Ranger Malam

Penyerbuan



Penyerbuan

0Ngarai es yang terisi dengan kabut tebal, dan tebalnya salju seketika hilang setelah mereka masuk.     0

Atmosfir yang sunyi dan asing cukup untuk membuat seseorang menjadi gila. Untungnya, para Legenda semua memiliki pikiran yang lurus dan mampu untuk tetap tenang.     

Mereka berdiri di hadapan patung besar.     

Ksatria Hitam tersebut jelas menjulang empat atau lima kali lebih tinggi dari orang biasa. Ia harusnya telah menggunakan teknik rahasia yang tak lazim.     

Ia sekarang masih mengawasi tempat ini lama setelah ia mati.     

Karena karakteristik unik dari tubuh Ksatria Gelap, Marvin tidak khawatir bahwa hal itu akan dirasuki oleh Spectre Gelap.     

Namun ketika ia melihat kulit Ksatria Hitam, ia merasa gentar.     

Ia tahu bahwa perasaan ini datang dari sisa-sisa roh Raja Malam. Masih terdapat banyak Ksatria Gelap yang bekerja baginya dalam wilayahnya sendiri sehingga Marvin hatinya tergerak.     

...     

"Ini seharusnya merupakan jalan masuk bagi Istana Giok Es."     

"Jika benar seperti yang kamu katakan dan terdapat sepuluh Naga di dalam, kita harus membuat rencana terlebih dahulu," Pendekar Iblis berkata tenang. "Bahkan jika kita tidak bisa menghindarinya, kita masih dapat menggunakan siasat yang ada."     

Marvin melebarkan tangannya sambil menjelaskan, "Jika mereka hanyalah Naga Giok, kita jelas tidak akan mampu untuk berurusan dengan masalah lebih mudah. Namun sayangnya, hanya tubuh mereka saja yang tersisa, mereka sebenarnya hanyalah Spectre Gelap."     

"Kamu seharusnya memiliki pengalaman dengan Specter Gelap sekarang? Setelah kita bergerak, jika kita menarik satu Naga Giok dan memberinya terlalu banyak waktu, hal itu akan tersebar dan Ibu Hantu Terakhir akan mengetahui kedatangan kita."     

"Dengan kata lain, jika kamu membutuhkan rencana, yaitu membunuh semua Naga Giok secepat mungkin!"     

Pendekar Iblis murung. Namun ia tahu perkataan Marvin benar adanya.     

Jika Naga Giok telah dikuasai oleh Specter Gelap, maka akan sangat sulit untuk menyelinap.     

"Apakah kamu memiliki rencana khusus?" Pendekar Iblis bertanya.     

Di matanya, asal-usul Marvin memang mencurigakan, namun satu hal yang pasti. Orang itu benar-benar datang untuk menolong menghadapi Ibu Hantu Terakhir.     

Selama ia yakin dengan hal ini, sisanya sangat mudah untuk dihadapi.     

Apa yang pembantu misterius ini ingin lakukan, mereka harus membasmi terlebih dahulu musuh Dunia Kegelapan yang utama.     

Marvin berkata. "Pisahkan dan kuasai, lalu kita serbu mereka."     

Bentuk istana Giok Es amat sangat sederhana. Terdapat dua jurang, tiap sisi memiliki Naga yang berjaga.     

Karena karakteristik Istana Giok Es dan pertahanannya, bahkan Marvin tidak berani menjamin bahwa Sembunyi miliknya tidak akan diketahui oleh Specter Gelap.     

Karena ini yang terjadi, daripada bersembunyi, mengapa tidak menghadapinya saja?     

"Membunuh mereka?" Freyr, sang Pendeta baru berucap pada diskusi ini, hanya bisa mengatakan dengan retoris, "Yang di dalam ini Naga!"     

"Apakah kamu punya jalan lain?" Marvin bertanya kembali.     

Freyr tidak bisa menjawab.     

Ia benar-benar tidak tahu tentang Istana Giok Es. Satu-satunya informasi itu datang dari Marvin, dan siapa yang tahu apakah orang itu sebenarnya mengatakan hal yang jujur? Bagaimana ia dapat menemukan jalan lain?!     

"Bahkan jika para Specter GElap ini telah menyesuaikan dengan tubuh Naga Giok, mereka tetap bukan Naga alami. Mereka tidak bisa menggunakan sihir yang dikuasai Naga Giok."     

"Dalam pertarungan jarak dekat, aku pikir semua akan berani, bukan?"     

Marvin melihat ke semua orang.     

Ketika pernyataan itu keluar, mereka semua tidak bisa berdiam.     

Ini berkaitan dengan panggilan mereka sebagai Legenda.     

"Ayo kita serbu mereka."     

"Kita harus menghadapinya mau tidak mau. Kita telah berjuang sejauh ini, kita tidak hanya sekadar melihat-lihat."     

"Kita akan menyerang dengan pasti, namun bagaimana kita bisa memisahkan kelompok itu."     

Kalimat terakhir datang dari Penyegel Duergar.     

Sebagai Penyegel Legenda, kelasnya amat unik. Ia sebenarnya yang terlemah dalam pertarungan, jadi ini merupakan hal yang paling ditakuti.     

"Dua orang dari kami akan membentuk sebuah grup," Marvin berkata, termasuk Jessica.     

Ia secara alami ingin berkelompok dengan Jessica. Jika keduanya bersatu, bahkan Raja Naga Giok pun bisa dihadapi.     

Namun Pendekar Iblis tidak setuju.     

Ia memaksa menambahkan Kui kepada kelompok Marvin dan Jessica.     

Ia menganggap bahwa akan lebih aman dengan tiga orang, namun ini hanyalah ilusi. Tujuan utamanya adalah mengambil informasi mereka.     

Marvin tidak peduli dengan hal itu.     

Selama ia dapat menghabisi Naga Giok dalam dua jurang dan membuka gerbang tembaga itu, ia yakin bahwa ia akan mengalahkan Ibu Hantu Terakhir.     

Ini merupakan kepercayaan diri Marvin.     

Level 4 Penguasa Malam, Wadah Ilahi Palsu tinggi, Kekuatan Takdir... Hal seperti ini yang membuat ia hampir setara dengan kekuatan Penjaga Dataran.     

Dengan semua ini, ia merasa paling tidak 80% yakin bahwa ia mampu untuk membunuh Ibu Hantu Terakhir!     

...     

Melalui salju yang tak berujung, sekarang kelompok itu terpecah menjadi dua, memasuki kedua jurang pada sisinya.     

Seperti sebuah garpu yang menunjukkan bahwa informasi Marvin benar sejauh ini.     

Istana Giok Es hanya memiliki dua jalan. Hanya dengan mengalahkan para Naga pada kedua sisi mereka dapat membuka gerbang tembaga pada akhirnya.     

Bagaimana mereka akan bertemu Naga Giok pada kedua sisi dan dimana letak Raja Naga Aiken, Marvin tidak mengetahuinya.     

Sejauh ini, mereka harus bergantung pada keberuntungan.     

Kelompok tiga orang menyusuri jurang mereka ketika Kui segera bertanya dalam suara dingin, "Kalian berdua, siapa kalian pada akhirnya?"     

Marvin tersenyum. "Apakah ini penting?"     

"Aku tidak bertarung bersama orang yang aku tidak percayai," Kui memaksa.     

"Paling tidak kita memiliki musuh yang sama," Marvin meyainkan.     

Kui murung beberapa saat dan segera mengendus beberapa kali sebelum ia terkejut, "Orang permukaan?"     

Marvin dan Jessica terkejut.     

Sambil keheranan, Kui melanjutkan, "Kamu memiliki bau permukaan... Mengapa aku tidak menyadarinya sebelumnya?"     

Marvin menggaruk kepalanya.     

Penyamaran mereka dilakukan menggunakan kekuatan Takdir.     

Namun kekuatan Marvin sedikit berkurang pada saat itu, jadi untuk menyimpannya, ia telah perlahan mengurangi aliran Kekuatan Takdir yang terus menutup penyamarannya setelah kelompok terpecah.     

Ia tidak sadar, dan Kui mengetahuinya.     

Sang Peri Gelap segera waspada dengan mereka. "Apa yang kalian rencanakan?"     

Dalam pikiran dari penghuni Dunia Kegelapan, orang permukaan adalah musuh alami mereka!     

Dan sekarang terdapat dua orang dari permukaan yang memperdaya mereka ke dalam sebuah kelompok dari Legenda Dunia Kegelapan. Apa yang mereka rencakan?     

Hal pertama yang terlintas pada kepala Kui adalah sisi lain ingin mengacaukan operasi mereka.     

Namun tiba-tiba, Marvin berbalik dan melihat dari kejauhan, tepat sebelum raungan Naga bergema di seluruh jurang es ini.     

Marvin tidak mampu menjelaskan begitu banyak dan ia hanya berkata satu kalimat: "Bolehkah orang permukaan membunuh Ibu Hantu Terakhir juga?"     

Setelah itu, Naga Giok muncul mendadak, dengan cepat terbang ke arah mereka!     

Kui mengertakkan giginya dan menahan niat untuk menyerang Marvin.     

Pada saat itu, Marvin dan Jessica mengambil inisiatif untuk menyerang Naga Giok!     

Ketangkasan Pasca-Ilahi!     

Kekuatan Takdir!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.