Singgasana Magis Arcana

Keputusan



Keputusan

0Angin laut dari Selat Storm menyapu kegersangan dan panas di Allyn. Hujan gerimis yang mengguyur amat menyegarkan.     
0

Sambil berdiri di sebelah jendela di ruang belajar dan melihat pada bunga-bunga mekar di kebun, Lucien hanyut dalam lamunan.     

...     

Karena kekuatan jiwanya telah berkembang pesat, Lucien harus mempertimbangkan fondasi lainnya. Selain itu, dia juga sangat ingin tahu siapa yang menunggunya di Kongres. Makanya, Lucien mengaktifkan gulungan sihir berharga dan kembali ke Allyn bersama Leo.     

Sebelum dia pergi, Lucien mencari Natasha dan memberitahu apa yang terjadi padanya.     

Malam sebelumnya, di manor di luar kota Aalto, setelah mendengarkan cerita Lucien dengan saksama, Natasha tersenyum dan mengangguk. "Masuk akal. Kau berbakat dan punya potensi besar, jadi tak peduli seburuk apa konflik di dalam Kongres, para penyihir itu tidak akan mengirimmu untuk menjalankan tugas berbahaya. Omong-omong, siapa yang akan menjadi gurumu?"     

Natasha yakin kalau Lucien tidak akan menolak siapapun archmage legendaris itu. Karena archmage tersebut telah mengamati Lucien cukup lama, dia pasti sudah bicara dan membujuk para penyihir penting yang juga berniat mengangkat Lucien sebagai murid mereka. Selain itu, caranya menguji Lucien tidak jahat atau kejam, malah cukup layak dan bisa dipertimbangkan, yang mana si archmage cukup tahu seperti apa Lucien. Selain itu, menjadi murid seorang archmage legendaris jelas merupakan sebuah kehormatan.     

Lucien memasang senyum canggung dan menjawab, "Aku bahkan tidak tahu siapa dia. Kuharap sihir spesialisasinya juga sama dengan minatku."     

Natasha amat senang terhadap Lucien. Dia memasang senyum lebar di wajahnya. "Aku yakin gurumu bukan Hathaway. Kepribadiannya tidak seperti ini. Jangan khawatir, Lucien, kebanyakan penyihir legendaris di Kongres tidak seburuk itu, selama kau tidak punya konflik besar dengan mereka. Sebagai seorang murid, selama kau belajar giat, kau tidak akan kesulitan. Aku percaya padamu, Lucien."     

Natasha sendiri juga merupakan murid seorang kesatria legendaris—Bellia, yang dikenal sebagai God's Glory, pemimpin Sword Brothers. Jadi dia cukup paham tentang hal itu.     

Lantas Natasha berubah lebih serius. "Kau akan menjadi murid seorang archmage legendaris, dan kau juga pemenang penghargaan Holm Crown. Aku yakin kau akan mendapatkan banyak perhatian dari Gereja, termasuk kardinal dan kardinal agung dari para paroki. Jadi ... aku khawatir aku harus mendesak keluarga John untuk bergerak sekarang."     

"Kau selalu tahu apa yang kupikirkan, Natasha." Lucien juga tampak amat serius. "Aku tidak menyangka kalau hal sepenting ini akan menimpaku begitu cepat. Kupikir kita masih punya waktu. Kau tahu seberapa penting hal ini untukku, Natasha. Tolong, ya. Aku berhutang budi padamu."     

Natasha mengusap dagunya sejenak dan tersenyum. "Jangan khawatir. Aku akan mengurusnya. Tapi kau tidak bisa tinggal di Aalto lebih lama. Gereja bisa menggila."     

Lantas, mereka saling berpelukan untuk mengucapkan selamat tinggal. Ketika Natasha berbalik dan berjalan pergi, Lucien melihatnya dari belakang dengan macam-macam emosi di matanya. Setelah mencari Leo yang menunggunya di dekat sana, Lucien mengaktifkan gulungan sihir dan kembali ke Allyn bersama Leo.     

Lompatan antar dimensi membuat jiwa dan otak Lucien merasa amat pusing. Dia tidak yakin apakah dia bepergian dengan kecepatan super tinggi atau struktur dimensinya berubah. Tanpa lindungan dari gulungan, Lucien pasti sudah tersesat.     

Setelah masuk ke demiplane di mana petir dan kilat bersahutan dan menggelegar di langit, Lucien mulai mencari tahu bagaimana cara kerja gulungan sihir itu. Namun pikirannya diganggu oleh kecepatan tinggi selanjutnya. Kekuatan gulungan sihir menyeret Lucien dan Leo bergeser dan melompat antar dimensi berbeda sampai mereka tiba di tebing kecil dekat Allyn.     

Dari posisi bulan perak dan bintang, minus perbedaan waktu yang diperkirakan Lucien, lompatan dimensi memakan waktu sekitar setengah jam—yang mana hanya waktu yang dibutuhkan untuk menyeduh high tea di Holm.     

...     

Jendelanya mulai berembun, yang mana sangat jarang terjadi pada bulan Juni. Namun karena lokasi spesial di Allyn, Lucien cukup terbiasa.     

Dia menghela napas kala memikirkan John dan keluarganya.     

Beberapa saat kemudian, ketika perasaan bersalahnya mereda, hal baru mulai membuatnya kepikiran.     

Lucien akhirnya memutuskan untuk berhenti menyangkal perasaannya dan berbohong pada dirinya sendiri—dia mengaku pada dirinya sendiri bahwa dia menyukai Natasha. Dia tak tahu kapan perasaan itu mulai berkumpul, tapi dia bisa merasakan perasaan itu tumbuh semakin kuat apalagi setelah dia melewati bahaya besar sebelum ini.     

Dia ingin melakukan sesuatu. Karena dia adalah orang yang selalu memikirkan sesuatu, Lucien mulai menganalisis situasi saat ini dengan tenang dan membuat banyak rencana untuk mengambil hati Natasha.     

Natasha adalah seorang kesatria yang percaya pada God of Truth, dan Lucien adalah penyihir yang belajar arcana, jadi ada konflik dasar antara mereka. Untungnya, karena kisah cinta antara ayah dan ibunya, Lucien masih punya kesempatan besar membujuknya jika dia cukup sabar dan tidak buru-buru. Namun, masalah terbesar adalah lucien tidak bisa berhenti belajar arcana dan kembali ke Aalto untuk Natasha. Natasha juga kemungkinan besar tidak mau meninggalkan ayahnya dan meninggalkan seluruh duchy untuk Lucien.     

Selain itu, Lucien juga tidak yakin Natasha hanya suka dengan perempuan. Jika dia masih menyukai laki-laki, Lucien juga penasaran laki-laki macam apa yang disukai Natasha, dan apa yang harus dia lakukan...     

...     

Lucien punya banyak pikiran dalam kepalanya. Karena tidak punya pengalaman sama sekali dalam hubungan cinta, Lucien sadar bahwa dalam hatinya, dia sudah mulai berurusan dengan berbagai kesusahan yang akan dirinya dan Natasha alami setelah menikah, dan Lucien akui itu semua tidak mudah.     

Kali ini, seseorang mengetuk pintu dan menyadarkan Lucien dari lamunannya.     

"Ya, Leo?" Leo tahu bahwa yang mengetuk adalah butler barunya.     

Leo membuka pintu dan berujar hormat pada Lucien, "Tuan, Will of Elements ingin bertemu dengan Anda."     

Lucien penasaran apakah gurunya akan muncul. setelah menenangkan diri, Lucien memakai top hat hitamnya dan berujar, "Siapkan kereta kuda, Leo."     

Setelah Leo pergi, Lucien sedikit mengeratkan kepalan tangannya dan membuat rencana sementara untuk dirinya sendiri: dia akan menulis satu surat lagi untuk Natasha setiap bulan! Meski dia tahu merebut hati Natasha itu sulit, dia tidak akan mudah menyerah. Saat ini, dia harus meningkatkan level sihir dan arcananya.     

...     

Tengah malam, di luar Inkuisisi Violet, sebuah sosok gemuk mendekati inkuisisi dengan amat hati-hati. Namun, sosok itu tampak ragu, karena dia ingin masuk ke dalam gedung tapi gagal beberapa kali.     

"Alisa, apa yang kaulakukan di sini?!"     

Suara ketus itu mengejutkan sosok tersebut—Alisa—dan dia buru-buru berbalik.     

Itu adalah Joel, yang stress beberapa hari terakhir.     

Alisa gemetaran, tapi dia tetap menentang, "Aku ... aku melakukan apa yang diminta Evans."     

"Kau bisa melakukannya?!" tanya Joel tegas dengan suara pelan.     

Alisa menaikkan nada suaranya dan menjawab pedih, "Apa lagi yang bisa kulakukan? Menunggu waktu John dan Iven digantung di tiang pembakaran?! Tidak banyak yang kita sesali kalau kita mati! Tapi ... tapi mereka masih muda ... Mereka pasti punya masa depan cerah!"     

"Itu tidak akan terjadi ... Jangan membuat dirimu ketakutan." Joel merasakan kepedihan Alisa, jadi dia memeluknya dan menepuk punggung istrinya lembut. "John adalah seorang kesatria yang melayani Keluarga Violet. Hukuman ditipu oleh penyihir tidak seburuk itu. Inkuisisi pasti akan menginvestigasinya dengan hati-hati. Mereka tidak akan diikat di tiang pembarakan..."     

Alisa buru-buru menggeleng. "Tidak. Aku dengar dari beberapa wanita bangsawan tadi kalau beberapa kesatria berakhir menyedih karena mereka gagal menarik garis pembatas antara mereka dan penyihir, lalu inkuisisi mengetahuinya. Katakanlah ... Keluarga Thistle di Perang Fajar. Aku tahu John tidak bisa melakukannya. Jadi ... sebagai ibunya, aku akan melaporkan Evans. Aku bersedia mengemban semua rasa sakit dan penderitaan."     

Joel berkata marah pada Alisa tapi dengan nada tak berdaya, "Apa kau sudah gila, Alisa?"     

"Cukup, Ayah, Ibu."     

Joel dan Alisa mendengar suara familiar. itu adalah suara John yang diikuti dengan adiknya, Iven.     

John tampak sama, tapi rambut pirangnya agak berantakan.     

"Iven, kau jaga ayah dan ibu. Aku akan melakukan sisanya sebagai seorang kesatria." John menghela napas pelan dan berjalan menuju Inkuisisi dengan langkah tegap.     

"John!" Alisa memanggil namanya dari belakang.     

John tidak berhenti. Dia sedikit menutup mata dan bergumam, "Untuk memastikan mereka aman ... untuk memastikan kau tidak akan diancam..."     

...     

Will of Elements, cabang Allyn.     

Lucien bertemu Gaston lagi dan bermaksud mengembalikan monocle padanya.     

"Simpan saja sebagai hadiah misi." Gaston amat bermurah hati. Selama Lucien bisa menjadi murid archmage legendaris, koneksi archmage itu dengan Will of Elements pasti semakin kuat.     

Lucien mengangguk dan menyimpan monoclenya. Lantas dia bertanya penasaran, "Apa Tuan Raventi datang hari ini?"     

"Suasana hatinya tidak terlalu baik akhir-akhir ini," jawab Gaston sambil memasang senyum aneh di wajahnya. "Ikut aku. Kau tahu kenapa kau dipanggil hari ini, 'kan?"     

Lucien mengangguk, lantas mengikuti Gaston ke ruang rapat kecil di belakang ruangannya.     

Di ruang rapat, ada tiga pria dan dua wanita. Salah satu penyihir wanita itu tampak agak mirip dengan Natasha, tapi dia tampak dingin. Di sebelahnya ada pria tua pendek dengan mata merah. Lalu yang agak jauh dari mereka ada Morris, Florencia, dan Thompson.     

Lucien menebak bahwa penyihir wanita yang tampak ketus itu adalah Hathaway. Sementara pria tua di sebelahnya—tunggu! Bukankah dia pria tua aneh di perpustakaan?     

Lucien punya firasat yang tidak terlalu bagus.     

Pria pendek itu berujar padanya sambil memasang senyum penuh arti di wajahnya, "Lucien, kurasa kau bisa membuatku lebih terkesan lagi."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.