Singgasana Magis Arcana

Crying Soul



Crying Soul

0

Semua yang ada di laboratorium masih sama sejak terakhir kali Lucien tinggalkan. Tidak ada bau orang asing di tempat ini, tapi hanya ada sedikit bau belerang yang berasal dari ventilasi udara rahasia.

0

Dalam setengah jam pertama, Lucien bermeditasi untuk tetap fokus, dan yang paling penting, untuk menunggu sampai penjaga malam pergi, serta sampai para pengikut ajaran sesat itu mulai memantau kamarnya lagi.

Setelah memastikan tidak ada masalah di atas, Lucien mulai mengaktifkan lingkaran sihir yang terukir di meja dengan kekuatan spiritualnya. Kemudian dia mengeluarkan tabung yang berisi Revenant Dust, tiga Jamur Mayat, beberapa jaringan otak dari zombie air, dan beberapa reagen lainnya.

Lucien mengenakan sarung tangan, lalu mengambil Jamur Mayat itu dengan belati perak dan memindahkannya ke lingkaran sihir untuk ditimbang.

"Enam koma tujuh puluh dua gram." Lucien mencatat berat jamur itu, serta jumlah penggunaan bahan dan reagen lainnya di perpustakaan jiwanya. Dia memasukkan jamur itu ke dalam wadah kaca yang berhias ukiran rune sihir, kemudian menimbang gelas kimia kering.

Lucien memperhatikan dengan saksama ketika dia memasukkan Revenant Dust ke dalam gelas kimia kering itu, dan berhenti ketika sudah ada 3 gram Revenant Dust di dalamnya. Lucien menimbang 10 gram Moonlight Rose Dust dengan menggunakan cara yang sama.

Kemudian dia beralih ke jaringan otak. Lucien meraih belatinya, dan dengan hati-hati memotong otak-otak itu.

Seolah jaringan otak zombie air itu masih hidup, begitu belati Lucien menyentuhnya, jaringan otak itu tiba-tiba menyusut, seperti ada banyak cacing yang tinggal di dalamnya.

Karena otak itu dingin dan lengket, Lucien hampir muntah ketika dia memotongnya. Tiba-tiba, hantu zombie air dan revenant yang begitu banyak muncul di depan mata Lucien. Kulit dan daging mereka membusuk, gigi mereka berdarah, dan bau mayat dari mereka lebih dari menjijikkan.

Lucien mengerutkan alisnya untuk tetap fokus. Dengan mengikuti struktur lapisan luar otak, Lucien mengeluarkan bagian dalam otak itu.

Hantu itu pun langsung menghilang dan sisa otak-otak perlahan menjadi tenang.

Setelah menimbang jaringan otak itu, Lucien meletakkan panci tebal hitam di atas lingkaran api sihir, dan mulai menyesuaikan apinya sedikit demi sedikit sampai warna apinya menjadi campuran keemasan dan putih.

Lucien melempar Jamur Mayat ke dalam panci, lalu menambah sedikit air ke dalamnya. Kemudian dia mengaduk campuran yang ada di wadah itu dengan hati-hati.

Jamur di dalam panci itu perlahan meleleh dengan cara yang aneh. Baunya tertahan di dalam lingkaran sihir.

Ketika cairan kental hitam di panci mulai menggelembung, Lucien dengan tenang menambahkan Revenant Dust dan Moonlight Rose Dust.

Begitu ketiga bahan itu bertemu satu sama lain, keluar sebuah asap hitam dan perak yang tebal. Tampaknya ada banyak revenant yang bertarung satu sama lain di asap itu. Lucien mendengar teriakan melengking, yang mana membuatnya merasa sedikit mual.

Lucien tahu bahwa dia harus tetap fokus pada saat genting. Dengan dikendalikan oleh kekuatan spiritual Lucien, api itu berubah menjadi putih.

Asap hitam dan perak itu mulai menyatu satu sama lain, dan warnanya berubah menjadi pucat seperti kulit mayat.

Seiring waktu berlalu, asap itu berubah menjadi tetesan air dan berada di dalam panci. Lucien memanfaatkan kesempatan itu, lalu menambahkan potongan otak ke dalam cairan itu.

Tetesan air yang ada di wadah dengan cepat merendam otak hitam itu. Satu detik kemudian, otak itu menghilang.

Seluruh laboratorium sihirnya tiba-tiba menjadi dingin dan gelap. Bahkan api di lingkaran sihir tampak agak hijau.

Tiba-tiba, Lucien diserang oleh gelombang infrasonik yang membuatnya mundur beberapa langkah dan hampir pingsan. Organnya teraduk-aduk di dalam tubuhnya, dan kepalanya berdengung.

Lucien tidak pernah mengira ini akan terjadi. Hal seperti ini tidak disebutkan di catatan penyihir.

Dia mulai merapal mantra Silence Wall. Dinding transparan pun muncul di sekitar Lucien untuk melindunginya dari serangan gelombang suara itu.

Beberapa detik kemudian, Lucien merapal Illumination.

Sebuah bola cahaya terang muncul di udara. Dalam cahaya, Lucien melihat banyak wajah manusia pucat di wadah!

Wajah transparan ini agak buram, tetapi kekejaman dan kejahatan mereka sangat luar biasa. Mereka memberontak di dalam lingkaran sihir itu untuk mencoba memasuki tubuh Lucien.

Dalam cahaya yang terang, wajah-wajah itu perlahan menghilang. Ketika semuanya kembali normal, Lucien melihat sejumlah kecil cairan hitam dengan aroma terbakar yang menyengat masih tersisa di dalam panci.

"Resepnya seharusnya benar. Tetapi si penyihir itu mungkin meninggalkan beberapa penjelasan yang tidak diterjemahkannya. Ini mungkin terjadi karena otak yang kupakai berasal dari zombie air mutan. Itu hampir membunuhku." Lucien melepas sarung tangannya, lalu menyeka keringat di dahinya. "Aku harus cari kesempatan untuk belajar bahasa kerajaan sihir kuno."

Crying Soul adalah salah satu pencapaian terbesar dari Kerajaan Sihir Sylvanas kuno. Menurut catatan sang penyihir, hanya ada beberapa penyihir yang memiliki resepnya, dan pembuatan ramuan itu membutuhkan jumlah bahan dan reagen yang akurat. Bahkan kesalahan kecil akan menyebabkan kegagalan.

Untungnya, otak zombie air mutan ini hanya mempunyai sedikit kekuatan jiwa dibandingkan zombie air biasa. Kali ini Lucien memutuskan untuk menggunakan Jamur Mayat terbaik yang dia punya. Lucien mengikuti prosedur yang sama sampai pada langkah terakhir dengan lancar.

Ketika Lucien melemparkan sepotong otak zombie air lainnya ke dalam panci, teriakan melengking dan suram itu keluar lagi. Namun, kali ini suara itu benar-benar terhalang oleh dinding transparan. Kemudian Lucien dengan tenang menambahkan sejumlah kecil reagen yang lain.

Api putih itu tiba-tiba membumbung tinggi dan menyelimuti seluruh panci. Di detik berikutnya, api besar itu dengan cepat menghilang.

Sedikit cairan hitam yang menggelembung tertinggal di panci. Di dalam masing-masing gelembung itu terdapat wajah mengerikan dan ganas yang menangis dan menjerit.

Itulah kenapa ramuan ini disebut dengan Crying Soul.

Lucien menggunakan Mage Hand untuk menuangkan cairan hitam itu ke dalam tabung gelas.

Dia mengamatinya dengan teliti, dan yakin bahwa ramuan itu dibuat dengan benar. Lucien menggigit bibirnya sejenak, lalu langsung meminum semua cairan hitam itu dalam satu tegukan.

Dia tidak punya cukup waktu untuk menguji fitur ramuan itu. Dia perlu mengambil risiko.

Rasa ramuan itu sebenarnya tidak seburuk itu, hanya saja teksturnya terasa sangat aneh.

Tidak lama kemudian, Lucien merasakan sakit yang luar biasa di tubuhnya, seolah ramuan itu sedang merobek-robek tubuhnya.

Lucien mendengar banyak tangisan, tetapi dia tidak tahu apakah itu nyata.

Dia berjongkok kesakitan, lalu berbaring, kemudian berguling-guling di tanah. Lucien mengambil sepotong kain dan memasukkannya ke dalam mulut, jika dia merasa perlu untuk menjerit.

Meskipun Lucien berpikir bahwa dia lebih kuat daripada orang biasa karena latihan rutinnya, tapi sekarang, ketika menghadapi rasa sakit ini, dia jadi sangat tidak yakin apa dia benar-benar bisa membangkitkan potensi dalam tubuhnya.

Darahnya membara dan nadinya membengkak. Lucien merasa tubuhnya akan meledak. Kulitnya ditutupi oleh pembuluh darah biru dan hijau yang tebal dan terlihat sangat mengerikan.

Darah keluar dari tubuh Lucien seperti uap merah, dan kemudian kembali lagi ke tubuhnya. Dalam kesadarannya yang kabur, Lucien merasakan kekuatan dingin dan gelap perlahan-lahan mengambil alih dirinya. Pada saat itu, cahaya terang tiba-tiba muncul dari gambar Bintang Induk Lucien yang ada dalam jiwanya, dan dengan cepat menghubungkan dengan Bintang Induk asli di langit berbintang, yang mana terpampang di depan mata Lucien. Kekuatan bintang itu mulai meresap ke dalam pembuluh darah Lucien, lalu bertarung melawan rasa sakit dan berusaha keras untuk mengusir kekuatan kegelapan.

Lucien berharap kekuatan bintang itu bisa menang di dalam tubuhnya. Dia tidak ingin dikuasai oleh kekuatan yang lebih ganas, yang mungkin juga akan memberinya masalah dan bahaya di masa depan.

Sayangnya, kekuatan kematian dari Crying Souls masih lebih kuat. Ketika Lucien hampir mati dari pertarungan kedua kekuatan itu, aliran darahnya tiba-tiba mulai melambat.

Hal ini karena Berkah Lucien dibangkitkan oleh ramuan misterius itu, bukan dari kekuatannya sendiri.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.