Singgasana Magis Arcana

Bird of Death



Bird of Death

0Dalam cahaya murni, Buck mau tak mau memejamkan mata. Tapi mata merah monster organ yang dipenuhi kebencian serta keputusasaan tetap terngiang di benaknya. Punggungnya juga basah oleh keringat dingin.     1

Kemudian, dia merasa tekad yang meluap-luap dan mengerikan menyentuh tubuhnya, membekukan benak serta tubuhnya. Dia tak bisa mengendalikan diri sampai cukup lama, tapi tekadnya sudah lama hilang. Cahaya di depannya yang terlihat seperti matahari juga menghilang, begitu pula monster organ dan anak-anak monsternya.     

Seraya melihat jalanan sekitar yang hancur, Buck gemetaran. Jika dia menginvestigasi area ini bersama polisi biasa, mereka pasti masuk daftar orang hilang.     

"Nona, apa Anda berhasil menghancurkan monsternya?" tanya Buck hati-hati, bukan karena dia khawatir monsternya kembali, tapi dia juga sangat terkesima oleh gadis di depannya yang terus tersenyum.     

Melihat serpihan lencana perak di tanah dengan pandangan menyesal, Heidi membalas, "Secara teori, mustahil monster itu kembali hidup."     

Mustahil pula memperbaiki lencana peraknya...     

Memanggil kekuatan demiplane milik penyihir legendaris membutuhkan ritual sihir yang rumit dan mahal. Meski dia meminta bantuan dari Atomic Universe milik gurunya, proses komunikasi yang dibutuhkan dari ritual itu tetap wajib dilakukan. Sehingga, untuk mempersiapkan sebagian besar prosedur ritual yang bisa dimodulasi, seseorang butuh material sangat mahal untuk membuat item alkimia spesial. Meski dia sudah bekerja bertahun-tahun di Institusi Atom dan menerbitkan banyak naskah, ditambah punya pekerjaan sambilan di Kampus Holt, dia hanya bisa membeli satu atau dua item seperti itu.     

Singkatnya, dia menghancurkan musuhnya dengan uang!     

Mendengar jawaban Heidi, Buck menghela napas lega yang panjang. Dia mengingatkan dirinya agar tak terlibat dengan insiden serupa di masa depan, atau dia tak akan tahu bagaimana dia terbunuh setelah mati nanti!     

Seraya melihat rumah dua lantai yang berguncang, dia berujar, "Pasti ada petunjuk di dalam."     

Heidi mengangguk mengiakan. Dia baru akan berjalan masuk ketika dia mendadak merasa sangat pusing. Jelas kalau kekuatan spiritualnya habis. Dia mengevaluasi statusnya dan berpikir, 'Bahkan jika Spell Trigger bisa disederhanakan menjadi mantra tingkat lingkaran lima, aku khawatir kalau standar untuk penyihir tingkat senior tetap harus ada di tingkat lingkaran enam. Orang-orang yang dunia kognitifnya belum tersubstantiasi tak bisa dipanggil tingkat senior, karena mereka hanya bisa melakukan satu mantra tingkat quasi lanjut dengan bantuan alat tambahan.'     

Melihat Heidi memucat dan terengah-engah, Buck bertanya khawatir, "Nona, kau baik-baik saja?"     

"Aku akan baik-baik saja setelah istirahat." Heidi mengeluarkan selusin ramuan Water Song dan meminumnya. Dia langsung merasakan sejuk di perutnya.     

Heidi butuh istirahat. Karena tak berani masuk ke bangunan lusuh itu sendiri, Buck mencari topik asal. "Nona, apakah mantra yang baru kau gunakan adalah versi sederhana dari Eternal Blaze?"     

Pertarungan di langit Rentato antara Kongres Sihir dan Gereja Selatan disaksikan sebagian besar orang biasa karena Paradise on Earth. Sebagai hasilnya, Eternal Blaze menjadi sinonim dari sihir paling kuat bagi orang-orang seperti Buck.     

Heidi tersenyum. "Tidak juga. Aku hanya meminjan kekuatan fusi yang disimulasi dalam Atomic Universe guruku demi membangun Arcana Light milikku. Semacam mengandung kualitas Eternal Blaze."     

Jika mantranya sungguhan merupakan Eternal Blaze versi sederhana dan kecilnya, pasti mereka tak akan bisa menahan ledakannya yang terjadi tak jauh dari sana. Mereka pasti terbakar oleh badai energi dan temperatur tingginya.     

Setelah beberapa saat, wajah Heidi kembali normal. Dia memperkuat dirinya dan Buck dengan banyak efek sihir, sebelum mereka berdua naik ke lantai dua dengan hati-hati.     

Bekas di dalam aula adalah bukti terakhir yang menunjukkan keberadaan monster organ. Di bagian tengah ada lingkaran sihir tak logis yang aneh. Meski lingkaran sihirnya sudah hancur, Heidi merasa pening saat melihatnya, seperti efek samping dari hipnotis yang gagal. Di sisi lain, Buck sangat terpesona sampai dia nyaris tak bisa kembali normal.     

"Jangan melihatnya. Ada yang aneh dengan lingkaran sihir ini." Heidi menepuk bahu Buck.     

Buck gemetar hebat dan mengalihkan pandangan. Dia berpikir dengan ketakutan, "Sihir sangat mengerikan..."     

Dia bahkan lebih mantap menyuruh anaknya mempelajari sihir, karena orang-orang yang tak mengetahui sihir akan mengalami kemunduran di lingkungan sihir!     

Mereka berdua mencari di setiap ruangan dengan hati-hati dan menemukan seorang pria paruh baya memakai mantel hitam di dalam ruang rahasia. Tubuhnya utuh, tapi matanya yang membelalak tak menunjukkan tanda-tanda kehidupan, seolah jiwanya benar-benar dilenyapkan oleh serangan sihir Heidi barusan.     

Heidi memeriksa tubuhnya dengan sihir. Dia mendadak terkesiap karena terkesima, lalu membuka mantel hitam milik pemimpin pembunuh, sebelum membedah perut mayatnya.     

Di dalam perutnya benar-benar kosong. Tak ada organ sama sekali!     

"Ini...?" Buck mundur karena syok. Orang itu hidup tanpa organ perut dan bahkan bisa melakukan sihir? Apakah dia salah satu lich dalam dongeng? Atau mungkin dia juga korban?     

Heidi mengernyit dan mencari semua catatan eksperimen. Namun pria paruh baya itu sangat cerdik. Hanya sedikit jejak yang tertinggal.     

"Kelihatannya dia adalah penyihir tingkat lingkaran lima yang tak bisa mengejar perkembangan arcana. Karena ketakutan ditinggalkan oleh zaman dan kebenciannya akibat ditekan rekan-rekan sebayanya, dia berjalan di jalur lain untuk meningkatkan kekuatan lewat ritual sihir yang salah di bawah pengaruh orang misterius bernama Bird of Death. Permulaan ritual kelihatannya mengubah tubuh menjadi mayat hidup yang tak punya organ perut, baru setelahnya dia bisa memperpanjang umur dengan mengambil organ dalam orang lain...     

"Sejak saat itu, kekuatan sihirnya berhasil naik ke tingkat senior, dan dia bisa melakukan mantra quasi seperti iblis dan makhluk sihir lain, seperti Finger of Death..."     

Selesai memeriksa petunjuk yang dia temukan, Heidi mengembalikan keadaan pria paruh baya bermantel hitam itu.     

Dahi Buck penuh dengan keringat dingin seiring dia mendengarkan Heidi bicara. Saat Heidi melihatnya dan meminta pendapat, Buck menyeloroh, "Bird of Death pasti penjaga malam. Mereka merusak beberapa penyihir yang tak gigih demi merusak kesan Kongres di antara orang-orang. Kita harus menyerang tindakan kriminal mereka dan mengklarifikasi kesalahpahaman ini!"     

Jika ritual sihir jahat itu menyebar, orang-orang biasa pasti menghubungkan penyihir dengan kekejaman. Meski hanya bias, tak ada yang bisa berpikir jelas setelah kejadian mengerikan seperti ini terjadi. Sehingga mereka harus menemukan kambing hitam untuk dilimpahkan kesalahan!     

"Mungkin juga..." Heidi tak mengatakan hal lain, karena memang itulah kemungkinan jawaban mereka. Kemudian, dia menenangkan Buck, mencoba menghilangkan kekhawatirannya. "Jangan takut. Para penyihir itu adalah minoritas. Sebagian besar penyihir normal. Seperti ada pembunuh dan pencuri di antara rakyat Rentato, tapi kau tak bisa menganggap penduduk Rentato sebagai pembunuh dan pencuri. Tidak benar secara matematika."     

Buck buru-buru mengangguk, tak menyangkal sama sekali.     

"Aku akan membawa data dan item ini kembali ke Kongres dan meminta astrologer tingkat senior mengurusnya. Aku akan mencoba menemukan lebih banyak petunjuk dan mencaritahu siapa Bird of Death." Heidi menunjuk titik kejadian.     

"Terima kasih atas bantuannya, Nona. Bahkan jika kau tak mengatakannya, kami akan tetap mengirimkan data dan itemnya ke Kongres. Tak ada orang lain yang bisa menangani masalah ini lebih baik daripada penyihir dari perguruan astrologi." Buck mengusap tangannya dan berujar semangat.     

Setelah mengumpulkan data dan item, Heidi dan Buck meninggalkan gedung dua lantai itu. Begitu mereka melewati aula, Heidi melihat kembali ke lantai dua dan mengernyit, sebelum berujar pelan, "Apakah Gereja pelakunya?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.