu.     

Resimen 1 menjaga Markas Barat, Resimen 3 Menjaga Markas Timur, Sun Chuan Lin memimpin Resimen 5 untuk menjaga Markas Utara, dan sisa 500 Kavaleri dari Resimen Independen ditempatkan juga untuk menjaga Markas Utara.     

Tentu saja kedua Jenderal, Shi Wanshui dan Er'Lai akan ikut dalam pertempuran ini.     

Karena mereka semua merupakan Kavaleri, mereka berhasil berkumpul di Teritori Utama dalam satu hari. Sedang untuk logistik, Ouyang Shuo membawa 200 ribu Pil Ransum Militer, yang akan cukup untuk 20 hari. Jika mereka menghitung kuda perang, maka perbekalan ini akan cukup untuk 10 hari.     

Ouyang Shuo ingin membawa lebih banyak, tapi pertama-tama, tas serba guna memiliki ruang yang terbatas, dan yang kedua, kecepatan produksi dari pabrik militer juga terbatas. Ke-200 ribu pil ini merupakan hasil kerja keras selama 1,5 bulan.     

Karena itu, kecuali Negeri Qin benar-benar tidak memiliki cukup makanan, Ouyang Shuo tidak akan menggunakan pil ini.     

Berdasarkan perhitungan bahwa satu Pil Ransum Militer bernilai satu koin tembaga, 200 ribu pil akan setara dengan 2000 koin emas. Ditambah dengan 10 ribu koin emas untuk biaya teleportasi, sebelum pertempuran ini dimulai, Ouyang Shuo telah menghabiskan 12 ribu koin emas. Jika dia tidak mendapatkan hasil dari pertempuran ini, dia benar-benar rugi besar.     

Gaia, Tahun ke-1, Bulan ke-11, Hari ke-14, Pukul 9 pagi.     

Notifikasi Sistem berbunyi tepat waktu.     

"Notifikasi Sistem: Pada tahun 262 S.M. pasukan Qin menyerang Han dan merebut Yewang. Raja mereka bersedia untuk menyerahkan Shangdou demi menghentikan pasukan Qin. Namun, Pemimpin Prefektur tidak bersedia untuk menyerah kepada Qin, malah mengirim orang untuk menyerah kepada Zhao. Raja Negeri Zhao jelas dengan senang hati menerima mereka. Raja Negeri Qin menjadi murka dan memerintahkan pasukannya untuk menyerang Shangdou sementara Raja Negeri Zhao mengirim pasukan untuk mempertahankannya, menghasilkan kebuntuan di Changping."     

"Di tahun ketiga, Negeri Qin mengirim pasukan besar untuk menyerang Zhao. Di bulan ke-7, Negeri Zhao mengirim Zhao Kuo untuk memimpin pasukan. Negeri Qin diam-diam menunjuk Baiqi sebagai Jenderal dan dia menyerang kelemahan Zhao Kuo yang terlalu angkuh. Dia bertindak seakan kalah perang dan mundur, memancing Pasukan Zhao keluar dari markas mereka dan masuk ke dalam jebakan. Mereka kemudian mengepung dan dengan mudah membantai seluruh pasukan Zhao, dan merebut kemenangan untuk Negeri Qin. Pertempuran Bersejarah ke-3 – Pertempuran Changping, secara resmi dimulai!"     

10 ribu Kavaleri Elit Shanhai telah berkumpul di alun-alun dengan seluruh equipment mereka.     

Seperti biasa, Ouyang Shuo harus memverifikasi persyaratan untuk bergabung dalam pertempuran, jumlah orang yang akan bergabung dan memilih kubu.     

"Notifikasi Sistem: Selamat kepada Pemain Qiyue Wuyi karena telah memulai teleportasi, memulai proses teleportasi untuk 10.000 prajurit, mengambil 10.000 koin emas sebagai biaya teleportasi."     

"Notifikasi Sistem: Memulai Teleportasi!"     

Setelah melewati sedikit distorsi ruang, Ouyang Shuo dan pasukannya tiba di Medan Pertempuran Changping.     

"Notifikasi Sistem: Selamat datang Pemain Qiyue Wuyi di markas utama Pasukan Qin – Kota Guanglang."     

Pada 262 S.M., pasukan Qin berhasil mendapatkan salah satu kota penting Negara Han – Yewang.     

Ini merupakan titik penting dimana orang-orang dari Prefektur Shangdou dari Han dapat menghubungi mereka yang ada di selatan Sungai Kuning, yang juga merupakan orang Han.     

Kehilangan Yewang berarti komunikasi antara bagian utara Taihaian menjadi terputus dari ibukota Xingzhen. Karena Shangdou merupakan region dengan penduduk yang sedikit, dan bagi mereka tempat ini juga lahan mati, mereka memutuskan untuk menukar tempat ini dengan kedamaian dan menyerahkannya kepada Negeri Qin. Namun pemimpin Shangdou, Feng Ting malah memberikan tempat ini kepada Zhao, menyebabkan perang yang terjadi antara Zhao dan Qin untuk memperebutkan Shandou, dan memulai Pertempuran Changping.     

Pada saat ini, Pemerintah Zhao telah mengalami perdebatan yang sengit untuk mempertimbangkan apakah mereka akan menerima atau tidak penyerahan Shangdou, Raja dari dataran, Zhao Sheng merasa bahwa tanpa menggunakan satu prajuritpun dan berhasil mendapatkan Shengdou merupakan transaksi yang baik dan dia mendukung keputusan untuk menerima penyerahan ini, Raja Pingyang Zhao Bao merasa bahwa bertempur melawan Qin akan membuat mereka kalah, dan dia dengan tegas menentang keputusan untuk menerima Shangdou.     

Di lain pihak Zhao Kuo, menganalisa dan mengungkapkan bahwa Zhao harus menerima Shandou.     

Jika Qin berhasil mendapatkan Shangdou dan mengambil alih kontrol Terusan Juhu, dan mengambil alih Terusan ke-4 di bagian timur, Terusan Fukou di Taixing, mereka dapat dengan mudah menyerang ibukota Zhao, Handan.     

Karena itulah, Shangdou sama sekali tidak berguna bagi Han, tapi merupakan masalah hidup dan mati bagi Zhao. Di permukaan Qin memang sedang bertempur dengan Han demi Shangdou, padahal sebenarnya mereka tengah bersiap untuk menyerang Zhao. Karena itulah, tidak peduli mereka menerima atau tidak, mereka pada akhirnya akan bertempur melawan Qin. Jika mereka menerima Shangdou, mereka dapat mempersiapkan pertahanan lebih awal. Karena itulah, menerima merupakan pilihan yang lebih bijak.     

Di tahun 262 S.M. Jenderal Lianpo dari Zhao menerima Shangdou dan mendirikan pertahanan di Changping untuk menghentikan Pasukan Qin. Alasan dia memilih Changping adalah karena kondisi lingkungan tempat ini.     

Pertama, Changping memiliki kondisi alam dan tempat paling strategis di seluruh Shangdou. Region ini kebanyakan merupakan perbukitan. Tempat ini juga memiliki banyak gunung tapi juga banyakan dataran. Sungai utama adalah Sungai Dan, dan ada 5 sungai yang lebih kecil, Sungai Dongcang, Xiaodong, Dongda, Liuxu, dan Yonglu, yang menyelimuti seluruh area ini.     

Kondisi geografis seperti ini sangat cocok untuk bertempur. Lahan pegunungan membuat menyerang menjadi cukup beresiko. Terutama dari barat dan utara di mana ada Terusan Gaoyu, Changping, Gu, dan lain-lain. Disitu mereka dapat membuat benteng dan terus bertahan, perbukitan ini juga dapat membuat para prajurit dapat bergerak secara diam-diam tanpa kesulitan. Sungai dan dataran membantu pengiriman perbekalan dan juga pasukan, juga memecahkan masalah mengenai makanan. Dengan menyatukan semuanya maka akan lebih menguntungkan bagi pihak bertahan daripada penyerang..     

Yang kedua, tidak peduli baik Qin menyerang Shangdou ataupun Handan, mereka hanya memiliki dua jalur gunung yang dapat mereka tempuh. Mereka dapat menggunakan Jalur gunung Wu atau Laoma yang ada di barat atau Bukit Yangchang, Terusan Tianjin di selatan. Setiap rute yang akan mereka pilih akan tetap melewati Changping. Ini berarti bahwa selama Lianpo dapat mempertahankan Changping, pasukan Qin bukan hanya tidak bisa merebut Shangdou, tapi mereka juga tidak bisa mendekati Handan.     

Pasukan Zhao bergerak ke wilayah barat Handan, melewati Terusan ke-4 dari '8 Terusan Tianxing', dan terus bergerak jauh ke barat melewati Terusan Hukou dan menuju Shangdou. Mereka kemudian pergi ke arah barat daya, dan mereka akan melewati Desa Bayi, melewati Area Perang di Changping, dan mengitari Sungai Xiadong dan juga Kota Jingmen dan Xuanshi sebelum akhirnya menyebar dan membentuk area pertahanan mereka.     

Xuanshi berada di sekitar Sungai Dan, di mana baik Sungai Dan dan Sungai Xiadong mengalir. Karena itu, tempat ini terasa cukup lembab, tapi juga terbuka dan luas. Di tengah kedua sungai, ada lahan terbuka seluas 10 ribu m2, dengan banyak bukit yang tidak akan menghalangi pergerakan. Orang dapat bergerak mengikuti Sungai Dan ke arah tenggara atau melawan arus dan bergerak ke arah Barat Laut, ke arah desa yang ada disana.     

Ketika Lianpo memasuki Region Changping, dia mendirikan 3 garis pertahanan.     

Yang Pertama ada di jalur gunung Laoma. Di bagian tengah jalan gunung itu merupakan jalur terusan besar yang dikenal sebagai Terusan Gao Ping. Sebelah kiri jalur tersebut ada sebuah tembok tebing, dan di sisi kanannya ada aliran sungai yang curam. Tempat ini hanya bisa dilewati dari tengah. Terusan ini memiliki panjang 350 meter dari timur ke barat dan 1000 meter dari utara ke selatan. Di timur dan barat terusan ini adalah sungai yang mengarah ke gunung. Sebelah barat adalah Sungai Duanmin yang mengalir ke arah Sungai Yuxi. Walaupun di sana ada gunung yang menutup bagian timur terusan ini, di sisi utara dan selatan ada Sungai Dan yang mengalir ke arah dua sungai yaitu, Sungai Macun dan Sungai Yuancun yang mengalir ke arah timur. Ini membuat tempat tersebut menjadi jalur yang baik untuk dilalui dan merupakan tempat yang harus diblokir oleh Pasukan Zhao.     

Setelah Lianpo mendirikan pertahanan di Laoma, dia lalu membangun sebuah kota di mulut Sungai Macun dan Yuancun. Dia berpikir bahwa dengan adanya kedua sungai serta Jalur Gunung Laoma yang ada di belakangnya ini, tempat ini akan memiliki lokasi yang sangat terlindungi. Bagian belakang Kota Er'Zhang menghadap pegunungan dan bagian depan mereka menghadap sungai, dan kota ini akan menjadi di mana pasukan dapat berkumpul, dan mereka dapat memperkuat pasukan yang ada di jalur terusan kapanpun mereka dibutuhkan.     

Bagian Sungai Macun dan Yuancun bertemu adalah Desa Kangyin. Sebelah selatannya adalah Sungai Xu, dan sebelah selatan sungai itu adalah Gunung Beiling. Sebelah barat desa adalah Desa Kuda, dan sebelah barat di mana kedua sungai bertemu dinamakan Langshan. Desa ini dilindungi oleh gunung dan sungai, yang membentuk lingkungan yang tertutup. Ketiga lembah ini benar-benar berliku-liku, membuatnya mudah dipertahankan dan sulit untuk di serang.     

Desa ini awalnya merupakan lokasi bala bantuan serta cadangan perbekalan yang penting bagi Jalur Gunung Laoma, setelah ditaklukan oleh pasukan Qin, tempat ini menjadi markas timur dari Pasukan Qin.     

Tempat di mana Ouyang Shuo di teleportasi-kan adalah tempat ini.     

Tempat ini akan dibahas nanti, sekarang mari kita perkenalkan dua garis pertahanan yang telah didirikan oleh Lianpo.     

Yang kedua, ini merupakan garis pertahanan kedua di Sungai Dan. Sungai ini berasal dari Gaoping, mengalir ke timur dan selatan. Sungai ini mengalir di bagian tengah dari Gaopin di bagian selatan Kota Pu, dan menuju Sungai Kuning. Lembah ini sangatlah dalam dan memiliki aliran sungai yang kuat, tepiannya juga sangat lebar dan bagus sebagai tempat pasukan untuk bergerak.     

Lianpo menggunakan perisai alami ini, dan mendirikan garis pertahanan ke-2 di pesisir timur dari Sungai Dan, yang akan bertindak sebagai pusat pertahanan. Garis pertahanan ini memanjang dari Xuanshi, Dianyi, Qijiayuan, Weicheng, Shimen, Jiantou, Sanjun, Gunung Hanwang, Yonglu, Changping, dan Jalur Pegunungan Jueshui dan Danzhu.     

Gunung Daliang merupakan tempat dimana Lianpo menyimpan seluruh perbekalan mereka. Dan bergerak ke arah timur laut dari sana, ada Jalur Pegunungan Guanjia, Gunung Qifo, dan ketiganya membentuk 3 tubuh pegunungan. Gunung ini merupakan gunung tertinggi diantara gunung-gunung yang ada di region tengah. Jika melihat ke arah timur laut, orang dapat melihat Terusan Gu. Ke arah barat daya orang dapat melihat Jalur Gunung Laoma, bersama dengan Gunung Hanwang yang berjarak 10 ribu meter jauhnya, mereka membentuk dua mata dari Pasukan Zhao, dan membuat mereka dapat melihat seluruh kejadian yang ada di medan tempur.     

Situasi seperti ini benar-benar sangat menguntungkan dalam sudut pandang militer, terutama di era senjata dingin yang tidak memiliki metode komunikasi. Di sisi kiri dari gunung merupakan lembah Sungai Xiaodong, dan di sisi kanan merupakan lembah Sungai Dongcang yang melebar ke arah timur laut, menunjuk ke arah Handan, yang akan mempertahankan jalur komunikasi yang tertutup dan juga dekat dengan sumber perbekalan.     

Puri Lianpo dibangun di Gunung Daliang.     

Gunung Hanwang memiliki tinggi 7500 meter dan merupakan jalur gunung yang membagi Sungai Dan, Xiaodong dan Yonglu. Tempat ini menyentuh awan dan memiliki pemandangan menyeluruh terhadap area sekitarnya. Sama seperti selama periode 3 tahun di mana Gunung Daliang merupakan puri dari Lianpo, Gunung Hanwang merupakan tempat tinggal Zhao Kuo selama tahap akhir dari pertempuran ini. Tempat itu dan Sungai Dan merupakan medan tempur utama dan merupakan tempat di mana pasukan Zhao akhirnya terperangkap.     

Terusan Changping terletak di perbatasan utara Gaoping dan Changzhi. Di sebelah utara merupakan asal dari Sungai Zhuozhang, selatannya adalah Sungai Dan yang mengalir ke tenggara. Timur dan barat merupakan pegunungan. Sisi gunung barat mencapai Jalur Gunung Danzhu yang merupakan puncak tertinggi. Sisi utara jauh lebih datar, dan mengarah ke bawah, sehingga orang akan memiliki keuntungan berada di tempat yang lebih tinggi karena musuh akan mencoba mendaki tebing.     

Terusan Changping sebagai garis pertahanan kedua mencegah pasukan Qin menyerang dari timur ataupun utara.     

Ketiga adalah tembok pertahanan dari batu sepanjang 50 km. Garis pertahanan ini dimulai dari barat laut hingga tenggara, dengan tugas utama mereka berada di barat laut. Tembok ini bermula dari Terusan Changping dan bergerak menuju gunung selatan Dongjin hingga Gunung Yangtou. Tembok itu terus memanjang hingga Gunung Jinquan dan mencapai Maanhe, di perbatasan dari Terusan Hu. Karena struktur pegunungan dan jalur gunung juga telah mencapai 50 km, maka ini dinamakan Jalur Gunung Laoma.     

Jika dikatakan bahwa Jalur Gunung Laoma merupakan bagian depan dari pertahanan Zhao, Sungai Dan akan menjadi markas utama dan tembok batu sepanjang 50 km merupakan jalur pelarian mereka. Ini merupakan titik terdalam di timur laut dari pasukan Zhao, dan akan menjadi garis pertahanan terakhir bagi Shangdou dan Handan.     

Pada 262 S.M., Lianpo berada di Jalur Gunung Laoma saat Wang He dan pasukannya bersiap menyerang dari pesisir. Pasukan pertahanan dari Zhao telah menemukan pengintai Qin dan tidak dapat bertahan, dan terus terdesak oleh pasukan Qin.     

Wang He berhasil menerobos Jalur Gunung Laoma yang berbahaya serta pertahanannya, dan mengambil alih sumber perbekalan Zhao, dan mendirikan Kota Guanglang yang dilindungi dari segala arah oleh gunung dan sungai. Dia menyingkirkan semua penghalang yang ada di Sungai Dan lalu menggerakkan pasukannya menuju pesisir barat sungai, membentuk situasi dimana mereka hanya berjarak satu sungai lagi dari pasukan Zhao.     

Lianpo menemukan bahwa mereka tidak bisa bertarung secara langsung dengan pasukan Qin, dan ingin mempertahankan kekuatan mereka untuk bertempur di masa depan, jadi dia mencoba mengumpulkan pasukan untuk menyeberangi sungai dan bertempur melawan Wang he. Dia lalu mundur ke pesisir timur Sungai Dan lalu dengan mengandalkan sungai ini, memperkuat garis pertahanan.     

Pada titik ini, Lianpo bersikeras untuk menunggu pasukan Qin menyerang. Pasukan Qin berulang kali menantang dan mencoba memancing mereka tapi pasukan Zhao tidak mengirim pasukannya sama sekali. Dan dengan seperti itu, dia telah menggunakan kelebihan geografis mereka untuk bertahan dan membuat Wang He yang lebih kuat dan ingin bertempur tidak berani untuk menyeberangi Sungai Dan.     

Pertempuran terus berada dalam kebuntuan di mana tidak ada yang berada di posisi yang lebih baik.     

Pasukan Qin berasal dari jauh, jadi sulit bagi mereka untuk mendapatkan perbekalan baru. Mereka juga dikenal sebagai pembunuh, jadi tidak ada satu orangpun di Shangdou yang ingin membantu mereka. Para rakyat Shangdou mendukung pasukan Zhao dan bekerja sama dengan mereka, karena itu pasukan Zhao memiliki banyak perbekalan. Inilah yang membuat pasukan Qin lebih kuat dalam pertempuran cepat, tapi pasukan Zhao lebih kuat dalam pertempuran jangka panjang.     

Situasi ini tidak dapat terus berjalan seperti ini dalam waktu yang lama. Antara ini berjalan sesuai dengan rencana Lianpo, untuk mereka balik menyerang dan menghancurkan pasukan Qin, atau untuk pemerintah Zhao atau Qin untuk membuat keputusan yang lain.     

Hasilnya, strategi Lianpo dianggap sebagai strategi pengecut karena dia takut untuk bertempur.     

Raja Negeri Zhao merasa seperti itu dan membiarkan Zhao Kuo mengambil alih posisi Lianpo untuk menyerang pasukan Qin, di waktu yang sama, pasukan Qin menunjuk Baiqi sebagai Jenderal dan Wang He sebagai wakilnya. Dengan ini, kebuntuan selama 3 tahun diantara mereka akhirnya runtuh dan pertempuran sepertinya menjadi lebih menguntungkan pasukan Qin.     

Ouyang Shuo berteleportasi ke dalam Kota Guanglang. Yang dia tidak tahu di tahap apa mereka ditempatkan oleh Gaia, pada kebuntuan selama 3 tahun, atau tahap akhir pertempuran di antara Zhao Kuo dan Baiqi     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.