Ranger Malam

Tembok Api



Tembok Api

0

Pertarungan telah dimulai. Para gnoll mengambil inisiatif untuk memulai serangan.

0

Saat cahaya fajar pertama kali dapat dilihat, ke enam aardwolf mutan melaju kedepan. Mereka diikuti oleh gelombang besar gnoll.

Orang biasa akan merasakan bulu kuduknya berdiri ketika melihat ini.

Walaupun para gnoll tidak begitu kuat, jumlah mereka sekarang cukup untuk mengatasi apapun.

Tanpa pasukan dari Kota Tepi Sungai, akan sangat sulit untuk melawan para gnoll itu hanya dengan anggota garnisun Lembah Sungai Putih.

Semua orang sedang bersembunyi di belakang benteng dan menahan nafas mereka.

Mereka memilih jalan masuk tambang ini karena lokasi ini yang paling dekat ke batas.

Ada sebuah bukit di sisi kiri dan hutan di sisi kanan, membuat lokasi ini lumayan mudah untuk dipertahankan.

Para anak muda garnisun erat menggenggam senjata-senjata mereka, siap untuk mengatasi serangan kejutan apapun yang datang dari para gnoll.

Terakhir kali mereka berada pada situasi ini, Marvin menyuruh mereka untuk mundur karena jumlah musuh yang berlipat kali banyaknya.

Tapi kali ini mereka tidak dapat mundur!

Ini adalah jalan satu-satunya bagi mereka untuk kembali kerumah mereka!

...

"Aku memerlukan sedikit waktu!"

Mendengar sang Pedang Kembar Bertopeng memanggilnya, si pemanah Joey tidak mempersulit keadaan. Sebaliknya, dia sangat sigap.

Semua petualang veteran tahu apa yang harus dilakukan di pertarungan.

Walaupun mereka setuju untuk membiarkan Marvin mengatasi si Ahli Sihir gnoll, dia hanyalah seorang Ranger tunggal. Jika dia tidak bisa mendapatkan targetnya, si Ahli Sihir yang bersembunyi, pertarungannya akan menjadi cukup sulit.

Joey memang cukup luar biasa, kalau tidak di tidak akan menjadi terkenal di Kota Tepi Sungai hanya dengan mengandalkan dirinya sendiri.

Penglihatan jarak jauh spesialnya tidak hanya digunakan untuk menahan mereka yang melakukan sembunyi. Kemampuan itu juga sangat berguna untuk pengintaian!

Walaupun cahayanya kurang, dia segera menemukan gnoll pendek itu!

Gnoll pendek yang ganjil itu sedang berdiri di bukit sebelah tenggara. Dia memiliki beberapa lusin pengawal yang menjaganya.

Mereka tidak ikut menyerang bersama dengan yang lain. Mereka hanya berdiri di situ.

Mengenai gnoll-gnoll yang lain, mereka berpisah menjadi tiga gelombang dan mempertahankan jarak yang tetap di antara mereka sambil bergerak maju menuju ke kemah manusia.

'Kelihatannya gnoll itu tahu beberapa taktik militer!' Marvin berpikir. 'Orang ini kelihatannya memiliki kecerdasan yang tinggi.'

Biasanya, ketika para gnoll menyerang, serangan mereka akan kacau dan tidak teratur. Namun, di bawah arahan si Ahli Sihir, mereka terlihat jauh lebih teratur.

Akan tidak mudah untuk menangani hal ini.

Di bawah arahan Joey, Marvin dengan cepat menemukan sang Ahli Sihir.

Selama dia bisa membunuh gnoll itu, peperangan ini akan menjadi jauh lebih sederhana.

Namun, ada satu masalah.

Jarak di antara mereka cukup jauh. Marvin sedang bersembunyi di kemah sedangkan Ahli Sihir cerdik itu cukup jauh di bukit sebelah tenggara.

Dia juga memiliki pengawal.

Cara sembunyi tidak akan berhasil. Ahli Sihir ini memiliki 'mata kesakitan,' jadi siapapun yang menggunakan skill sembunyi di sekitarnya akan berada dalam masalah besar.

"Joey, bantu aku!" Marvin berpikir keras lalu kemudian memanggil si pemanah.

Joey langsung bergegas ke sisi Marvin.

Dia bergerak dengan sangat hati-hati dan tidak terdeteksi oleh para gnoll.

"Aku akan pergi membunuh si Ahli Sihir gnoll itu."

"Tapi aku perlu bantuanmu. Pertama-tama, kita harus mendekati dari belakang."

"Bisakah kamu menggunakan skill Sembunyi? Sudahlah, kita tidak perlu terlalu dekat. 'Mata kesakitan'-nya memiliki jarak efektif." Marvin dengan cepat menjelaskan rencana pertarungannya.

Setelah mendengar rencana itu, Joey memikirkannya untuk waktu yang pendek dan merasa bahwa itu bisa dilakukan.

Marvin melambaikan tangannya ke Anna lalu keduanya menggunakan skill sembunyi dan pergi meninggalkan kemah dari sebelah timur.

...

Adapun garis depan medan perang, ke enam aardwolf mutan yang sedang melaju akan segera mencapai kemah.

"Apakah Anna, wanita itu, terpaku dalam ketakutan?"

"Waktunya telah tiba dan dia belum juga memanggil kita?"

Di dalam tambang, Cat sedang melihat situasi dan sedikit tidak bisa menahan dirinya.

Semua orang yang lain di tim Lynx juga gelisah.

Di mata mereka garnisun Lembah Sungai Putih tidak akan bisa menahan serangan ini.

Jika mereka jatuh, mereka juga akan masuk ke dalam kemelut.

Mereka seharusnya dikirim keluar untuk membunuh para gnoll itu dalam satu tarikan nafas.

Mengapa Anna belum memberikan perintahnya?

Hal ini membuat mereka cukup bingung.

Namun demikian, Gru, kapten yang lainnya ternyata sangat tenang.

Dia tetap mengawasi situasi sambil memegang pedang beratnya. Dia hanya mengatakan satu kalimat ke anggota timnya yang gelisah.

"Tunggu sedikit lagi."

Anggota Bramble langsung menjadi tenang.

Setelah mengalami banyak peperangan, mereka percaya betul pada perkataan kapten mereka:

Karena kapten mereka bilang bahwa mereka harus menunggu sedikit lagi, pasti tidak akan ada masalah.

Tapi mereka juga cukup ingin tahu. Saat orang-orang dari Lembah Sungai Putih membangun benteng kemarin, beberapa dari mereka hilang untuk beberapa waktu. Apa yang mereka lakukan saat itu tidaklah diketahui.

Bagaimana mereka menghentikan para aardwolf yang kelihatannya tanpa tanding itu?

...

Mereka dengan segera mendapatkan jawabannya.

Saat para aardwolf itu akan menyerang benteng, Andre, yang sedang mengawasi situasi, segera berteriak, "Potong!"

"Wik!" Wik!"

Beberapa suara mulai bergema di hutan!

Semua orang melihat ke sisi mereka dengan tatapan kosong.

Pada saat itu, para petualang sembrono itu mulai memperhatikan, tidak sadar kapan itu dimulainya. Ada beberapa tali yang terikat ke kedua pohon besar yang dekat dengan jalan masuk tambang.

Di bagian lain, tali-tali itu terikat dengan pohon-pohon besar lainnya.

Andre baru saja memerintahkan ke dua anggota garnisun yang bersembunyi di dalam hutan untuk memotong tali-tali itu.

"Krak!"

Kedua pohon besar itu mulai miring!

Dan herannya, mereka bergerak jatuh ke arah medan pertarungan!

Para aardwolf mutan itu terkejut dan berusaha untuk melambat. Tapi kecepatan mereka sebelumnya sangat pesat. Bagaimana mungkin mereka bisa dengan mudahnya melambat?

Dua tarikan nafas kemudian, kedua pohon besar itu menghantam tanah dengan suara yang kuat!

"Baam!"

Debu terbang kemana-mana.

Dan tanah bergoyang!

...

"Itulah sebabnya!"

"Kedua pohon itu sebelumnya telah dipotong dan tetap berdiri karena tali-tali itu. Gerombolan gnoll itu tidak memperhatikan hal ini. Tahu rasa mereka."

"Orang yang memikirkan taktik ini sangat jenius."

Mata Verne bersinar saat dia memberikan pujian itu.

Para petualang lainnya juga menunjukkan kekaguman mereka. Bagi mereka, menyingkirkan lawan mereka tanpa bertempur adalah hal yang paling indah di dunia.

...

Jatuhnya pohon-pohon besar itu membuat keder para gnoll!

Raungan dapat terdengar dari para aardwolf mutan di posisi terdepan penyerangan, oleh karena mereka diratakan oleh pohon-pohon jatuh itu.

Aardwolf dibelakang mereka juga tidak dapat berhenti pada waktunya dan kepalanya pecah karena menghantam batang pohon dengan kecepatan seperti itu.

Sayangnya, aardwolf-aradwolf lainnya masih cukup beruntung. Mereka berhasil melambat dan berusaha melompat batang pohon yang tebal itu!

Namun, pada waktu itu, seorang anggota garnisun melempar sebuah obor!

Obor itu jatuh ke atas pohon yang jatuh. Batang pohon yang sepenuhnya terbungkus dengan minyak pinus langsung terbakar!

Dua tembok api langsung terbentuk di posisi antara kemah dan para gnoll.

Dua aardwolf mutan yang melompati batang-batang pohon itu berakhir dengan terbakar.

Dua aardwolf yang lain takut untuk maju kedepan.

Untuk para gnoll, mereka bahkan lebih takut lagi. Mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan.

Di sisi lain, para manusia menjadi bersemangat karena kemenangan besar itu!

Anna menaikan pedangnya dan berseru, "Gru! Verne!"

 "Maju!"

Kedua kapten itu segera bergegas keluar dari tambang.

Kedua aardwolf mutan yang berhasil melompati tembok-tembok api itu baru saja berhasil menghindari bencana… Tapi pada akhirnya dikepung dan dibunuh para petualang!

Keadaan telak berbalik!

...

Di luar tambang, taktik anggota garnisun Lembah Sungai Putih untuk memotong jatuh pohon-pohon dan membakarnya menarik perhatian si Ahli Sihir gnoll.

Wajah Ahli Sihir gnoll yang pendek dan kurus itu terlihat tertegun.

Dia tidak berpikir kalau musuhnya akan menggunakan strategi seperti ini untuk menahan serangannya.

Dia dengan segera berteriak beberapa kali, menggunakan skill rasial bawaannya, [Penghubung] untuk memberikan perintah baru kepada para gnoll.

Skill [Penghubung] merupakan skill bawaan yang sangat langka. Skill itu membantu si Ahli Sihir gnoll mengeluarkan perintah sangat cepat.

Abaikan tembok-tembok apinya. Memutar. Serang habis-habisan!

Ini adalah perintah-perintahnya!

Di bawah arahan si Ahli gnoll, banyak gnoll menemukan jalan yang bisa dilalui dan mulai mencoba memutari tembok api itu dari sisi timur untuk menyerang kemah musuh.

Tapi pada saat itu, dua orang yang menggunakan skill sembunyi berhenti sejauh 80 meter dari bukit itu.

"Hampir saja," Marvin berbisik. "Sedikit maju lagi dia mungkin bisa mendeteksi kita. Lakukan sebaik yang kau mampu."

Si pemanah Joey dengan diam mengambil busurnya dan berkata dengan serious"

"Aku akan melakukan yang terbaik."


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.