Singgasana Magis Arcana

The Untraceable Destiny



The Untraceable Destiny

0Ada lingkaran sihir rumit yang digambar dengan cairan berwarna silver di lantai. Array besar di sana memiliki 13 lingkaran, dan bagian tengah setiap lingkaran tergambar pola berbeda yang mengerikan. Dua belas lingkaran yang lebih kecil mengelilingi lingkaran besar, yang mana didekorasi dengan banyak simbol yang mewakilkan bumi dan enam heksagram.     
0

Di antara lingkaran-lingkaran, ada banyak garis abu-abu keperakan yang menghubungkan mereka bersama, membentuk peta bintang yang misterius. Di lingkaran yang lebih kecil juga ada banyak rasi bintang dan simbol elemen.     

Ada lebih dari satu ritual sihir untuk naik ke tingkat senior, karena penyihir yang mendalami perguruan berbeda serta dunia kognitif mereka pun berbeda-beda. Jika sebuah ritualnya lebih ke ritual necromantic, medan gaya, atau ilusi, ia tidak sebaiknya diberikan pada penyihir yang mempelajari elemen dan elektromagnetik. Sehingga, ada lebih dari selusin ritual sihir.     

Setelah memeriksa dengan saksama dan memastikan lingkaran sihirnya dipasang dengan benar, Lucien beristirahat sejenak untuk mempersiapkan ritualnya secara penuh.     

Fernando, sang Lord of Storm, berdiri di samping dan dia tidak berencana membantu Lucien memasang lingkaran sihir. Di matanya, itu adalah sesuatu yang harus bisa dilakukan Lucien sendiri, dan jika dia membuat kesalahan, Fernando pasti akan membentaknya keras-keras.     

Thompson sangat terkejut ketika mendengar Lucien akan menjadi penyihir tingkat senior, dan kini dia juga hadir untuk mengamati ritual. Dia tahu benar fakta bahwa Lucien baru menjadi penyihir tingkat lingkaran lima enam bulan lalu, dan meski dia bisa menggunakan ramuan serta ritual untuk membantunya memenuhi persyaratan level kekuatan spiritual serta kekuatan jiwa, tidak ada jalan pintas untuk membentuk dunia kognitif. Lucien antara harus memperluas pengetahuannya pada kebenaran dunia sehingga mendekati sifat dunia sebenarnya, atau dia harus mendorong kekuatan spiritual dan kekuatan jiwa sampai level yang nyaris gila, seperti yang dilakukan penyihir kuno, kemudian menggunakan ritual untuk membantu pembentukan dunia kognitif.     

Namun jika itu masalahnya, perkembangan Lucien tetap saja cepat. Hal itu tidak masuk akal bagi Thompson.     

Ketika ingin berkembang, kebanyakan arcanis sekarang sering menggabungkan dua metode bersamaan. Mereka awalnya menjelajahi dunia dan mempelajari arcana untuk meningkatkan kognitif mereka dan mendorong dunia kognitif sampai hampir terbentuk, kemudian baru beralih pada ritual sihir. Sehingga, diharapkan, mereka bisa mencapai tingkat senior dalam 20 tahun.     

Bagi orang-orang yang berhasil menjadi tingkat senior sebelum umur 30, mereka telah membentuk dunia kognitif hanya dari penjelajahan dunia.     

Thompson menggeleng untuk menyingkirkan perasaan iri terhadap Lucien. dia penasaran apakah pemahaman seseorang terhadap dunia mikro benar-benar berpengaruh sebanyak itu dan jika dunia mikro adalah kebenaran dunia. Thompson butuh 26 tahun untuk naik ke lingkaran enam, dan saat itu dia sudah hampir berumur 50 tahun.     

Tapi sikapnya terhadap perkembangan Lucien yang buru-buru berbeda dengan Fernando. Thompson setuju dengan tindakan Lucien. Biar bagaimanapun, Lucien selalu dikelilingi dengan bahaya, sehingga, kalau bisa, dia harus naik tingkat secepatnya. Kalau tidak, saat dia menemui bahaya sebenarnya, akan terlalu terlambat untuk melakukan apapun.     

Di mata Thompson, mencapai tingkat lingkaran yang lebih tinggi tetap sangat penting selama biayanya tidak terlalu besar, bahkan jika Lucien tidak menjadi pembuat masalah. Ketika pengetahuan arcana seseorang tidak dipindahkan ke dalam kekuatan sihirnya, penyihir selalu berada dalam bahaya. Itu terjadi sebelum beberapa orang jenius dalam arcana meninggal tanpa sempat meningkatkan kekuatan sihir mereka.     

Alferris tidak punya pendapat terhadap hal yang dilakukan Lucien. Dia hanya punya pemahaman tentang waktu yang samar. Ketika Alferris mencapai tingkat senior, dia tidak menggunakan ritual apapun. Dia hanya mengandalkan pengetahuan arcana dan sihirnya untuk meningkatkan kekuatan jiwa, lalu menggunakan kekuatan untuk menstimulasi tubuhnya, seperti yang dilakukan naga dewasa. Sehingga saat ini, Alferris punya waktu bermain dengan banyak item sihir milik Lucien—memakai cincin Holm Crown di cakarnya untuk dipamerkan.     

Meski mantel sihir Immortal Throne tidak memiliki batu mulia, Alferris tahu itu tetap bernilai besar dan bisa ditukar dengan kristal serta batu mulia.     

Ketika Lucien sudah siap, dia mengeluarkan 12 bola kristal dari kantong sihir.     

Bola kristal itu dibuat dari kristal berbeda-beda dengan Sun Stone, Wave Stone, getah Pohon Scarlet, dan beberapa material lain, masing-masing bersinar dengan warna berbeda. Beberapa seperti bintang, beberapa bersinar seperti matahari, dan beberapa misterius seperti lautan. Kedua belas bole kristal mewakilkan 12 konstelasi dan 12 elemen.     

Lucien menempatkan 12 kristal di tengah 12 lingkaran yang lebih kecil, masing-masing lingkaran satu kristal. Bola kristal itu langsung terhubung dengan kekuatan lingkaran sihir dan mengeluarkan cahaya menyilaukan. Kekuatan tak kasatmata dari lingkaran sihir membuat mereka melayang.     

Kemudian Lucien menginjak lingkaran terbesar di tengah dan berdiri di simbol yang mewakilkan bumi. Lucien mengeluarkan enam bola kristal redup lainnya dan menaruh di tengah setiap simbol heksagram.     

Setelah melempar kantong dari lingkaran sihir, Lucien mulai mengaktifkan bagian inti dari lingkaran sihir.     

Keenam heksagram mengeluarkan cahaya perak dan melayang di udara, seperti enam altar. Keenam bola kristal mewakilkan enam macam elemen yang juga ada di altar.     

Merah cerah, biru gelap, hitam, cyan cerah, hijau giok, dan putih murni. Enam warna cahaya keluar dari bola kristal seperti enam matahari kecil.     

Lucien merapal mantra dengan suara pelan, dan volumenya mulai naik, seperti lagu pujian untuk langit berbintang serta alam semesta. Bersama dengan rapalan, garis silver lingkaran sihir menyala satu per satu, dan juga ada garis yang sama menghubungkan bola kristal bersamaan.     

Secara perlahan, bola kristal itu mulai bergerak mengelilingi Lucien. Ada 12 bola kristal di lingkaran luar dan 6 bola kristal di dalam. meski mereka mengikuti jalur yang berbeda, mereka tidak saling menghalangi pergerakan satu sama lain.     

Cahaya yang menyelimuti lingkaran sihir membuat ritualnya tampak indah. Bola kristal yang bergerak seperti bintang-bintang misterius di langit.     

Karena terbawa oleh kekuatan lingkaran sihir, Lucien jatuh ke dalam dunia kognitif separuh virtual. Langit berbintang masih ada di atas sana, menggantungkan tali gravitasi yang tak terlihat. Bintang Induk Takdir Lucien ada di langit pada poros dunia, terhubung dengan pantulannya di jiwa Lucien, memperlihatkan takdir seseorang yang tak bisa ditebak.     

Api yang mengamuk, angin yang bebas, dan air yang tenang memiliki fondasi dunia. Bentuk energi tak lagi datang dalam aliran, tapi dalam paket.     

Banyaknya titik cahaya menunjukkan banyaknya elemen yang ada dalam fondasi dunia kognitif Lucien. Elektronnya bergerak memutar, dan kadang-kadang, mengeluarkan cahaya menyilaukan.     

Tetesan cairan kemudian membawa dunia es dan salju, lalu berkelip-kelip.     

Bola kristalnya melewati batas antara kenyataan dan dunia semu, mengaduk dunia kognitif itu, kemudian mereka kembali ke dunia material yang sebenarnya di mana lingkaran sihir berada, bagaikan meteor yang menyilaukan.     

Di antara kenyataan dan ilusi, Lucien tidak yakin ada di mana dia sekarang.     

Mendadak garisnya berguncang, menyeret kedua ujung!     

Pantulan bintang menyebabkan guncangan dalam kekuatan spiritual Lucien, yang diikuti oleh jiwa Lucien yang mulai berubah. Bintang Induk Takdir bergerak bersama dengan dunia kognitif, dan kekuatan dari dua sisi saling berinteraksi!     

Hal ini hanya bisa dicapai setelah pembentukan dunia kognitif seseorang terjadi. Dulu, saat Lucien melakukan meditasi, dia hanya bisa mengendalikan jiwanya tapi tidak dengan dunia kognitifnya.     

Satu bola kristal berputar ke dalam dunia kognitif seperti dugaan dan langsung menghantam garis bintang. Getaran yang keras muncul lalu bintangnya hancur menjadi serpihan berkilau, yang mana kemudian masuk ke dalam jiwa Lucien, Bintang Induk Takdir, dan titik cahaya elemental.     

Sebuah kekuatan spiritual yang menyilaukan keluar dari jiwa Lucien dan menjadi garis pertama yang membentuk struktur mantra, Spell Trigger.     

Ada lebih banyak garis yang berkumpul, dan getaran dalam dunia kognitif Lucien menjadi semakin kasar. Kekuatan yang tersembunyi akn meledak seolah sesuatu mencoba melompat keluar dari dunia ilusi ke dalam dunia nyata dan menjadi bagian dari jiwa Lucien.     

Semakin banyak bola kristal menghantam dunia ilusi dan sebuah struktur sihir yang sangat rumit perlahan terbentuk. Seperti menghadapi bencana, dunia kognitif Lucien mulai mendidih. Bintang Induk Takdir mulai membengkak. Bintang itu semakin besar, sehingga ia memenuhi sebagian besar lahan langit berbintang.     

Karena kekuatan bola kristal, titik cahaya elemental juga membesar. Lucien bagaikan elektron yang melihat inti besar.     

Namun, inti itu bersembunyi dalam angin, api, dan air. Mereka dicegah agar tidak menghampiri bintang hanya karena ada sebuah dinding kekuatan tak kasatmata.     

Dunia elemental dan dunia astrologi sangat berbeda seperti dunia mikro dan dunia makro.     

Ketika bola kristal terakhir mengenai benang bintang, tahap akhir ritual terpicu.     

Dalam hening, Bintang Induk Takdir bersinar seolah meledak, menyinari seluruh dunia kognitif. Langit berbintang meluas dengan cepat, melahap lingkungan angin, api, dan air, begitu juga elemen, atom, dan elektron.     

Dengan menggunakan kekuatan, kesadaran Lucien tetap stabil, dan dia berhasil menyelesaikan sentuhan akhir struktur sihir.     

Kemudian ada ledakan yang menyusul. Seluruh cahaya masuk ke dalam jiwa Lucien dan bergabung dalam model sihir.     

Namun kali ini, Lucien melihat jiwanya tidak bisa mengendalikan kekuatan ledakan dari Bintang Induk Takdir dan perluasan langit berbintang. Dunia kognitifnya mungkin akan meledak kapan saja!     

Fernando mengambil satu langkah maju dan mengangkat kedua tangan. Di antara telapak tangannya, ada bola petir yang terang, kemudian terdapat badai kuat dalam mata merahnya!     

Jika hal ini tidak bisa dikendalikan Lucien, dia akan menghentikan ritual bahkan jika nanti Lucien akan terluka parah karenanya, yang mana selalu lebih baik daripada meledak!     

Tangan kanan Thompson, yang awalnya akan digunakan membenarkan kacamata, kini berhenti di udara. Dia tahu ada yang aneh dengan langkah terakhirnya.     

Bahkan Alferris melupakan cincin bersinar dan amuletnya. Meski dia tidak terlalu paham apa yang terjadi dalam lingkaran sihir, Alferris juga khawatir.     

Kesadaran Lucien, sebagai penonton, langsung mengeluarkan segala pengetahuan yang sudah dia pelajari. Jiwanya hanya bisa mengendalikan bagian dari Bintang Induk Takdirnya. Dengan perluasan dan pembesaran bintang, ia sudah terlihat seperti cahaya.     

Lucien hanya punya satu cara!     

Dia mengendalikan bagian dari bintang dan membiarkannya terbakar hebat dan membesar dengan kecepatan yang lebih tinggi.     

Apa dia sudah gila?!     

Bagian dari Bintang Induk Takdir menjadi lebih terang, namun setelah mencapai batas, ia mendadak meredup. Lucien tidak berhenti tapi terus mendorongnya untuk meledak, yang mana membentuk kontras tajam dengan bagian lain.     

Perluasan bintang telah mencapai bagian akhir, dan bagian dari bintang yang ada di bawah kendali Lucien mendadak runtuh. Lucien merasakan sakit yang amat sangat dalam jiwanya.     

Blaar!     

Bagian bintang yang runtuh membentuk pusaran hitam, melahap segalanya di sekitar sana, bahkan cahaya!     

Dengan menggunakan kekuatan ini, Lucien berhasil menghentikan perluasan bagian bintang yang tersisa. Pantulan model sihir yang sudah dibangun kini ada di dalam dunia kognitifnya dalam bentuk bintang terang.     

Sisa model sihir lain juga ada di langit, membentuk bintang yang lebih kecil. Sambil mengelilingi model dari Spell Trigger, sebuah galaksi terbentuk, dan ia sangat dekat dengan seluruh dunia kognitif Lucien.     

Di bagian tengah langit berbintang, Bintang Induk Takdir sangat cerah sekarang. Namun ketika ia berputar, tidak ada yang bisa melihat apa yang ada di baliknya. Ada kegelapan tak berujung di belakangnya, bagaikan pusaran yang bisa melahap apapun di sekitarnya, bahkan jejak cahaya yang dekat dengannya jadi terdistorsi.     

Pusaran gelap dan bintang terang seperti kembar.     

Pantulan mereka dalam jiwa Lucien juga seperti ini. Lucien tidak tahu apakah itu baik atau buruk.     

Yang penting, dia akhirnya sudah menjadi penyihir tingkat senior!     

Ketika Lucien membuka mata, 18 bola kristal jatuh ke lantai bersamaan dan hancur menjadi kekuatan redup.     

...     

Ketika pusaran hitam muncul, sebuah bola petir berkilat di mata merahnya.     

"The Untraceable Destiny?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.