Dunia Online

Berkah di Tengah Kemalangan



Berkah di Tengah Kemalangan

0Karena bokong dari hewan berzirah besi itu ditembus oleh tombak Ouyang Shuo, hewan itu benar-benar terluka parah. Ia memutuskan untuk melakukan 1 serangan terakhir dengan sekuat tenaga dan mengerahkan jurus terhebatnya.      0

Hewan berzirah besi itu berhenti berlari dan berbalik ke arah Ouyang Shuo. Ia sekali lagi membuka mulutnya dan menarik napas dalam-dalam, perut hewan ini tampak menggelembung seperti bola daging raksasa.     

Ouyang Shuo membeku saat melihatnya. Dia tahu bahwa hewan berzirah besi ini akan mulai menggila. Karena ditusuk oleh Tombak Tianmo, hewan ini sudah mengalami pendarahan di dalam tubuhnya. Ouyang Shuo sudah bersiap untuk membunuhnya secara perlahan, tapi sepertinya hal ini sudah tidak mungkin lagi.     

Perut dari hewan berzirah besi itu tiba-tiba memperlihatkan cahaya kebiruan yang sangat misterius. Jelas sekali hewan ini berniat untuk melancarkan teknik esnya. Hewan itu memuntahkan energi kebiruan tersebut yang kemudian melesat keluar berbentuk bola besar berwarna biru.     

Bola biru ini memancarkan udara dingin. Bagaimanapun juga, ini terbentuk oleh energi es murni.     

Ouyang Shuo tidak berani gegabah dan segera menghindarinya, dan bola biru ini berhasil dihindarinya.     

Yang membuat Ouyang Shuo ketakutan adalah ternyata bola biru ini memiliki sebuah roh. Bola itu berhenti dan berbalik kembali untuk mengejar Ouyang Shuo.     

'Ya tuhan, apa ini sebenarnya? Apa aku sedang berada di dunia sihir?'. Ouyang Shuo benar-benar tidak bisa mempercayainya.     

Ouyang Shuo mengerahkan kecepatan terbaiknya dan berbelok dengan tajam untuk mencoba menghindari kejaran bola biru itu. Sayangnya, sekeras apapun dia berusaha untuk menghindar, bola biru ini seakan memiliki mata. Ia terus mengejar mangsanya dengan ketat. Terus berlari seperti ini juga bukan solusi terbaik, dan Ouyang Shuo juga tidak ingin menunggu kematian mendatanginya.     

Ouyang Shuo berlari dan berbalik untuk memperhatikan bola yang mengejar di belakangnya.     

Dari yang terlihat, ini merupakan bola yang terbentuk dari energi es dan tidak ada satupun yang spesial dari bola ini. Secara teori, bola ini seharusnya tidak mampu mengejar musuhnya.     

Kecuali masalahnya berada pada hewan berzirah besi itu?     

Ouyang Shuo berbalik dan melihat ke arah hewan berzirah besi, hanya untuk melihat hewan tersebut hanya terbaring di tempatnya semula dan sama sekali tidak bergerak. Perutnya telah menyusut sepenuhnya dan ia terlihat sangat lemah.     

Hanya kepala jeleknya serta mata kecil anehnya yang terus menatap Ouyang Shuo saat dia berusaha menghindar.     

Ketika Ouyang Shuo bergerak ke kiri, mata itu akan bergerak ke kiri, ketika Ouyang Shuo bergerak ke kanan mata hewan itu juga akan bergerak ke kanan. Mata hewan berzirah besi itu tidak pernah lepas dari Ouyang Shuo.     

Apakah bola biru itu digerakkan oleh hewan berzirah besi ini?      

Ouyang Shuo lalu memutuskan untuk mencoba teori ini.     

Karena bola biru ini digerakkan oleh hewan berzirah besi tersebut, pasti ada batasan jarak untuk mengontrolnya. Selama Ouyang Shuo berlari cukup jauh, dia yakin bahwa bola biru itu pasti tidak mampu lagi mengikutinya.     

Ouyang Shuo lalu melakukan apa yang baru saja terpikir olehnya. Dia berhenti bergerak menyamping dan hanya berlari lurus sejauh mungkin.     

Dalam sekejap, jarak antara Ouyang Shuo dan hewan berzirah besi ini telah melewati 100 meter.     

Ouyang Shuo lalu membalikkan kepalanya. Sesuai perkiraan, bola biru itu mulai bergetar dan tidak bergerak secepat biasanya. Mata dari hewan berzirah besi ini juga menunjukkan sedikit kecemasan.     

Ouyang Shuo juga masih belum bisa benar-benar merasa tenang. Dia tahu bahwa tebakannya benar dan terus berlari menjauh.     

Ketika jarak di antara mereka sudah mencapai 200 meter, bola itu berhenti mengejarnya dan mulai melayang kembali ke arah hewan berzirah besi.     

200 meter merupakan batas hewan itu dalam mengontrol bola biru tersebut.     

Mata Ouyang Shuo segera menyempit, dan sebuah ide terlintas di pikirannya. Dia akhirnya teringat sebuah item yang mirip dengan bola biru yang ada di depannya ini. Berdasarkan informasi dari masa lalunya, beberapa hewan roh atau hewan mutan yang beruntung akan berhasil mengembangkan sebuah pil tenaga dalam.     

Pil tenaga dalam ini bukan hanya akan meningkatkan tenaga dari hewan mutan, tapi ini juga merupakan sebuah teknik untuk menyerang musuh mereka. Hewan mutan akan memaksa keluar pil tenaga dalam dari dalam tubuhnya dan mengontrolnya untuk menyerang musuh.     

Alasan kenapa Ouyang Shuo tidak terpikir tentang pil tenaga dalam adalah karena hewan buas yang mampu mengembangkan item ini benar-benar sangat langka. Dari 10 ribu, mungkin tidak ada satupun yang berhasil.     

Dia tidak mengira bahwa hewan mutan pertama yang dia temui telah berhasil mengembangkan pil tenaga dalam.     

Benar-benar sebuah keberuntungan!     

Berdasarkan tingkat status keberuntungan yang dimiliki Ouyang Shuo, dia benar-benar tidak percaya bahwa hal sebagus ini dapat terjadi pada dirinya.     

Pil tenaga dalam memiliki banyak kegunaan.     

Jika pemain menggunakannya secara langsung, bukan hanya tenaga dalam pemain itu akan meningkat tajam, tapi dia juga akan mendapat kesempatan untuk membuka bakat kedua. Jika pemain menyerahkan pil tenaga dalam ini pada seorang pendeta dan membuatnya menjadi pil obat, maka efek yang akan didapat akan lebih mengejutkan.     

Ouyang Shuo berlari ke arah hewan berzirah besi, sambil berteriak ke arah Wang Feng, "Cepat, hentikan bola energi itu. Jangan biarkan dia kembali ke perut hewan itu."     

Pil tenaga dalam yang keluar dari tubuh hewan buas merupakan kesempatan yang sulit untuk di dapat. Saat ini merupakan saat di mana pil tenaga dalam ini memiliki efek terbaik bagi dirinya. Jika seseorang membunuh hewan mutan ini terlebih dahulu sebelum mendapatkan pil tenaga dalamnya, maka efek yang dihasilkan akan sangat berkurang.     

Wang Feng dan para bawahannya masih berada dalam kondisi siaga, mereka siap untuk maju dan membantu sang Marquis kapan saja dibutuhkan. Mendengar perintah sang Marquis, mereka bahkan tidak mempertanyakan alasannya dan segera mengepung hewan itu.     

Resimen Pengawal merupakan pasukan yang sangat terlatih dan tidak langsung maju bersamaan. Hanya prajurit paling elit yang maju ke depan, dan mereka semua pada dasarnya merupakan perwira setingkat letnan.     

Regu elit ini segera membagi pasukan mereka menjadi dua. Satu regu, di bawah arahan Wang Feng, mengepung hewan buas itu dan mengalihkan perhatiannya, sementara yang lain berlari ke arah bola biru untuk menghalangi lajunya.     

Ketika hewan berzirah besi itu melihat situasi ini, hewan itu menjadi panik. Setelah mengeluarkan pil tenaga dalam miliknya, hewan itu tidak mampu bergerak dan hanya dapat membiarkan para musuhnya untuk menyerangnya sesuka hati mereka. Inilah alasan kenapa hewan mutan itu tidak mengeluarkan pil tenaga dalam ini lebih awal. Jika Ouyang Shuo tidak benar-benar membuatnya marah, tidak mungkin hewan ini mengeluarkan pil tenaga dalamnya.     

Kemampuan tempur Wang Feng seimbang dengan hewan berzirah besi ini, sehingga dia mengambil posisi sebagai penyerang utama. Wang Feng juga menyerang dengan kejam dan meniru Ouyang Shuo dan menyerang lubang pantat dari hewan berzirah besi itu.     

Pemandangan brutal itu sekali lagi terulang.     

Hewan berzirah besi ini kembali menggila. Hewan itu mulai mengarahkan pil tenaga dalam miliknya untuk menyerang para prajurit dari Resimen Pengawal. Pada titik ini, pil tenaga dalam itu telah kembali dalam jarak 100 meter, dan kecepatannya benar-benar sangat tinggi. Meskipun Resimen Pengawal terdiri prajurit terbaik dari yang terbaik, bagi Ouyang Shuo saja meloloskan diri dari kejaran pil tenaga dalam ini tetap merupakan hal yang sangat berbahaya, apa lagi bagi para prajurit Resimen Pengawal.     

Siapapun yang terkena oleh serangan dari pil tenaga dalam ini dalam sekejap akan tersegel dan menjadi patung es.     

Dalam beberapa saat, korban dari Resimen Pengawal mulai menumpuk.     

Meski begitu, tidak ada satupun dari mereka yang mundur.     

Wang Feng, begitu melihat para bawahannya dibantai oleh hewan berzirah besi ini, segera menusukkan tombaknya ke dalam bokong dari hewan buas itu, dan mendorongnya hingga masuk seluruhnya hingga mencapai organ dalam dari hewan tersebut.     

Ini bukanlah akhir dari gerakannya karena Wang Feng mulai memutar tombaknya dan menghancurkan isi perut hewan itu. Namun, energi kehidupan dari hewan berzirah besi itu sangatlah kuat dan hewan itu masih mengendalikan pil tenaga dalam miliknya untuk terus menyerang para prajurit.     

Untunglah, saat ini, Ouyang Shuo akhirnya telah berhasil tiba di tempat para Resimen Pengawal. Dia lalu mengambil alih tugas untuk mengatasi pil tenaga dalam ini. Lagipula, hewan berzirah besi itu sudah terluka parah dan sudah nyaris mati, sehingga kemampuannya mengendalikan pil tenaga dalam ini sudah tidak selincah sebelumnya.     

Di depan Ouyang Shuo, pil tenaga dalam ini sudah bukan lagi sebuah ancaman. Dia dapat dengan mudah menghindarinya.     

Melihat sang Marquis telah berhasil mengurusnya, para prajurit Resimen Pengawal mundur ke belakang. Mereka tidak lupa untuk membawa tubuh dari kawan-kawan mereka ketika mundur dan mencoba memecahkan segel ini untuk menyelamatkan mereka.     

Lima menit kemudian, Hewan berzirah besi itu akhirnya tewas karena kehilangan darah dalam jumlah besar.     

Pil tenaga dalam itu berguncang dan jatuh tepat ke tangan Ouyang Shuo.     

Ajaibnya, dengan tewasnya hewan berzirah besi itu, pil tenaga dalam ini menciut dan menjadi seukuran mutiara. Walaupun masih berwarna biru, benda ini tidak lagi terasa dingin ketika dia menggenggamnya di tangannya.     

Ouyang Shuo mengeluarkan sebuah kotak kayu dari tas serba gunanya dan menempatkan pil ini di dalamnya.     

Setelah menyimpan pil tenaga dalam tersebut, Ouyang Shuo tidak langsung memeriksa mayat dari hewan berzirah besi. Malah, dia segera bergerak ke arah anggota Resimen Pengawal yang membeku. Para prajurit ini membeku belum terlalu lama dan masih dapat diselamatkan.     

Ouyang Shuo mengangkat telapak tangannya dan menempelkannya pada patung es itu. Dia lalu mengerahkan energi tenaga dalamnya melalui telapak tangannya menuju patung es tersebut. Es ini terbentuk oleh energi khusus yang hanya dapat dihilangkan oleh tenaga dalam.     

Di bawah aliran tenaga dalam emas milik Ouyang Shuo, patung es itu terlihat mulai meleleh dengan cukup cepat.     

Dua menit kemudian, satu patung es telah meleleh sepenuhnya. Prajurit yang ada di dalamnya masih hidup, tapi dia telah terluka parah. Karena itu dia harus beristirahat sementara waktu.     

Ouyang Shuo tidak berani bersorak terlalu cepat dan segera mulai melelehkan patung es lainnya.     

Dalam waktu singkat, ada 10 prajurit yang membeku, sehingga Ouyang Shuo harus berlomba dengan waktu.     

Yang buruk adalah setelah melelehkan patung kedua, Ouyang Shuo telah menggunakan separuh energi tenaga dalamnya. Ini berarti dia hanya bisa menyelamatkan 4 orang lagi. Sedangkan Wang Feng, walau dia telah berlatih Bajiquan, energi tenaga dalamnya merupakan tenaga dalam normal dan sama sekali tidak memiliki sesuatu yang lebih, sehingga dia tidak bisa melelehkan patung es ini.     

Tepat ketika Ouyang Shuo berhasil melelehkan patung ketiga, tubuhnya berguncang, dan perasaan lemas segera melanda tubuhnya dari dalam. Dia hanya mampu mengaktifkan Darah Dewa Iblisnya selama setengah jam dan sekarang waktunya sudah habis.     

Kekurangan dari kekuatan ini adalah begitu efek energi darah ini menghilang, dia akan menjadi sangat lemas seakan telah terkena penyakit berat.     

Ini juga merupakan hal yang wajar. Untuk meledakkan seluruh energi yang ada dalam tubuh seseorang dalam waktu singkat merupakan sesuatu yang sangat membebani tubuh. Jika Ouyang Shuo tidak ingin melukai dirinya sendiri, dia hanya bisa menggunakan kemampuan ini sekali dalam satu bulan.      

Tubuh Ouyang Shuo kembali ke ukuran semula dan perasaan lemas segera menyebar dari dalam tubuhnya. Untuk satu minggu kedepan, dia sama sekali tidak mampu menggunakan ilmu bela dirinya.     

Meski begitu, Ouyang Shuo terus melelehkan para patung es ini karena hal ini menyangkut nyawa seseorang.     

Dia memaksa untuk terus mengerahkan tenaga dalamnya, dia nyaris gagal melelehkan patung keempat sebelum akhirnya seluruh energi tenaga dalam yang ada di tubuhnya habis. Pada saat ini, wajahnya telah menjadi begitu pucat, dan dia tidak mampu berdiri tegak.     

Melihat sang Marquis yang berusaha begitu keras untuk menyelamatkan hidup dari para saudara mereka, para prajurit merasa tersentuh hingga meneteskan air mata.     

Tubuh Ouyang Shuo menjadi goyah dan dia segera duduk di tanah dan mulai beristirahat. Dia lalu mengalirkan Ilmu Tenaga Dalam Kaisar Kuning miliknya untuk mengisi kembali energi tenaga dalam di tubuhnya. Saat ini, Dantian miliknya benar-benar telah kosong dan dia tidak memiliki sehelaipun tenaga dalam yang tersisa.     

Ini merupakan pertama kalinya dia menghabiskan seluruh tenaga dalamnya dan berusaha mengalirkan ilmu tenaga dalamnya, mendadak sebuah rasa sakit yang sangat tajam menyebar dari jalur energinya. Ini sebenarnya merupakan hal yang sangat berbahaya. Pendekar dan ahli tenaga dalam berpengalaman tidak akan pernah menghabiskan seluruh tenaga dalam mereka dan tetap akan menyisakan sehelai energi tenaga dalam untuk membantu mengalirkan ilmu tenaga dalam mereka.     

Jika tidak, rasa sakit yang saat ini dirasakan oleh Ouyang Shuo akan terjadi.     

Untunglah, jalur energi Ouyang Shuo telah menjadi sangat kokoh karena terus diperkuat oleh energi tenaga dalam berwarna emas miliknya. Ketika Dantian miliknya berhasil membentuk helai tenaga dalam pertama, Ouyang Shuo menghembuskan napas lega karena ini berarti dia telah berhasil lolos dari bagian tersulit.     

Jika dipikir kembali, Ouyang Shuo benar-benar merasa cemas dengan sia-sia.     

Namun, tidak disangka, energi tenaga dalam yang baru terbentuk ini begitu murni.     

Apa ini bisa dibilang berkah di tengah kemalangan?     

Ouyang Shuo tidak akan berani lagi melakukan hal ini, karena siapa tahu kali berikutnya dia tidak akan dapat mengatasinya?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.