Singgasana Magis Arcana

Efek



Efek

0Di kantor administrasi Departemen Administrasi Penyihir.     
0

Sambil melihat Lucien di seberang meja, ada senyum konyol di wajah Eric yang biasanya terlihat serius. "Evans, apa kau kemari untuk menyerahkan naskah barumu lagi?"     

Rasanya tak dapat dipercaya kalau Lucien amat cepat membuat naskah baru. baru satu bulan sejak dia menyerahkan naskah yang menciptakan debat di antara kelima arcanis agung. Kini Lucien datang lagi.     

Kebanyakan arcanis tidak pernah bisa membayangkan naskah dengan kualitas tinggi dengan kecepatan seperti itu. Ketika banyak peneliti arcana dan sihir seringnya butuh bertahun-tahun untuk diselesaikan, sementara naskah Lucien tetap berhasil menjaga standarnya tetap tinggi.     

"Ya, Tuan Eric. Ini berhubungan dengan naskah saya sebelumnya. Saya sudah selesai menjelaskan formulanya dari sudut pandang arcana." Lucien menyerahkan naskahnya pada eric dan tersenyum.     

Eric tampak amat terkejut. "Kau sudah menemukan penjelasannya? Maksudmu menjelaskan formula yang gagal dianalisis oleh kelima arcanis agung dari sudut pandang berbeda-beda?"     

"Benar," jawab Lucien tanpa basa-basi.     

Eric membuka mulutnya sedikit tapi tak mengucapkan apapun. Setelah beberapa kali percobaan, Eric berkata pada Lucien, "Kau tahu ... Formulamu terus ada dalam diskusi panas di mana-mana di Kongres. Bahkan teman-temanku yang ada di luar Allyn juga sangat penasaran. Tapi tak ada yang mendapatkan petunjuk ... Formulamu terus membuat banyak orang kepikiran, termasuk aku, bahwa formula yang cocok dengan data radiasi black-body gagal dicocokkan dengan penjelasan atau teori lain. Mungkin seperti bagaimana cara arcanis agung menganalisisnya, kita harus membuat beberapa asumsi subversif untuk menemukan jalan yang benar. Dan semua ini hanya butuh satu bulan. Kau benar-benar orang jenius paling menonjol di antara generasi arcanis muda."     

Eric juga mencoba mencari arti di balik formula setelah membaca jurnal Arana, namun dia gagal seperti kebanyakan arcanis. Formula itu menjadi topik populer bagi kebanyakan dari mereka.     

"Saya bukan satu-satunya yang menemukan arah. Murid Tuan Fernando yang lain, Cole, telah menemukan jalan yang benar juga. Saya hanya berhasil menemukannya lebih cepat daripada dia."     

Eric tahu bahwa Lucien dan dia ada di dua kelompok arcanis yang amat berbeda. Wajah serius Eric kini menampakkan ekspresi penasaran dan dia bertanya, "Jadi, Evans, apa kau sungguhan membuat asumsi subversif?"     

"Tentu saja. Hasilnya sangat mengejutkan, tapi itu tetap sebuah asumsi, dan saat ini, masih belum bisa dibuktikan." Lucien sengaja menekankan.     

Eric tidak menggali jawaban Lucien karena tidak sopan terlalu banyak bertanya pada si penulis tentang naskahnya sebelum hasil ulasannya muncul, meski dia tahu kalau Lucien, sebagai murid Lord of Storm, tak akan keberatan.     

"Subversif ... tak dapat dibuktikan..." gumam Eric pada dirinya sendiri. Dia memasukkan naskah Lucien pada sangkar kecil dan menarik tali loncengnya.     

...     

Di ruang belajar menara sihir.     

Lilin sihir di depan Cole terbakar sampai habis. Cahaya sinar mentari pagi menyelinap ke dalam ruang belajar dan secara bertahap mengusir kegelapan.     

Tanpa terkena efek, Cole menatap lembaran kertas di atas meja dan mengernyit. Dia berpikir kenapa dia masih tidak bisa menjelaskan formulanya bahkan setelah dia mengambil metode Lucien. pasti ada hal penting yang terlewat.     

Cole memutuskan untuk mengulang pekerjaannya lagi dan lagi setelah mengingat percakapannya dengan Lucien.     

...     

Di lantai 15 dari menara sihir di Allyn, di aula Dewan Ulasan Arcana, loncengnya berbunyi, dan lingkaran sihir yang rumit mulai bersinar dengan cahaya putih. Saat cahayanya menghilang, tumpukan dokumen muncul di tengah lingkaran sihir. Tangan logam panjang mengambil dokumen itu dan suara robot yang dingin terdengar.     

"Necromancy ... untuk Nona Tina-Timos, Tuan Haggard."     

"Elemen ... untuk Tuan Iveree, Nona LockLynn."     

"Termodinamika..." Saat itu, suara robot tersebut berhenti dan membaca judulnya. "Distribusi Energi dari Radiasi Black-Body..."     

Setelah beberapa saat, suara itu berkata, "Untuk Tuan Cole, Nona Sonya."     

Naskah Lucien diperbanyak tiga kali. Satu untuk arsip dan dua lainnya dikirimkan ke dua lingkaran sihir berbeda...     

...     

Di ruang belajar.     

Dengan menggunakan metode Lucien, Cole menghitung dengan cepat. Setelah beberapa jam, formula itu perlahan terbentuk.     

Untuk membuat formulanya bekerja, Cole tahu dia harus membuat hipotesis. Wajah tirus Cole tampak ketakutan, dan bulir keringat muncul di dahinya. Dia bergumam, "Ini ... ini melawan teorema energi ekuipartisi klasik!"     

Teorema ekuipartisi adalah pencapaian luar biasa Cole yang lain, dikembangkan berdasarkan teori Tuan Brook. Namun saat Cole menggunakan teori pergerakan molekulnya yang baru dan mengenalkan konsep probabilitas dan entropi ke dalam formula, kesimpulannya bertentangan dengan premis penting dari teorema ekuipartisi—kesinambungan energi! Kepala Cole mendengung seolah dia baru saja ditampar. Dia merasa tubuh dan jiwanya dibagi menjadi dua, dengan malaikat di satu sisi dan iblis di sisi lainnya!     

Cole mendadak tidak bisa melihat dengan baik. Dia menggeleng keras dan menyanggah kesimpulannya.     

"Tidak mungkin! Tidak mungkin! Pasti ada penjelasan lain!"     

Dalam dunia meditasi yang mulai ter-substantialisasi, titik-titik hitam yang amat banyak mulai bergerak tak beraturan, seolah sedang direbus di air.     

"Pasti ada yang salah!" Cole berteriak pada dirinya sendiri, mencoba sebaik mungkin untuk menenangkan diri sedikit.     

Kali ini, seseorang mengetuk jendela. Cole tertarik kembali pada kenyataan dan cepat-cepat berbalik. Seorang pelayan alkimia terbuat dari gas sedang melayang di udara sambil memegang beberapa naskah.     

"Master, ini naskah yang belum diulas. Anda mau saya mengirimkan ini pada murid-murid Anda?"     

Cole mengusap bulir keringat di dahinya dan menjawab dengan suara lemah, "Coba kulihat dulu."     

Setelah mengambil naskahnya, dia melihat judul yang terus membuatnya kepikiran selama beberapa hari—Distribusi Energi dari Radiasi Black-Body.     

Cole tidak menyangka bahwa itu adalah naskah pertama yang akan dia ulas hari ini.     

Napas Cole semakin cepat. Dengan gugup dan tangan gemetar, dia membuka sampul dan menarik naskahnya, yang mana, secara tidak mengejutkan, terdapat nama familiar: Lucien Evans X.     

Dia membaca naskahnya dari awal hingga akhir, baris-baris kalimat dalam naskah, lalu Cole melihat pernyataan Lucien.     

'Untuk membuat formulanya bekerja, harus diasumsikan bahwa emisi dan penyerapan energi itu tidak berkesinambungan, melainkan dalam bagian.'     

Dhuaar!     

Cole terlalu takut memikirkannya lebih jauh. Tapi saat ini, kesimpulan Lucien pada naskah menjadi satu-satunya hal yang bisa dia lihat di dunia ini.     

"... Harus diasumsikan bahwa emisi dan penyerapan energi itu tidak berkesinambungan, melainkan dalam bagian." Cole, seolah dia tersihir oleh kalimat itu, merasa amat bingung dan menggeleng. Baginya, kalimat itu bagaikan kutukan dari iblis.     

Dalam dunia kognitifnya, titik-titik hitam mendadak bergerak liar seolah mereka menggila! Seluruh dunia telah mencapai gangguan besar dan jadi kacau balau!     

Dhuaar!     

Otak Cole mendadak meledak! Lembaran kertas, buku, meja, dan kursi di sekitar Cole diwarnai oleh merah dan putih...     

...     

"Ahhhhhhhhhh!!!"     

Cole mendadak bangun. Kedua tangannya langsung memegang kepala. Sampai tangan Cole merasa kepalanya masih ada di sana dan tak terjadi apapun, dia melihat sekitar dengan panik.     

Dia masih ada di ruang belajarnya. Di depannya ada tumpukan naskah yang ditulis dengan acak-acakan. Semuanya merupakan turunan dari formula Lucien.     

"Mungkin aku terlalu lelah jadi aku mimpi buruk.." Cole masih dihantui dengan mimpi buruk itu.     

Namun saat Cole mengingat sejelas apa kalkulasi dan turunannya dalam mimpi, tangannya mulai agak gemetar lagi. Saat dia mengambil naskahnya lagi, entah mengapa dia merasa lebih siap dengan jawaban yang tanpa sadar berusaha dihindari.     

Setelah beberapa saat, Cole berkata pelan pada dirinya sendiri, "Apa aku sungguh harus membuat asumsi? Ini hanya hipotesis..."     

Kali ini, pelayan gas mengetuk jendela. Cole melihat pelayan gasnya melayar seperti dalam mimpi. Setelah menarik napas dalam, dia mengambil beberapa naskah. Sesuai perkiraan, dia melihat naskah berjudul, Distribusi Energi dari Radiasi Black-Body.     

Setelah duduk di sana selama nyaris setengah jam, Cole menarik naskahnya. Meski dia tidak perlu melakukannya sendiri, sebagai arcanis, dia harus melakukannya karena penasaran. Dia ingin melihat dengan matanya sendiri.     

"Untuk membuat formulanya bekerja, harus diasumsikan bahwa emisi dan penyerapan energi itu tidak berkesinambungan, melainkan dalam bagian."     

Cole memejamkan mata dan bersandar di punggung kursi. Sekali lagi, dunia kognitifnya mulai kacau balau. Tapi kali ini, keadaannya tidak terlalu kacau.     

"Ini hanya asumsi ... masih asumsi..." suara Cole melemah. Mata, hidung, mulut, dan telinganya mulai berdarah.     

Meski dia sudah siap, jawaban subversif itu tetap melukai jiwanya dan mengguncang dunia meditasinya dengan hebat.     

"Masih sebuah asumsi..."     

Di luar jendela, Lord of Storm yang mengenakan mantel sihir merah menghela napas panjang dan menghilang di udara bersama naga kristal, Alferris.     

Di antara semua arcanis senior, Lord of Storm paling khawatir dengan Cole. Analisis formula itu berdasarkan salah satu teori Cole sendiri, tapi bertentangan. Ini sangat berbahaya pada dunia kognitifnya.     

Setelah tiga jam, rasa pusing Cole mulai reda. Sambil menatap naskah di meja, dia tampak terintimidasi seolah dia menghadapi musuh mengerikan.     

Dia berhenti sejenak, mengambil pena bulu, dan mulai menulis komentarnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.