Singgasana Magis Arcana

Berkumpul Bersama



Berkumpul Bersama

Dalam bulan itu, Lucien menghabiskan sebagian besar waktunya untuk membiasakan diri dan mengembangkan kekuatan darahnya, seperti apa yang akan dilakukan Beaulac asli. Di sisa waktunya, dia menghadiri banyak pesta yang diadakan oleh bangsawan yang berbeda-beda, di mana dia akhirnya mendapatkan beberapa persetujuan awal dengan mereka untuk bekerja sama di istana bawah tanah. Dia juga ingat untuk kembali ke villa terpencil untuk memperkuat Fake Death dan Sleep (Strong) yang dia rapal pada Beaulac asli dan memberinya nutrisi untuk tetap hidup. Sejauh ini, Lucien belum menemukan waktu untuk melakukan eksperimen sihir pada Beaulac demi membangkitkan kekuatan darahnya.     

Hari ini langitnya agak mendung, dan anginnya sangat dingin. Kelihatannya badai pertama tahun itu akan datang.     

Aroma kayu busuk tercium di mana-mana dalam villa keluarga Gorse yang dibangun dalam masa-masa kerajaan sihir kuno. Lucien sedang mengenakan armor kesatria hitam dan berjalan turun ke lantai dasar basemen dengan amat percaya diri.     

Melihat sikap Lucien, pemimpin keluarga Gorse, tak peduli apakah mereka menyukai Beaulac atau tidak, mengangguk singkat. Di mata mereka, semangat yang dibawa Beaulac sekarang cocok dengan kehormatan besar keluarga, dan hanya bangsawan muda seperti itu yang cocok untuk mengejar titel duke.     

"Ini hanya satu bulan ... dan Beaulac sudah tampak sangat meyakinkan. Tunggu, apa dia sudah membangkitkan kekuatan darahnya?" komentar Nuremburk von Anjou, sang Count Aldenburg, yang nyaris lupa mengembalikan rokoknya ke mulut karena terkejut.     

Nuremburk von Anjou adalah anggota terkuat ketiga dalam keluarga. Dia adalah kesatria cahaya level delapan, dihormati sebagai Dim Starlight. Sangat mudah bagi Nuremburk untuk mengetahui kekuatan Beaulac karena Lucien sama sekali tidak menyembunyikannya.     

Ulrich sang Duke Gorse, kesatria cahaya level tujuh yang dikenal sebagai Moon of Order, mengangguk. "Warisan yang dia dapat dari ayahnya pasti membantunya membangkitkan kekuatan."     

"Beckman mendapatkan banyak perhatian dari paman. Dia pasti punya beberapa barang bagus." Nuremburk melihat ke arah duke dengan senyum penuh arti. Baik Ulrich dan Nuremburk punya rambut pirang dan mata biru, tapi beberapa dari rambut duke sudah jadi uban.     

Paman yang disebut Nuremburk adalah ayah Ulrich dan Beckman, duke yang sebelumnya. Katanya duke sebelumnya pernah mempertimbangkan Beckman menjadi pewarisnya, tapi di istana bawah tanah, Ulrich mendadak menunjukkan kekuatannya sebagai kesatria agung level lima, jadi dia akhirnya bisa mengalahkan Beckman yang punya banyak item sihir dan benda suci. Pada akhirnya, Ulrich menjadi pewaris titel duke.     

Para marquise dan count dari keluarga semuanya menatap duke yang sudah tua dengan tatapan aneh. Dalam benak mereka, mereka sama-sama berpikir kalau Beckman meninggal karena ulah duke yang lama.     

Ketika Beaulac tak punya kekuatan darah, dia bukan masalah besar bagi duke yang sekarang. Tapi Beaulac sangat berbeda sekarang. Pemuda yang percaya diri dan kalem itu jelas akan mendapatkan perhatian khusus dari duke yang sekarang.     

Sebagai duke, Ulrich berujar dengan nada dingin, "Aku tidak suka pada siapapun yang menang karena memiliki item kuat, tapi pemenang tetaplah pemenang. Seorang pemenang tidak bisa diganggu gugat dan mendapatkan semua yang dijanjikan."     

Tentu saja, duke yang sekarang memiliki sikap menghina terhadap Beaulac, tapi dia juga berjanji bahwa akan membuat kompetisi itu berjalan secara adil.     

"Bagus sekali," balas Nuremburk penuh arti. Dalam hatinya, dia meragukan segala pidato yang dilebih-lebihkan dari keluarga bangsawan, apalagi dari duke yang sudah mengendalikan keluarga nyaris 40 tahun.     

Di dalam Kekaisaran Holy Heilz, ada banyak keluarga bangsawan lain yang menginginkan kekuatan keluarga Gorse, apalagi kaisar yang misterius dan ambisius. Sehingga Ulrich pasti sangat mampu sebagai pemimpin keluarga Gorse.     

Sang Kaisar, Rudolf II, adalah satu-satunya orang berhasil naik ke tingkat legendaris setelah mendapatkan kekuasaan setelah beberapa leluhur awal dalam keluarga yang diberkati itu. Kekuatannya mengerikan, dan dia memberikan dirinya sendiri julukan yang aneh, yaitu the New Law and the First Born.     

Ketika pemimpin keluarga di depan gerbang batu aneh sedang berbincang, Lucien bergabung dengan anggota keluarga lain yang sudah ada di sana.     

Claire dan Relph pura-pura menganggap Beaulac sebagai musuh, jadi mereka bahkan tidak mau menyapanya. Atmosfernya agak memalukan.     

Setelah beberapa detik, Arthen, yang masih mengenakan setelan militer yang mencolok, berjalan masuk bersama kawan-kawan bangsawannya, termasuk Jocelyn dan Duda. Dengan kepercayaan diri yang besar, dia mengangguk pada anggota keluarga lain, termasuk Lucien.     

"Apa kau juga akan pergi?" Melihat Jocelyn, Duda, dan bangsawan muda lain bersenjatakan lengkap, Nuremburk bertanya.     

Suara Duda datang dari dalam helm dan terdengar sedikit terhalang. "Ya, Yang Mulia. Saya hanya tinggal selangkah lagi menjadi kesatria sejati. Ayah saya melihat kompetisi ini sebagai kesempatan besar. Jika terjadi sesuatu, saya yakin lingkaran sihir yang dibangun oleh keluarga Gorse bisa mengeluarkan kami tepat waktu. Kami tidak akan mati di sana."     

Tentu saja, Duda kurang lebih merasa takut.     

"Aku bisa menjamin keselamatanmu. Selain lingkaran sihir, sang Glorious Crown, Tuan Metatron, juga akan turun ke istana bawah tanah untuk menjaga segalanya ada dalam kendali," ujar Nuremburk menenangkan. Dia dan ayah Duda, Count Porti, adalah teman. Tentu saja, dia tidak menyebutkan tentang kekuatan rahasia. Keluarga Gorse tidak ingin satu pun dari keluarga bangsawan lain mati di istana karena mereka tidak ingin mengundang masalah yang tidak perlu.     

Mendengar kalimat Nuremburk, Lucien memejamkan mata untuk menyembunyikan kekhawatirannya. Fakta bahwa Metatron juga akan ada di istana bawah tanah bukan berita baik untuknya.     

Sang Glorious Clown, Metatron, adalah salah satu dari dua kesatria emas di keluarga Gorse. Dia berumur hampir 300 tahun, lebih tua daripada pemimpin keluarga saat ini, sehingga dia sangat dihormati.     

"Kita tidak perlu khawatir sama sekali jika tahu Tuan Metatron juga akan ada di sana." Duda mengangguk, merasa lebih lega.     

Meski kebanyakan bangsawan muda telah membangkitkan kekuatan darah mereka sendiri, mereka tetap kekurangan pengalaman bertarung sungguhan saat dibandingkan dengan bangsawan dari Duchy of Violet dan negara lain. Tantangan terbesar yang pernah mereka hadapi adalah bertarung melawan goblin dan cynocephalus. Dengan kata lain, mereka bagaikan bunga yang tumbuh di dalam greenhouse.     

Makanya, saat menghadapi pertarungan sungguhan yang kejam, para bangsawan muda itu masih sangat gugup.     

Melihat Nuremburk menjaga mereka, Jocelyn memasang senyum elegan. "Tuan, saya sudah menjadi kesatria, dan saya ingin berada di sisi tunangan saya."     

Chain mail berwarna merah seperti mawar menampakkan sosoknya yang cantik. Kebanyakan bangsawan yang berdiri di belakang Arthen kadang-kadang mencuri pandang pada Jocelyn.     

Mendengar kalimat Jocelyn, sebuah senyum lebar muncul di wajah Arthen. Disaat bersamaan, bangsawan lain menatap Beaulac, menunggu ekspresi malu di wajahnya.     

Namun Lucien hanya tersenyum, seolah dia melihat opera yang membosankan.     

Respon Lucien sangat membuat kecewa Duda dan Arthen, serta bangsawan muda bernama Andris tak bisa menahan diri untuk berujar sarkas, "Beaulac, kau ini perempuan?!"     

Di matanya, Beaulac hanyalah seorang pengecut!     

Lucien melirik Andris dan membalas, "Kuharap kau tidak akan berlutut di depanku nantinya."     

"Kita lihat saja. Apa kau akan bertarung dengan banyaknya benda yang ditinggalkan oleh ayahmu?" Andris melihat kantong yang terikat di sabuk Lucien yang melilit pinggangnya.     

"Kujamin kau tidak mau melihatnya sendiri," ujar Lucien menggunakan nada mengancam. Lucien telah meletakkan cincin, amulet, dan semua item sihir serta benda suci di dalam kantong itu.     

Ketika Andris sangat kesal dengan sikap Lucien, sekumpulan orang berjalan masuk dari gerbang basement, dan Deniz adalah orang yang memimpin kelompok.     

"Hai, Beaulac sayang, kami datang membantumu," sapa Deniz di depan para bangsawan. Namun tidak ada yang memperhatikannya, karena wanita muda berambut pirang serta bermata hijau itu adalah Putri Sophia, anak perempuan satu-satunya Rudolf II.     

"Sophia, kau kemari untuk ikut kompetisi juga?" Ulrich, sang duke Gorse, agak mengernyit.     

Ada senyum yang sangat manis dan imut di wajah Sophia. "Benar, Paman Ulrich. Aku ingin bergabung dalam kompetisi untuk melihat apa yang akan terjadi di sana. Ini juga ujian bagiku. Aku adalah ahli alkimia level lima. Bahkan tanpa perlindungan dari Nyonya Marnina, aku tetap salah satu orang terkuat di antara kami."     

"Tapi..." Semua pemimpin di keluarga Gorse merasa ragu. Jika sesuatu terjadi pada tuan putri, keluarga itu pasti akan dapat masalah besar.     

"Tolong biarkan aku ikut, Paman Ulrich! Aku bisa melindungi diriku sendiri!" Sophia berkedip dan diam-diam menunjuk dadanya, mengindikasikan dia masih punya cara lain untuk menjamin keselamatannya sendiri. "Beberapa anggota keluarga kerajaan juga pernah masuk sebelumnya, dan aku sudah dapat izin ayah."     

Anggota keluarga kerajaan terakhir yang ikut kompetisi adalah kaisar sendiri, dan saat itu, dia masih menjadi pangeran.     

Karena kaisar sudah setuju, Ulrich mengangguk dengan wajah murung. "Berhati-hatilah."     

"Baik!" Sophia merayakannya dengan gembira. Kemudian dia berjalan menghampiri lucien bersama Deniz. Hari ini dia memakai gaun putih susu dilengkapi armor. Kemudian dia menyapa, "Senang bertemu denganmu lagi, Tuan Beaulac."     

Tuan putri secantik dan semanis tulip mekar yang dikelilingi dengan banyak kupu-kupu serta lebah, dan Lucien merasa sulit mengalihkan padangan darinya.     

"Saya akan berusaha sebaik mungkin untuk melindungi Anda, Yang Mulia, bahkan dengan mempertaruhkan nyawa," jawab Lucien menggunakan nada khas opera. Tapi hatinya dipenuhi dengan pertanyaan. Kenapa Sophia ingin bergabung dengan kompetisi? Apa rencananya? Apakah dia hanya membantu Beaulac menjadi pewaris selanjutnya dari keluarga Gorse?     

Lucien harap rencananya tetap bisa diselesaikan seperti perkiraannya.     

Para bangsawan lain tampak kesal. Mereka tidak tahu kenapa tuan putri menunjukkan afeksi pada Beaulac yang tidak berguna itu. Tuan putri adalah ahli alkimia level lima yang kekuatan darahnya sudah bangkit!     

Sementara itu, banyak bangsawan muda mempertimbangkan apakah mereka bergabung dengan kelompok Beaulac atau tidak. Di mata mereka, dengan dukungan tuan putri dan Deniz, kemungkinan besar Beaulac bisa menang!     

Mendadak, situasinya berubah!     

Tiba-tiba, sebuah suara yang dalam terdengar dari gerbang. "Paman Ulrich, aku juga ikut."     

Semuanya sangat kaget. Seorang pria pirang dan tinggi berjalan masuk. Wajahnya sangat khas, menunjukkan kejantanannya. Jelas bahwa dia adalah pria kuat.     

Melihat pria itu yang agak mirip dengan tuan putri, Lucien lebih bingung lagi. Kenapa semua orang tertarik dengan kompetisi keluarga Gorse?     

"Pangeran?!" Mereka tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.     

Pemuda yang mengenakan armor silver sederhana itu adalah pewaris pertama di Kekaisaran Holy Heilz—Beyer, sang Pangeran Steinburg!     

Dia adalah orang jenius yang hampir menjadi kesatria cahaya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.