Singgasana Magis Arcana

Pegunungan Kegelapan



Pegunungan Kegelapan

0Kesan pertama Lucien tentang Pegunungan Kegelapan bisa didefinisikan dengan kata 'besar'. Puncaknya besar, pepohonannya besar, tanaman jalarnya besar, begitu pula hewan-hewan di sana.     
0

Pepohonan yang tingginya lebih dari seratus meter ada di mana-mana, dan entah mengapa daunnya hitam, jadi menghalangi cahaya matahari dari atas. Sehingga, meski orang-orang berjalan di gunung saat siang, rasanya seperti berjalan saat malam.     

Sambil menginjak tanah yang lembek dan lapisan dedaunan busuk, seseorang sulit mengetahui di mana tanah yang padat dan di mana tanah hisap yang berbahaya. Disaat bersamaan, seseorang harus sangat berhati-hati dengan ular berbisa dan laba-laba yang sama sekali tidak bisa diprediksi kapan dan di mana mereka akan muncul.     

Beberapa benda busuk di gunung mengeluarkan miasma beracun. Ketika dipandang dari jauh, miasma itu bahkan tampak warna-warni. Bahkan kesatria pun hanya bisa memperingatkan di sini.     

Namun, dalam lingkungan yang keras begitu, Lucien berjalan tenang di hutan sambil memakai kemeja putih, setelan double-breasted, dan monoclenya, seolah dia sedang berjalan di jalanan Aalto atau Rentato.     

"Tuan Elvis, berapa lama hingga kita sampai di menara sihir Nightmare King?" tanya Lucien pada liaison di sebelahnya.     

Si liaison, Elvis, tampak sangat normal. Sebagian besar pekerjaannya adalah untuk membeli beberapa material dan barang-barang dari para petualang, kemudian menjualnya ke penyihir yang tinggal dekat dengan benteng di Pegunungan Kegelapan. Banyak petualang tahu hubungannya dengan penyihir kuno, jadi ketika mereka berurusan dengan Elvis, mereka sangat berhati-hati.     

Namun, Lucien mengenalnya lebih baik karena informasi yang diberikan oleh Kongres. Elvis bukan sekadar pebisnis. Malah, dia mungkin punya koneksi dengan Nightmare King. Lucien bertemu dengan Elvis di perkemahan untuk petualang, dan sesuai perkiraannya, meski dia mendeskripsikan misinya menggunakan kalimat ambigu, Elvis langsung paham tujuan Lucien.     

Sambil mengenakan setelan ketat berwarna hitam, Elvis berjalan cepat dan lincah seperti cheetah dengan kekuatan penuh. Mendengar pertanyaan Lucien, dia menjawab tanpa menoleh, "Paling tidak setengah bulan, Tuan X. Anda harusnya tahu ini bukan tempat yang bagus untuk terbang, kecuali Anda adalah tingkat legendaris. Selain itu, terburu-buru juga bisa membuatmu ada dalam bahaya."     

Lucien tidak memberitahu nama aslinya pada Elvis. Dia menggunakan X sebagai nama samaran.     

Lucien mengangguk singkat. Katanya di atas Pegunungan Kegelapan di langit ada banyak celah yang terhubung dengan dimensi lain yang berbahaya. Apalagi, naga di hutan juga terus mengawasi teritori mereka serta langit di atas. Belum lagi elang petir, griffin, dan burung carrion yang berpatroli.     

Sambil menginjak dedaunan yang lembut dan kenyal, seekor ular kuning kehijauan tiba-tiba menyerang dan menggigit betis Lucien.     

Namun, gigitan itu nyaris mematahkan taring ular tersebut. Ular itu berkedut dan kabur buru-buru melintasi dedaunan busuk serta ranting.     

Begitu mereka memasuki gunung, Lucien sudah merapal Stone Skin dan Douglas' Absorbing Wall pada dirinya sendiri. Dia tahu kalau tempat ini adalah tempat di mana dia harus ekstra berhati-hati.     

"Kenapa aku tidak bisa merasakan keberadaannya?" gumam Lucien. Dia bertanya pada Elvis dan dirinya sendiri. Tidak mungkin kalau seorang penyihir tingkat lingkaran keempat gagal mengetahui kalau seekor ular akan menyerangnya, sekalipun mereka dikelilingi dengan miasma.     

Elvis juga sedikit mengernyit. "Indera perasaku juga tidak tajam di sini. Saya berpikir apakah ada makhluk tingkat senior di sini.."     

Rute yang dia ambil bersama Lucien adalah melewati celah antara banyaknya teritori yang dimiliki oleh makhluk sihir.     

Setelah memeriksa sekitar, Elvis sedikit menyimpang dari jalur awal mereka. Kemudian, mereka terus berjalan. Biar bagaimanapun, tidak ada 'jalur' yang benar dalam Pegunungan Kegelapan.     

Begitu mereka mengambil beberapa langkah, Lucien mendengar suara mendecit yang aneh.     

Seekor laba-laba besar tanpa diduga jatuh dari langit. Corak warna di punggungnya seperti wajah manusia yang tersenyum menakutkan, dan taring beracunnya bagaikan belati yang mengancam. Di bawah, ada dua tangan manusia besar yang ditutupi oleh tempurung hitam. Setiap 12 jari di tangan punya total 120 sendi.     

Saat laba-labanya mendarat, benang putih dan tebalnya berkumpul bersama, lantas membentuk jaring raksasa. Jaring itu melesat ke arah Lucien dan Elvis.     

Cahaya berkilat di pergelangan tangan Lucien, dan sebuah bola api besar langsung muncul. Kemudian, bola api itu membakar jaring laba-laba tersebut dalam beberapa detik!     

Sebagai penyihir, Lucien tentu saja punya pengetahuan dasar tentang makhluk sihir kebanyakan. Meski laba-labanya besar, gerakannya sangat lincah seperti kesatria agung level tiga. Sendi-sendirinya menciptakan suara mendecit.     

Kali ini suaranya semakin keras. Laba-laba lain yang lebih besar dan warna-warni muncul, mengepung Lucien dan Elvis di tengah.     

Laba-laba yang bisa berubah hanya hidup di Pegunungan Kegelapan. Mereka memiliki kepala seperti manusia. Setelah dewasa, kekuatannya bisa setara dengan kesatria level tiga. Mereka bergerak sangat cepat, dan sering berburu secara berkelompok. Karena mereka bisa menggunakan sihir ilusi dan ahli dalam kerja sama tim, para laba-laba itu bisa membunuh musuh yang bahkan lebih kuat dari mereka.     

Lucien tahu benar tentang fakta laba-laba. Dalam detik selanjutnya, dia merapal Scare, dan gelombang sihir tak kasatmata menyebar di semua arah.     

Elvis tidak terkena efek karena item sihir yang dia kenakan.     

Kebanyakan laba-laba panik dan formasi tim mereka jadi tercerai-berai. Sambil mengeluarkan suara menyeramkan, laba-laba yang tersisa berhasil bertahan dari kekuatan sihir dan menyerang dengan ganas ke arah mereka.     

Beberapa laba-laba menggunakan Hypnotism; beberapa menyebarkan jaring tebal; dan lainnya menyerang langsung dengan taring, penjepit, dan racun mereka!     

Elvis melirik singkat pada Lucien untuk protes karena dia tidak memikirkan dirinya saat merapal Scare, lantas Elvis mengangkat palu hitam besar seukuran kepala manusia dan bersiap untuk bertarung.     

Meski dia paham bahwa Tuan X punya banyak alasan untuk menggunakan mantra jarak jauh, dan pengaruh Scare tidak permanen, dia tetap merasa tidak senang.     

Setiap kali dia menghantamkan palu ke arah laba-laba, muncul api yang ganas. Setelah beberapa kali serangan, seekor laba-laba hancur karena pukulan Elvis. Sihir ilusi laba-laba itu tidak berefek karena kalung jimat yang dia kenakan.     

Kelihatannya Elvis merupakan seorang kesatria agung level empat. Namun, Lucien masih tidak tahu apa kekuatan Berkahnya.     

Lucien dilindungi dengan sebuah dinding yang bertuliskan simbol serta pola sihir, berfungsi menyerap semua gelombang hijau dari Hypnotism laba-laba serta asap hitam untuk membuat orang-orang panik. Disaat bersamaan, dengan menggunakan Tongkat Amboula untuk menunjuk musuh dengan tepat, Lucien dengan cepat membunuh laba-laba lain dengan bola api besar.     

Setelah waktu buffering selesai, Lucien menunjuk ke arah laba-laba yang merapal mantra dan menembak jaring lama-laba di kejauhan menggunakan tongkat sihirnya.     

Awan hitam muncul di atas laba-laba, kemudian mereka langsung tersambar petir yang dipanggil secara khusus. Laba-laba itu terbakar sampai gosong dalam beberapa detik saja.     

Itu adalah mantra Elektromagnetik tingkat lingkaran keempat, Thunder Cloud. Lucien membangun modelnya di dalam jiwa setelah kembali ke Aalto. Mantra lain yang dia bangun adalah mantra unik, Maskelyne's Curse.     

Setelah beberapa saat, semua laba-laba telah dibunuh oleh Lucien dan Elvis.     

"Tuan Elvis, ada masalah?" tanya Lucien saat melihat ekspresi serius Elvis. Dalam hati Lucien, di Pegunungan Kegelapan, bertemu dengan monster dan makhluk sihir itu sangat wajar. Lucien bahkan akan mengumpulkan taring serta racun laba-laba.     

Elvis melihat sekitar dengan cemas dan menjawab, "Tuan X ... di sini harusnya tidak ada laba-laba sebanyak ini, kecuali..."     

Ada satu kemungkinan mengerikan.     

Sebelum Lucien bertanya, dia mendadak merasa amat gugup karena kekuatan yang dia rasakan.     

Cepat-cepat, Lucien melihat makhluk seperti kadal raksasa terbang di udara dengan sayap berbentuk kelelawarnya, seolah sedang kabur dari sesuatu.     

"Naga Merah?!" teriak Lucien. seekor naga merah adalah makhluk yang menempati posisi paling atas dalam rantai makhluk.     

Lucien cukup menyesal karena dia tidak punya ponsel untuk memfoto naganya. Biar bagaimanapun, ini pertama kalinya dia melihat naga raksasa dengan mata kepalanya sendiri.     

Namun Elvis panik. "Kita dalam masalah sekarang! Kita ada di teritori iblis!"     

Kemudian, dia mulai kabur karena panik.     

"Apa maksudmu?" Lucien bingung. Tapi dia tidak punya pilihan lain selain lari mengejar Elvis secepat mungkin.     

Elvis sedikit tenang, seolah dia sedang mencari sesuatu. Dia menjawab dengan ketakutan, "Katanya ada puncak legendaris di Pegunungan Kegelapan yang bisa bergerak seperti makhluk hidup. Orang-orang tidak bisa mengetahui perbedaannya antara itu dengan bukit normal. Begitu seseorang masuk ke dalam area itu, dia tidak akan bisa keluar! Hanya ada satu cara mengetahuinya ... Makhluk yang dekat dengan area itu menjadi gila! Tidak ada peraturan yang bisa mengekang mereka lagi!"     

Lucien tidak pernah mendengar hal seperti ini di Kongres. Saat dia akan bertanya, Elvis berteriak melengking! Begitu banyak tanaman sulur keluar dari tanah dan mengikatnya dengan erat! Lantas duri merah gelap yang tajam menembus kulitnya!     

Lucien cepat-cepat berniat merapal Elemental Order untuk menyelamatkan Elvis. Namun, di atas batang pohon besar di samping mereka, dua baris mata hitam besar mendadak terbuka!     

Sinar cahaya warna-warni melesat dari mata itu, kemudian langsung mengenai dinding pelindung Lucien.     

Simbol dan pola sihir di dinding itu langsung membesar dan meledak. Dinding itu kemudian lenyap dalam beberapa detik!     

Di area aneh itu, Lucien benar-benar mengabaikan fakta bahwa itu adalah Pohon Scarlet yang mengerikan. Dia terkena serangan beberapa sinar sihir dengan banyak efek negatif yang bisa melumpuhkan, memperlambat, atau membekukan orang-orang, atau bahkan membuat mereka merasa mengantuk. Lucien benar-benar tidak punya kesempatan untuk mengaktifkan tameng apinya!     

Karena merasa mengantuk dan pusing, dia mulai kehilangan fokus penglihatan. Dalam detik-detik terakhir, dia menggunakan seluruh usahanya dan mengaktifkan Cincin Holm Crown, Element.     

Titik-titik cahaya warna-warni muncul di sekitar Lucien, lalu membentuk beberapa pusaran yang sangat berbahaya, mencegah makhluk atau benda lain agar tidak mendekati Lucien.     

Pusaran itu bukan untuk menyerang, melainkan untuk bertahan!     

Lucien berharap kalau Elemental Swirl bisa menjaganya agar tetap aman. Kemudian, dalam detik selanjutnya, kesadaran Lucien jatuh dalam kegelapan tanpa batas.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.