Memanggil Pedang Suci

Bukan Keberuntungan



Bukan Keberuntungan

0Akhirnya Mobis tidak bisa menghindari serangan Rhode. Skill Dead Soul Blade telah melemahkan kekuatannya. Rhode menggunakan kesempatan itu untuk mengaktifkan Storm Slaughter dan menyerang Mobis bertubi-tubi. Gerakan Mobis pun terhambat.     
0

Mobis tidak pernah menghadapi situasi seperti ini sebelumnya.     

Ketika Rhode mengaktifkan Storm Slaughter, itu adalah pertama kalinya Mobis merasakan bahaya yang mengancam nyawanya. Serangan agresif yang dilakukan secara bertubi-tubi seperti ini biasanya tidak terlalu berbahaya. Walaupun terlihat luar biasa, semua Swordsmaster tahu bahwa serangan ini hanya bayangan-bayangan ayunan pedang. Serangan yang sesungguhnya tersembunyi di belakangnya.     

Namun, skill Storm Slaughter Rhode membuat Mobis terkejut karena setiap ayunan pedang Rhode nyata, bukan hanya sekadar bayangan!     

Entah ayunan itu mengarah ke atas atau bawah, ke kanan atau kiri, atau diayunkan dari belakang. Semua serangan itu tampak nyata. Namun, itu tidak masuk akal karena Rhode hanyalah 1 orang. Dia tidak mungkin bisa menyerang dari berbagai arah secara bersamaan.     

Tapi Rhode benar-benar melakukannya.     

Ketika Mobis mengayunkan pedangnya dan menangkis pedang yang sedang melesat ke bahunya, dia bisa merasakan serangan lain tertuju pada perutnya. Namun, serangan itu tidak datang setelah serangan Rhode ke bahu Mobis gagal. Sebaliknya, dua serangan itu mendatangi Mobis secara bersamaan.     

Hal itu membuat Mobis kaget, tapi dia tidak bisa mengatasinya. Dia hanya bisa membangkitkan kekuatan pedang Chrysoprase. Beberapa saat kemudian, sebuah perisai kristal heksagon kembali muncul di depan Mobis. Perisai itu menghadang beberapa serangan Rhode.     

Tapi batas kemampuan Mobis sampai pada puncaknya.     

Saat pedang hitam Rhode menusuk bahunya, Mobis sudah habis akal. Bagaimanapun juga, dia hanyalah manusia biasa sekalipun dia adalah Swordmaster biasa.     

Akhirnya, karena rasa sakit yang sangat kuat dan setengah tubuhnya yang lumpuh, Mobis terjatuh ke lantai arena. Kemudian, dia diam-diam menghela napas dan menatap Rhode.     

Rhode memandang Mobis dengan wajah yang datar. Dia menyarungkan pedangnya sebelum membalikkan badan.     

Bagaimana bisa dia melakukannya?     

Pertanyaan itu melintas dalam benak Mobis saat menatap punggung Rhode. Dia yakin bahwa serangan Rhode adalah yang paling agresif dibandingkan dengan semua serangan yang pernah diterimanya. Serangannya bisa dibilang tidak wajar. Dia telah melenyapkan anggapan bahwa 'seorang manusia normal tidak akan bisa menyerang dari berbagai arah dalam satu waktu'. Bagaimanapun, itu mustahil.     

Jangan-jangan dia….     

Hati Mobis menjadi ciut ketika memikirkannya.     

Di sisi lain, Rhode merasa lega setelah mengalahkan Mobis.     

Percobaannya berjalan dengan lancar.     

Mobis tidak tahu ketika Rhode mengaktifkan Storm Slaughter, dia juga mengaktifkan efek set Composition Adornment, Spatial Displacement. Efek itu meningkatkan kegesitan Rhode.     

[Spatial Displacement: Ketika atribut kegesitan pengguna telah melebihi batas, maka dia dapat mengabaikan hukum alam dan menyerang beberapa kali ke satu target selama 5 detik]     

Ketika Storm Slaughter aktif, atribut kegesitan Rhode telah melebihi batas normal sehingga efek Spatial Displacement aktif. Hal itulah yang membuat Rhode mengabaikan hukum alam dan memberikan serangan mematikan kepada Mobis. Tapi harus diakui bahwa skill Dead Soul Blade juga berperan besar karena bisa menguras energi spiritual Mobis dan membuatnya terlambat bereaksi.     

Kalau saja Mobis punya banyak energi tapi dia tidak mampu menahan semua serangan Rhode, setidaknya dia bisa menghindari serangan Rhode. Walaupun Spatial Displacement bisa meningkatkan atribut kegesitan Rhode sampai melampaui batas, tapi efeknya tidak akan sempurna. Efeknya hanya bisa digunakan pada satu lokasi tertentu. Dengan kata lain, sebanyak apapun serangan yang ditujukan Rhode pada targetnya, maka dia tidak bisa mengarahkan serangannya ke lokasi lain jika musuhnya berhasil menghindar. Itulah kelemahan dari Spatial Displacement.     

Tapi itu sudah cukup bagi Rhode. Akhirnya, dia sama sekali tidak perlu memanggil roh-roh miliknya. Dia hanya mengandalkan perlengkapan dan skill-skill pedangnya untuk mendapatkan kemenangan. Itulah bagian terpenting dari rencananya.     

Semua berjalan sesuai rencana.     

Kebahagiaan terlihat jelas pada mata Rhode. Kemudian, dia memandang para penonton di sekeliling arena sebelum keluar dari arena.     

Semua orang terkejut ketika mereka melihat kekalahan Mobis. Mereka tidak percaya. Tidak ada yang mengira bahwa semuanya akan berakhir seperti ini. Mereka bahkan berpikir bahwa pertarungan ini sudah bisa diprediksi. Guild Sky Sword pasti akan menang dengan mudah. Tapi, kenyataannya justru berbeda.     

Setelah kalah dua kali berturut-turut dari dua Mage Starlight, pemimpin guild Sky Sword sendiri yang harus takluk di hadapan pemimpin Starlight. Mereka tidak tahu bagaimana caranya Mobis bisa kalah. Tapi mereka tahu bahwa guild Sky Sword telah kalah dalam pertandingan ini.     

Suasana area itu terlihat sepi. Banyak penonton yang menutup kepala mereka sambil menatap Rhode yang sedang berdiri di arena. Kenyataan memang kejam. Beberapa penonton berharap bahwa ini hanyalah ilusi atau mimpi buruk. Ketika mereka sadar, mereka mungkin akan melihat Mobis, bukan Rhode, yang berdiri di atas arena itu sambil mengangkat tangannya. Tapi harapan mereka pupus ketika melihat Rhode berjalan keluar arena. Saat ini, juri yang berdiri di samping arena akhirnya tersadar dan mengumumkan pemenang dari pertandingan ini.     

"3 kemenangan dalam 5 pertarungan. Pemenangnya adalah kelompok prajurit bayaran Starlight!"     

Setelah suara si juri terdengar, terompet pertandingan kembali berbunyi. Kelopak-kelopak bunga berjatuhan dari atas, merayakan kemenangan Starlight. Saat ini, pemenang biasanya akan memasuki arena dan merayakan kemenangan mereka sambil menyambut sorakan para penonton. Namun, semuanya tidak terlihat seperti itu kali ini. Selain bunyi terompet dan juga kelopak-kelopak yang beterbangan di udara, arena itu sangatlah hening. Saat ini, keheningan di dalam arena terasa seperti virus yang menyerang semua orang yang ada di arena tersebut. Tidak ada yang terlihat senang ketika melihat kelopak-kelopak bunga itu atau mendengar suara terompet tersebut.     

Mobis berdiri dan memegang luka bahunya. Golan segera mendatanginya dan berusaha memberikan bantuan. Namun Mobis menolaknya. Kemudian, Mobis menghela napas dan masuk ke dalam terowongan.     

Kali ini, mereka benar-benar kalah.     

Guild Sky Sword telah tereliminasi.     

Berita ini menyebar dengan cepat ke seluruh penjuru kota Golden hanya dalam waktu setengah hari. Ini wajar karena pertandingan pertama festival pertengahan musim panas adalah bagian terpenting dari festival tersebut. Meskipun demikian, banyak prajurit bayaran yang tidak tertarik dengan pertandingan ini karena hasilnya sudah bisa diprediksi oleh mereka. Banyak yang lebih tertarik dengan pertandingan besok, dimana Purple Lily akan melawan Sky Sword. Hal ini menunjukkan bahwa para prajurit bayaran bahkan tidak menganggap keberadaan Starlight di dalam kompetisi ini.      

Oleh karena itu, mereka benar-benar terkejut saat mengetahui bahwa Starlight yang keluar sebagai pemenang dalam pertandingan itu. Tidak semua prajurit bayaran mampu memasuki arena. Jadi mereka sama sekali tidak tahu bagaimana detailnya. Namun hal itu tetap membuat mereka tertegun. Starlight telah memenangkan 3 dari 5 pertarungan dan berhasil membuat guild Sky Sword tereliminasi. Padahal, menurut perkiraan mereka, Sky Sword seharusnya bisa memenangkan 3 pertarungan pertama secara berturut-turut dan membuat Starlight tereliminasi.     

Tapi, ternyata Starlight yang berhasil memenangkan pertandingan ini!     

Dalam sekejap, orang-orang pun mulai membahasnya. Bukan hanya prajurit bayaran biasa, tapi juga prajurit bayaran lain yang mengikuti kompetisi sampingan juga sibuk membicarakan hal ini. Sebelumnya, mereka tidak punya kesan baik terhadap Starlight. Sesuai dugaan Rhode, mereka jengkel ketika tahu bahwa kelompoknya yang baru terbentuk bisa bertarung melawan keempat guild. Sedangkan mereka harus berjuang dari kompetisi sampingan untuk mendapatkan hak yang sama. Namun, ketika hasil turnamen diumumkan, prajurit-prajurit bayaran ini akhirnya diam karena mereka sadar bahwa mereka tidak akan bisa mengalahkan guild Sky Sword. Tetapi, Starlight mampu mengalahkan mereka. Itu artinya Starlight bukanlah kelompok prajurit bayaran sembarangan.     

Meskipun demikian, obrolan mereka tidak berakhir sampai di situ. Seperti dugaan para pendukung Sky Sword, penghinaan dan ejekan kepada mereka dan guild Sky Sword pun mulai bermunculan dimana-mana. Bagaimanapun juga, Sky Sword adalah guild yang mewakili daerah mereka. Setelah mereka kalah, orang-orang dari daerah lain tentu tidak akan melewatkan kesempatan ini untuk menghina mereka.     

Saat menghadapi hinaan-hinaan tersebut, penduduk daerah Selatan tentunya tidak bisa menoleransinya. Namun, guild andalan mereka nyatanya telah kalah. Meskipun mereka berusaha menyangkalnya dengan keras, kenyataan tetap tidak akan berubah. Oleh karena itu, ketika menghadapi hinaan tersebut, beberapa orang memilih tetap diam dan mengabaikan masalah ini. Beberapa orang bereaksi lebih kasar, namun pengawasan dari para malaikat petarung di Kota Golden membuat mereka tidak bisa bergerak seenaknya sendiri. Setelah menangkap beberapa penduduk daerah Selatan yang ingin mencari masalah, penduduk-penduduk daerah Selatan lainnya belajar dari kesalahan mereka.     

Setelah itu, mereka mengalihkan perhatian pada masalah yang lebih penting: Bagaimana caranya kelompok prajurit bayaran kecil seperti Starlight mampu mengalahkan guild Sky Sword?     

Tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan itu. Mereka yang menyaksikan pertandingan itu dari awal hingga akhir bahkan tidak bisa menjawabnya. Secara logis, Starlight seharusnya tidak akan mampu mengalahkan Sky Sword. Jadi apakah guild Sky Sword kalah karena hanya sedang sial?     

Beberapa orang berkata bahwa Starlight sangat beruntung karena mereka bisa mengalahkan guild Sky Sword. Namun tidak banyak yang terlalu menggubris pendapat ini karena mereka tahu dengan jelas seperti apa perbedaan kekuatan antara kedua belah pihak. Di sisi lain, 2 pertarungan pertama yang dimenangkan oleh Starlight tidak bisa dibilang karena faktor keberuntungan. Baik Marlene maupun Gillian mampu mendominasi pertarungan. Mereka bisa mengalahkan Carter serta Kalman dengan telak. Apakah itu bisa disebut beruntung?     

Tapi jika orang-orang mengatakan bahwa kelompok prajurit bayaran seperti Starlight lebih kuat daripada guild Sky Sword, maka mereka tidak bisa terima. Bagaimanapun juga, banyak prajurit bayaran dari Sky Sword yang tangguh. Namun, di dalam Starlight, tidak ada prajurit bayaran yang mereka kenal selain Marlene. Walaupun kekuatan dan reputasi tidak cukup digunakan sebagai perbandingan, banyak orang yang menganggapnya seperti ini.     

Kalau begitu, penjelasan seperti apa yang bisa mereka terima atas kekalahan Sky Sword?     

Orang-orang punya pemikiran sendiri mengenai hal tersebut. Namun, ketika mereka sedang asyik berbedat, sebuah perspektif baru tiba-tiba muncul.     

Menurut perspektif tersebut, kemenangan Starlight bukan hanya karena keberuntungan. Tetapi, faktor keberuntungan tetap mempengaruhi kemenangan mereka. Gillian dan Marlene memang tampil mendominasi. Kekuatan mereka sudah tidak perlu diragukan lagi. Tapi, 3 anggota Starlight lainnya menunjukkan performa yang biasa saja. Yang terburuk adalah Joey. Anne jelas-jelas berada pada posisi yang tidak menguntungkan ketika berhadapan dengan Carody. Pertarungan antara Rhode dan Mobis adalah topik paling panas ketika membahas hal ini.     

Menurut perspektif ini, kemampuan Mobis sebenarnya jauh lebih tinggi daripada Rhode. Jika Mobis mau bertarung dengan serius, maka Rhode pasti tidak akan bisa berkutik. Sayangnya, Mobis tidak mengira bahwa Rhode punya teknik rahasia yaitu pedang hitamnya yang bisa berubah bentuk dan merusak tempo serta ritme gerakan Mobis.     

Bagaimanapun juga, Mobis adalah prajurit bayaran yang sudah tua. Meskipun dia adalah seorang Swordsmaster, kecepatannya sudah sangat berbeda dibandingkan ketika dia masih muda dulu. Di sisi lain, Rhode jauh lebih muda dariny. Staminanya pun jauh lebih terjaga. Selain itu, dia memanfaatkan kesempatan untuk melancarkan serangan dan menekan Mobis. Lalu, di akhir pertarungan, Rhode bahkan melumurkan racun pada pedangnya untuk menghambat gerakan Mobis dan memenangkan pertarungan dengan cara yang licik tersebut.     

Kesimpulannya, Starlight mampu mengalahkan Sky Sword dengan kekuatan dan juga keberuntungan.     

Begitu penjelasan ini beredar, banyak orang yang menerimanya karena penjelasan itu cocok dengan pikiran mereka. Sebuah kelompok prajurit bayaran seperti Starlight sebenarnya mampu mengalahkan Sky Sword bukan hanya karena kekuatan mereka. Penjelasan itu pun sekarang menjadi penjelasan yang paling masuk akal bagi mereka.     

Tetapi, tidak ada yang tahu bahwa ketika mereka membahas topik ini di bar, Walker sedang berdiri pada gang kecil di luar perkemahan Starlight. Dia mengerutkan keningnya sambil memandang Rhode dengan wajah yang tidak puas.     

"Nak, aku sudah melakukan perintahmu. Sekarang, banyak orang yang menyetujui penjelasan ini….Hei, apa sebenarnya rencanamu?"     

Walker memandang Rhode sambil menggosok tangannya. Kemenangan ini sebenarnya membuat Walker heran. Dia bermaksud mengumumkannya pada para prajurit bayaran. Namun, setelah pertandingan itu berakhir, Rhode mencarinya dan menyuruh Walker menyebarkan gagasan bahwa "Starlight menang karena beruntung".     

Walker merasa tidak puas dengan penjelasan itu. Meskipun mereka menang karena beruntung atau tidak, menang tetaplah menang! Ini adalah kesuksesan besar dimana mereka bisa menumbangkan salah satu guild terkuat di Kerajaan Munn! Bayangkan saja, Starlight adalah kelompok prajurit bayaran yang baru dibentuk kurang dari setahun. Sekarang, mereka bisa mengalahkan guild Sky Sword yang sudah melindungi daerah Selatan selama beberapa dekade!     

Walker merasa sangat senang dengan kemenangan ini. Baginya, keberuntungan juga merupakan bagian dari kekuatan.     

Tetapi dia tidak menyangka bahwa Rhode akan menyuruhnya melakukan hal ini. Sekarang, para prajurit bayaran yang semula sudah mulai menghormati Starlight kembali yakin bahwa Starlight hanyalah kelompok prajurit bayaran yang sedang beruntung. Walker ingin sekali menghajar mereka.     

"Aku tentu saja punya rencana tersendiri. Kau hanya perlu mengikuti perintahku."     

Rhode menjawab keluhan Walker dengan wajah yang datar.     

"Kau hanya perlu tahu bahwa aku melakukan semuanya demi kemenangan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.