Memanggil Pedang Suci

Mengirimkan Barang



Mengirimkan Barang

0Rhode menutup pintu di belakangnya. Saat dia membalikkan badan, matanya menatap Sereck. Sereck hanya tersenyum masam kepada Rhode. Dari balik pintu, mereka bisa mendengar kemarahan seseorang.     
0

"Tidakkah kau berpikir bahwa permintaanmu terlalu berlebihan, Rhode?"     

"Bagaimanapun juga, ini…"     

"Sudahlah, Tuan Sereck, kau tidak usah berpura-pura. Aku tahu kalau Asosiasi Prajurit Bayaran sebenarnya tidak terlalu mempermasalahkan hal ini." Rhode melambaikan tangannya. "Lagipula, permintaanku masih dalam batas wajar, kan? Presiden Moby bahkan bersedia menyetujuinya. Memang akan merepotkan jika Daerah Paphield kehilangan kuota guild prajurit bayarannya. Tapi kurasa itu bukanlah masalah besar…"     

Dalam hati, Rhode sebenarnya menganggap bahwa ini adalah masalah serius. Meskipun demikian, dia tidak ingin orang lain mengetahui pendapatnya mengenai masalah ini. Oleh karena itu, dia berusaha santai di hadapan Sereck.     

"Baiklah. Terserah kau saja." Sereck hanya bisa pasrah menghadapi sikap Rhode yang keras. "Mengenai orang-orang yang kau minta, aku akan segera menyampaikan permintaanmu kepada mereka. Tapi, ku tegaskan satu hal saja. Aku tidak akan ikut campur dan meminta mereka bergabung denganmu. Tapi mereka harus memutuskannya sendiri. Lalu, karena saat ini kelompokmu masih kekurangan anggota, bagaimana kamu mencari anggota tambahan?"     

"Aku belum memikirkannya. Yah, kita lihat saja nanti." Seingat Rhode, prajurit bayaran tangguh yang ada di kota Deep Stone jumlahnya sangat sedikit. Terutama yang bisa direkrut olehnya. Selain itu, proses perekrutan juga merepotkan dimana dia harus menyelesaikan beberapa misi terlebih dahulu. Sayangnya, dia tidak punya banyak waktu. Waktunya hanya tinggal 2 bulan menjelang Festival Musim Panas. Rhode tidak hanya merekrut prajurit bayaran tapi juga perlu melatih mereka. Pertama-tama, dia harus membiasakan mereka bertarung sebagai anggota kelompok. Lalu, dia juga perlu melatih anggota-anggota kelompoknya dalam pertarungan satu lawan satu.     

"Yah, kalau kau tidak keberatan, aku bisa membantumu mencarikan anggota. Aku kenal dengan beberapa prajurit bayaran yang sedang mencari kelompok prajurit bayaran. Ku rasa mereka cukup tangguh untuk bergabung dengan kelompokmu. Jika kamu mau, aku bisa menghubungi mereka."     

"Tidak masalah. Tapi aku membutuhkan bantuan empat gadis Cleric tersebut sekarang."     

"Sekarang?" Sereck agak kaget ketika mendengar ucapan Rhode. Lalu dia menyipitkan matanya dan berkata. "Maafkan atas kelancanganku, Tuan Rhode. Tapi gadis-gadis itui adalah gadis-gadis yang 'murni'. Jadi, aku harap kau bisa menahan diri agar tidak bermacam-macam dengan mereka. Lagipula, bukankah gadis-gadis di kelompok Starlight sudah cukup untukmu?"     

"Bukan begitu, Tuan Sereck. Aku hanya membutuhkan bantuan mereka untuk menyembuhkan seseorang." Rhode berterus terang demi menghindari kecurigaan Sereck. "Dia sedang terluka parah. Lize kesulitan menyembuhkannya sendiri. Jadi aku harap mereka bisa membantu Lize menyembuhkannya."     

"Oh begitu?" Sereck mengangguk tanpa ragu ketika mendengarkan alasan Rhode.     

"Aku mengerti. Aku akan menyuruh mereka agar segera bersiap-siap."     

Keempat gadis Cleric itu menyetujui permintaan Rhode tanpa ragu. Lagipula, mereka sudah berjanji untuk membantu Rhode jika Rhode membutuhkan bantuan mereka. Keempat gadis itu pun segera mengemasi barang-barang mereka dan mengikuti Rhode menuju markas kelompok Starlight.     

Mereka berempat terkejut ketika bertemu dengan Christie dan mengira bahwa Rhode punya hubungan darah dengan Christie. Meskipun demikian, mereka tidak bertanya lebih jauh dan segera membantu Lize menyembuhkan Christie.     

"Christie bakal baik-baik saja, kan?" Marlene memperhatikan Christie dengan gelisah sambil mengepalkan tangannya dengan erat.     

"Seharusnya dia akan baik-baik saja." Rhode memberikan jawaban singkat. Tanpa sadar, pikirannya mulai melantur. Permintaan Moby akan membuatnya kerepotan. Menurut pendapatnya, dari semua anggota Starlight, hanya Marlene yang cukup tangguh menghadapi guild-guild elit dari daerah lain. Tapi, Marlene belum berpengalaman dalam pertarungan satu lawan satu.     

Sedangkan Lize, meskipun kemampuan penyembuhannya sangat baik, tapi Lize hampir tidak bisa bertarung. Karena itulah, Rhode menganggap kepribadian Lize terlalu 'lembek'. Di sisi lain, kelas Cleric memang bukanlah kelas yang cocok untuk bertarung.     

Bagaimana dengan Anne? Kualitas dan bakatnya tidak perlu diragukan lagi. Tapi sebagai Shield Warrior, dia tidak akan bisa mengalahkan musuhnya hanya dengan cara bertahan. Sebaliknya, Shauna punya banyak pengalaman namun kemampuannya tidak memadai. Dan Rhode merasa bahwa dia tidak perlu membahas Joey dan Randolf. Bagaimanapun juga, mereka hanyalah seorang pemula untuk saat ini. Meskipun perkembangan mereka cukup memuaskan sejauh ini.     

Dengan anggota Starlight yang seperti ini, Rhode merasa pesimis memenangi Festival Pertengahan Musim Panas. Dia sendiri sudah cukup kuat menghadapi guild lain…tapi secara kelompok, dia akan kalah dengan anggota-anggota yang seperti ini.     

Apakah Rhode hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri di saat seperti ini? Dia mungkin bisa meminta bantuan roh-rohnya. Meskipun demikian, dia tetap kecewa dengan anggota-anggotanya karena kemampuan mereka masih belum cukup dalam mengemban tugas ini. Seolah-olah kerja kerasnya dalam melatih kelompok ini sia-sia.     

Di sisi lain, ini adalah ujian bagi Rhode. Dia yakin bahwa meminta anggota-anggota kelompoknya bertarung dengan prajurit bayaran veteran dari daerah lain akan sangat menguntungkan bagi perkembangan mereka. Tidak masalah jika mereka kalah di awal-awal. Selama mereka bisa mendapatkan banyak pelajaran yang berharga, masih ada kesempatan membalas kekalahan mereka di waktu yang akan datang.     

"Ada apa, Tuan Rhode? Sepertinya kau sedang kesulitan…" Marlene memandang Rhode dengan khawatir.     

"Yah, sedikit. Kita akan segera menghadapi masalah besar…tapi tidak ada gunanya membicarakan hal itu sekarang. Intinya, aku akan bersiap-siap terlebih dahulu. Apakah kau tidak ingin beristirahat, Nona Marlene?"     

"Tidak perlu." Marlene hanya menggeleng ketika mendengar pertanyaan Rhode. Dia membalikkan badan dan kembali memandang ruangan di depannya.     

"Aku akan menunggu di sini."     

"Dimana Anne?"     

"Di dapur. Dia berkata bahwa dia ingin memasak makanan yang lezat untuk Christie. Tapi aku ragu apakah dia bisa memasak…"     

Shauna tiba-tiba mendatangi mereka dan memberi hormat kepada Rhode. Kemudian dia mengatakan. "Ketua, Tuan Sereck mencarimu. Dia datang dengan tiga orang."     

"Eh?" Saat mendengarkan laporan dari Shauna, Rhode mengerutkan keningnya.     

"Siapa?"     

"Mereka adalah pemimpin dari kelompok prajurit bayaran. Menurut Tuan Sereck, mereka sepertinya ingin bergabung dengan kita."     

"Hoo? Baiklah." Rhode mengangguk dan menepuk pundak Marlene. Setelah itu, dia mengikuti Shauna menuruni tangga.     

Ketika mereka sampai di aula, Rhode melihat Sereck dan tiga orang yang menggunakan baju pelindung lengkap.     

Salah satu dari ketiga pria itu menarik perhatian Rhode.     

Dia adalah pria bertubuh kekar. Tingginya sekitar 2 meter. Dari kejauhan, tubuhnya terlihat seperti menara. Kulitnya berwarna coklat dan senyumnya terlihat riang. Dia tertawa keras sambil mengobrol dengan Sereck di sampingnya. Saat ini, pria tersebut sedang menggunakan baju pelindung yang berat dan pedang besar tergantung di punggungnya.     

Dua prajurit bayaran lainnya juga terlihat mencolok. Satu orang di antaranya adalah pria paruh baya yang bertubuh montok. Dia sedang mendengarkan percakapan antara Sereck dengan pria bertubuh tinggi tersebut. Kulit wajahnya yang putih terlihat mirip seperti pedagang namun pisau-pisau yang ada di jarinya mengatakan hal lain. Sedangkan pria yang ketiga hanya mengabaikan mereka dengan wajah datar. Tubuhnya terlihat tegak. Matanya fokus melihat ke depan. Sepertinya, dia adalah mantan prajurit militer yang mendapatkan pelatihan militer formal.     

Sereck sepertinya tidak main-main saat mengatakan bahwa dia akan mencarikan prajurit bayaran baru untuk kelompok Starlight.     

Rhode pun mulai berjalan menuju mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.