Datangnya Sang Penyihir

Penipu



Penipu

0Setelah membawa Piasce kembali ke kediamannya, Link langsung melihat Celine menghampirinya ketika pria itu baru saja membuka pintu. Di sepanjang jalan, Link sudah menggunakan Telepati untuk menjelaskan segalanya, jadi gadis itu menyingkirkan pistol api besarnya dan mengganti pakaiannya dengan gaun rumah. Ia bahkan menaruh beberapa buah-buahan dan minuman untuk tamu di meja bundar.     
0

"Selamat datang, Tuan Piasce," katanya, mengundangnya masuk sambil tersenyum.     

Piasce tahu identitas Celine dan ia tahu gadis itu tidak sesederhana kelihatannya. Perasaan bahaya yang dia rasakan sebelumnya mungkin semuanya karena Celine.     

Sambil tersenyum lebar, Piasce mengikuti Link ke ruang tamu.     

Rumah Link adalah rumah yang luas. Penyihir Naga Merah telah merancang tempat tinggal Duke ini hanya untuknya. Ruang tamu itu terbuka dan berwarna cerah dengan meja bundar klasik di tengahnya.     

Link pun duduk dan memberi isyarat. "Duduklah."     

Setelah Piasce duduk, Nana dengan santai duduk di sampingnya. Ia tampak santai, tetapi tangannya bertumpu ringan di gagang pedangnya. Celine duduk di samping Link seraya menatap makhluk berkulit biru itu dengan rasa ingin tahu.     

Link tidak membuang waktu. Ia mengulurkan tangan, dan segelas jus mangga lalu meluncur tanpa suara ke arah Piasce. "Mari kita bicarakan latar belakangmu."     

Piasce menerima minuman itu dan menyesapnya. Lalu, ia menenangkan diri dan mulai berpikir kembali.     

Setengah menit kemudian, ia berkata, "Aku datang dari Alam Omir. Sebenarnya tidak jauh dari Firuman. Hanya ada beberapa alam tandus di antara keduanya. Karena alasan tertentu, bangsaku melihatku sebagai pengkhianat dan ingin mengeksekusi diriku. Pada momen terakhir, salah satu muridku menyusup ke penjara dan membebaskan aku. Aku masuk ke Feri Hampa yang kubuat secara diam-diam dan melarikan diri dari Omir. Tepat sebelum aku melarikan diri, aku melihat muridku tertangkap dengan mata kepala sendiri. Aku masih bisa mendengar tangisan keputusasaannya... Oh..."     

Sambil mendesah, Piasce meneguk jus itu seperti alkohol. Ia mengosongkan gelas itu dan Link pun mengisinya lagi.     

Piasce melanjutkan. "Saat melarikan diri dari Omir, aku seperti anjing liar yang tidak memiliki rumah. Aku bersembunyi dan berlari melalui Lautan Hampa yang tak terbatas. Orang-orang sebangsaku tidak pernah menyerah dan masih mengejar diriku. Aku terpaksa mengembara. Waktu tidak berjalan dalam Lautan Hampa tanpa batas, jadi aku tidak tahu sudah berapa lama berlalu sampai aku secara tidak sengaja datang ke Firuman satu tahun yang lalu."     

Ia kini menatap Link dan tertawa getir. "Aku hanya ingin tinggal sebentar untuk mengisi ulang Feri Hampa milikku sebelum melanjutkan perjalanan, tetapi aku tertarik oleh dunia ini. Dunia ini terlalu mirip dengan Omir. Pertama kali aku melihat tempat ini, aku pikir aku akan kembali ke rumah. Gunung-gunung, pepohonan, rumput, dan air semuanya sangat akrab, jadi aku tetap tinggal. Aku berencana untuk tinggal beberapa tahun lagi sebelum pergi."     

Ia meminum jus mangga itu lagi. Kali ini ia mencicipinya dengan hati-hati. Setelah menyesap lagi, ia pun tersenyum pada Link. "Ada minuman yang mirip dengan ini di tempat asalku. Minuman ini disebut Anggur Bunga. Dulu aku benci anggur seperti ini. Aku hanya akan meminumnya di acara formal, tapi sekarang... Hehe, aku menyukainya."     

Setelah menyesap lagi, ia pun berkata pada Link, "Tuan, kisahku tidak begitu menarik. Aku hanya bersembunyi dan berlari seperti tikus. Ajukan pertanyaan apa pun yang kau miliki. Aku akan menjawabnya sebaik yang kubisa."     

Kisah Piasce sederhana. Ia hanyalah seorang penjahat yang melarikan diri dari pengejarnya. Tapi, segalanya tidak sesederhana itu.     

Link mengetuk meja. "Berapa banyak dunia yang kau lewati?"     

"Tidak banyak. Hanya tiga. Ketiganya adalah dunia tandus. Salah satunya satunya dapat ditinggali, jadi aku tinggal di sana selama setengah tahun sebelum pergi dari sana."     

"Kau bilang orang-orangmu terus mengejarmu, jadi kau terpaksa mengembara," lanjut Link. "Tapi, kau sudah berlari untuk beberapa waktu dan begitu jauh. Bukankah biaya yang mereka keluarkan akan terlalu tinggi untuk terus mengejarmu di Lautan Hampa?"     

Biaya mengejar seseorang tidak akan melebihi dari imbalan setelah membunuhnya. Jika orang-orang Omir terus mengejarnya, itu berarti identitas Piasce kompleks. Dia pastilah orang kelas atas di Dunia Omir.     

Piasce lalu terdiam saat mendengar pertanyaan itu. Tangannya mencengkeram gelas kristal dengan cemas. Setelah beberapa lama, ia kemudian berkata, "Omir memiliki teknologi transportasi lintas alam yang sangat canggih. Ketika aku pergi, posisi mereka sangatlah dekat di belakang Feri Hampa-ku. Selama ini aku telah meningkatkan Feri Hampa milikku, tetapi Omir juga berkembang dengan cepat. Pencapaian mereka seharusnya tidak kurang dariku... Tentu saja, biaya perjalanannya masih besar, dan mereka harus membayar banyak. Mereka mengejar tanpa henti adalah karena... karena... Tuan, kurasa aku harus menjelaskan situasi Omir untuk menjawab pertanyaan ini."     

"Lanjutkan." Link mendengarkan dengan penuh perhatian.     

Mata Piasce penuh dengan kenangan masa lalu. "Dunia asalku dulu damai. Semua orang hidup bahagia. Tanahnya subur, dan semua sumber daya berlimpah. Dunia dipenuhi dengan Mana yang bersih seperti Firuman. Tetapi, tidak seperti Firuman, kami tidak mengembangkan mantra Kehancuran skala besar. Kami lebih banyak mengembangkan kultivasi jiwa. Orang-orang dengan pencapaian dalam sihir Jiwa dikenal sebagai Penjelajah Jiwa."     

"Penjelajah Jiwa? Kedengarannya menarik."     

Piasce mengangguk. "Di antara Penjelajah Jiwa, ada juga orang-orang dengan pencapaian luar biasa yang dihormati dan dipuja. Mereka bisa menjadi Guru Jiwa. Ketika aku berada di Omir, ada tiga Guru Jiwa. Aku adalah salah satu dari mereka."     

"Oh." Link menyadari sesuatu. "Dengan kata lain, kau adalah salah satu dari tiga pemimpin Omir."     

"Bukan pemimpin... atau kau bisa mengatakanya demikian. Jika aku melakukan sesuatu, banyak orang akan mengikutiku." Piasce mengangguk.     

Celine di sisi lain tidak bisa menahan rasa penasarannya. "Aku ingin tahu apa sebenarnya yang kau lakukan hingga membuat orang berpikir kau pengkhianat dan terus mengejarmu."     

"Aku..." Ekspresi Piasce seperti sedang kesakitan. Ia mengepalkan tangannya, melepaskannya, lalu mengepalkannya lagi. Terlihat jelas bahwa kata-kata Celine telah menyentuh titik pahitnya.     

"Jika kau merasa kesulitan untuk mengatakannya, Kau dapat menuliskannya," kata Link. "Aku tahu pertanyaan ini terlalu menyelidik, tetapi kami harus memahami segalanya karena banyak orang yang mengejarmu. Kau mengatakan sebelumnya bahwa mereka sangat berbahaya. Jika mereka mengetahui posisimu, bukan hanya kau yang terpengaruh akannya. Firuman juga tidak akan lepas dari mereka."     

Piasce menghela nafas. "Kau benar, Tuan. Aku memang bisa membawa malapetaka ke Firuman. Bangsaku tidak lagi damai seperti sebelumnya. Mereka menjadi boneka kegelapan, dan ini semua salahku!"     

Kini Piasce telah menghabiskan minuman keduanya. Seolah-olah ia sedang minum untuk melupakan masalahnya, ia sepertinya sudah memikirkan semuanya sekarang. "Selama mendalami kultivasi jiwa, salah satu yang terpenting untuk dilakukan adalah meditasi. Sebagai seorang Guru Jiwa, aku bermeditasi alih-alih tidur di malam hari. Dalam meditasi, jiwa kita menjadi bebas. Mata Jiwa kita juga terbuka dan memungkinkan kita untuk melakukan perjalanan bebas di Lautan Hampa. Oh, kita bebas, tetapi masih sangat berbahaya. Laut Hampa tidak terbatas. Jika kau melangkah terlalu jauh, jiwamu mungkin akan tersesat. Hukum melarang kami untuk menyelidik terlalu jauh ke dalam Laut Hampa, tetapi hal itulah yang aku lakukan. Selama perjalananku, aku menemukan keberadaan yang sangat kuat yang disebut Nozama..."     

"Nozama?" Link membeku. Celine juga terkejut. Ia tidak menyangka akan mendengar nama ayahnya dari penjelajah dunia ini.     

Piasce tersenyum pahit. "Ya, Nozama, Penguasa Kegelapan. Aku tidak tahu identitasnya saat itu. Hal-hal yang dilihat oleh Mata Jiwa sangat terbatas. Dalam meditasiku, aku melihat bahwa Nozama adalah pria yang anggun. Suaranya lembut dan berkarisma. Kata-katanya logis dan teratur. Banyak pendapatnya yang senada dengan pendapatku. Dan, kami pun menjadi teman."     

Pembuluh darah sihir di wajah birunya kini mengerut. Ia mengeraskan rahangnya, dan gelas kristal yang dipegangnya bergetar di tangannya.     

"Aku..." Ia membuka mulut untuk berbicara lagi, tetapi suaranya tersangkut. Ia lalu mengeluarkan batuk ringan dan menenangkan diri sebelum melanjutkan bicara. "Aku tidak berpikir bahwa tindakanku akan membawa bencana bagi bangsaku. Ia berbohong kepadaku, dan aku secara pribadi membawanya ke duniaku dan memulai bencana... Ketika aku melarikan diri, lebih dari setengah Omir berada di bawah kendali Nozama."     

Link dan Celine saling bertukar pandang mendengarnya. "Aya-..." gumam Celine. "Iblis itu seahli itukah ketika menyamar?"     

Link mengingat kembali saat pertama kali melihat Nozama di dalam game. Ia berada di dataran di luar Benteng Iblis. Aliansi telah dipaksa berperang dalam pertempuran terakhir dengan Pasukan Kegelapan ketika Nozama muncul.     

Tidak ada yang mengira ia akan terlihat seperti itu. Ia memiliki rambut hitam, jubah hitam, dan wajah tampan yang terlihat agak ramah. Suaranya lembut dan menenangkan hati. Jika ia tidak berdiri dengan Pasukan Kegelapan dan memerintah iblis-iblis, maka tidak ada yang akan berpikir bahwa ia adalah sosok yang menakutkan.     

Kemudian, Link menyadari bahwa itu adalah penyamaran Nozama. Ia tidak mengungkapkan citra aslinya sampai mereka mulai bertarung.     

Singkatnya, jika Nozama mencoba menipu seseorang, itu akan sangat mudah. Tidak ada yang aneh jika Piasce tertipu olehnya.     

Link lalu melihat ke arah Piasce. "Apa rencanamu ke depan?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.