Singgasana Magis Arcana

Pengawal



Pengawal

0Bellak kaget ketika melihat monster itu berjongkok di sebelah Lucien. Monster itu memiliki sisik bagai kristal yang cantik.     
0

"Naga?" Bellak langsung menyadari monster itu dan ingat kalau Lord of Storm memang punya murid berupa naga, jadi dia kembali tenang.     

Alferris mengangkat dagu dan bersenandung arogan. Dia tidak ingin bicara dengan Bellak.     

Melihat ekspresi arogan di wajah Alferris, Lucien tergelitik. Dia beralih pada Bellak dan bertanya, "Ada penemuan, Bellak?"     

"Berdasarkan investigasi putaran pertama kami, penyihir yang memberikan benda terkutuk pada Anda tidak tahu benda apa itu. Mereka semua membeli hadiahnya dari Toko Lorban dan karena toko itu menjual barang-barang tersebut, tokonya tidak buka lagi. Kami tak tahu apakah si pemilik, Lorban, masih hidup atau tidak. Tapi kami bisa bilang dengan yakin bahwa faktanya lebih rumit dari sekadar orang tidak jelas yang membuat benda itu menggunakan material spesial tanpa sengaja."     

Meski penyihir tingkat senior tidak bisa menyusup ke dalam otak seseorang untuk membaca dan menulis ulang memorinya, dia masih bisa menggunakan mantra ilusi untuk mendapatkan apa yang ingin mereka ketahui dari penyihir tingkat menengah dan junior.     

"Tidak diketahui apakah Lorban masih hidup atau tidak..." ulang Lucien sambil bergumam. Dia penasaran apakah Lorban dibunuh setelah digunakan sebagai alat, atau dia kabur sebagai orang yang merencanakan itu semua ... Lucien yakin kalau kemungkinan terakhir yang cocok dengan situasi sekarang, karena kemungkinan pertama butuh banyak keberuntungan serta melibatkan banyak hal tidak pasti untuk menjalankan rencana jahat tersebut.     

Bellak membalik halaman dan berkata, yang mengonfirmasi pemikiran Lucien, "Sejauh ini, kami yakin Lorban terlibat dalam seluruh kejadian dan dia tahu apa yang dia lakukan. Menurut beberapa penyihir, mereka didesak oleh Lorban ketika mereka ke sana untuk membeli beberapa ramuan umum agar mereka membangun hubungan baik dengan Anda, jadi di masa depan mereka bisa bekerja di institusi. Beberapa penyihir itu adalah langganan di sana, dan Lorban lah yang merekomendasikan untuk membeli barang-barang kutukan itu."     

"Begitu, ya..." Lucien mengusap dagunya sambil berpikir. "Apa ada informasi lebih jauh tentang orang itu?"     

Alferris kelihatannya bosan. Dia meringkuk di lantai dan tak lama kemudian, dia tertidur.     

Bellak membalik halaman lagi dan menjawab, "Lorban, kelahiran Rentato, Holm. Keluarganya tinggal di sini sejak generasi kakeknya. Bakat sihirnya ditemukan saat umur 12 tahun, sehingga dia dikirim ke sekolah sihir Allyn. Dengan nilai yang cukup baik, dia lulus empat tahun kemudian dan menjadi penyihir yang berspesialisasi dalam Cahaya-kegelapan, Astrologi, Elemen, dan Alkimia.     

"Tak lama setelah menjadi tingkat menengah, jiwanya terluka parah dan rusak dalam perjalanannya di luar Allyn, dan dia tidak bisa meningkatkan levelnya lagi. Dia juga tidak terlalu ahli belajar arcana. Sehingga dia mulai membuka toko alkimia di Allyn.     

"Lorban lajang. Dia tidak punya anak, dan orang tuanya meninggal. Dia pendiam, dia juga tidak punya banyak teman. Namun dalam lima tahun terakhir, dia menjadi lebih tenang dan mulai mengakrabkan diri dengan orang-orang. Dia hilang sekitar dua hari lalu dan kami saat ini tidak punya petunjuk. Kami telah menginformasikan penyihir tingkat senior yang berspesialisasi dalam astrologi di Departemen Hukuman untuk melihat apakah kami bisa tahu di mana dia sekarang. Perkiraan saya, dia telah bergabung dengan Penjaga Malam."     

"Apa kita punya metode lain untuk mengejar kasusnya?" Lucien agak mengernyit. Kelihatannya kasus ini akan dihentikan tak lama lagi karena Lorban menghilang.     

Bellak masih memasang ekspresi serius yang sama. "Kami masih mencoba mencari dari mana Lorban mendapatkan material spesial itu. Mungkin kami bisa menangkap lebih banyak mata-mata dengan cara ini. Komite Umum sangat mengkhawatirkan keselamatan Anda, Tuan Evans. Jadi saya akan menjadi pengawal Anda selama tiga bulan, karena selama itu adalah waktu yang berbahaya bagi Anda. Di Allyn, Anda bisa bebas berjalan ke sana-kemari dan melakukan kegiatan Anda—jangan pedulikan saya. Saya akan memeriksa sekitar dan memastikan benda-benda yang Anda gunakan. Jika Anda akan meninggalkan Allyn, Tuan Evans, tolong beritahu saya lebih dulu jadi saya bisa melapor pada komite untuk melindungi Anda di luar Allyn."     

"Terima kasih." Lucien mengangguk singkat. Paling tidak Komite Umum telah menunjukkan sikap yang selayaknya.     

Ketika Bellak memeriksa benda lain di ruangan, Alferris mendadak berdiri dan menatap Lucien dengan mata besar berwarna amber. "Aku bisa menjagamu lebih baik daripada dia! Aku bisa menjadi pengawalmu! Kalau kau bisa memberiku sebuah cincin Holm Crown yang cantik, aku akan melindungimu selama 10 tahun! Aku sudah menyelesaikan perjanjianku sebelum ini, jadi jangan khawatir, Boss!"     

"Aku ingat ... kau pernah bilang cincin Holm Crown bisa membelimu untuk jadi pengawal selama 10 tahun." Lucien menyeringai.     

Alferris agak kaget dan matanya membulat. "Masa? ... Aku tidak benar-benar memikirkannya saat itu ... Boss, kau akan mendapatkan lebih banyak cincin Holm Crown tak lama lagi, juga kalung jimat Immortal Throne, Medali Ice & Snow, Medali Silver Moon..." Ketika Alferris mengatakannya, mulutnya mulai berliur lagi. "Kau hanya perlu memberiku satu cincin, kemudian kau akan punya seekor naga! Seekor naga yang bisa bertarung, memasak, bisa diajak main, juga dijadikan bahan eksperimen! Harganya setimpal!"     

"Itu adalah kehormatanku ... Aku tidak bisa menggunakan kehormatanku untuk membayarmu..." kata Lucien dengan berpura-pura serius. "Selain itu, item sihir itu diisi dengan mantra tingkat senior. Aku harus memakainya untuk melindungi diriku."     

"Aku lebih berguna dari benda milikmu! Aku tahu bagaimana caranya merapal banyak mantra tingkat senior, dan aku juga bisa bertarung secara fisik!" Alferris berusaha keras menjual dirinya. "Aku sangat ahli dalam sihir spiritual dan hipnotis, juga yang bisa memberikan efek pada jiwa seseorang!"     

"Entahlah. Mungkin saat aku jadi seorang archmage atau penyihir legendaris, dan ketika benda itu menjadi koleksiku, aku bisa mempertimbangkan meminjamkan cincin, kalung, dan medalinya padamu selama beberapa ratus tahun." Lucien mencoba memancing Alferris sambil memberikan janji semu pada si naga kecil.     

"Beberapa ratus tahun?" Mata Alferris berbinar. Bagi naga kecil seperti Alferris yang masih muda, fakta bahwa dia bisa menyimpan benda berharga itu sendiri selama seratus atau dua ratus tahun sangat menggoda. Selain itu, Lucien tidak bilang kalau dia hanya bisa meminjamnya hanya sekali.     

Alferris berdeham, dan dia berkata dengan nada serius yang dibuat-buat, "Bahkan jika kau bisa menjadi seorang archmage, aku harus menunggu selama bertahun-tahun. Janjimu tidak ada artinya. Aku bukan naga bodoh."     

Nada yang digunakan Alferris benar-benar mirip dengan Fernando.     

"Aku tidak hanya memberimu janji palsu. Aku akan membayarmu setiap bulan," kata Lucien. dia berkata demikian karena kini dia cukup kaya. Biaya membeli material eksperimen dikover oleh dana untuk institusi, dan keuntungan bulanan dari Holm Mineral and Harvest sudah mendekati tiga ribu.     

Disaat yang sama, setelah menjadi arcanis tingkat senior, Lucien mendapatkan 380 poin arcana dari Kongres. Lucien juga mendapatkan 300 dari Will of Elements. Ditambah dengan 1500 poin arcana yang didapatkan Lucien dari Dewan Ulasan Arcana, pendapatannya tidak kurang dari kebanyakan penyihir tingkat senior.     

Lucien akan mendapatkan beberapa penghargaan tertinggi, jadi dia belum perlu membuat item sihir sementara ini, sehingga biayanya bisa ditabung. Jadi bahkan jika dia akan menyewa seekor naga, Lucien tetap akan mendapatkan cukup uang untuk ritual tingkat senior dan pembangunan menara sihirnya di masa depan nanti.     

"Aku mahal," Alferris menekankan. Kemudian dia menjulurkan lidah merahnya, lalu menjilat tangan Lucien menggunakan kekuatan sedang. "Boss, berapa kau ingin membayarku?"     

"Dua ribu thale per bulan. Saat aku tidak di Allyn dan saat aku tidak membutuhkanmu jadi subjek eksperimen, kau bebas. Jadi kau bisa mendapatkan lebih banyak koin emas berkilau dari orang lain kalau kau mau." Nada Lucien sangat menggoda.     

"Sungguh? Dan aku juga bisa meminjam cincin, kalung, dan medali saat kau menjadi archmage?!" Mata besar Alferris berbinar, dan dia menarik selembar perkamen dari perutnya dengan kasar dan berujar, "Boss, ayo tandatangani perjanjian selama seratus tahun!"     

Lucien amat senang. Uang yang dikeluarkan sangat setimpal dengan memiliki naga yang level ilusinya kemungkinan besar ada di tingkat lingkaran ketujuh sebagai pengawalnya!     

"Kalau kau tidak masalah ... boleh kubayar pakai poin arcana?" tanya Lucien. dia menebak Alferris hanya mau menerima koin bercahaya dan kepingan perhiasan.     

"Poin arcana? Tak masalah! Aku bisa menggunakan poinnya untuk membeli perhiasan dan kristal yang kusuka!" Seperti melakukan sihir, Alferris mengeluarkan sebuah lencana sihir yang terdapat tujuh lingkaran di sana, dan disaat bersamaan, dia melihat Lucien dengan sorot bingung. "Kau tidak suka menggunakan poin arcana? Itu sangat praktis!"     

Lucien merasa dia ketinggalan zaman.     

Setelah menandatangani perjanjian, Alferris menjilat lembaran perkamen itu dan melipatnya dengan hati-hati. Dengan menggunakan suara anak-anaknya, dia berujar, "Boss, aku harus menyelesaikan perjanjian terakhirku dulu."     

"Tapi katamu—" Lucien sedikit tak bisa berkata-kata.     

"Hampir, hampir! Lima hari lagi!" Alferris berkedip dan mengayunkan cakarnya. Dalam sekejap, Alferris sudah berlari keluar dari ruangan lucien.     

Lucien hanya berdiri di sana sambil mengusap dagunya.     

...     

Tiga hari kemudian.     

Lucien menerima pemberitahuan dari Will of Elements bahwa dia diundang untuk menghadiri pertemuan yang diadakan di Menara Sihir Royal Holm untuk mendiskusikan penghargaan Holm Crown, dan mereka juga memberitahunya cara pergi ke menara sihir menggunakan demiplane milik Hathaway.     

"Tuan Evans, demi keselamatan Anda, saya harus mengikuti Anda," kata Bellak.     

Lucien mengangguk. Dia dan Bellak sampai ke lantai teratas menara sihir Will of Elements di Allyn, kemudian menyalakan lingkaran sihir. Cahaya redupnya bersinar.     

Setelah merasakan pusing yang hebat, Lucien dan Bellak sampai di pulau di mana dikelilingi dengan langit berbintang. Bintang-bintangnya berwarna-warni, seperti elemen yang berbeda-beda. Naik dan turun, pulaunya memiliki warna hijau, kuning, merah, emas, dan lain-lain.     

Tak jauh dari tempat mereka berdiri, ada menara yang sangat tinggi, menjulang ke langit berbintang. Itu adalah menara sihir Hathaway, sang Lord of Elements.     

Lucien dan Bellak tidak punya waktu untuk mengapresiasi pemandangan luar biasa dalam demiplane. Mereka berjalan ke seberang menara sihir dan menyalakan lingkaran sihir di sana.     

Ketika cahayanya menghilang dan ketika mereka bisa melihat segalanya di depan mata, mereka sudah tiba di lantai teratas Menara Sihir Royal Holm.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.