Ranger Malam

Jalan Menuju Legenda!



Jalan Menuju Legenda!

0Setelah meninggalkan istana Ratu Peri Lautan, Marvin mengapung sendirian di tengah laut.     
0

Mahkota Penguasa Lautan mengeluarkan cahaya redup sambil mengendalikan arus laut.     

Arus laut membawa Marvin dengan perlahan menuju Pelabuhan Bass.     

Namun ketika ia berpikir mengenai persetujuan itu , ia tidak tahu harus menangis atau tertawa.     

Ratu Peri Lautan merupakan salah satu kekuatan terbesar di lautan. Semua ratu Peri Lautan bertujuan untuk mencoba menyatukan Ras Lautan seumur hidupnya, dan peralatan barang Penguasa Lautan adalah cara cepat untuk mencapai tujuan ini.     

Dikatakan bahwa setelah memiliki semua barang suci ini, seseorang dapat mengendalikan seluruh lautan.     

Marvin berpikir bahwa menawarkan hadiah seperti Mahkota Penguasa Lautan seharusnya cukup untuk menunjukkan kebaikannya.     

Namun ia tidak menduga bahwa meski para Peri Lautan yang menjunjung tinggi mahkota itu, Ratu sendiri tidak nampak peduli.     

Marvin telah kembali.     

Apa yang ia rasa aneh adalah persetujuan yang telah mereka capai: Selama di dalam lingkup Peri Lautan, sang Ratu jelas akan membantu Marvin mengalahkan semua musuhnya.     

Persyaratannya adalah...     

'Baiklah, aku tidak bisa berbuat apa-apa. Nampaknya aku hanya bisa menjual temanku.'     

'Ivan, maafkan aku. Sang Ratu Peri Lautan jelas mengabdi.'     

Marvin tersenyum pahit.     

Hanya dengan membayangkan apa reaksi Ivan ketika mendapatkan permintaan dari Ratu Peri Lautan saja sudah membuat Marvin pusing tujuh keliling.     

Bagaimana bisa ia menjodohkan kedua Peri ini?     

Marvin merasa akan sangat sulit bahkan bagi Ahli Jodoh!     

Untungnya, Ratu Peri Lautan tidak memberikan Marvin tugas itu saja.     

Ia juga meminta Marvin untuk membuat tiga peluang untuknya berduaan dengan Ivan.     

Tiga peluang. Tidak begitu sulit bukan.     

Marvin merasa lega. Seharusnya tidak terhitung sebagai pengkhianatan terhadap Ivan, bukan?     

Namun ketika ia melihat senyuman sang Ratu Peri Lautan, Marvin hanya bisa setuju dengan itu.     

Ia membayangkan keduanya berdua bersama... dan Ratu Peri Lautan memaksakan diri untuk menggoda Ivan.     

Uh... Tidak ada yang dapat ia lakukan, ia membutuhkan kekuatan sang ratu.     

'Aku tidak tahu apakah Raja Peri Agung akan ikut campur...'     

Marvin segera berpikir bagaimana terakhir pada pertempuran Plato Membusuk, Raja Peri Agung nampak terluka. Pada perjalanan menuju Hutan Seribu Daun, ia harus melihat apakah ia dapat bepergian.     

...     

Marvin menuju Pelabuhan Bass dengan Mahkota Penguasa Lautan.     

Hanya Ratu Peri Lautan dan gadis cantik lainnya yang tetap tinggal di Istana Peri Lautan.     

"Kakak, mengapa kamu tidak mengingini Mahkota Penguasa Lautan?"     

"Bahkan jika Adik iparmu adalah Santo Perang Peri, jika kalian berdua besatu, kamu masih tidak dapat menaklukan lautan, bukan?"     

Sang gadis muda kebingungan.     

Ratu Peri Lautan tersenyum, "Mahkota Penguasa Lautan memang cukup baik, namun sekarang sedang disegel. Membuka segel tersebut amatlah sulit. Hal itu akan melanggar sumpah leluhur kita sehingga kita tidak bisa jauh dari tempat ini. Namun ia bisa. Mungkin suatu hari manusia ini akan mampu untuk membuka segel Mahkota Penguasa Lautan. Tidak akan terlambat ketika meminta hal itu darinya.     

"Sebagai adik iparmu... Ini membutuhkan rahasia terbesar klan kita."     

"Permintaan dari skill [Kelahiran Kembali Peri Lautan] sangatlah kasar..."     

Ratu Peri Lautan tersenyum dan cahaya biru terpancar dari dadanya.     

Jika Marvin disini dia akan mengenali batu berbentuk hati yang berada di lehernya. Yang juga dikenal sebagai Hati Penguasa Lautan!     

Hati Penguasa Lautan, Mahkota Penguasa Lautan, Tongkat Penguasa Lautan... barang ini adalah salah satu barang Penguasa Lautan.     

...     

Laut pagi hari di Pelabuhan Bass sangatlah tenang. Lebih dari selusin kapal yang berlabuh di dermaga, dan para pelaut sudah membuat persiapan penting.     

Para kapal kargo yang berlayar ke Utara. Mereka masih harus melewati Selat Setan Agung sebelum membeku akibat musim dingin.     

Mereka akan tinggal di Utara hingga bulan ke-4 dan ke-5 hingga tahun depan, menunggu Selat Setan Agung untuk mencair jadi mereka bisa kembali.      

Maka, ini merupakan perkara mendorong saja. Para kapten sedang menganalisis cuaca dan para pedagang terus memaksa untuk bekerja lebih cepat.     

Dan pada dermaga sementara tidak jauh dari sini, kapal besar berlabuh.     

[Pelabuhan Pedang 1]!     

Tidak ada yang tahu asalnya kapal ini dari mana. Nampaknya telah datang malam sebelumnya. Orang-orang di kapal tersebut menunjukkan beberapa identitas dan disambut dengan senyuman oleh para petugas yang berjaga di dermaga.     

Ini bukanlah perawatan yang kapal biasa dapatkan. Hanya orang-orang penting saja di dalam Aliansi yang akan mendapatkan sambutan seperti ini. Ini membuat para pelaut dan kapten kapal curiga tentang identitas mereka.     

Namun tidak ada yang turun dari kapal, sehingga mereka tidak dapat bertanya.     

...     

Ketika Marvin mendarat di Pelabuhan Bass, hari sudah siang. Anna telah membuat semua kontak penting. Kali ini, inspeksi Aliansi dan penerimaan yang secara khusus, cepat, dan efisien.     

Ini mungkin berkaitan dengan Hathaway yang mengatur berbagai hal. Meski Hathaway telah menjadi patung es di Pulau Coral Hitam Phoenix Gelap, beberapa orang di Selatan mengetahui tentang hal ini. Meski di dalam Aliansi, hanya beberapa orang beranking tinggi sadar akan hal itu.     

Dengan prestis Hathaway, Marvin dan Lembah Sungai Putih menerima perlakuan terbaik.     

Rute perkapalan sementara telah dibentuk, dan dari sekarang,Pelabuhan Pedang 1 dapat memajang spanduk Aliansi Penyihir Selatan jika mereka mau.     

Marvin sangat puas dengan hal ini.     

Dan Lola juga telah mengakhiri perkara dengan perusahaan perdagangan yang bekerjasama, jadi mereka seharusnya mampu untuk melakukan bongkar muat besok.     

Aragon begitu penasaran tentang kehidupan laut. Ia bertanya bahwa opini Marvin tentang tinggal di kapal sementara.     

Hal itu merupakan sesuatu yang disetujui oleh Marvin. Meski mereka sudah mempunyai dua Ksatria Kegelapan yang menjaga kapal, bagaimana bisa ia menolak menambahkan Pendekar Pedang level 18 ke dalam barisan?     

Tiap kali Aragon datang ke Feinan, Marvin terus memeriksanya.     

Ia membuat dirinya terakhir kali sebagai penyelidik.     

Menurut observasi Marvin, orang terpintar di Arborea mungkin hampir akan mendapatkan gebrakan baru!     

Ia selalu bertalenta dalam menjadikan dirinya sebagai pendekar pedang. Pada usia muda, ia mencapai batas dataran dan jika ia tidak diblokir oleh hukum dataran, ia mungkin telah berkembang lebih jauh.     

Sekarang karena ia telah sampai di Feinan, batas dimana ia telas bebas dari batasan dan ia dapat melanjutkan perkembangannya segera!     

Hanya tinggal menunggu waktu sampai ia menjadi seorang Legenda.     

Ini merupakan hasil pengetahuan dan pengalaman selama bertahun-tahun.     

...     

Marvin tidak tinggal begitu lama di Pelabuhan Bass. Setelah meyakinkan bahwa Pelabuhan Pedang 1 tidak mempunyai banyak masalah, ia pergi ke Perserikatan Petualang, Perserikatan Ranger, dan beberapa perkumpulan lain untuk pertemuan mutiara dengan beberapa informasi.     

Isi dari misi pertemuan mutiara sangatlah sederhana.     

Ia menawarkan harga tinggi untuk mutiara unik.     

Menurut permintaan Marvin, mutiara ini memiliki cairan di dalamnya, dan di dalam cairan itu terdapat kehidupan yang bergerak kesana-kemari!     

Itu jelas merupakan deskripsi dari Mutiara Terkutuk yang ia pernah dapati! Di masa lalu, ia telah perlahan mengumpulkan mutiara itu satu per satu.     

Siapa sangka berapa lama dan usaha yang ia korbankan untuk mengumpulkan keenam mutiara itu?     

Bahkan jika ia tidak memiliki banyak waktu kali ini, ia memiliki sumberdaya dan kehormatan!     

Ini adalah keuntungan dari seorang Tuan Raja.     

Misi perkumpulan ini dibuat supaya yang lain dapat melakukan tugasnya sebagai perwakilan.     

Dalam beberapa kasus, cerita di balik [Mutiara Terkutuk] tidak diketahui orang banyak.     

Dengan ketenaran Marvin, misi ini dapat banyak orang bersemangat.     

Bahkan jika mereka tidak melakukannya karena hadiah upah, bekerjasama dengan Adipati Marvin yang "terkenal" juga cukup menyenangkan mereka.     

Semuanya dapat melihat bahwa Lembah Sungai Putih berkembang pesat di Selatan.     

Tidak hanya didukung Hathaway dari Menara Abu, namun juga Kota Tepi Sungai yang telah dikuasai oleh Lembah Sungai Putih, bersamaan dengan sebagian tanah di bagian Selatan.     

Setelah beberapa tahun berkembang, jika Marvin ingin, ia dapat dengan segera menjadi Adipati!     

Misi ini membuat cerita besar di Pelabuhan Bass setelah diterbitkan. Banyak petualang yang mengambil misi ini dan mulai mencari Mutiara Terkutuk itu.     

Mutiara unik dihargai sebesar 500 emas Penyihir!     

Hadiah semacam ini jelas membuat para petualang menggila.     

...     

Bagi Marvin ia telah menyewa kuda dan pergi ke Hutan Seribu Daun sebelum akhirnya berita mutiara ini membuat gebrakan besar.     

Pelabuhan Bass dan Hutan Seribu Daun tidak begitu jauh. Ia segera pergi meninggalkan desa dimana Manusia dan Setengah-Peri hidup berdampingan dan sampai pada pinggiran Hutan Seribu Daun.     

Setelah turun, ia mengikuti ingatannya dan segera menemukan tempat dimana ia awalnya melakukan pendalaman.     

Kubur Raja Malam.     

Ketika ia menjadi Pejalan Malam, ia hanya seorang Ranger level 5.     

Setelah beberapa waktu, ia sekarang kembali dengan menjadi ahli level 18.     

Berpikir demikian, ia segera mengeluarkan pecahan Loh Batu Takdir dari Kran Seribu Kertas.     

Tujuh bunga kuning pudar terletak di atas loh batu itu.     

Bunga Takdir Kembar.     

Bunga Suci dari Kuil Bayangan Arborea. Ketika Marvin telah kembali, ia menyuruh orang untuk menemukan bunga ini. Kemudian ia mengambil setengahnya denga kekuatan Kekacauan dan menggunakan setengah kekuatan Ketertiban untuk menyegarkan pecahan loh batu itu.     

Kelihatannya, efeknya cukup manjur.     

Aura dari Loh Batu Takdir telah diperkuat sedikit. Tidak butuh waktu lama sampai Ding bangkit kembali.     

Marvin mengeluarkan nafas panjang dan menyimpan pecahan loh batu itu kembali.     

Ia kemudian melewati Kubur Raja Malam untuk mencari gua kecil.     

Ia membersihkan tumbuhan dan debu pada gua itu, dan memperlihatkan sebuah pintu kecil.     

Marvin mengeluarkan kunci pandai besi tua dan perlahan membuka pintu itu.     

Di baliknya ternyata ada jurang yang gelap dan tak berujung.     

Sebuah tempat yang menyeramkan.     

Bebatuan terbang di atas kehampaan, dan mata Marvin yang ditajamkan pun tidak dapat melihat ujungnya.     

'Aku akan mencapai Kubur Raja Malam dengan mengikuti batu itu.'     

'Dengan begitu aku dapat mendapatkan warisan [Penguasa Malam].'     

'... dan juga misi [Jalan menuju Legenda]!'     

Setelah berpikir demikian, Marvin tidak ragu dan segera melompat kedalam.     

Namun ia tidak menduga ketika ia melangkah di atassebuah batu, batu itu segera hancur dalam dua detik!     

Untung saja, Marvin bereaksi dengan cepat dan melompat ke batu lain, mencegah bahaya.     

'Tidak bagus. Bebatuan ini langsung hancur ketika disentuh!'     

Marvin sedikit murung. Sang pandai besi tidak bercerita tentang hal ini.     

Ia hanya bisa menggertakkan giginya dan berlari cepat, melompat jauh menuju kegelapan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.