Ranger Malam

Musuh Bebuyutan (2)



Musuh Bebuyutan (2)

2Ketika dataran runtuh, seluruh orang dan hal-hal berubah menjadi pecahan oleh ruang yang teracak.      0

Daging dan bumi menyatu bersama, dan kekuatan dari Dunia Kegelapan menarik dunia itu.     

Tidak ada dataran yang memiliki kejatuhan paling aneh selama ini.     

Secara umum, bahkan jika rentang hidup Dataran Kedua sudah rapuh, pada waktu itu, terdapat Dewa-dewa yang khusus mengurus penghakiman dan kehancuran dunia.     

Dan peristiwa seperti pertarungan antara Sarang Monster dan Glynos, menghancurkan datara dalam prosesnya, tidak pernah terjadi dalam ribuan tahun.     

Semuanya dapat merasakan bahkan tatanan Alam Semesta berada di luar kendali, selangkah demi selangkah.     

Di Dunia Dewa, para Dewa yang telah menertawakan Dewa Naga Hitam juga mulai khawatir mengenai Dataran Kedua mereka juga akan diserang oleh musuh yang tak diduga.     

Sambil mengawasi Binatang Astral yang mendekat, mereka tertarik kepada situasi di Sayap Naga Hitam.     

...     

Marvin berdiri disana, melihat bayangan kecil Glynos, menghela nafas.     

Bagi Pangeran Bayangan, ia melihat Marvin dengan wajah yang banyak perasaan.     

Pemuda itu dengan ekspresi tenang bukanlah lagi seorang anak kecil yang ia dapat hiraukan.     

Ia tumbuh begitu cepat. Jika roket Saruha hanyalah sebuah trik, naka sekarang, Glynos mengerti bahwa Marvin telah memiliki kekuatan untuk menghadapinya!     

Berbagai peristiwa terlihat di matanya.     

Kali pertama ia melihat Marvin, Menara Tiga Cincin.     

Saat itu, ia mengikuti keputusan Dewa untuk membunuh Peramal Setengah Legenda, Hathaway.     

Pada saat itu, tidak ada yang memasuki matanya, termasuk Hathaway.     

Pada saat itu, ia telah berhasil menyerbu Penjaga Dataran Timur, Anthony, dengan menggunakan konfliknya dengan Perkumpulan Ular Kembar untuk membuatnya jatuh. Ia dengan bangga percaya bahwa tidak ada seorangpun di Feinan yang dapat menghentikannya.     

Pada akhirnya, ia salah perhitungan.     

Alasannya sederhana, Marvin berteriak. Sebuah perhitungan yang salah berdampak pada Legenda Biksu Inheim yang telah mengikutinya mengambil kesempatan pada penyerangan Hathaway.     

Hathaway selamat.     

Ini berbeda dengan apa yang para Dewa nubuatkan.     

Namun kembalinya ia masih tidak diperhitungkan. Ia tahu bahwa kekuatan dunia ini tidak dapat berubah, ia juga tidak menyadari pemuda itu selain Hathaway.     

Ia juga hanya seorang anak.     

Ini merupakan pemikiran Glynos pada waktu itu.     

Namun berpikir demikian, mungkin, semuanya akan berubah sejak saat itu.     

Hathaway tidak mati. Meski ia kehilangan kemampuannya sebagai Peramal oleh Phoenix Hitam, ia juga masih Ratu Penyihir Anzed yang terbangun.     

Seorang Perama mungkin amat sangat menyulitkan, namun harus diperingatkan bahwa di masa lalu, para Anzed merupakan inti dari Feinan.     

Ratu Penyihir adalah mantan Penjaga dari Feinan. Ia lebih kuat dari Penjaga Empat Dataran pada era ini!     

Ia hampir mampu membunuhnya!     

Namun hampir merubah takdir Glynos sepenuhnya.     

Ketika muncul di Lembah Sungai Putih, ia telah disiasat. Ia menyedari Marvin, namun sayangnya, pada saat itu, ia masih dipenuhi rasa marah dan penyiksaan. Peranggas Waktu diambil kembali oleh Inheim. Ia juga dikalahkan dengan memalukan oleh para Legenda tersebut.     

Ia menemukan ketahanan yang amat sangat tinggi dari tiap gerakannya.     

Ketika ia pergi membunuh para Legenda Feinan di dalam Plato Membusuk, ia berakhir dengan remuk hingga mati oleh Raja Peri Agung. Arborea telah jatuh, Avatar Nya turun, berpikir untuk membunuh Marvin dengan mudah, namun hasilnya, ia terbunuh.     

Sebelum ia dapat menyusun rencana untuk membunuh Marvin, yang kemudian justru menghancurkan Dunia Dewanya sendiri!     

Ia kemudian tertidur panjang!     

Ia tahu bahwa namanya juga menjadi sasaran tertawaan di dalam Dunia Dewa.     

Jika bukan karena kesempatan tersebut, ia tidak akan mampu kembali ke Feinan!     

... Jika bukan karena kesempatan itu, ia mungkin harus tertidur selamanya, sampai Alam Semesta ini runtuh.     

Ia membencinya!     

Ia marah!     

Hanya dengan membunuh Marvin secara langsung ia dapat berdiri di atas kakinya kembali di dunia ini.     

Siapa yang akan percaya pada Dewa sepertinya yang telah berulang-kali dikerjai oleh manusia biasa?     

Justru, waktu kedatangannya ini tidaklah begitu baik.     

Ia tahu jika ia tetap tertidur lebih dari dua tahun, kekuatannya akan mencapai tingkat dimana tidak ada orang yang dapat membayangkannya.     

Namun ia tidak peduli.     

Ia melihat kemampuan Marvin dalam merubah takdir, dan sebuah potensi tidak terjelaskan!     

Ia mendengar beberapa rumor, ia dengar bahwa anak ini adalah kunci untuk merubah masa depan.     

Ia harus membunuhnya!     

Maka, meski bukan waktu yang tepat, ia kembali.     

Bagi Glynos, Marvin harus mati!     

Selama ia memiliki kesempatan untuk membunuh Marvin, maka hal itu merupakan kesempatan yang baik!     

...     

"Apakah kamu membutuhkan beberapa kata sebelum dimulai?"     

Alis Marvin terangkat sambil ia melihat ke arah dataran yang runtuh di belakang Glynos, sebuah perasaan panas bergejolak di dalam hatinya.     

Ia membunuh Glynos di dalam permainan, ia juga membunuhnya pada kehidupannya. Bahkan jika ia kembali dengan kekuatan orang itu, Marvin masih dapat membunuhnya!     

Ini merupakan kepercayaan diri yang datang dengan kekuatan absolut!     

Para Dewa yang tinggi dan perkasa, namun dalam sejarah Feinan, para Dewa yang mati di tangan manusia tidak dapat dihitung dengan satu tangan saja.     

Dan Marvin merupakan transmigrasi, ia juga begitu pemberani.     

Pedang Sodom pada tangannya nampak menjawab kemampuan bertarungnya sambil cahaya merah berkelip pada pedangnya.     

Suara tenang bergema di kepalanya, 'Nampaknya kamu menemukan musuh yang kuat. Aku akan membantumu kali ini.'     

'aku tidak menyukai orang-orang itu, aku pernah membunuh para Dewa itu sebelumnya, dan aku percaya kamu bisa melakukanya juga.'     

Kemudian, Marvin merasakan kekuatan besar mengalir pada Pedang Sodom!     

Ini merupakan Pedang Sodom asli!     

Sepasang pedang yang usang sekarang menjadi Artefak yang dapat membunuh para Dewa!     

Mengikuti aura ledakan dari Pedang Sodom, Glynos hanya dapat mengankat alisnya dan menyindir, "Marvin, aku tidak akan memberimu kesempatan lagi, jadi tidak ada main-main lagi."     

"Laju pertumbuhanmu sangatlah luar biasa, ini membuktikan bahwa aku melakukan keputusan yang tepat."     

"Kamu harus mati sekarang!"     

Marvin berkata dengan tegas, "Kamu tidak dapat membunuhku sekarang."     

"Ini bukanlah."     

Pangeran Bayangan menyindir, "Aku bukan Avatar itu."     

"Tanpa perlindungan Kolam Ajaib Alam Semesta, aku akan menunjukkanmu berapa besar jarak antara manusia dan Dewa!"     

"Dataran ini mendekati masa akhirnya, dan kamu akan terkubur di dalamnya."     

"Dunia Bayangan!"     

Bayangan hitam menutupi semuanya.     

Pecahan tablet berkelip dengan cahaya menakutkan di dalam tubuh Pangeran Bayangan.     

Tablet Takdir!     

Ini merupakan inti dari Wilayah Glynos.     

Inilah Hukum Dewa sebenarnya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.