Datangnya Sang Penyihir

Manusia, Apakah Kau yang Memanggilku?



Manusia, Apakah Kau yang Memanggilku?

0Terdengar suara melolong. Itu adalah suara pertama yang Link dengar sejak memasuki celah alam. Suara itu terdengar seperti hembusan angin yang bertiup melalui lembah.     
0

Detik berikutnya, Link tiba-tiba merasa tubuhnya ringan tanpa bobot. Tubuhnya sekarang tidak lagi di bawah kendalinya dan ia bahkan tidak bisa menggerakkan tubuhnya. Ia seperti meloncat menuju semacam terowongan. Gambar-gambar yang terdistorsi berputar-putar menyeberangi keempat dinding terowongan, memberinya kesan bahwa ia sekarang jatuh ke dalam kaleidoskop.     

Ini adalah pertama kalinya ia dipanggil ke dalam dunia dan merupakan pengalaman yang sama sekali baru untuk Link. Ia juga khawatir tentang hal itu karena ia tidak tahu apa yang menantinya di sana.     

Ia terjun menyusuri terowongan selama beberapa detik dan tiba-tiba muncul seberkas cahaya berwarna merah darah melesat entah dari mana. Link tidak bisa menebak bentuknya seperti apa pada awalnya. Ketika semakin dekat, ia menajamkan matanya untuk melihat cahaya apakah itu.     

Itu adalah sekelompok jiwa yang merintih kesakitan!     

Bola cahaya itu besarnya lebih dari 50 kaki kubik dan di dalamnya setidaknya terdapat 3.000 jiwa. Masing-masing dari mereka memiliki bentuk yang hancur sehingga tidak dapat dikenali. Seolah-olah seseorang telah meremas mereka menjadi kumpulan lumpur yang tak berbentuk. Yang lebih mengerikan lagi adalah ketika sekelompok jiwa itu semakin mendekati Link, mereka akan mulai mencair seperti lilin.     

Argh... Tolong aku... Oh, Dewa... aku tidak pantas mendapatkan ini...     

Link dapat mendengar rintihan-rintihan ratapan sedih mereka yang terdengar semakin keras ketika kumpulan jiwa itu semakin mendekatinya.     

Saat bola cahaya itu akhirnya tiba tepat di hadapan Link, jiwa-jiwa di dalamnya pun meleleh sepenuhnya. Mereka kini tampak seperti kumpulan gumpalan darah merah yang mengental. Link tak berdaya melihatnya dan bergidik di hadapan pemandangan tersebut.     

Bola cahaya berwarna merah darah itu lalu meluncur dan akhirnya bertabrakan dengan sisik naganya. Setelah benturan tersebut, Link dapat merasakan sensasi sedingin es yang merembes melalui kulitnya hingga masuk ke bagian yang lebih dalam dari tubuhnya.     

Sepanjang seluruh proses tersebut, tubuh Link tetap tidak bergerak. Kekuatannya masih tersegel di dalam tubuhnya oleh kekuatan yang tak diketahuinya. Ia hanya bisa menontonnya tanpa berdaya ketika bola cahaya menyerbu tubuhnya.     

Di tengah rasa paniknya, sederetan kata-kata lalu muncul dalam penglihatan Link. 'Energi asing yang masuk sudah terdeteksi. Sekarang saatnya untuk menyiapkan area karantina untuk energi asing... Proses karantina berhasil.'     

Itu adalah kalimat pertama dari sistem game. Sensasi sedingin es itu masih terasa di dalam tubuh Link, namun perasaan itu telah berhenti menyebar di dalam tubuhnya.     

Setelah beberapa saat, kalimat kedua pun muncul di hadapannya.     

'Sekarang memeriksa komposisi energi yang tak dikenal... Pemeriksaan selesai. Energi asing dikenal sebagai energi jiwa, yang biasanya digunakan dalam Kontrak Pemanggilan Alam. Teknik pemanggilan yang sedang berlangsung saat ini adalah teknik pemanggilan dengan korban. Setelah mencapai alam yang memanggil pemain, pemain akan berada dalam kekuatan yang mengikat kontrak pemanggilan dan dilarang melanggar ketentuan-ketentuan kontrak tersebut.'     

Link sekarang berusaha menyiapkan mental untuk ini. 'Bolehkah aku mengetahui ketentuan kontrak ini?' pikir Link.     

Pemeriksaan sedang berlangsung... pemeriksaan selesai. Kontrak pemain saat ini adalah perjanjian yang saling mengikat. Orang yang Dipanggil akan membantu Pemanggil dalam menyelesaikan tugas-tugas tertentu sebagaimana permintaan Pemanggil. Setelah selesai, Orang yang Dipanggil akan diizinkan untuk menyimpan energi jiwa Korban yang digunakan untuk melaksanakan ritual pemanggilan. Namun, Yang Dipanggil akan tunduk pada pengaruh Penolakan Dimensi sekali lagi setelah memenuhi persyaratan kontraknya. Selama durasi kontrak, kedua belah pihak dilarang untuk saling menyakiti.     

Saat mendengar hal ini, Link pun bertanya, "Apakah ada cara untuk memutuskan kontrak?"     

Mencoba untuk membatalkan kekuatan mengikat kontrak... Pembatalan tidak berhasil. Pemain memiliki dua opsi. Opsi pertama adalah menolak energi jiwa yang dikarantina di dalam tubuh pemain sebagai imbalan untuk kebebasannya. Namun, pemain akan menerima beban penuh Penolakan Dimensi. Pemain akan memiliki kekuatan yang sangat ditekan dan hanya akan dapat menggunakan kekuatan Level 7 sebagai akibatnya. Pilihan kedua adalah mempertahankan kontrak. Pemain akan tetap berada di bawah batasan kontrak dan Pemanggil akan dipaksa untuk menanggung sebagian beban dari Penolakan Dimensi yang harus ditanggung. Semakin hebat kekuatan Si Pemanggil, maka semakin besar beban Penolakan Dimensi yang akan ditanggung Pemanggil. Sebagai konsekuensi akan hal tersebut, maka kekuatan Pemain tidak akan terlalu ditekan.     

Setelah merenungkannya sejenak, Link memutuskan untuk memilih opsi kedua. Ia ingin menolak perihal sumber kekuatan mengikat kontrak. Namun, karena situasinya saat ini, ia akan sangat bodoh sekali untuk membatasi kekuatannya lebih dari yang seharusnya.     

Kalau begitu, kita akan melakukan opsi kedua.     

Begitu ia mengatakan itu, tubuhnya sedikit bergetar. Sensasi dingin pun muncul kembali di tubuhnya. Ia kemudian menyadari bahwa kekuatan jiwa yang dikorbankan telah mengambil satu persen dari total kekuatannya, sedangkan 99 persen sisanya masih menjadi miliknya.     

Hanya satu persen dari kekuatanku yang tampaknya dipengaruhi oleh kontrak sihir ini. Aku mungkin akan selamat dari hukuman apapun yang akan diberikan kepadaku jika aku memutuskan untuk melanggar ketentuannya. Ini bahkan jauh lebih baik daripada yang dibayangkan Link.     

Link lalu langsung menyadari bahwa ia telah berhenti jatuh. Ia bisa merasakan kakinya menyentuh tanah yang kokoh. Pemandangan-pemandangan yang kabur di sekelilingnya kini mulai berubah menjadi dinding kabut, yang kemudian menghilang dan mengungkapkan pemandangan alam di tempat ia dipanggil.     

Dalam sepanjang seluruh proses itu, Link merasakan kekuatan yang tak tertahankan menekannya. Seolah-olah ia sedang ditekan di bawah kedalaman samudera.     

Ia lalu menggerakkan jarinya sedikit demi sedikit. Ia bisa merasakan perlawanan yang tak terlihat ketika ia mencoba merapalkan mantra Tangan Penyihir. Perlawanan ini tampaknya menghambat sekitar sepuluh persen dari kekuatan fisik dan kekuatan di dalam tubuhnya.     

Dengan kata lain, level kekuatannya saat ini berada di lingkup Level 10, yang jauh lebih tinggi dibanding dengan apa yang telah diprediksi sistem game.     

Perlawanan ini seharusnya menjadi efek dari Penolakan Dimensi dan ini jauh lebih lemah dari yang aku perkirakan. Orang yang memanggilku pastilah telah mengambil sebagian bebannya sekarang. Jika menilai dari kondisiku saat ini, mereka pastilah seorang penyihir.     

Saat itu juga kumpulan cahaya samar yang ada di sekelilingnya telah memudar sepenuhnya. Link kini menemukan dirinya di tengah-tengah lembah yang dipenuhi dengan rumput dan pepohonan yang lebat. Lembah itu lebarnya sekitar 400 kaki dan tinggi kedua temboknya mencapai 200 kaki.     

Dengan visi 360 derajatnya, Link mampu melihat sekelilingnya tanpa memalingkan kepalanya.     

Ia menyadari bahwa dirinya berdiri di tengah segel sihir selebar 150 kaki yang dilukiskan di atas tanah dengan darah segar. Bau darah itu pun tercium sangat menyengat di lubang hidungnya hingga wajah Link berkerut jijik.     

Sebagai seorang Penyihir, mata terlatih Link langsung tertarik pada struktur segel sihir berdarah ini. Ia terpana dengan apa yang dilihatnya. Segel itu sepertinya tidak asing baginya. Bentuknya sangat mirip dengan sirkuit sihir yang ditemukan pada benda misterius, Batu Asahan Astral dan Kitab Wahyu.     

Dunia ini berada dalam jangkauan benda misterius. 'Apakah ada semacam hubungan di antara mereka?' pikir Link.     

Pada saat itu terdengar suara serak memanggilnya dan mengganggu pikirannya.     

"Ah, Naga yang Perkasa, kami sangat senang kau telah menjawab panggilan kami!"     

Suara itu berbicara dalam bahasa asing, namun karena adanya kontrak sihir, maka apapun yang dikatakannya secara otomatis diterjemahkan ke dalam pikiran Link.     

Link mengikuti sumber suara tersebut dan melihat seorang Penyihir dengan wajah berkeriput dan rambut seputih salju dalam jubah hitam berdiri di salah satu simpul dari segel sihir berdarah. Link dapat melihat lelaki tua itu adalah Penyihir Level 6 dari energi yang diberikannya.     

Ia kelihatannya merupakan ras manusia dan ia juga sepertinya tahu siapa aku. Sangat menarik. Link lalu menyipitkan matanya. Orang tua di depannya tampak seperti manusia lain dari Dunia Firuman. Satu-satunya perbedaan yang ia miliki adalah dahinya yang lebar. Matanya juga sangat kecil, dan wajahnya tampak primitif.     

Orang tua itu tidak sendirian. Ada enam simpul di segel sihir dan masing-masing dari simpul itu berdiri seorang penyihir asli alam tersebut. Mereka juga tampaknya merupakan ras manusia yang memiliki perbedaan yang sama, yaitu seperti fitur wajah primitif dan dahi yang lebar.     

Para Penyihir yang berdiri di atas segel sihir itu sedang mengagumi Link, dan tampak bersemangat dengan apa yang telah mereka panggil ke dalam dunianya. Penyihir tua itu bahkan tampak hampir menangis.     

Ia lalu berteriak, "Oh, Naga yang Perkasa, kami membutuhkan bantuanmu. Pasukan Troym berada di gerbang kerajaan kami saat ini. Mereka adalah musuh bebuyutan kerajaan besar kami dan kami membutuhkan bantuanmu untuk mengalahkan mereka."     

Troym? Pasukan? Link mengerlipkan mata padanya. Ia sepertinya mengerti situasi mereka. Ia lalu mengangkat kepalanya tinggi-tinggi di udara untuk memeriksa segel sihir di bawahnya dan melihat bahwa tanah itu dipenuhi dengan mayat. Sejumlah 4.000 mayat terbaring di atas tanah, yang hidupnya telah dikorbankan untuk melakukan ritual pemanggilan yang membawanya ke sini.     

Pakaian mayat-mayat itu berbeda dari jubah yang dikenakan oleh Penyihir di sekitarnya. Link memperkirakan bahwa mereka yang telah dikorbankan tersebut adalah semua tawanan perang dari Pasukan Troym.     

Dengan kata lain, Penyihir ini telah mengorbankan tawanan mereka untuk memanggil kehadiran ekstra-dimensi yang kuat seperti Link dan mereka berharap hal ini akan mengubah keadaan perang melawan Troym dengan bantuan kehadiran makhluk yang mereka panggil.     

Setelah ia memahami situasi mereka, Link menatap Pemanggil tua itu. Ia bisa dengan jelas merasakan apa yang dirasakan pria itu saat ini. Ia merasakan perasaan gembira yang meluap-luap darinya. Link juga bisa mengatakan bahwa penampilan dirinya telah melampaui harapan pria tua itu.     

Mereka mungkin berharap untuk memanggil sesuatu yang lain ketika mereka melaksanakan ritual pemanggilan mereka. Aku kebetulan berada di tempat yang salah di waktu yang salah. Tampaknya aku juga seharusnya membantu mereka melawan pasukan Troym sebagai bagian dari persyaratan kontrakku.     

Semua orang menatapnya dengan campuran perasaan ekspektasi dan juga kewaspadaan. Link tetap diam. Ia kemudian melihat setidaknya 5.000 orang berada di luar segel sihir berdarah. Sebagian besar dari mereka tampaknya merupakan bagian pasukan militer. Ada juga beberapa di tengah-tengah mereka yang mengenakan pakaian mewah. Mereka sepertinya merupakan orang-orang yang sangat penting.     

Prajurit-prajurit itu pastilah merupakan anggota elit di dunia ini. Namun, kebanyakan dari mereka hanya memiliki kekuatan Level 3, yang sebenarnya tidak jauh berbeda ketika Link pertama kali memasuki dunia Firuman. Link tidak akan bisa menghadapi mereka sekaligus jika kekuatannya telah berkurang menjadi Level 7. Namun, dengan kekuatan Level 10, ia berpikir ia akan bisa keluar dari konfrontasi dengan mereka.     

Para Prajurit lalu memandangnya dengan waspada. Perasaan gelisah mereka semakin menjadi sementara mereka menunggu reaksi darinya. Link juga bisa melihat beberapa dari mereka gemetar tak terkendali.     

Hal itu bisa dimengerti. Jika Link bertemu dengan Master Legendaris Level 10 saat pertama kali memasuki alam Firuman, ia juga akan merasa takut setengah mati.     

Tidak ada manusia yang memiliki kesempatan lolos dari pertemuan dengan seorang Master Legendaris.     

Link kemudian mengibaskan ekornya yang besar ke tanah beberapa kali. Bum! Bum! Bum! Bumi pun bergetar. Semua orang di lembah itu menjadi pucat. Orang-orang berpenampilan penting yang dikelilingi oleh para penjaga mereka pun seolah membatu karena ketakutan. Link juga bisa melihat beberapa wanita pingsan di tengah-tengah mereka.     

"Naga Perkasa, apakah kau setuju untuk membantu kami?" teriak Penyihir tua itu lagi. Suaranya kini bergetar. Lingkungan ritual pemanggilan mereka sangatlah aneh. Mereka membutuhkan waktu yang sangat lama untuk menyelesaikan proses pemanggilan, dan makhluk yang mereka panggil ke dunia mereka tampaknya lebih kuat daripada apapun yang pernah mereka temui.     

Penyihir tua itu awalnya bermaksud memanggil kehadiran entitas Level 8 atau 9. Namun, makhluk yang muncul di depannya ini terlihat persis seperti Naga yang pernah diceritakan dalam legenda mereka. Panjangnya lebih dari 100 kaki, dan ia sebesar gunung kecil. Sisik naga perak-hitamnya yang sempurna, sepasang matanya yang bersinar dan juga tekanan aura yang dibawanya, semuanya itu memberi tahu dirinya bahwa ia telah memanggil sesuatu dengan kekuatan di luar imajinasinya.     

Pria tua itu tidak yakin apakah kontrak pemanggilan mereka bahkan akan mampu menahan raksasa semacam itu.     

Pada saat itu Link mempertimbangkan pilihannya. Haruskah aku menerima persyaratan kontrak pemanggilan dan membantu mereka menghadapi seluruh pasukan? Tidak, ketentuan kontrak mereka tampaknya lemah. Aku bisa dengan mudah menemukan celah dan keluar dari sini. Dan juga, hanya orang bodoh saja yang sudi menghadapi pasukan yang belum pernah dilihatnya sendirian!     

Saat ini Link hanya sedikit lebih kuat daripada Duke Naga Merah Isendilan, yang ia kalahkan dengan bantuan Beastman saat ia masih menjadi ancaman. Bahkan jika Link percaya diri sekalipun bahwa ia mampu menghadapi seluruh pasukan Troym dengan tingkat kekuatannya saat ini, tetap saja tidak ada jaminan semuanya akan berjalan sesuai dengan keinginannya. Begitu Link menyelesaikan kontraknya, ia masih harus berurusan dengan Penolakan Dimensi. Pada titik itu segalanya akan menjadi sangat aneh.     

'Apa yang harus aku lakukan?' pikir Link. Beberapa detik kemudian, ia akhirnya menemukan solusi.     

Ia menundukkan kepalanya sambil perlahan-lahan mengayunkannya ke arah Penyihir tua. Ketika tanduk naganya berjarak 20 kaki darinya, orang tua itu merasa tidak tahan lagi. Kakinya gemetaran hingga ia terjatuh ke tanah di atas lututnya. Ia kemudian berteriak sambil menangis, "Naga Perkasa, tolong maafkan aku. Aku tidak bermaksud menyinggungmu. Mohon maafkan kami semua!"     

Ketika terjadi perbedaan besar antara kekuatan antara Pemanggil dan makhluk yang Dipanggil, kekuatan mengikat yang diberikan pada pihak yang Dipanggil akan sangat terbatas, dan kontrak itu bisa menjadi bumerang pada Pemanggil itu sendiri jika ia tidak cukup berhati-hati.     

Setelah melihat rentetan isakan Penyihir tua yang menyedihkan itu, seluruh pasukan di lembah pun segera menjadi kacau.     

Meskipun mereka tidak mengerti bagaimana sihir pemanggilan itu bekerja, namun ketika Para Prajurit melihat Penyihir tua itu dalam keadaan demikian, semua orang tahu bahwa sihir itu telah gagal. Tidak ada yang memberanikan diri untuk berdiri melawan monster bersayap yang dipanggil Penyihir itu.     

Link pun lalu membuka mulutnya. Namun karena tubuhnya besar, maka suaranya yang keluar pun terdengar keras dan nyaring. "Manusia, apakah kau yang memanggilku?"     

Pertanyaan itu ditujukan pada si Penyihir tua.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.