Singgasana Magis Arcana

Kemarahan Para Penjaga Malam



Kemarahan Para Penjaga Malam

0Setelah menulis barisan kata-kata itu, Lucien memeriksa tubuh Fire Wolf dengan teliti dan menemukan dua item sihir, yang untungnya masih utuh setelah pertempuran sengit yang terjadi.     
0

Salah satu itemnya adalah gelang berwarna merah tua, yang dianyam dengan semacam serat tanaman merah. Meskipun terlihat agak tidak menarik, gelang itu memiliki kekuatan api ilusi besar yang sedikit mengejutkan Lucien ketika dia memeriksanya dengan kekuatan spiritual. Dia yakin bahwa gelang ini bahkan lebih kuat daripada Ice Revenger-nya, dan setidaknya gelang itu adalah sebuah item sihir level dua tingkat atas.     

Barang lain yang Lucien temukan adalah sebuah belati besi berwarna hitam, yang terasa sangat dingin dan tajam.     

Lucien memasukkan gelang dan belati itu ke dalam saku jubahnya. Dia berdiri dan melihat ke sekitarnya. Dia cukup yakin bahwa dia masih bisa menemukan lebih banyak item sihir dari mayat-mayat yang bergelimpangan di mana-mana. Namun, sesaat kemudian, Lucien cepat-cepat menghilangkan ide ini, memperingatkan dirinya sendiri untuk tidak serakah.     

Setelah menyeberangi sungai, Lucien menemukan tempat untuk beristirahat sebentar di Hutan Hitam untuk memulihkan kekuatan spiritual dan fisiknya. Selama waktu istirahat, dia mencatat struktur sihir inti dari flail, gelang, dan belati besi hitamnya di perpustakaan jiwa untuk dianalisis secara rinci nanti.     

Kemudian, Lucien mengubur flail itu di bawah pohon cedar besar yang berbentuk aneh, dan menyembunyikan gelang serta belati di bawah sebuah batu besar.     

Tanpa menganalisis lebih dalam, Lucien tidak bisa memastikan bahwa item sihir itu bersih dan aman. Jika ada pelacak atau tanda pencari pada benda-benda ini, lalu Lucien membawanya pulang begitu saja, maka benda-benda itu akan menjadi malapetaka baginya.     

...     

Ngarai Larnaca.     

Di sudut yang gelap di ngarai, Angola sedang dicekik dan diangkat oleh tangan yang cantik dan panjang. Tangan yang tampak lemah itu mencekik Angola dengan mudah, seolah sedang mengangkat seekor tikus kecil, bukannya seorang pendeta agung tingkat tujuh.     

"Kau tidak bisa membunuhku! Kau tidak ...!" Suara Angola keluar dari tenggorokannya. Suaranya dipenuhi dengan ketakutan yang luar biasa dan perasaan terkejut.     

"Yah, sayangnya aku harus melakukannya." Suara itu terdengar lembut dan manis. "Sangat mengesankan bahwa kau bisa melarikan diri dari Amelton, salah satu dari tiga pakar dalam hal melacak di duchy. Namun, kau masih menjadi bahaya besar bagi kami. Jika dia menemukanmu, maka kami semua akan berada dalam masalah besar."     

"Tidak, itu hanya alasanmu!" seru Angola. "Kita punya tujuan yang sama … dan kita harus menemukan ...!"     

"Cukup, Angola. Aku muak dengan bau belerang yang menjijikkan dalam darah jahat kalian semua," suara lembut itu menyela Angola. "Kau pikir kita sekutu? Jangan konyol. Aku sudah berubah pikiran dan aku tidak ingin terlibat dengan hal itu lagi."     

"Apa kau gila?! Kau tidak bisa melakukan ini!" Suara Angola keluar dari tenggorokannya dengan susah payah. "Kau akan dihukum!"     

"Itu bukan urusanmu." Cengkeraman tangan panjang yang indah itu sedikit mengencang, dan tubuh Angola mulai dehidrasi dengan sangat cepat. Di detik berikutnya, tubuhnya meledak tanpa suara menjadi bubuk berwarna kuning muda yang menyebar di udara.     

"Aku bisa membagi berita padamu secara gratis, Angola, karena kau sudah mati," kata suara lembut itu. "Hathaway akan segera kembali dari dimensi rahasia."     

Kemudian, tangan pucat yang indah itu menghilang dalam kegelapan.     

Dua menit kemudian, seorang wanita dengan pakaian Kardinal tiba. Dia mengambang di udara dan melihat sekeliling. Matanya terlihat dingin dan kontras dengan jubah merahnya yang cerah.     

"Angola benar-benar ... menghilang?" Dia bergumam dengan suara pelan.     

...     

Lucien sedang berlari dengan kecepatan penuh di Hutan Hitam, dia tampak seperti bayangan putih.     

Dua puluh menit kemudian, dia melihat kastel keluarga Hayne. Lampu masih menyala, dan musik masih dimainkan. Pesta besar itu masih berlangsung sekitar tengah malam.     

Seperti apa yang dia duga, pengikut ajaran sesat yang telah membuntutinya sepanjang waktu masih ada di sana, dan sedang mengamati kastel itu. Tapi sekarang Lucien lah yang mengawasinya dari belakang.     

Jika pengikut ajaran sesat ini ditangkap oleh gereja, maka Lucien akan dapat masalah karena berbohong tentang bagaimana dia membangkitkan kekuatan Berkahnya.     

Karena dia sangat dekat dengan kastel itu, Lucien harus melenyapkan pengikut ajaran sesat itu dengan suara sepelan mungkin. Setelah memperkirakan tingkat kekuatan orang itu, dia perlahan mendekatinya dan mengaktifkan mantra Darkness tanpa suara.     

Pengikut ajaran sesat itu tampak sangat bingung selama sesaat, karena semua cahaya tiba-tiba menghilang dan kegelapan pekat menyelimuti kepalanya. Kemudian dia merasakan gelombang sihir datang dari belakangnya. Dia sedang diserang!     

Karena mantra Dark Vision milik Lucien, mantranya itu tidak memengaruhinya sama sekali.     

Sebelum pengikut ajaran sesat itu bisa melihat apapun, tangan Lucien sudah mencengkeram lehernya.     

"Krak."     

Itu adalah suara terakhir yang didengar pengikut ajaran sesat itu di dunia ini.     

...     

Clown, Canon Holder, Lend, Juliana, dan Minsk berkumpul di depan pondok. Setelah pertarungan sengit, raut putus asa dan kelelahan di wajah mereka tidak bisa disembunyikan. Ketika para penjaga malam sedang mencari di kompleks bawah tanah dan mengejar para pengikut ajaran sesat, mereka diam-diam berkabung.     

Hanya lima orang dari 30 penjaga malam yang selamat dari pertempuran ini. Semuanya adalah prajurit yang hebat dan pemberani dalam memerangi kegelapan dan kejahatan. Hati kelima penjaga malam itu sedang terbakar karena amarah dan kesedihan.     

"Clown, bisa kau kemari dan lihat ini?" Juliana melihat sesuatu di tubuh Fire Wolf.     

"NASIB SEORANG PENGKHIANAT. PROFESOR."     

Kata-kata berwarna merah itu seperti pisau tajam yang menusuk hati kelima penjaga malam. Amarah mereka hampir meledak dari dada mereka.     

Professor sialan inilah yang melakukan semua ini. Dialah yang memasang jebakan mengerikan ini!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.