Singgasana Magis Arcana

Banshee’s Blessing



Banshee’s Blessing

0Setelah menerima gulungan itu, Lucien jadi sedikit tenang dan bertanya penasaran, "Tuan, Anda menyebutkan kalau pernah melakukan hal-hal konyol saat muda. Apa saja?"     
0

Fernando langsung menatap Lucien dengan marah dan berteriak, "Itu bukan hal yang bisa kau intip! Kembali dan pelajari Spell Trigger! Jangan kira kau bisa jadi tingkat senior dengan mudah karena melakukan ritual!"     

Lucien kaget karena teriakan Fernando dan dia buru-buru melompat keluar dari ruangan gurunya. Setelah menutup pintu, Lucien bergumam sendiri, merasa geli tapi juga bingung.     

"Jadi Tuan Fernando memang melakukan beberapa hal yang sangat konyol..."     

...     

Lima hari kemudian, di aula kosong lantai 33 markas pusat Kongres.     

Di atas lantai, sebuah lingkaran sihir mengerikan berbentuk tubuh manusia digambar menggunakan darah Banshee dan beberapa material berharga lain. Kepala, dada kiri, tangan, dan kaki bentuk tubuh manusia itu digambar dengan banyak garis sihir yang membentuk banyak jantung merah pekat yang berdetak.     

"Berbaringlah di lingkaran sihir," ujar Felipe.     

Setelah mengatur lingkaran sihir dasar, Felipe akhirnya mempersilakan Lucien dan Lord of Storm masuk ke aula. Dia menyuruh mereka menunggu di luar sejenak untuk mencegah keduanya mempelajari ritual jiwa spesial bernama Banshee's Blessing.     

Setelah melepas semua item sihir yang dia pakai, cincin Holm Crown, Ice Revenger, Ogre Glove, Sun's Corona, gelang Fire Weaver, dan lencana sihir serta arcana, Lucien juga melepas mantel sihir Immortal Throne serta boots Sidestep. Kemudian, dia menyerahkan semua barangnya pada Alferris untuk dijaga, yang juga sangat menginginkannya.     

Sebuah ritual jiwa seperti ini tidak boleh diganggu dengan item sihir apapun.     

Alferris tidak fokus pada ritualnya sama sekali. Sambil menatap item sihir, mata besar berwarna ambernya berkilau, dan kadang-kadang, dia akan menjilat amulet serta cincin dengan perasaan puas.     

Lucien yang memakai kemeja putih dan celana ketat pun berbaring sesuai perintah Felipe. Necromancer itu mengeluarkan enam paku tulang besar yang terbuat dari taring Banshee tingkat senior.     

"Jangan teriak," kata Felipe dengan nada yang sangat dingin.     

Begitu dia selesai bicara, Felipe mengambil salah satu paku yang diukir dengan pola rumit dan langsung memakunya di tangan kanan Lucien.     

Paku itu bahkan lebih tajam daripada yang diduga Lucien. Lucien adalah kesatria level dua, tapi pakunya tetap menembus tubuh Lucien dan memakunya ke tanah. Lucien meringis kesakitan meski dia sudah siap secara mental. Namun dia sudah pernah mengalami yang lebih buruk daripada ini, jadi dia tidak berteriak.     

Tetesan darah Lucien yang berkilau dengan cahaya bulan redup mewarnai paku tulang banshee menjadi merah. Namun, tak lama kemudian warnanya memudar dengan sangat cepat dan menghilang. Darah Lucien dihisap oleh paku tulang dan darahnya perlahan masuk ke garis-garis lingkaran sihir.     

Setelah memaku tangan kiri, engkel kanan, dan engkel kiri Lucien ke tanah, Felipe memasang dua paku tulang yang tersisa di kulit dahi Lucien serta dada kiri dengan lembut. Meski dua pakunya tidak masuk terlalu dalam, mereka langsung terhubung dengan lingkaran sihir yang ditiduri Lucien, sehingga mereka berdiri tegak di kulit Lucien, meski kelihatannya dua paku tulang itu langsung memaku kepala serta jantung Lucien.     

Setelah menyelesaikan semua prosesnya, Felipe melangkah mundur beberapa kali dan mulai merapal mantra. Garis lingkaran sihir menyala satu per satu.     

Perapalan Felipe seperti nyanyian, dan kekuatan hipnosis menguasai Lucien lewat paku tulang serta lingkaran sihir. Lucien mulai kesulitan membuka mata ketika pikirannya melayang. Lucien mengingat kalau analisis mantra Spell Trigger sudah selesai separuh ... dan detik berikutnya, Lucien mulai bertanya-tanya apa pendapat Arthur dan Florencia tentang usahanya meningkatkan struktur material yang digunakan untuk lampu kristal sihir.     

"Angin dari Pulau Kematian, tolong dekap jiwa tak berdaya ini dan dekaplah selalu." Felipe mengangkat tongkat sihir hitamnya yang dihias dengan banyak permata warna-warni. Bahasa yang dia gunakan adalah bahasa spesial para necromancer yang diciptakan oleh Kerajaan Meshkate kuno. Dia berjalan mengitari lingkaran sihir dengan jarak sepertiga dari lingkaran.     

Sebuah permata putih besar menyala, dan mantel panjang Felipe berkibar di udara bagaikan sayap kelelawar. Udaranya tercium agak busuk.     

Lucien tidur semakin dalam.     

"Api dari Pulau Tengkorak, tolong hangatkan jiwa tak berdaya ini. Tolong berkahi jiwa ini selamanya." Setelah berjalan mengitari lingkaran sihir dengan jarak sepertiganya, Felipe merapal mantra lagi.     

Serangkaian api putih samar keluar dari lingkaran sihir. Bukannya melukai tubuh Lucien, mereka menghangatkan Lucien dan membuat jiwanya jadi lebih suci.     

Fernando berdiri di seberang, melihat apa yang terjadi dengan mata yang separuh terbuka. Dalam api putih, Fernando melihat sosok samar sebuh mosnter yang memakai jubah hitam panjang dan memegang sabit. Di belakangnya ada latar belakang gurun, di mana ada banyak hantu yang berkeliaran.     

"Dingin dari neraka yang sunyi, tolong selimuti jiwa tak berdaya ini. berikan dia kedamaian abadi." Felipe menyelesaikan bagian akhir langkahnya dan sebuah permata berwarna perak menyala.     

Keheningan tak berujung dan hawa dingin menyelimuti jiwa Lucien dan membuatnya lebih padat.     

Setelah semua itu, Felipe mengangkat tangan kiri dan berteriak tanpa suara.     

Keenam paku tulang membengkak karena darah Lucien, dan kini mereka meliuk seperti ular sungguhan, kemudian bayangan mereka mendadak naik di udara.     

Bayangan-bayangan itu ternyata hantu beberapa wanita cantik. Wanita berkulit halus itu beberapa setengah telanjang, tapi wajah mereka amat kesakitan. Namun, seiring teriakan tanpa suara Felipe terus berlanjut, mereka membuka mulut dan mulai bernyanyi.     

Nyanyiannya cantik, tapi hanya bisa didengar oleh jiwa seseorang. Samar-samar, Lucien melihat jiwanya beriak dalam nyanyian dan perlahan menyerap semua cairan yang mengalir di dalam lingkaran sihir.     

Dua menit kemudian, dahi Felipe dipenuhi keringat. Setelah menurunkan tangan kirinya, Felipe mengeluarkan cermin hitam aneh yang dihiasi dengan permata kecil hingga membentuk daun serta beberapa bola mata pucat. Bagian belakang cerminnya ditutupi oleh kulit wajah Banshee yang mengerikan.     

Felipe melempar cermin ke udara dan cerminnya melayang di atas Lucien. Cermin hitam itu melayang tepat di atasnya.     

Felipe mulai merapal mantra necromancy yang menakutkan lagi. Kali ini, semua permata di tongkat sihirnya menyala, yang bahkan sanggup menarik perhatian Alferris.     

Cerminnya bergetar pelan. Keenam nyanyian banshee berubah menjadi teriakan pilu. Cermin hitam tersebut kemudian retak, dan mata putih tampak! Di dalam pupil, sosok mengerikan yang terdistorsi menari dengan cara aneh.     

Mata itu menatap Lucien, dan jiwa Lucien mendadak membumbung tinggi. Di atas awan, di langit yang tinggi ... Jiwanya naik ke atas dan akhirnya bertemu dengan Bintang Induk Takdir. Lucien bisa merasakan bahwa, di ujung di kejauhan, di tempat yang tidak bisa digapai Lucien, sesuatu telah terhubung dengan jiwanya.     

Ia melihat Lucien dengan sikap merendahkan!     

Garis lingkaran sihir mulai bergetar seolah mereka hidup. Kemudian, tubuh Lucien terikat oleh garis-garisnya. Garis-garis itu masuk ke dalam tubuhnya dan menarik paksa jiwanya kembali. Setelah gemetar sebanyak tujuh kali, Lucien akhirnya bangun.     

"Aku sudah menepati janjiku." Felipe mengusap dahinya dengan saputangan putih. "Aku tidak berhutang apapun padamu sekarang."     

Felipe berbalik dan langsung pergi. Lucien masih merasa agak pusing karena dia belum terbiasa dengan kekuatan jiwanya. Setelah beberapa menit, dia dengan santai mengeluarkan kekuatan spiritualnya dan mengubah paku tulang menjadi bubuk.     

"Kekuatan spiritual dan jiwaku sekarang bisa melakukan campur tangan dengan dunia nyata..." Lucien bergumam sendiri dengan perasaan campur aduk. Dia pasti orang pertama dalam Kongres Sihir yang punya kemajuan paling cepat dengan taruhan kemajuan masa depannya.     

Lucien berdiri dan tubuhnya benar-benar tak ada luka sedikit pun. Lingkaran sihir di lantai telah lenyap seutuhnya.     

"Mata apa itu?" gumam Fernando, merasa agak bingung.     

Seorang arcanis agung sepertinya selalu melihat sifat benda lewat bentuk mewah sebuah ritual. Dia bisa memahami sebagian besar ritualnya, tapi Fernando tidak tahu apa langkah terakhirnya.     

Saat mengingat-ingat bagian akhir, Lucien bertanya agak khawatir, "Tuan ... saya merasa jiwa saya terhubung dengan sesuatu yang sangat jauh dari kita di akhir ritual. Apakah itu normal?"     

Sebelum ritual itu, Lucien tidak berani bertanya pada Fernando hal-hal semacam ini karena dia takut mengatakan rahasia perpustakaan jiwa. Namun, karena Fernando juga tidak benar-benar paham dengan ritualnya, Lucien bisa menggunakan ritual itu sebagai alasan sempurna untuk nyaris segala hal yang aneh tentang dirinya.     

"Itulah yang kukatakan..." Fernando menghela napas. "Fondasimu tidak solid. Masih ada banyak pengetahuan tentang menjadi tingkat senior yang tidak kau ketahui. Ini sangat normal. Aku yakin itu karena interaksi antara kognitif dan dunia nyata serta ilusi yang dihasilkan dari sift dunia nyata."     

Mendengarnya, Lucien sangat lega.     

Fernando melirik Alferris dan menyuruhnya mengembalikan semua barang pada Lucien. kemudian dia berkata, "Istirahatlah selama satu minggu untuk membiasakan diri dengan kekuatannya. Jangan buru-buru melakukan ritual untuk naik ke tingkat senior."     

"Baik." Lucien mengangguk serius.     

...     

Di sebuah gudang mutakhir di lantai 28 Kongres.     

"Sisik Naga Merah...     

"Getah Pohon Scarlet...     

"Bunga hijau Pemakan Jiwa...     

"Enam sunstone ...     

"Otak Ghast...     

"Air mata Hantu..."     

...     

"Tuan Evans, ini semua material yang Anda butuhkan." Penjaga gudang, seorang penyihir tingkat lingkaran lima, Smith, memberikan semua material itu pada Lucien. Dia tidak bisa menahan diri untuk bertanya, "Jadi, Tuan Evans ... Anda sudah naik ke tingkat senior?"     

Kebanyakan material yang digunakan untuk ritual sihir ini sangat berharga dan mahal. Jadi seluruh penyihir tingkat lingkaran lima yang membutuhkan bisa melapor pada Departemen Administrasi Penyihir untuk mendapatkan material dari Kongres dengan setengah harga. Sambil membawa dokumen, Lucien datang ke gudang. Tapi dia hanya mengumpulkan sepertiga dari benda-benda yang dia butuhkan setelah nyaris menghabiskan seluruh kredit arcana serta thale.     

Kelihatannya Lucien harus memberikan pendapatan rutin selama tiga tahunnya pada Fernando untuk mengumpulkan benda-benda yang dia butuhkan. Saat berpikir kalau dia masih harus membayar Alferris di muka dengan subsidinya dari Kongres dan Will of Elements untuk membuat Alferris berubah jadi dirinya selama dia tidak ada, jantung Lucien terasa ngilu.     

Kemudian dia nyengir. "Aku hanya bersiap-siap dulu."     

Smith tidak percaya apa yang dikatakan Lucien. Dia tak pernah dengar ada orang yang membeli material duluan. Gudangnya tidak pernah pindah!     

Smith sangat kaget dengan kecepatan perkembangan Lucien.     

...     

Satu minggu kemudian, Lucien datang ke aula lagi di mana ritualnya diadakan. Dia agak gugup karena ritual untuk mendorongnya menjadi tingkat senior kemungkinan besar akan gagal. Ada empat dari sepuluh penyihir tingkat lingkaran lima yang tidak mendapatkan hasil yang mereka inginkan. Untuk Lucien, ini akan jadi lebih sulit karena kekuatannya datang dari ritual Banshee's Blessing.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.