Singgasana Magis Arcana

Perkumpulan



Perkumpulan

0"Hei, kau mau membelinya atau tidak? Jangan berdiri di sana." Melihat Oliver membaca dan mempelajari Prinsip Matematika dari Filosofi Sihir dan juga Dasar Kalkulus di depan tokonya, penjual itu mengusirnya dengan marah.     
0

"Huh?" Oliver gemetar hebat, kembali sadar dari perasaan indah bagaikan Mountain Paradise. Dia melambaikan bukunya keras. "Ya, aku beli! Dari organisasi mana penulisnya?"     

Dia tak sabar ingin menemui penyihir yang sudah menciptakan sistem matematika indah dan teori mencengangkan sehingga bisa mengatakan kekagumannya.     

Meski dia hanya membaca cepat bukunya karena kekurangan pengetahuan, dia masih merasakan keindahan matematika serta kejutan gravitasi di luar zaman.     

"Tuan Douglas dari Kongres Sihir yang menulisnya. Penulis pembantu Dasar Kalkulus juga memasukkan Nona Perak serta Tuan Fernando dari Kongres Sihir," kata penjual itu dengan hormat saat menyebutkan nama mereka.     

Oliver pun mengeluarkan Wave Stone kualitas rendah dengan riang, lalu membungkus buku-buku serta material lain yang dia pilih. Dia bergumam sendiri, "Kongres Sihir! Mereka semua dari Kongres Sihir! Aku akan bergabung dengan Kongres Sihir!'     

Buku-buku di level itu sangat mengejutkan bagi pemula!     

Setelah bergumam beberapa kali, dia mendongak dan menatap pada penjual dengan mata berbinar. Si penjual melangkah mundur ketakutan dan berkata, "A-Aku tak pernah menjual barang tak berkualitas."     

"Bisakah kau memberitahu di mana aku bisa bergabung dengan Kongres Sihir?" tanya Oliver senang.     

Merasa agak lega, si penjual berkata marah, "Kalau aku tahu, aku sudah bergabung ke sana!"     

Kemudian dia menjawab serius, "Selama 20 tahun ini, Gereja terus menekan kami. Semua organisasi hanya bisa berkembang diam-diam. Mana mungkin kau bisa bergabung dengan mereka semudah itu?"     

"Aku yakin bisa menemukan jawabannya!" Oliver sudah membuat keputusan. Meski Kongres Sihir punya sedikit penyihir, dia pasti akan bergabung ke sana!     

Sehingga, dia menanyakan orang-orang di bazaar dan tak berhenti meski dia merasa kecewa lagi dan lagi. Dia membayar banyak untuk itu.     

Namun, sikapnya membuat para penyihir yang mengawasi bazaar tenang, karena Oliver bukan penjaga malam.     

Akhirnya, demi Soul Stone, salah satu penyihir memberinya tip. "Tuan Fernando dari Kongres Sihir sedang berkunjung kemari. Kau bisa pergi dan menunggu di sana."     

Dia menunjuk ke jejak di hutan di luar bazaar.     

"Tuan Fernando?" Oliver langsung bersemangat lagi dan bergegas menuju tempat yang ditunjuk, kemudian menunggu di sana.     

Penjaga tempat itu menyuruh seseorang untuk mengawasi Oliver, untuk jaga-jaga dia membocorkan informasi.     

Setelah 12 menit, Oliver melihat pria pendek berjubah merah, seorang lich, dan pria kurus berjalan berdekatan dari belokan.     

"Meski kau orang jelek, Teori Struktur Tubuh dan Sirkulasi-mu layak dibaca," kata Fernando yang jarang memuji orang.     

Vicente membalas dingin, "Meski kau adalah orang mesum, kau tahu apa yang kaulakukan saat berkaitan dengan kalkulus."     

Dia tak menyerah.     

Fernando mendengus, menahan keinginan membentaknya dengan keinginan komunikasi arcana. Di dalam Kongres Sihir, teori Vicente sudah dikategorikan sebagai arcana.     

Dia punya pemahaman yang cukup baik terhadap struktur tubuh juga. Komunikasinya dengan Vicente dan Congus berjalan baik.     

Berdiri tak jauh di belakang dan mendengarkan mereka membahas teori yang tak bisa dia pahami, Oliver langsung merasa dia baru saja memasuki gerbang sihir, lalu seluruh dunia di luar sana menunggu untuk dia jelajahi.     

"Suatu hari, aku akan bergabung dan berdiskusi dengan mereka mengenai dunia dan tubuh manusia!" Oliver mengepalkan tangan dan memasang tujuannya.     

Kali ini, Oliver nyaris yakin kalau penyihir pendek berjubah merah adalah Tuan Fernando, jadi dia menunggu dengan cemas. Ketika ketiganya mendekat padanya, Oliver melangkah dan membungkuk dengan etika standar penyihir. "Yang terhormat Tuan Fernando, aku adalah murid yang mengagumi Tuan Douglas dan Anda atas pengetahuan luas Anda. Kira-kira apakah aku bisa bergabung dengan Kongres Sihir dan menerima ajaranmu?"     

Setelahnya, dia berdiri cemas, takut akan ditolak dan kehilangan kesempatan.     

Setelah tercengang sejenak, Fernando membalas serius, "Kongres Sihir menerima semua penyihir, tapi kami harus menjelaskan satu hal. Semua orang yang bergabung dengan Kongres harus menerima suasana diskusi terbuka dan stipulasi kalau arcana dipublikasikan pada semua penyihir dalam bentuk naskah. Tentu saja, penulis naskah akan diberi hadiah oleh Kongres dan setiap pembaca."     

"Arcana?" tanya Oliver bingung.     

Fernando menjelaskan definisi arcana, lalu bertanya lagi, "Kau mau menerimanya?"     

Oliver berpikir sejenak. Selain model sihir dan beberapa trik perapalan, dia tak punya banyak teori arcana yang layak dirahasiakan, jadi dia mengangguk serius. "Ya, Tuan Fernando."     

Tak menyangka kalau bergabung dengan Kongres Sihir semudah ini, Oliver merasa sangat senang bagaikan mimpi.     

Fernando mengangguk. "Tapi, sampai saat itu nanti, kau harus menerima pemeriksaan kami. Biar bagaimanapun, kami tak ingin ada penjaga malam yang menyelinap."     

"Tidak masalah." Kebahagiaan Oliver menghilang, dia kembali sadar.     

Sambil mendengarkan pembicaraan antara Fernando dan Oliver, Vicente merasa dia tak dibutuhkan di sana, sehingga dia berbalik dan pergi.     

…     

Di Katedral Snow…     

Sembari melihat data di tangan, Aradeline menatap pada jubah merah level tujuh yang bertugas di Inkuisisi dengan ekspresi terusik. "Kenapa kau tak menangkap para bangsawan itu? Mereka bersalah karena berkonspirasi dengan penyihir!"     

Si jubah merah berkata hormat, "Tuan Aradeline, mereka hanya tersangka. Kami tak punya bukti. Tuhan mengajarkan kami agar tak menghukum orang dengan mudah."     

"Bukti? Kita tak punya bukti?" Aradeline melempar buku pada si jubah merah. "Apa kau tak pernah membaca buku Menganiaya Penyihir?"     

Jubah merah itu menatap pada sampul dan berkata pelan, "Setelah dipromosikan menjadi petugas inkuisisi dari penjaga malam, Crazy Hound jelas punya banyak pengalaman. Ide dan pendekatannya sangat cocok pada tempat penyihir aktif. Tapi, Tuan Aradeline, ini adalah utara di mana kami pertama kali berkembang. Kami punya iman paling murni. Bangsawan bisa dipercaya. Mereka tak bisa dibandingkan dengan lawannya di Holm."     

Aradeline menatap jubah merah itu dengan amarah di matanya, nyaris menuduhnya salah duga serta mengkhianati Tuhan. Namun, saat dia mengingat hal serupa yang dia lihat di Provinsi Utara, dia menahan amarahnya dan mengangguk. "Apapun itu, kita harus lebih menanyai mereka jika mereka adalah tersangka."     

Setelah jubah merah itu pergi, dia menyipitkan mata dengan dada berat. Sesuatu ada yang aneh dengan Provinsi Utara. Dia harus memeriksanya diam-diam.     

…     

Dua puluh tahun kembali terlewati, dan kini adalah penghujung tahun 424 Kalender Saint.     

Aradeline sesuram sebelumnya ketika dia membaca dokumen tebal di depannya. Masalah Provinsi Utara lebih berat daripada yang dia pikir. Banyak pendeta berkonspirasi dengan bangsawan, menerima suap, menikmati hiburan, dan melupakan kalau penyihir belum punah, serta perang di Pegunungan Kegelapan belum dimenangkan. Apalagi, mereka seolah punya pendapat berbeda mengenai doktrin!     

Segalanya jelas dijalankan oleh seseorang yang kedudukannya lebih tinggi. Semua petunjuk mengarah pada beberapa jubah merah level 9 di paroki ini, yang semuanya adalah sosok penting yang mengawasi gereja besar seperti dirinya.     

Selama 20 tahun ini, Aradeline melenyapkan halangan dan menemukan petunjuk sedikit demi sedikit. Akhirnya, dia menyelesaikan investigasi awal akhir-akhir ini dan memutuskan menguak rencana busuk ini.     

Berdasar protokol, dia harus melapor pada Saint Felix, kardinal agung di paroki ini, dulu.     

Dia tak pernah mempertanyakan kesetiaan Felix. Sebenarnya, tak ada pendeta yang pernah mengkhianati Gereja sejauh ini. Excommunication dan keberadaan Tuhan mencegahnya terjadi. Jadi dia menyimpulkan kalau apa yang terjadi di sini sebagai ketagihan hiburan dan kurangnya iman. Seorang saint, yang sudah menyingkirkan hasrat dasar, pasti tak akan tenggelam dalam hiburan, maupun jadi tak beriman, atau Tuhan tak akan memberinya kekuatan sebesar itu.     

Setelah mengambil datanya, Aradeline tiba di katedral tempat Felix berada lewat lingkaran teleportasi. Dia menunggu 10 menit sebelum Felix mau menemuinya.     

"Situasinya sangat gawat." Felix membalik datanya dan membaca dengan saksama selama beberapa saat, sampai akhirnya mencapai kesimpulan.     

Aradeline sependapat dengannya. "Ya, Saint Felix. Kita harus mengedukasi mereka segera."     

Melihat pada pintu yang tertutup, Felix berkata pada Aradeline, "Pergilah dan susun rencana dulu. Ayo diskusikan."     

"Baik, Yang Mulia." Aradeline membungkuk dan berbalik.     

Setelah beberapa langkah, dia mendadak merasakan datangnya cahaya suci yang mengerikan, lalu pikirannya sangat melambat.     

Sebelum dia tinggelam dalam kegelapan abadi, dia berusaha menoleh, namun melihat Saint Felix baru saja menurunkan tangan kanannya sambil tersenyum mengejek.     

Pada tanggal 21 Desember 424, Aradeline, uskup Katedral Snow di Provinsi Utara Kekaisaran Schachran, disergap oleh penyihir yang berkonspirasi dengan iblis, sehingga terbunuh. Kota Suci pun terkejut.     

…     

Di tempat yang mirip dengan teater, tempat duduk di sekitar mimbar sudah terisi.     

"… Sehingga, aku tak merasa kalau tanah, api, angin, dan air sama dengan elemen. Malah, masing-masing dari mereka harus dianggap sebagai gaya…" Oliver mengayunkan tangannya dan bicara pada orang-orang di bawahnya dengan percaya diri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.