Datangnya Sang Penyihir

Kucing Hitam Tanpa Integritas



Kucing Hitam Tanpa Integritas

0Beastmen benar-benar memberikan segalanya dalam pertarungan melawan naga yang menakutkan ini.        
0

Dua panglima perang dikirim ke medan perang. Mereka adalah Panglima Langit Penghancur, Holun dan Panglima Agung, Avatar. Lima shaman besar juga tiba. Ada rumor bahwa kaum Beastman mengirim setengah shaman besar mereka untuk misi ini.     

Terlepas dari individu-individu yang kuat ini, lebih dari dua ribu Ksatria Elite juga muncul. Tujuan utama mereka adalah untuk bertahan melawan Beastmen liar dan tidak bertarung melawan naga Legendaris.     

Dengan cepat, Link melihat Panglima Agung, Avatar.        

Ia memperkirakan usianya sama dengan Holun, sekitar tiga puluh lima tahun. Ia mengepang rambutnya dengan rapi dan tampak jauh lebih tenang daripada Holun. Ia tampak tidak memiliki taring yang merupakan ciri khas kaumnya, dan ia membawa palu perang. Lidah api kemerahan terlihat muncul di sekitar palu perang. Itu adalah kekuatan elemen api.     

Avatar adalah seorang pria yang berbicara sedikit. Ia tidak akan seaktif dan sedramatis seperti Holun. Ia hanya membungkuk sedikit ketika ia melihat Link dan berkata, "Master dari Hutan Rimba Ferde."     

Ia jelas telah melakukan penelitian dan mengetahui identitas Link. Ia jauh lebih baik daripada Holun.        

Untuk menunjukkan rasa hormatnya, Link dengan hormat memberikan salam Beastman sebagai balasan dan berkata, "Suatu kehormatan bertemu denganmu, Avatar."     

Avatar adalah orang terkuat di ras Beastman. Ia menunjukkan sikap kedewasaan yang tidak ditemukan pada Beastmen lain. Dalam game, Avatar adalah orang yang menyatukan ras Beastman yang terpecah-pecah dan menjadi raja Kekaisaran Beastman yang baru.     

Setelah itu, ia melawan kehendak rakyatnya dan mengubah persepsi mereka tentang kaum lain. Ia lalu memimpin para Beastmen untuk bergabung dengan pasukan sekutu dan bertarung melawan Tentara Iblis.        

Ia juga Beastman pertama yang mencapai level Legendaris dan pada saat yang sama, Prajurit terkuat di Kamp Cahaya.     

Ketika Holun meninggal, Avatar sudah menjadi komandan utama pasukan sekutu. Ia memimpin 70.000 tentara yang kuat untuk bertarung melawan 60.000 Tentara Iblis yang kuat, mengakibatkan kerugian besar di kedua sisi.     

Ia juga kehilangan nyawanya dalam perang melawan Nozama, meskipun Nozama harus membayar mahal untuk membunuhnya. Lengan kiri Nozama patah, dan tulang rusuknya mengalami pukulan penuh dari serangan Palu Perang. Hal tersebut memaksanya mundur ke Benteng Iblisnya.     

Hanya setelah insiden ini, beberapa pemain berhasil menyelesaikan misi Benteng Iblis dan bertarung melawan Nozama.     

Dapat dikatakan bahwa Link tidak membunuh Penguasa Kegelapan ketika ia berada pada kekuatan puncaknya. Alasan mengapa timnya bisa berhasil adalah karena pengorbanan banyak orang kuat sebelum mereka.     

Karena itu, Link sangat menghormati Beastman ini.     

Setelah itu, Link bertemu dengan shaman besar. Setelah mereka saling memperkenalkan diri, mereka segera berangkat.     

Beastmen tidak tahu lokasi pasti Isendilan. Mereka hanya bisa kembali ke medan perang untuk mencari petunjuk.     

Namun meskipun mereka tidak tahu, Link tahu persis di mana tempat persembunyian Isendilan. Lebih tepatnya, ia memiliki kucing hitam yang dapat memberinya informasi.        

Elodim berbisik di telinga Link ketika mereka bergerak maju, "Pergilah ke Danau Kristal Biru! Isendilan seharusnya sedang memulihkan diri di suatu tempat sekitar sana. Ada dua naga di sampingnya dan juga lebih dari 20 monster. Ada juga 1000 Beastmen liar yang menjaganya."       

"Bagaimana kau tahu semua ini?" tanya Link dengan lembut.     

"Aku telah bertemu dengannya beberapa kali. Aku sangat tahu tentang kekuatannya. Selain itu, aku baru saja bertemu dengannya beberapa hari yang lalu. Ia dalam masalah serius. Dadanya terbelah sepenuhnya. Aku memperkirakan ia membutuhkan setidaknya setengah bulan untuk pulih." Elodim tampaknya telah meninggalkan semua prinsipnya untuk seporsi makanan lezat. Ia telah menjual Isendilan sepenuhnya.     

"Baiklah kalau begitu," Link mendapat kesan baru tentang kucing hitam ini. Ia harus mengamati setiap tindakan Elodim dengan lebih hati-hati mulai dari sekarang dan seterusnya.        

Link tidak dapat menyampaikan petunjuk dari kucing hitam secara langsung. Ia kemudian berpikir sejenak sebelum ia mendekati Avatar. Panglima Perang Agung ini memiliki reputasi yang baik dan tentu saja ia menjadi komandan untuk misi ini.     

"Master kaum manusia, untuk alasan apa kau datang?" Avatar berbicara dengan gaya Shakespeare. Ia juga sangat berhati-hati dalam seluruh perjalanan ini. Dalam setiap jalan, ia akan mengirim beberapa Beastmen untuk mengintai daerah sekitarnya, dan lalu melanjutkan perjalanan setelah memastikannya aman.     

Tidak ada sekolah Prajurit di komunitas Beastman, juga tidak ada orang dengan pengetahuan cukup untuk menjadi pengajarnya. Hanya bakatnya yang memungkinkan Avatar untuk mencapai tingkat keahlian ini dengan taktik perang.       

"Sihirku telah memberitahuku bahwa Isendilan berada di Danau Kristal Biru. Kita hanya harus pergi ke sana."     

"Apakah kau yakin?" Avatar bertanya dengan ragu.     

"Aku yakin."     

Holun, yang berdiri di sampingnya, mengangguk sambil berkata, "Master sangat kuat. Jika bukan karena dia, semua saudaraku pasti sudah mati."     

Setelah hening sejenak, Avatar memilih untuk memercayai Link. Ia menaikkan volume suaranya dan berteriak, "Kita akan pergi ke arah ini."     

Setelah mendengar kata-kata itu, sebuah notifikasi muncul padai bidang visi Link.     

Seri Quest Epik Langkah 3: Persuasi Selesai     

Omni Poin Player +50     

Langkah 4: Bunuh Naga!     

Misi 1: Hancurkan anak buah Isendilan dan cegah ia untuk menghidupkannya kembali.     

Misi 2: Hancurkan Isendilan     

Hadiah 1: Pemain akan mendapatkan 100 Omni Poin untuk setiap bawahan yang dibunuh.     

Hadiah 2: Setelah membunuh Isendilan, player akan mendapatkan Gulungan Pencerahan Bryant keempat.     

Link memilih untuk menerima Quest.     

Ia memiliki satu Gulungan Pencerahan di tangannya yang sudah ia pahami sampai ke intinya. Isinya dapat menggandakan Kecepatan Pemulihan Mana-nya. Meskipun kedengarannya kuat, ilmu itu sebenarnya yang terlemah dari semua gulungan. Gulungan lainnya jauh lebih kuat dari ini. Jika bukan karena ia tidak memiliki banyak waktu, ia pasti sudah melakukan perjalanan untuk menemukan gulungan-gulungan Bryant.       

Ia tidak menduga sistem dalam game akan memberinya satu gulungan sebagai hadiah.       

Setelah beberapa saat, Link berkata, "Sihirku memberitahuku bahwa Isendilan memiliki banyak anak buah yang melindunginya. Ada naga merah, monster dan bahkan sejumlah besar Beastmen liar. Berhati-hatilah!"     

"Terima kasih atas peringatanmu," kata Avatar dan mengangguk sambil melanjutkan dengan sangat hati-hati.     

Dua jam kemudian, seorang pengintai tiba-tiba menunjuk ke langit dan berkata, "Lihat, ada naga di langit!"     

Semua orang menatap langit dan melihat sosok buram melayang di atas. Felina adalah satu-satunya yang mendapat gambaran jelas tentang sosok itu. Ia berkata, "Itu adalah monster. Kekuatannya berada di level-6. Sepertinya ia adalah pengintai yang dikirim oleh Isendilan."     

Avatar segera mengerutkan kening dan berkata, "Apakah ia berusaha mengatakan bahwa ia telah memperhatikan kita?"       

Link mengangguk dan berkata, "Naga memiliki penglihatan yang lebih baik daripada elang. Tidak mungkin ia tidak melihat kita."     

Avatar segera mengacungkan Palu Perang yang ia bawa di punggungnya dan berteriak, "Bersiaplah untuk pertempuran!"        

Ksatria Elite awalnya bepergian dalam formasi yang berjauhan. Namun, atas perintah itu, mereka pergi membentuk barisan yang rapi dan berdiri dengan waspada. Jelas bahwa mereka telah dilatih dengan baik. Karena mereka semua bawahan Avatar, hal itu juga jelas menunjukkan kemampuannya sebagai seorang komandan.     

Meskipun formasi yang rapi dan bergerombol seperti itu akan efektif dalam menghadapi musuh biasa, hal itu tidak bijaksana untuk melawan naga yang bisa menggunakan serangan napas naga yang mencakup area luas. Link lalu berbisik, "Serangan napas naga itu sangat destruktif dan dapat mencakup area luas. Jika kita melanjutkan formasi ini..."     

Sebelum Link menyelesaikan kalimatnya, Avatar sudah mengerti apa yang ia maksud.     

Ia mengangkat Palu Perang-nya dan berteriak, "Kalian semua menyebar!"     

Ksatria Elite kemudian menyebar dengan tertib. Masing-masing dari mereka berjarak 45 kaki. Mereka jelas juga telah dilatih untuk ini.     

Tidak butuh waktu lama bagi Isendilan untuk menampakkan dirinya bersama dengan anak buahnya. Yang memimpin di depan adalah Theron dengan lebih dari 20 monster di belakangnya. Olisa dilindungi dengan baik di tengah-tengah monster. Isendilan kemudian membuntuti di belakang seluruh kelompok.          

Sekelompok besar Beastmen liar kemudian berjalan di atas tanah. Ada sekitar 1000 jumlah mereka.     

Sebelumnya, Isendilan telah menderita kerugian besar ketika berhadapan dengan tentara Beastman. Kali ini ia memilih posisi strategis. Seseorang harus melewati semua bawahannya untuk mencapai posisinya.     

Isendilan benar-benar memiliki pasukan yang tangguh, setidaknya mereka terlihat tangguh. Kekuatan pasukannya tampak seperti bisa mendominasi pasukan Beastman kapan saja, terutama kelompok naga terbang di udara. Mereka benar-benar mendominasi langit, memberi mereka keunggulan udara.     

Ekspresi Avatar sedikit berubah setelah melihat pasukan besar dan berteriak, "Formasi defensif! Shaman, mantra Windwalker—Angin Berjalan!"       

Seorang shaman tua yang kurus muncul ke depan dengan totem berwajah manusia di tangannya. Ia kemudian menjatuhkan tongkat setinggi enam kaki di tangannya ke tanah dan mulai menari secara ekstrem di sekitar tongkat ini sambil menggumamkan beberapa nyanyian yang aneh. Setelah itu, ia mengeluarkan lolongan ganas, menyebabkan cahaya putih menyelimuti setiap orang pada pihak yang sama di medan perang, terutama Link.     

Link menemukan dirinya dikelilingi oleh mantra pertahanan angin puyuh. Pada saat yang sama, ia merasa sangat ringan. Ia lalu mengambil langkah ke depan dan menyadari bahwa ia bisa bergerak dalam sembilan kaki dengan langkah yang mudah.     

"Kekuatan yang praktis." Link dapat mengatakan bahwa Ksatria Elite telah menjadi sangat cepat. Ketika mereka berlari, bayangan mereka bisa terlihat berlama-lama di lokasi mereka sebelumnya.     

Panglima Langit Penghancur Holun kemudian meraih kapak barunya dan berteriak dengan antusias, "Haha, aku akan membunuhmu kadal besar dengan senjataku!"     

Avatar kemudian mulai membuat pengaturan secara sistematis, "Holun, bawa Ksatria Elit untuk bertarung dengan Beastmen Liar. Aku ingin kau melenyapkan mereka dalam sepuluh menit!"     

Mereka memiliki keuntungan dengan 2000 Ksatria dan satu Panglima Level-9 melawan 1000 Beastmen Liar.       

"Serahkan padaku!"     

"Haler, Mursa, Delta, kalian akan membantuku berurusan dengan naga di langit."     

"Kami mengerti!" kelima shaman itu mengangguk ketika mereka menjawab.     

Link tidak bisa berkata-kata pada hal itu. Meskipun ia adalah Panglima Perang Level-9, langkahnya itu terlalu berani untuk berurusan dengan semua naga di langit dengan hanya enam orang. Bahkan ada naga legendaris dalam pihak lawan. Ia pastilah benar-benar percaya diri dengan kemampuannya.        

Namun, Link juga tahu bahwa Avatar tidak punya pilihan lain. Sebelum Avatar meminta bantuannya, Link berkata, "Aku akan membantumu melawan monster. Kau hanya perlu fokus pada naga merah."       

Ada sekitar 20 monster di udara, dan mereka telah menyebar jauh satu sama lain. Mereka memiliki kekuatan Level-6 dan sangat gesit. Akan sangat mengurangi banyak tekanan jika Link membantu menangani makhluk kecil yang merepotkan ini. Avatar lalu mengangguk padanya dengan rasa terima kasih.        

Mengambil keuntungan sebelum pertempuran dimulai, Link lalu menoleh ke Felina dan berkata, "Kau akan berurusan dengan monster nanti. Tetaplah menjauh dari Isendilan."        

"Aku mengerti."     

"Nana, bawa kucing itu bersamamu dan bantu Holun dengan Beastmen Liar. Cobalah untuk mengalahkan mereka semua dalam lima menit sehingga Holun dapat membantu menangani Isendilan!"     

"Nana mengerti," Nana menatap kucing hitam di tangannya. Setelah berpikir sejenak, ia memasukkan kucing hitam ke belahan dadanya sebelum ia mengencangkan armor kulitnya.        

"Hei, lepaskan aku! Aku akan mati karena kecepatan kliatmu!" Kucing hitam itu berjuang terus-menerus, jelas berusaha melepaskan diri dari Nana.     

"Kucing kecil yang baik, aku akan mengingatnya. Jangan khawatir," Nana menepuk ringan kepala Elodim untuk menghiburnya sebelum memasukkannya kembali ke dalam baju zirahnya.        

Kucing hitam kemudian dengan enggan menyerah.     

Di sisi lain, Isendilan tidak memiliki rencana apa-apa sejak awal. Pandangannya hanya terfokus hanya pada satu orang selama ini. Ia menatap Link sambil berkata, "Anak kecil, aku telah mencarimu dari langit dan bumi!"     

Penyihir manusia ini tidak hanya menghancurkan mantra kebangkitannya tetapi juga menyebabkannya menderita cedera serius. Ia sekarang adalah target nomor satu.        

Matanya hanya terpusat pada Link.     

Dan kucing hitam? Posisi Elodim terlalu jauh dan tidak signifikan. Terlebih lagi, Nana telah memasukkan Elodim ke dalam baju zirahnya, membuatnya semakin tidak mencolok. Karena semua faktor ini, Isendilan tampaknya telah mengabaikan detail penting ini.     

"Maju!" teriak Avatar, Panglima Perang Agung.     

Ia mengarahkan kapak perangnya pada Beastmen Liar. Ksatria Serigala Elite segera mulai melambaikan senjata mereka dan menyerbu menuju Beastmen Liar sambil berteriak.     

Panglima Langit Penghancur Holun mengendarai serigala putih. Ia berada di depan, dan suaranya terdengar paling keras. "Ayo, bertarung! Kau kecoak, ambil Perangkat Dewa-ku!"     

Argh! Naga di langit terpisah. Mereka bergegas, menargetkan Ksatria Serigala di bawahnya.     

Tentara elite ini rata-rata berada di Level-4 dengan beberapa di Level-5. Bagi orang biasa, ini sangat kuat. Bahkan Beastmen Liar hanya sedikit lebih kuat dari mereka. Namun, mereka tidak bisa bertarung melawan naga kuat yang setidaknya mempumyai kekuatan Level-6.     

Link juga mengendarai serigala, lalu mengikuti Ksatria Serigala. Melihat bahwa naga akan maju melawan mereka, ia mengarahkan tongkatnya ke langit. "Pembunuh Iblis!"     

Whoosh! Cambuk merah kristal terbentuk di udara di depannya. Seperti ular yang berapi-api, ia memanjang puluhan kaki dalam sekejap, menyerbu menuju naga dengan kecepatan cahaya.     

Cahaya melintas di langit. Lalu, terlihat celah yang menakutkan di langit. Naga itu telak terkena pukulan di dada. Kekuatannya berada di Level-8. Bagaimana naga Level-6 bisa menerimanya? Cahaya itu benar-benar meledak di udara!     

Hujan darah terlihat turun ke bawah. Ini hanya permulaan saja.     

Cambuk merah itu seperti panggilan dewa kematian. Ia bergerak sesuka hati dalam jarak 300 kaki. Ada empat monster naga di dekatnya. Mereka semua meledak dalam tiga detik.     

Link tidak diam saja di tempatnya. Ia mendesak serigala ke kiri dan ke kanan, bergegas kemana pun naga akan menyerang Ksatria Serigala. Sebelum ia tiba, cambuk yang fatal sudah ada di sana.     

Boom, boom, boom! Tiga monster lagi meledak.     

Monster-monster itu berteriak. Mereka melayang di langit tanpa berani turun lagi. Penyihir di sana terlalu menakutkan! Hanya beberapa detik telah berlalu, tetapi setengah dari mereka telah mati sementara para Ksatria Serigala tidak terluka. Mereka tidak bisa terus melakukan ini!     

Avatar memperhatikan Isendilan dan dua naga raksasa lainnya. Ia melirik ke medan perang. Melihat ini, ia merasa lega.     

Naga terbang itu bukan ancaman, dan hanya sedikit prajuritnya yang akan mati. Penyihir manusia memang sesuai dengan reputasinya. Ini sangat bagus.     

Di sisi lain, Isendilan menjadi tidak sabar. "Kalian berdua," gumamnya, "alihkan perhatian Penyihir itu. Aku akan merapalkan mantra."     

Situasi sekarang menguntungkannya. Musuhnya terdiri dari dua prajurit Level-9, lima shaman besar, Prajurit Naga Level-8, dan golem sihir yang sangat cepat.     

Jika menghadapi mereka semua, bahkan Isendilan pun dapat dikalahkan hanya dari kecelakaan kecilsaja jika ia mencoba bertarung secara langsung. Untungnya, ia punya solusi lain. Ketika Theron dan Olisan menyerbu menuju Link, Isendilan mengepakkan sayapnya dan terbang lebih tinggi. Beberapa detik kemudian, ia berada pada ketinggian 3.000 kaki di udara. Kekuatan Naga Legendaris mulai melonjak dalam dirinya.     

Cincin cahaya kristal-merah melilitnya, membentuk cincin sepanjang 300 kaki. Gelombang kekuatan yang mengerikan terus mengalir dari cincin cahaya. Garis-garis kabut merah muncul seperti kilat. Mereka bertambah banyak dan menyebar ke segala arah.     

Seluruh langit mulai berubah warna. Lingkaran merah gelap menyebar, membuat langit gelap puluhan mil jauhnya. Awan putih berubah merah seolah terbakar.     

Bola api dan cahaya itu seperti ujung dunia. Sebuah suara datang dari dalam. "Makhluk fana, gemetarlah dalam ketakutan! Rasakan Api Naga penghancur dunia!"     

Itu adalah teknik pertarungannya. Tekniknya sangat sederhana dan kejam!     

Tidak peduli berapa banyak musuh atau petarung tangguh yang ia hadapi, ia hanya perlu memanfaatkan kemampuan terbangnya dan merapalkan mantra super ilahi, lalu dunia akan menjadi diam.     

Di atas permukaan tanah, semua orang berhenti berkelahi dan menatap linglung.     

Theron hendak menerkam Link. Melihat mantra itu, ia membeku dan bertanya pada Olisan, "Kalau begini kita juga akan mati dari mantra sang duke, bukan?"     

Olisan mengangguk. "Setelah mantra ini, selain dia, tidak ada orang lain yang akan selamat ... tapi ia pasti akan membangkitkan kita."     

Mendengar itu, Theron tidak merasa takut lagi. Ia terus berusaha menerjang Link. Tetapi meskipun ia tidak takut, Beastmen Liar dan naga terbang menjadi panik. Mereka tidak akan dibangkitkan. Jika mereka mati, maka mereka pasti mati. Duke jelas siap untuk membunuh mereka semua, jadi mengapa mereka harus terus berjuang?     

Mereka berbalik dan berlari.     

Di pihak Avatar, suara seorang shaman besar bergetar ketika ia berkata, "Situasinya buruk. Naga itu sudah gila. Mantra suci-Nya sangat, sangat menakutkan. Dia bisa menghancurkan segalanya!"     

Sebagai prajurit Level-9, Avatar juga merasakan bahaya besar. Mereka merasa tak ada lagi ada harapan; bahkan terlebih merasa tak berdaya karena lawannya berada ribuan kaki di udara. Ia bahkan tak bisa melawan.     

Ia hanya bisa menunggu kematian!     

Holun juga berhenti bertarung. Dengan geram, ia mengarahkan kapaknya pada Isendilan di udara dan meraung, "Kau pengecut! Kau kecoak jelek! Turun dan lawan aku!"     

"Manusia, gemetarlah! Rasakan putus asa!" Isendilan jelas tidak akan turun. Ia menyukai perasaan damai tepat sebelum melakukan serangan.     

Di atas tanah, Nana juga berhenti mengejar para Beastmen Liar. Ia kembali pada Link. Sambil mengambil belati, ia menunjuk kepala kucing hitam dan bertanya, "Master, haruskah aku membunuhnya?"     

Kucing hitam itu berjuang dan akhirnya menjulurkan kepalanya dari kerah Nana. Ia melihat Link dan memohon, "Berhenti menunggu! Jika kau terus menunggu, mantra suci akan datang. Hancurkan itu!"     

Link tidak memiliki peluang lain. Ia melirik Nana dan berkata, "Lakukan jika terjadi kesalahan."     

"Cepat! Aku tidak berbohong!" Kucing hitam itu merasa dikhianati sekarang. Ia benar-benar tidak berbohong kali ini. Mengapa manusia tidak mempercayainya?     

Seraya mengabaikannya, Link lalu mengeluarkan tongkatnya. Ia mengangkat tongkatnya pada naga di langit dan berkata, "Poirotson Axina Thacca Morata, terbukalah!"     

Bagian awal mantra itu adalah sebuah nama. Lebih khususnya, itu adalah nama asli si kucing hitam.     

Nama sejati dewa bukan hanya sekedar nama semata. Nama mereka mengandung sejumlah besar kontrak dan hukum kuno. Dengan mengatakan nama sebenarnya, ia memanggil kekuatan mantra. Kata terakhir — buka — adalah jenis panggilan untuk kekuatan tertentu.     

Kalimat Link seperti kutukan, yang artinya, 'atas nama dewa yang sebenarnya, panggil kontrak kuno untuk membuka semua kekuatan yang mendistorsi dunia.'     

Mantra suci Isendilan menggunakan kekuatan distorsi.     

Begitu Link selesai, bola cahaya putih seukuran kepalan tangan muncul di ujung tongkatnya. Cahaya itu tinggal selama setengah detik sebelum seberkas cahaya putih tipis keluar. Cahayanya bergerak dengan sangat cepat. Dalam sekejap, cahaya itu meliuk ke lingkaran merah tebal di sekitar Isendilan.     

Lalu, kabut seperti kilat merah di dalam lingkaran cahaya itu telah membentang lebih dari 1000 kaki ke segala arah. Seluruh langit berubah menjadi merah gelap seolah-olah akhir dunia akan datang.     

Tapi, begitu cahaya putih menggali ke dalamnya, semuanya berubah.     

Boom, boom!     

Cahaya halilintar muncul di antara kabut merah secara instan. Pada saat yang sama, tak terhitung banyaknya petir putih es menyebar di sepanjang kabut merah, dengan cepat menghamburkannya. Setelah tiga detik, semua kabut merah menghilang. Demikian pula kemerahan di langit juga menghilang. Langit kembali cerah.     

Akhirnya, perisai merah pelindung di sekitar Isendilan juga menghilang. Di dalamnya, lapisan petir putih es membungkus Isendilan. Di bawah kilat, Isendilan diam seperti patung.     

Ini hanya berlangsung sesaat, kemudian tubuhnya mulai jatuh.     

Holun tercengang. Ini adalah pertama kalinya ia melihat naga jatuh tanpa alasan. Apa yang sebenarnya terjadi?     

Avatar melihatnya dengan jelas. Ia kaget dan juga senang. "Penyihir manusia melakukannya. Ia jatuh, dan ini adalah kesempatan terbaik untuk membunuhnya! Ikuti aku!"     

Theron dan Olisan juga tercengang.     

"Kenapa duke tidak bergerak?"     

"Penyihir manusia itu yang melakukannya. Aku tidak tahu mantra apa yang ia gunakan!" Olisan merasa tidak percaya. Kekuatan sang duke sudah cukup kuat untuk menghancurkan segalanya dalam jarak puluhan mil. Bagaimana mantra itu bisa dikalahkan oleh mantra untaian putih?     

Mantra apa itu?     

Boom! Isendilan jatuh langsung ke tanah dari ribuan kaki di udara.     

Ia jatuh sekitar 500 kaki per detik. Ia menabrak padang rumput yang lembut, dan ini jelas tidak cukup untuk menyakiti naga yang sangat kuat. Namun, kilat yang membatasi gerakannya tidak hilang sepenuhnya setelah jatuh. Ia masih merasa kaku.     

"Sudah kuduga! Sudah kuduga Penyihir itu akan merusak segalanya! Sialan!" teriak Isendilan. Ia mengepakkan sayapnya, mencoba terbang lagi. Namun, sayapnya terasa sakit dan lemah. Ia berusaha sekuat tenaga, tetapi ia hanya bisa sedikit melayang.     

Avatar mencapai posisi naga itu sekarang. Dengan mantra shaman padanya, Avatar terlihat bercahaya. Lima bola unsur berwarna-warni berputar cepat di sekitarnya. Palu perangnya menerjang kaki Isendilan tanpa ragu-ragu. "Kau tidak bisa melarikan diri!"     

Panglima Perang Langit Penghancur Holun tiba di waktu yang hampir bersamaan. Ketika ia melihat Isendilan jatuh, ia tahu ini adalah kesempatan langka untuk membunuh naga itu. Ia segera menyerah pada Beastmen Liar dan bergegas menuju naga.     

"Ah—kecoak, rasakan Perangkat Dewa milikku!"     

Sebelum ia tiba, ada suara berdengung. Tubuhnya mulai berkedip. Ini adalah suara shaman yang sedang merapal mantra padanya.     

Dewa Api Murka!     

Dewa Kekuatan Angin!     

Gelombang Liar Halilintar!     

Perisai Bumi!     

Pelindung Logam!     

Ketika Holun semakin dekat dengan Isendilan, ia bersinar sama cemerlangnya dengan Avatar. Di bawah mantra shaman besar, kekuatannya telah meningkat sebesar 50 persen!     

"Matilah kau!" Ia membanting kapaknya di kaki Isendilan yang lain, hampir bersamaan dengan serangan Avatar.     

Menghadapi kekuatan penuh dari dua Panglima Perang Beastmen, Isendilan tidak bisa memblokirnya. Lebih buruk lagi, tubuhnya masih terasa kaku. Ia mencoba mundur dengan sekuat tenaga. Saat mundur, ia mengaktifkan perisai. Seperti yang diharapkan dari seorang petarung Legendaris, ia secara instan mengaktifkan mantra Level-9.     

Kekuatan kristal-merah menyelimutinya, membentuk perisai Kekuatan Naga setebal dua kaki.     

Saat berikutnya, terdengar suara ledakan. Kapak Holun pertama kali mengenai perisai. Cahaya meledak dan kekuatan elemen yang berbeda berbenturan dengan perisai. Akhirnya, perisai itu meledak seperti kembang api yang indah.     

Kekuatan Holun juga menakutkan, bahkan Avatar bukan tandingannya. Ia juga memiliki kapak perang buatan Link. Senjata itu telah menyerap sejumlah besar vitalitas dari Beastmen sebelumnya. Sekarang, Holun merasa bersemangat hingga maksimal. Kapak itu telah membantunya mencapai tingkat yang tidak pernah bisa ia raih sebelumnya.     

Dengan bantuan elemen tambahan, mantra Isendilan tidak bisa menghentikan kapak. Mantranya segera hancur.     

Di sisi lain, Avatar melihat ini dan menyadari bahwa kapak tersebut dapat menghancurkan perisai. Ia sengaja melambat dan menyerang saat perisai itu pecah. Pukulannya pun lalu tidak menemui perlawanan dan mendarat tepat pada Isendilan.     

Boom! Dengan bunyi teredam, kaki Isendilan yang selebar dua belas kaki menjadi hancur. Daging dan darahnya berceceran. Gelombang kejut hasil pukulan itu menembus kaki dan langsung merusaknya hingga menjadi lumpuh.     

Isendilan berteriak kesakitan. Petir di sekelilingnya akhirnya menghilang. Rasa kaku pada tubuhnya memudar akibat rasa sakit yang luar biasa.     

"Pergi!" Ia mengepakkan sayapnya dengan marah. Hembusan angin kencang pun bertiup.     

Avatar langsung terbalik. Ia terkapar di atas tanah sambil mencengkeram permukaan tanah agar tetap bertahan di tempatnya. Holun tidak menghindari pukulan itu. Alih-alih ia bereaksi lebih lambat daripada Avatar karena ia tidak begitu ahli dalam memprediksi serangan.     

Ia terpental karena pukulan ini. Di udara, Isendilan membuka mulutnya lebar-lebar. Napas Naga pun keluar, langsung menuju pada Holun.     

Berada pada momen antara hidup dan mati, Holun pun langsung mengaktifkan Aura Tempur dengan kekuatan penuh untuk menghentikan Napas Naga. Namun, Napas Naga Legendaris terlalu kuat. Aura Tempur-nya habis dengan kecepatan yang sangat tinggi. Jika ini terus berlanjut, ia akan terpanggang hidup-hidup dalam dua detik.     

Apakah aku akan mati? Pikiran itu terlintas di benaknya.     

Saat itu cahaya putih menyala di sekelilingnya dan menghilang. Dalam sekejap, lingkungan sekitar Holun berubah drastis. Napas Naga yang panas telah menghilang, dan ia berada di bawah Isendilan. Ia berada tepat di depan perut naga itu. Di sana terdapat juntaian dua gumpalan daging setinggi enam kaki. Itu adalah bola naga.     

Kesempatan bagus!     

Pikiran Holun sederhana. Ia tidak kaget mengapa ia tiba-tiba berada di sini. Ia hanya berpikir bahwa ia harus melakukannya!      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.