Singgasana Magis Arcana

Mencoba



Mencoba

0Mata hijau wanita tua itu mengeluarkan cahaya aneh, dan Lucien langsung kehilangan kesadaran.     
0

Ketika dia bangun, dia sadar dia terbaring di platform perak, seperti pasien yang menunggu dioperasi, atau tubuh yang menunggu dibedah.     

Dengan beberapa kali bunyi 'klik', pergelangan tangan Lucien, engkel, dan leher terikat kuat dengan platform menggunakan belenggu berwarna perak keabu-abuan. Jarum yang tajam menembus kulitnya, membawa rasa sakit akibat tertusuk yang tak bisa dideskripsikan serta sensasi kebas.     

Lucien tidak panik. Malah dia memberitahu dirinya bahwa penyihir kuno itu paling tidak berada di tingkat senior. Meski kekuatan spiritualnya dikekang, sebagai penyihir tingkat lingkaran keempat, Lucien tidak akan bisa dikendalikan secara mental dengan mudah, kecuali kekuatan penyihir tua itu jauh di atas level kekuatannya.     

Dua tabung tinggi seperti dua tentakel hitam diulurkan dan menempel ke masing-masing pelipis Lucien, seolah hidup.     

Dari lingkaran sihir dan material sihir yang digunakan di sini, Lucien menebak kalau wanita tua itu akan mencatat perubahan jiwanya dengan menyambarnya dengan listrik. Maka dari itu, Lucien buru-buru berkata pada si penyihir kuno, "Nyonya, apa kau mau melakukan eksperimen untuk mengobservasi perubahan jiwa seseorang saat diberi kejutan listrik? Aku bisa lebih berguna sebagai asistenmu daripada tidur di sini."     

Mendengarnya, wanita tua itu terkekeh mengerikan seperti burung hantu. "Malah, kau lebih berguna kalau menjadi subjek eksperimenku. Menemukan penyihir tingkat menengah itu tidak mudah. Jiwa mutanmu bisa memberiku informasi berharga untuk mengembangkan ritual milikku."     

Melihat Lucien masih ingin mengatakan sesuatu, si wanita tua mengucapkan kata aneh. Setelahnya Lucien menyadari dia tidak bisa mengeluarkan suara, meski mulutnya terbuka.     

"Nak ... Bahasa itu adalah senjata paling tidak berguna. Keputusanku tidak bisa diubah. Satu-satunya peraturan di sini adalah peraturanku." Si penyihir kuno menjadi agak menggila. "Aku sudah membaca surat yang kau baca. Tapi dua penyihir legendaris itu tidak ada hubungannya denganku. Mereka tidak bisa menemukan tempat ini! Mereka tidak bisa mengancamku! Aku bahkan tidak bisa meninggalkan tempat penuh darah ini. Aku harus menyelesaikan eksperimenku sesegera mungkin untuk menjadi kuat, atau aku tidak akan bisa keluar dari sini..."     

Lucien berusaha keras, tapi dia tidak bisa mengucapkan satu kata pun, kecuali suara serak di tenggorokannya.     

Tahu bahwa ini tidak akan membantu, Lucien berpikir serius. Kata-kata wanita tua itu membingungkan dan dia tampak gila. Komunikasi tidak akan ada gunanya, kecuali Lucien bisa menemukan sesuatu yang benar-benar dia inginkan.     

Dari kalimatnya, kelihatannya dia juga seorang penyihir yang dipenjara di Teritori Iblis. Mungkin dia adalah korban selamat ketiga yang dikatakan si pelayan muda itu. Dia mungkin sudah ada di sini sejak lama ... Tak heran dia gila seperti ini.     

Tapi apa yang dia inginkan? Lucien tidak tahu apa-apa tentang tempat ini.     

Wanita tua itu mengangkat tongkat sihirnya yang terlihat seperti ular hitam dan mengarahkannya pada Lucien. Lantas, dalam sekejap, ular listrik yang kecil berwarna perak muncul di belenggu Lucien dan masuk ke dalam tubuhnya.     

Lucien mulanya merasakan rasa sakit yang membakar di pergelangan tangan dan engkelnya. Kemudian, rasa kebas membuat Lucien merasakan sakit yang luar biasa.     

Dia berharap wanita tua itu bisa langsung meningkatkan gelombang listriknya sampai ke tingkat terkuat, jadi dia bisa langsung pingsan.     

Tapi tentu saja, si penyihir wanita tua itu tidak akan membiarkan hal tersebut terjadi!     

Gelombang listrik perlahan menjadi lebih kuat. Ular kecil bergabung bersama membentuk sebuah cambuk, melecut tubuh dan jiwa Lucien.     

Lucien tidak punya kekuatan. Apa yang dia miliki hanya keyakinan. Jiwanya mulai membengkak karena rangsangan kekuatan, seolah semua potensinya sudah ditemukan. Rasa sakitnya semakin tidak tertahankan.     

Dalam keadaan separuh bermimpi, Lucien mendengar suara wanita tua, "Satu menit dua puluh tiga detik ... jiwanya mulai berubah."     

"Empat menit sepuluh detik ... dia masih bertahan. Ada sesuatu yang ... menyokong jiwa dan otaknya."     

"Bisakah keyakinan mempengaruhi jiwa seseorang secara kebalikannya? Kebanyakan orang mengatakan bahwa kepercayaan hanya bisa memberikan kontribusi pada kekuatan tekad seorang kesatria."     

"Kekuatan tekad juga berasal dari tubuh manusia, jadi mungkin kekuatan tekad dan jiwa terhubung..."     

"Mungkin ... pada dasarnya, semua kekuatan luar biasa itu sama. Thanos, Sun King, dan banyak penyihir legendaris sudah pernah mencoba melihat esensi kekuatan. Dunia ini rumit, tapi juga sederhana. Mungkin hanya ada satu hal di dunia ini yang bisa membentuk segalanya."     

Wanita tua semacam melupakan tujuan utamaya melakukan eksperimen. Observasinya melenceng.     

Setelah cukup lama, ketika Lucien pikir dia akan diperangkap di dalam penjara listrik selamanya, dia merasa tidak terlalu kebas. Tapi segera setelahnya, dia merasa sakit yang luar biasa dan lemas.     

"Bagus sekali. Kau bahkan menjadi material eksperimen lebih baik daripada yang kupikirkan," komentar si wanita tua, yang mana jelas bukan sesuatu yang ingin didengar Lucien.     

Kemudian, dia menatap Lucien dengan hati-hati sambil tersenyum mengerikan. "Ketika jiwamu pulih, kita bisa melakukan eksperimen selanjutnya. Selama kau bisa bertahan, mungkin kau bisa belajar banyak dari sini."     

Lucien sadar bahwa dia bisa bicara sekarang. Dia lantas berkata pada si wanita tua dengan waspada, "Nyonya, aku punya beberapa informasi yang sangat berharga mengenai penelitian pada tubuh dan jiwa manusia. Aku mungkin bisa menolongmu."     

"Hmm ... seorang pemuda mencoba mengajariku..." Suara wanita tua itu terdengar jahat, dan dia berjalan mondar mandir dengan tongkat berjalannya. "Kau tau mantra tingkat senior? Kau tahu cara kerjanya?"     

"Tidak. Tapi aku berasal dari Kongres, tempat di mana ada banyak penyihir legendaris, archmage, dan penyihir tingkat senior. Mereka sudah banyak melakukan penelitian terhadap tubuh dan jiwa manusia. Aku bisa menemukan semua informasi di perpustakaan." Lucien merasa dia perlahan pulih dari rasa sakit dan kebasnya.     

Wanita tua itu menyeringai, tapi giginya nyaris hilang semua. Matanya tampak menggila. "Lalu kenapa? Kau tidak bisa mendapatkan informasi tingkat tinggi ... Bisakah kau mengembalikan masa mudaku? Bisakah kau membantuku keluar dari tempat ini?"     

Suasana hatinya menjadi sedikit menggila, jadi dia membiarkan si pelayan muda membawa Lucien kembali ke penjara.     

Lucien tahu dia tidak bisa bicara dengannya ketika wanita itu masih menggila. Dia berharap wanita itu akan berubah pikiran ketika dia sedikit tenang.     

Awalnya dia mencoba meyakinkan bahwa dia tidak akan menjadi subjek eksperimen wanita tua itu lagi.     

...     

Ketika meninggalkan lab, Lucien tetap terganggu oleh efek setelah terkena kejutan listrik. Jadi dia berjalan amat pelan, tapi si pelayan muda tidak peduli dan berjalan lebih dulu dari Lucien.     

Lucien terkejut bahwa kejutan listrik itu tampaknya membantu dia meningkatkan kekuatan jiwanya, seolah dia meminum ramuan selama satu bulan.     

Dia menarik napas panjang dan merasakan kekuatan dalam jiwanya dengan hati-hati. Dia menyadari bahwa listrik itu merangsang potensi jiwanya, yang mana berarti metode itu tidak bisa diaplikasikan pada penyihir murid atau penyihir tingkat junior yang tidak punya jiwa cukup kuat.     

Ketika Lucien selesai menganalisis jiwanya, dia melihat pelayan muda lain membawa pria tinggi keluar dari penjara di sebelahnya. Pria itu memiliki rambut pirang dan mata biru. Dia cukup tampan, dan caranya berjalan sangat tegas.     

Lucien menebak bahwa pria itu adalah korban selamat sebagai material eksperimen si wanita tua. Tapi dia tidak yakin, karena ada orang-orang yang lahir di Teritori Iblis, seperti pelayan muda di sampingnya.     

Lucien dan si pria bertukar pandang dengan cepat, tapi mereka berdua tidak mengatakan apapun.     

...     

"Klik."     

Pintu besi itu dikunci dari luar lagi. Lucien berbaring di kasur lebih dari setengah jam sampai dia merasa lebih baik.     

Kemudian, dia mengangkat tangannya dan memperhatikan pola dalam belenggu dengan hati-hati, yang mana biasanya punya banyak hubungan dengan lingkaran sihir di dalam.     

Lucien tahu kebanyakan lingkaran sihir untuk menghadang kekuatan Berkah, dan dia juga pernah menganalisis beberapa. Namun, ketika membuat item sihir, nyaris sebagian besar penyihir akan menambahkan lebih banyak lingkaran sihir sebagai tambahan pada inti lingkaran untuk tujuan berbeda, seperti menambahkan bantuan tambahan, hukuman, atau mengirimkan pesan. Makanya, Lucien harus menemukan bagian tambahan dari lingkaran sihir untuk menemukan struktur dalam dari belenggu, kemudian membukanya.     

Meski harapannya kecil, apalagi ketika kekuatan spiritual dan Berkah Lucien sudah dimatikan, dia tidak akan menyerah. Dia masih memiliki memori, pengetahuan, dan juga kemampuan perhitungan.     

Jadi, setelah sekitar satu jam, Lucien sudah punya pemikiran dasar tentang struktur belenggu itu. Namun, untuk langkah selanjutnya, Lucien harus mengaktifkan kekuatan belenggu, jadi dia bisa melihat pergerakan rune sihir di dalamnya!     

Lucien sangat penasaran karena dia tidak yakin apakah sepasang belenggu ini, ketika merasakan tekanan atau kecenderungan hancur oleh tahanan, akan langsung memberinya hukuman atau mengirimkan informasi pada penjaga.     

Situasi kedua adalah hal yang tidak ingin Lucien harapkan untuk terjadi, yang mana akan membawa konsekuensi yang sangat mengerikan pada Lucien.     

Setelah berpikir dua kali, Lucien memutuskan untuk mencoba. Berdasarkan seberapa besar si wanita tua itu tampak membutuhkan material eksperimen, Lucien yakin kalau dia tidak akan membunuh atau melukai tahanannya sampai amat parah dengan belenggu itu.     

Lucien sudah membulatkan tekad, dan meletakkan tangan kanan di belenggu hitam yang mengelilingi tangan kirinya.     

Meski Lucien cukup yakin dengan pemikirannya, dia tetap takut. Seorang penyihir gila yang kelakuannya tidak bisa diprediksi.     

Lucien mencoba mengangkat belenggunya dan menarik jarumnya hingga lepas untuk membangkitkan kekuatan Berkah Moonlight-nya.     

Cahaya hitam keluar dari belenggu dan aliran listrik langsung masuk ke dalam tubuh Lucien, membuatnya kebas lagi. Rasa sakitnya sulit dideskripsikan. Disaat bersamaan, kekuatan aneh dari belenggu itu menghilangkan Berkah Lucien.     

Ketika cahayanya hilang, Lucien menutup matanya karena rasa sakit yang menyiksa. Kemudian, dia melihat rune sihir, pola, dan simbol dalam kegelapan di depan matanya.     

Lucien terkejut menyadari konsekuensi mencoba menghancurkan belenggu hanya hukuman fisik, tidak ada pesan yang dikirimkan pada para penjaga. Satu-satunya masalah adalah waktu yang diberikan pada Lucien sangat pendek, jadi dia hanya berhasil mengingat beberapa rune dan pola.     

Setelah mengambil napas dalam, Lucien menunggu sampai dia baikan. Lantas, dia mencoba mengangkat belenggunya lagi...     

Setelah beberapa kali percobaan, wajah Lucien mengerut karena sakit yang luar biasa. Dia menggigit bibirnya keras sampai berdarah.     

Lucien lupa berapa kali dia mencoba. Akhirnya ada senyum di wajahnya—dia sudah mendapatkan struktur lengkap belenggu itu di otaknya!     

"Pengetahuan adalah kekuatan..." Lucien menghela napas.     

Kali ini, seseorang mengetuk dinding sebelah kiri di penjara Lucien.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.