Singgasana Magis Arcana

Komentar pada Naskah



Komentar pada Naskah

0Saat itu markas pusat Kongres hampir tutup. Lucien membawa naskah yang sudah direvisi oleh Lord of Storm ke Departemen Administrasi Penyihir.     
0

"Selamat sore, Tuan Evans." Katrina amat terkejut bertemu Lucien.     

Katrina sangat cantik dan elegan. Banyak penyihir muda lajang di sini sering mencoba mendekatinya, hari ini pun sama, meski saat ini sudah sore. Beberapa dari mereka berpura-pura minum; beberapa membicarakan teori arcana terbaru untuk menunjukkan pengetahuan mereka, menggunakan kata-kata sulit yang tidak dipahami banyak orang; beberapa bersikap terang-terangan dengan bicara langsung padanya, membuat penyihir lain cukup kesal.     

Mendengar Katrina menyapa Lucien dengan riang, mereka semua melihat ke arah penyihir muda yang baru saja masuk ke aula.     

Wajah tampan, pakaian elegan, dan cincin ungu yang indah di jarinya ... Pemuda itu adalah Lucien Evans, salah satu orang yang paling menonjol di antara penyihir muda. Katanya dia sudah menjadi arcanis level lima!     

Para penyihir langsung berdiri dan menyapa hormat, "Selamat sore, Tuan Evans."     

Sementara itu, mereka semua menebak hubungan antara Lucien dan Katrina. Mereka dengar kalau Lucien Evans pernah punya beberapa murid, sehingga banyak dari mereka kurang lebih iri pada Katrina karena dia bisa punya guru sehebat itu. Meski Lucien Evans masih merupakan penyihir tingkat menengah, dia diakui sebagai kandidat paling menjanjikan yang akan menjadi tingkat senior. Beberapa naskah yang dipublikasikan Lucien menunjukkan pengetahuannya yang luas dalam arcana.     

Berada di bawah ajaran guru seperti itu berarti punya masa depan cerah. Setidaknya, Katrina tidak akan sulit menjadi penyihir sejati dan seorang arcanis.     

Lucien mengangguk pada para penyihir dan berjalan menghampiri Katrina. "Selamat sore, boleh aku tahu siapa yang hadir hari ini?"     

"Tuan Eric, Tuan David ... Sebenarnya semuanya hadir," jawab Katrina. "Apa Anda kemari untuk menyerahkan naskah baru?"     

"Iya." Lucien mengangguk. "Aplikasinya akan memakan waktu lama. Jangan khawatir. Lalu, tolong beritahu yang lain kalau kau bertemu dengan mereka."     

"Tak masalah apakah aplikasinya akan diterima atau tidak, menjadi murid Anda adalah sebuah hal yang luar biasa." Katrina tahu kalau semua penyihir yang ada di sana iri padanya. Dia tahu kalau pilihannya amat tepat!     

Lucien berbincang santai dengan Katrina sejenak, lalu menuju ruangan di belakang. Tentu saja, dia akan menuju ruangan Tuan Eric, karena mereka adalah kenalan lama.     

Ketika resepsionis lain melihat Katrina sangat nyaman dan santai saat bicara dengan Tuan Lucien Evans, dia merasa agak iri dan juga memiliki perasaan inferior. Sebagai lulusan terbaik seperti Katrina, dia merasa dirinya bagaikan bocah kecil ketika mendiskusikan sihir dan arcana dengan orang lain. Dia berusaha keras memberitahu dirinya bahwa orang-orang punya kemampuan yang berbeda, tapi apa yang baru dia lihat membuatnya frustrasi lagi. Dia berpikir kenapa Katrina bisa seberuntung itu.     

"Katrina, kau tak pernah bilang kalau kau kenal Tuan Evans." Si resepsionis muda bertanya pada Katrina dan berpura-pura bahwa dia hanya bertanya santai. "Dia juga gurumu?"     

Katrina tersenyum. "Tuan Lucien Evans dan aku ada di satu kapal yang sama dari seberang lautan. Dia banyak mengajariku saat perjalanan, dan untungnya, aku bertemu dengan Tuan Evans lagi di sekolah sihir. Dia mengajariku arcana."     

"Ini takdir..." Resepsionis muda itu menghela napas. Itu pula yang dipikirkan penyihir lain.     

Katrina masih muda. Tentu saja, dia sangat bangga. Dia berpikir pada dirinya sendiri bahwa Tuan Evans juga merupakan murid Lord of Storm, tapi dia tidak akan memamerkannya.     

...     

"Seribu seratus dua puluh empat kredit arcana, enam puluh lima poin arcana. Sekarang kau menjadi arcanis level lima. Setahun lebih cepat dari dugaanku." Eric menyerahkan lencana dengan lima bintang perak pada Lucien. "Akhir-akhir ini, pengembangan arcana luar biasa. Jika seseorang berhenti belajar arcana sebentar, dia pasti ketinggalan jauh."     

Apa yang Eric katakan itu benar. Bahkan Lucien juga agak bingung ketika mendengar penyihir lain membicarakan topik arcana terbaru setelah pulang.     

"Tuan Eric, Anda juga menjadi arcanis level empat." Lucien melihat lencana yang dipakai eric.     

Mendengarnya, wajah Eric jadi cerah. "Aku juga memberikan tiga kredit dalam total pendapatanmu. Omong-omong, kau kemari untuk menyerahkan naskah baru?"     

Lucien tidak mengatakan bahwa lencana sihirnya juga bisa diperbarui menjadi lingkaran kelima, dan Eric tidak menantinya juga. Jadi topiknya dialihkan pada naskah baru Lucien.     

"Benar. Saya terinspirasi dengan misi saya. Naskahnya tentang Ilusi." Lucien menyerahkan naskahnya pada Eric. Dalam hatinya, dia cukup yakin. Biar bagaimanapun, separuh naskahnya berasal dari Lucien sendiri.     

Eric mulanya menyerahkan naskahnya dan bertanya penasaran, "Setiap naskahmu kurang lebih akan menimbulkan keributan. Naskah ini tentang apa?"     

"Naskahnya membuktikan bahwa otak manusia bisa mengirimkan gelombang elektromagnetik spesial yang mengakibatkan pada sekresi hormon tertentu, jadi emosi orang-orang terpengaruh olehnya sehingga tercipta ilusi," ujar Lucien jujur.     

Eric agak kaget. "Apa berkaitan dengan naskah Nona Isabella? Naskahnya menyebabkan banyak diskusi yang muncul. Beberapa arcanis mendukung sudut pandangnya dan yakin dia akan menjadi pemenang Sorcerer Laurel, tapi ilusionis lainnya berpikir naskahnya terlalu dangkal dan tidak cukup persuasif. Mungkin naskahmu juga akan terlibat dalam debat dan diserang. Tapi naskahmu juga bisa membuat naskah Nona Isabella lebih sempurna. Mungkin kau bisa berbagi Laurel dengannya dan menjadi arcanis kedua dalam seratus tahun yang bisa memenangkan penghargaan tertinggi dalam dua bidang berbeda."     

"Naskah saya belum sampai sana. Saya hanya berharap naskah ini bisa mendapatkan nilai yang baik." Lucien berkelakar, "Mungkin di masa depan nanti saya bisa memenangkan Laurel dengan naskah yang lebih baik."     

Karena Lucien menggunakan dua versi mantra Charm Person untuk mendukung naskahnya, Eric memberitahu Lucien kalau dia akan mendapatkan hasilnya besok.     

...     

"... Saat mempelajari perasa fotolistrik, aku menemukan sesuatu yang aneh. Tak peduli bagaimana aku meningkatkan kekuatannya menjadi semacam cahaya frekuensi rendah, tidak ada aliran listrik yang dihasilkan, yang mana merupakan kontradiksi terhadap interferensi sebelumnya..." Lucien membaca surat dari arcanis agung Edwyn Brook, Emperor of Control, sang Poem of the Goddess. Dia menyadari hal tidak biasa dalam efek fotolistrik.     

Brook tidak melihat sifat aliran cahaya karena sinar katoda masih belum ditemukan. Namun Lucien tahu kalau itu hanya masalah waktu. Dia merasa terdesak untuk mendirikan Institusi Atomnya.     

"Bagaimana menurutmu soal eksperimen Brook?" Seperti biasa, Fernando bertanya lagi. Dia tidak peduli pendapat Lucien benar atau salah. Ini hanya sebuah metode pengajaran.     

Lucien menjawab hati-hati, "Saya tak pernah melakukan eksperimen ini sebelumnya, jadi saya tidak yakin. Tapi berdasarkan deskripsi Tuan Brook, mungkin fondasi interferensinya salah."     

"Kau hanya mengulang ... mungkin ini kesempatan untuk Douglas." Fernando lebih condong pada Teori Gelombang, tapi dia bukan pendukung masing-masing sisi karena belum ada bukti spesifik.     

Kemudian Fernando menjelaskan eksperimennya pada Lucien dengan detail, tapi dia tidak menyuruh Lucien membalas suratnya sampai dia menyelesaikan bagian eksperimen radiasi panas bersama Lucien. Fernando meminta Lucien mengirim datanya pada Brook dan juga Douglas.     

...     

Hari kedua setelah makan siang, Lucien pergi ke kantor Eric untuk mengambil hasil naskahnya.     

"Hasilnya sudah dikirim kembali tadi pagi." Eric tampak serius seperti biasa. "Hasilnya tidak buruk. Anggota dewan tidak akan mengubah standar ulasan mereka karena preferensi mereka sendiri."     

Saat menerima dokumen, Lucien cukup gugup seperti seorang murid yang menerima hasil tes akhir.     

Dokumen itu bertuliskan:     

'Agustus: Naskah ini membuktikan keberadaan aliran listrik dan gelombang otak pada tubuh manusia dan bagaimana emosi serta delusi dimunculkan menggunakan mantra eksperimen. Idenya cukup teratur, tapi ukuran sampel gelombang otaknya terbatas, sehingga naskah ini tidak terlalu persuasif. Penulis juga sudah mengakuinya. Sebagai kesimpulan, penelitian ini secara kreatif membawa elektromagnetisme ke dalam bidang ilusi, membuktikan dukungan untuk memasukkan bagian dari perguruan Ilusi ke dalam sistem arcana. Naskahnya bisa menggiring pada diskusi besar tapi masih kurang bukti yang meyakinkan. Sehingga 30 kredit arcana dan 300 poin arcana disarankan sebagai hadiah.'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.