Singgasana Magis Arcana

God of Steam



God of Steam

0Cahayanya semakin terang, dan sosok itu pun semakin jelas. Tapi cahayanya beriak di udara dan menutupi wajah serta tubuh bagian atas sosok tersebut.     
0

Kali ini, sosok tersebut mendadak hilang. Hanya cahaya putih yang masih menerangi seluruh aula.     

Sesepuh, Harold, Aquinas, dan kurcaci lain tidak melihat hal itu karena mereka masih bersujud di tanah. Tapi Tess, Galata, Wells, dan Edith melihatnya.     

"Haha, tuhan mereka menghilang! Tuhan mereka membuang mereka lagi!" Wells menghela napas panjang dan berkata dengan girang.     

Begitu altarnya menyala, Wells ketakutan. Untuk sesaat, dia pikir kalau tuhan para kurcaci sungguhan datang menolong. Wells tidak bisa baca, dan karena cerita-cerita yang dia dengar, dia yakin pada keberadaan Tuhan. Meski dia adalah pelayan darah dari keluarga bangsawan masternya, menghadapi kekuatan Tuhan yang tak terbayangkan itu—sebagai pengkhianat—hati Wells dipenuhi ketakutan.     

Edith tertawa keras. "Lihat! Haha! Tuhanmu tidak akan memberkatimu lagi! Keluarga kami adalah orang-orang terpilih!"     

Ketika altarnya menyala, Edith juga gugup.     

Para kurcaci buru-buru mendongak dan melihat altar yang kosong.     

"Apakah God of Steam membuang kita?"     

"Apa yang akan kita lakukan...?"     

Keputusasaan menyebar di antara para kurcaci yang masih hidup. Untuk sesaat, mereka pikir mereka sudah diselamatkan.     

"Invisibility tingkat senior! Dia adalah penyihir!" Butler yang berwawasan luas itu mendadak menyadari apa yang terjadi. "Itu adalah lingkaran teleportasi! Sebuah sambungan dimensi!"     

"Galata, bunuh dia! Aku akan memberitahu count!" Tess jadi gugup, dan sayap kelelawar hitam keluar di punggungnya. Dia buru-buru berbalik dan meninggalkan aula bawah tanah dengan segera.     

Sambungan dimensi seperti gerbang sebuah kastel. Sehingga, bisa mengendalikan sebanyak mungkin sambungan dimensi sangat penting untuk menjaga teritori seseorang. Biasanya, sebuah sambungan dimensi akan sering berpindah tangan antara kekuatan yang berbeda-beda.     

Tess dan Galata tahu betapa pentingnya mengendalikan sambungan dimensi!     

Disaat bersamaan, karena tidak tahu sekuat apa penyihirnya, Tess memutuskan untuk kembali dan meminta bantuan dari count. Galata harusnya bisa mengulur waktu untuk mereka.     

Meski Vlad terus tersiksa oleh kekuatan suci sejak lama, sebagai vampire tingkat senior, dia adalah orang terkuat di area itu.     

Biasanya, kekuatan seorang vampire langsung berhubungan dengan gelarnya. Seorang baron vampire kekuatannya setara dengan kesatria level satu atau penyihir kegelapan; seorang viscount vampire memiliki kekuatan setara penyihir tingkat menengah; seorang count vampire atau marquis sekuat penyihir tingkat senior; kekuatan seorang duke bisa dibandingkan dengan seorang archmage atau kesatria emas; seorang pangeran vampire ada di level yang sama dengan archmage legendaris.     

Namun gelar itu tidak selalu bekerja. Banyak vampire telah bersembunyi dari lingkungan manusia atau hidup sendirian sejak lama, dan meski mereka sudah menjadi lebih kuat, mereka tidak akan repot-repot melaporkan ini pada Dewan Tinggi Vampire. Untuk Rhine sendiri, yang sudah hidup lebih dari ribuan tahun, dia lebih senang dengan gelar count. Sebenarnya, dia cukup punya kualifikasi menjadi pangeran vampire.     

Galata ragu-ragu sejenak, tapi di detik selanjutnya, dia melompat ke altar dengan tekad kuat. Dia sangat loyal pada count, dan tentu saja, dia akan mematuhi perintah Nyonya Tess.     

Seorang vampire sangat sensitif dengan vitalitas. Galata yakin penyihir itu masih ada di altar.     

Begitu Lucien dikirim ke sana, dia melihat para kurcaci menyembah di tanah, berdoa dan menangis di sekitarnya. Dia sangat bingung untuk sesaat, sampai dia mengira masuk ke dunia lain lagi!     

Namun Lucien tetap langsung merapal mantra tingkat lingkaran empat, Invisibility (Advanced), untuk bersembunyi.     

Saat Lucien sadar dia masih bisa menggunakan sihir, dia yakin dia masih ada di dunia yang sama.     

Setelah jadi tak terlihat, dia mulai tenang. Sebagai orang ahli dalam bahasa, tidak sulit mengetahui fakta bahwa para kurcaci menggunakan bahasa kuno, yang mana asalnya sama dengan bahasa kurcaci modern.     

Lucien penasaran apa yang dilakukan para kurcaci itu. Tapi sebelum dia mendapat jawaban seluruh pertanyaannya, dia mendengar vampire berkata tentang 'sambungan dimensi'.     

Saat dia melihat vampire, Lucien yakin dia benar-benar telah sampai di Night Highland. Dalam detik selanjutnya, dia melihat seorang vampire laki-laki langsung menerjang ke arahnya.     

Mata Lucien sedikit menyipit. Dia menaikkan tangannya dan menunjuk ke arah vampire. Dia tidak boleh membiarkan orang lain tau tentang sambungan dimensi!     

Dia masih butuh sambungan dimensi di Night Highland untuk melakukan lompatan antar dimensi lagi. Jika yang ini ketahuan oleh pangeran vampire, Lucien pasti kena masalah besar.     

Rhine tidak memberitahunya vampire mana yang bisa dipercaya, dan itu artinya dia tidak boleh mempercayai siapapun.     

Harold menatap altar kosong dan cahaya suci itu perlahan menghilang. Dia mulai menerima fakta bahwa mereka sudah benar-benar dibuang oleh tuhan mereka.     

Apakah karena mereka tidak cukup taat?     

Apakah karena para vampire kejam itu lebih disukai oleh tuhan?     

Apakah takdir mereka sudah ditetapkan?     

Harold menggigit bibirnya keras hingga berdarah. Dia merasa sangat putus asa, bingung, dan tak tahu harus berbuat apa. Harold berharap bisa mati saat itu juga.     

Hanya kematian yang bisa mengakhiri rasa sakit!     

Hanya kematian yang bisa memberinya kedamaian abadi!     

Harold tidak sendirian di sana. Semua kurcaci merasakan hal yang sama, bahkan termasuk Sesepuh, yang sudah kehilangan seluruh keyakinannya.     

Sebuah bayangan mendadak menyapu mereka menuju altar.     

Mereka tahu itu adalah Galata, tapi hanya itu yang bisa mereka pikirkan.     

Mendadak, sebuah cahaya menyilaukan menerangi pupil Sesepuh yang buram! Galata diselimuti dengan cahaya warna-warni!     

Merah, hitam, dan hijau ... Titik-titik cahaya keluar. Beberapa berubah menjadi gas dengan cepat; beberapa baunya seperti sulfur; beberapa berubah warna dengan sangat cepat dan jatuh ke tanah datar.     

Dalam satu detik, Galata langsung lenyap seutuhnya. Hanya titik cahaya yang tersisa.     

"Apa itu?!" Tess sangat terkejut. galata terbunuh bahkan sebelum dia punya kesempatan meregangkan sayapnya secara penuh. Bagaimana mungkin?!     

Dia tidak pernah melihat sihir seperti itu!     

Apakah itu archmage legendaris? Dia dulu pernah dengar legenda bahwa Hathaway, sang Lord of Elements, punya kekuatan untuk memecah seseorang menjadi begitu banyak elemen!     

Sebuah rasa takut yang amat besar menguasai pikirannya. Dia tahu bahwa dia harus lari, sekarang!     

Asap hitam mendadak muncul, dan kelelawar kecil berjumlah banyak terbang ke berbagai arah.     

Kejadiannya sangat cepat sampai Wells dan Edith tidak punya waktu untuk beraksi.     

Melihat tuhan mereka mendekomposi Galata dengan mudah, dada Harold dipenuhi dengan rasa terkejut dan senang.     

Tuhan mereka masih bersama mereka!     

God of Steam masih mengingat mereka!     

Dia menangis. Sebuah aliran yang lembut dan hangat mengalir di dalam tubuhnya, dan terasa seperti tepukan yang dia terima dari kedua orang tuanya ketika dia masih mudah.     

"Inikah kekuatan Tuhan?" gumam Harold.     

Dia tidak bisa berpikir jernih, tapi dia mendengar teriakan pilu. Dia cepat-cepat berbalik dan melihat kalau asap putih keluar dari tubuh Wells, dan kulit busuknya jatuh ke tanah. Tak lama kemudian, hanya tersisa tulang-belulang di tanah, dan hal yang sama terjadi pada maid bernama Edith.     

Di dekat jalan tembus, semua kelelawar kecil juga jatuh ke tanah dalam keadaan kaku dan kejang. Lantas, kelelawarnya menghilang dengan cepat dalam cahaya suci.     

Exorcist Halo!     

Beberapa detik kemudian, Harold mendengar teriakan dari Tess.     

"Tess dan Galata ... mati?" Para kurcaci tidak percaya itu nyata.     

Mereka adalah vampire, sebuah mimpi buruk yang terus menyiksa mereka selama bertahun-tahun!     

Apakah ini kekuatan Tuhan? Mereka tidak tahu.     

Aquinas sangat dekat dengan altar dan serpihan Galata yang tersisa ada di depan mereka. Dia dengan hati-hati mengambil salah satu serpihan hitam.     

Matanya mendadak terbuka lebar dan tangannya gemetaran. "Ini besi dan arang! God of Steam benar-benar datang pada kita!"     

Dia buru-buru melempar serpihan di tangannya dan bersujud di tanah, berdoa dengan keras, "Penguasa hidup dan mati, ampuni kami, seperti engkau memiliki kekuatan yang tak tertandingi."     

"Kami akan terbebas dari rasa sakit dan penderitaan di bawah berkah dan kejayaanmu!"     

Para kurcaci melihat sekitar dan yakin bahwa tuhan mereka telah datang demi mereka!     

"Mata makhluk mortal tidak bisa melihat sosok tuhan sebenarnya; kuas lukisan biasa tidak bisa menggambarkan kekuatan tanpa tandingan; master yang sesungguhnya tidak pernah muncul di depan para mortal!" Sesepuh memberikan alasan kenapa mereka tidak bisa melihat tuhan, dan berkata dengan keras.     

"Engkau menguasai segalanya, dari hidup hingga kematian. Engkau adalah raja dari seluruh raja, tuhan dari seluruh tuhan."     

Para kurcaci lain juga membenturkan kepala mereka ke tanah dengan senang sambil menghadap ke altar mengikuti gerakan Sesepuh. Lucien masih tidak benar-benar memahami apa yang terjadi di sini.     

"Kejayaan kami, hidup kami, dan kekuatan kami, semua kembali padamu! God of Steam yang maha kuasa!"     

Para kurcaci berteriak kencang bersamaan dengan sikap taat.     

Tuhan seindah laut dan sekuat gunung!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.