Singgasana Magis Arcana

Teman Sekelas Lucien



Teman Sekelas Lucien

0Di lantai 33 Kongres Sihir, di sebuah tempat yang tidak terlalu besar, jendela besar terpapar sinar mentari, sehingga menutupi semua meja, kursi, dan rak dengan lingkaran cahaya tipis. Tempat itu tampak bersih dan sunyi.     
0

Fernando menerima sebuah surat dari salah satu teman lamanya setelah membawa Lucien dan Thompson kembali. Jadi dia memasuki ruangan terpisah yang kecil untuk membaca suratnya dengan hati-hati, membiarkan Lucien dan Thompson di luar menunggu kedatangan teman sekelas mereka yang lain.     

"Tuan Thompson, terima kasih sudah membolehkan saya bekerja di Sekolah Sihir Douglas. Itu benar-benar membantu saat saya pertama kali tiba di Allyn." Hanya ada mereka berdua di kelas. Untuk mengakrabkan diri dan tetap sopan, Lucien menemukan alasan bicara dengan Thompson.     

Thompson menaikkan sedikit kacamata bergagang emasnya dan tersenyum. "Sama-sama. Sebenarnya, naskahmu lah yang membantumu mendapatkan pekerjaan itu. Aku bisa bilang kalau sebagian besar arcanis bisa melihat inspirasi dan nilai dalam naskahmu."     

"Tapi Tuan Thompson, Anda juga merekomendasi naskah saya pada guru kita." Lucien melihat-lihat kelas yang seperti ruang belajar tapi juga seperti ruang rapat kecil, lantas bertanya bingung, "Saya pikir guru kita akan membawa kita ke menara sihir demiplane untuk berkumpul."     

Thompson tersenyum. "Berdasarkan regulasi Dewan Tertinggi, paling tidak pasti ada satu arcanis agung yang tinggal di Allyn. Jadi arcanis agung setuju akan mengambil giliran setiap lima tahun. Omong-omong, kita sama-sama murid Lord of Storm, jadi panggil saja aku Thompson. Selain itu, arcana levelmu harusnya sudah mencapai level lima, dan punyaku hanya level enam."     

Thompson melirik lencana yang dipakai Lucien di dada kirinya. Lucien tidak punya waktu memperbarui lencananya, jadi semua lencananya tetap di level empat dan lingkaran ketiga.     

"Mungkin butuh tiga sampai empat bulan agar level arcana saya mencapai level lima," jawab Lucien tidak yakin. Saat dia meninggalkan Allyn, dia hanya punya 850 kredit arcana. Dia jauh dari Allyn untuk menjalankan misi selama 13 bulan. Biasanya Lucien bisa mendapat 10 kredit dari naskahnya dan mantra sihir yang dia ciptakan setiap bulan. Makanya Lucien mengira dia belum menjadi arcanis level lima.     

Thompson menggeleng dan duduk di kursi asal. "Kau tahu lebih baik daripada aku seberapa besar pengaruh Tabel Periodik Elemen dalam penelitian di bidang Elemen. Tahun ini adalah tahun elemen. Banyak naskah yang diciptakan tahun ini tentang analisis valensi statis, dan Tabel Periodik elemen adalah fondasi dari penelitian-penelitian itu. Jadi berdasarkan jumlah naskah di bidang Elemen yang sudah kubaca, aku yakin kreditmu pasti sudah lebih dari seribu beberapa bulan lalu. Tapi banyak arcanis jelas merasa iri, jadi mereka mengajukan pada panitia bahwa harus ada batas waktu untuk penemuan fundamental seperti Tabel Periodikmu untuk mendapatkan poin."     

Thompson berhenti setelah memicu rasa penasaran Lucien. Thompson berspesialisasi dalam perguruan Elemen dan Termodinamika, dan merupakan ahli dalam merapal mantra menggunakan ledakan, api, dan temperatur tinggi. Namun dia bukan anggota organisasi manapun. Seperti Lord of Storm, Thompson adalah murni pendukung kongres. Thompson mengapresiasi bakat Lucien dalam Elemen dan dia ingin menjadi teman Lucien.     

"Jadi ... panitianya bilang apa?" Lucien bertanya seperti harapan Thompson. Lucien juga merasa senang pada K, karena dia tahu K sekarang mempelajari bidang analisis valensi statis dengan gurunya, Larry.     

Thompson tersenyum. "Tidak mungkin panitia mengiakan. Meski ada banyak naskah yang mengutip penemuanmu saat ini, setelah dua tahun, kebanyakan naskah selanjutnya tidak akan langsung menggunakan naskahmu sebagai bagian referensi mereka, tapi penelitian akhirnya berdasarkan Tabel Periodik Elemen. Jadi kredit yang kau dapatkan dari sana akan jatuh secara signifikan, tapi juga jadi lebih stabil."     

"Masuk akal." Lucien mengangguk. Sebenarnya, Lucien punya rencana soal itu. Dia akan memodifikasi Tabel Periodik Elemen sesekali, jadi pendapatan kreditnya bisa lebih berkelanjutan. Berdasarkan kondisi yang terbatas, Lucien meninggalkan beberapa detail ketika pertama kali dia mempublikasikan tabel itu, tapi saat ini berbeda.     

Kemudian Lucien dan Thompson mulai bicara tentang analisis valensi statis.     

Beberapa saat kemudian, seseorang mengetuk pintu, dan seorang pemuda masuk. Wajahnya amat tirus, membuat pipinya menonjol. Matanya sebiru langit musim panas—jernih tapi tampak agak sedih. Di mata Lucien, dia lebih seperti seorang penyair dibandingkan penyihir. Namun, lencana di depan dadanya menunjukkan kekuatannya; ada tujuh bintang perak di lencana arcananya dan tujuh lingkaran hitam di lencana sihir. Selain itu, dia mengenakan lencana dari Dewan Ulasan Arcana, yang mana terdapat tangan yang memegang pena bulu, begitu juga lencana lain yang digambar dengan banyak pola es kristal.     

"Lucien, ini Cole, murid Lord of Storm lain. Cole adalah anggota Dewan Ulasan Arcana dan seorang ahli dalam mempelajari pergerakan molekul di Termodinamika. Saat ini dia sedang menginvestigasi hukum kedua Termodinamika menggunakan Probabilitas dan Statistik," ujar Thompson.     

Hukum kedua Termodinamika awalnya dikemukakan oleh Fernando dan ahli lain untuk menyangkal hipotesis beberapa tahun lalu. Ketika Teori Phlogiston ditinggalkan, semakin banyak penyihir mulai menyadari hubungan antara panas dengan energi. Mereka juga memahami bahwa saat temperatur objek menurun, energi akan dilepaskan. Sehingga banyak orang percaya bahwa mereka bisa menggunakan panas dari air laut tanpa batas untuk menjalankan lingkaran sihir selamanya, tapi mereka terus gagal.     

Kemudian Thompson beralih pada Cole. "Ini teman sekelas baru kita, Lucien Evans, pemenang Penghargaan Holm Crown."     

Cole memasang senyum ramah. "Hai, Evans." Dia tidak terlalu banyak bicara. Setelah menyapa Lucien singkat, Cole duduk di pojokan dan masuk ke dunianya sendiri, seolah dia adalah satu-satunya orang di kelas.     

Tak lama, dua penyihir lingkaran ketujuh juga datang. penyihir yang perempuan bernama Ashikana, dan yang laki-laki bernama Lacie Carter. Mereka berdua tampak tidak terlalu muda dan juga tidak terlalu tua. Jika membicarakan pencapaian mereka dalam sihir dan arcana, mereka ada di belakang Cole.     

Saat Lucien akan menyapa mereka, seseorang mengetuk pintu dengan keras dan tidak sopan. Semua teman sekelas Lucien tersenyum, kemudian Thompson berdiri dan membuka pintu.     

Itu adalah seekor naga dengan lapisan sisik bagai kristal yang indah.     

Itu pertama kalinya Lucien melihat naga sedekat ini. Dia tidak bisa menyembunyikan rasa penasarannya.     

Si naga juga melihat Lucien penasaran, lantas berujar dengan suara khas anak-anak, "Aku tahu kau. Kau adalah penyihir yang punya cincin bagus!"     

Lantas naga itu melihat cincin Element di tangan kanan Lucien, dan dia tidak bisa mengalihkan pandangan. Dia berkata pada Lucien, "Boleh kuminta? Aku bisa menjual diriku padamu selama seratus tahun!"     

"Alferris, cukup," ujar Thompson pada si naga dan berbalik pada Lucien. "Dia sudah menjual dirinya dan dia tidak bisa melakukannya lagi."     

Lucien agak kaget dengan kalimat naga itu. Mendengar ucapan Thompson, dia agak lega. Tapi kenapa ada naga di sini?     

Alferris melihat ke arah lain dengan enggan. Setelah menutupi dirinya dengan lapisan cahaya ukuran naga itu menyusut, dan dia berjalan ke dalam kelas seperti anjing besar.     

"Alferris adalah naga kristal. Saat guru kita menemukannya 50 taun lalu, Alferris masih belum menetas. Dia terus belajar sihir dan arcana pada Lord of Storm bersama kami, dan dia menunjukkan bakat yang luar biasa dalam arcana. Karena sebuah kesalahan eksperimen bertahun-tahun lalu, Alferris kena kutukan, jadi dia tidak bisa tumbuh besar atau mengubah penampilannya sekitar 100 tahun," jelas Thompson pada Lucien.     

Makanya, naga itu adalah peliharan Fernando dan juga muridnya.     

"Jadi, Alferris, apa yang kau kerjakan akhir-akhir ini?" Melihat naga itu masih melirik cincin yang dikenakan Lucien, Lacie, penyihir pirang bermata hijau, tersenyum dan bertanya.     

"Uh? Akhir-akhir ini?" Alferris tampak santai. "Aku tidur. Tidak banyak melakukan sesuatu akhir-akhir ini."     

Thompson langsung bicara pada Lacie sambil tersenyum lebar. "Alferris menjual dirinya untuk uang, dan dia sedang dijadikan objek penelitian oleh orang lain akhir-akhir ini."     

Penampakan Alferris menghangatkan kelas itu. Tak lama kemudian, Fernando keluar dari ruang terpisah.     

Fernando duduk di kursi secara asal dan bicara serius pada murid-muridnya, "Seperti biasa, kita mengadakan pertemuan seperti ini setiap bulan untuk membagi kemajuan penelitian dan mendiskusikan masalah yang kita temukan. Semoga kita semua jadi terinspirasi."     

Itu adalah penjelasan untuk Lucien, si murid baru. Kemudian Fernando melanjutkan, "Aku baru dapat surat dari salah satu teman lamaku. Kurasa aku harus membacakan bagian suratnya pada kalian, jadi kalian tahu bagaimana arcanis lain memahami dan bagaimana persepsinya terhadap sihir dan arcana. Surat itu berasal dari Viscount Lauren, seorang archmage, anggota Dewan Ulasan Arcana, pemenang Medali Silver Moon dan Medali Ice & Snow."     

Viscount Lauren adalah bangsawan dari Kerajaan Brianna, dan dia kini juga tinggal di Bianna.     

Kemudian, Fernando mulai membaca bagian penting dari surat, "... Bersama dengan pembentukan dan pengembangan Teori Sistem Elektromagnetik yang dikemukakan oleh Tuan Edwyn Brook, sistem arcana keseluruhan mulai terbentuk. Sistem itu mewakilkan dunia arcana yang dewasa dan maju, di mana teori Tuan Derrick Douglas mewakilkan matahari, sementara teori Tuan Edwyn Brook sebagai bulan perak. Segalanya yang ditemukan di dunia ini terhubung dengan hukum-hukum yang ketat dan mencengangkan. Meski kita masih dalam proses eksplorasi, dan meski kita masih mencari lebih banyak hukum agar bisa menjelaskan hubungan itu dengan lebih baik, dua sistem yang kusebutkan di atas harus menjadi dua dasar yang mendukung dunia. Penemuan kita lebih jauh semuanya harus menjadi milik dua sistem major."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.