Ranger Malam

Pembunuhan



Pembunuhan

0Plato Abu.     
0

Cahaya dari Mercusuar Planar berkelip dari waktu ke waktu. Hathaway berdiri disana, menunggu dengan tenang kabar tentang Marvin.     

Ia bermuka tenang. Dari waktu ke waktu, ia akan menggunakan beberapa mantra ilahi untuk memeriksa perkembangan Marvin di Arborea, namun ia masih begitu cemas.     

Keilahian terakhir menunjukkan situasi bahwa Marvin merobek Ophanim, jadi keadaanya nampak begitu baik.     

Namun keilahian memiliki keterlambatan, dan terlebih lagi, terdapat perbedaan aliran waktu 21:1 antara Feinan dan Arborea. Beberapa menit cukup untuk melihat peristiwa yang terjadi disana.     

Ia memiliki firasat buruk. Rasa yang sama ketika ia rasakan di Plato Membusuk.     

'Syukurlah aku masih memiliki Keilahian.'     

'Orang itu, hmpfh. Ia segera berani memprovokasi dewa sambil memegang kekuatan seperti itu. Setelah ia menjadi Legenda, apakah ia akan menyerang langsung Laut Astral?' Hathaway berpikir, sedikit jengkel.     

Setelah terganggunya Kolam Ajaib Alam Semesta, Penyihir biasa kehilangan kekuatan ilahi mereka.     

Namun Penyihir Legenda menggunakan kekuatan sihir ambien untuk membentuk matriks mantra, dan ia adalah seorang Peramal. Maka, Keilahiannya tidak terpengaruh.     

Selama ia memiliki kekuatan sihir yang cukup, ia dapat terus melempar Keilahian.     

Namun seperti senjata Sha, ia butuh waktu untuk pulih. Tiap kali ia mengeluarkan mantra, matriks mantranya juga butuh waktu sebelum dapat digunakan lagi.     

Jika tidak, tidak hanya mantranya akan gagal, namun juga akan berpengaruh terhadap hancurnya matriks mantra tersebut!     

Ketika ia menahan Pangeran Bayangan sebelumnya, ia menggunakan 10 lemparan [Ikatan Ruang-Waktu].     

Ini terlalu besar bagi matriks mantranya. Dalam situasi normal, matriks mantranya dapat hancur setelah tiga Ikatan Ruang-Waktu.     

Untungnya mereka memiliki Berlian Ruang-Waktu.     

Kesepuluh Berlian Ruang-Waktu yang amat mahal memiliki efek luar biasa, mampu untuk menahan beban dari mantranya untuk mantra itu, membuatnya dapat terus melempar mantra.     

Namun tidak bisa disamakan dengan Keilahian.     

Ia tidak memiliki bahan terkait dan hanya dapat melempar beberapa waktu.     

Di atas padang rerumputan, ia tetap berdiri, menanti.     

'Waktunya habis.'     

Matanya berbinar.     

Ia segera melempar Keilahian.     

[Arborea, Marvin, Peristiwa Besar]     

Ini adalah kata kunci bagi Keilahian. Jika Marvin melihat prosesnya, ia akan segera berpikir bahwa ini merupakan "Mesin pencari internet" di dunia ini. Mantra itu akan menunjukkan seluruh peristiwa besar yang terjadi di Arborea, terutama yang terkait pada Marvin, di hadapannya.     

"Mesin pencari" ini dapat diblokir dan dirusak.     

Singkatnya, Keilahian bukanlah mahatahu.     

Namun ia masih ingin melihat.     

Ternyata, apa yang muncul di hadapannya bukanlah Marvin.     

Ini sebuah lahan gersang.     

Pandangannya tertuju pada kuil di lahan itu, dan terhenti pada pria misterius.     

Pria itu nampak menyadari dirinya dan mengangkat kepalanya.     

Hathaway segera merasa ledakan di dalam kepalanya!     

Ia segera menghentikan Keilahiannya!     

Meski sudah melakukannya, ia terus bergetar, sekujur tubuhnya menjadi dingin!     

Ini adalah dampak dari seseorang yang mengganggu Keilahiannya.     

'Sialan!' Ia melawan kesakitannya itu. Meski rasa sakit terus berdengung di kepalanya, ia masih terus menenangkan diri.     

Ia ternyata mengenal wajah itu.     

Glynos!     

Pria itu telah turun secara sendiri ke Arborea pada level 18!     

'Tunggu dulu...'     

'Aku jelas melempar ini kepada Marvin, namun aku melihat Glynos...'     

'Ia ingin membunuhnya!'     

'Ini sangat buruk, Marvin tidak tahu!'     

Hathaway kehilangan kesadaran beberapa saat.     

Siapa yang dapat mengira pemandangan itu telah terjadi? Percobaan pembunuhan Glynos mungkin sudah dimulai.     

Pangeran Bayangan dipandang rendah oleh para dewa, namun bukan berarti dia tidak mengganggu.     

Ia tidaklah kuat pada pertempuran secara langsung.     

Namun seharusnya tidak terlupakan bahwa ia adalah salah satu Legenda Kuat yang telah bangkit dari Era ke-3!     

Banyak Dewa dan Legenda yang terjatuh pada Kedatangan Malam ini!     

Bahkan jika Marvin juga pada level 18, jika ia tidak waspada, ia kemungkinan besar juga akan terjatuh pada perangkap ini.     

Lagipula, siapa sangka Pangeran Bayangan akan mengambil resiko seperti ini dan memasuki Dataran Sekunder.     

Jika avatarnya telah dihancurkan, Sumber Keilahiannya akan menjadi lemah secara drastis.     

Alasan Pangeran Bayangan terus mengirim avatar sebelumnya karena dewa lain mendukungnya.     

Tiap kali ia mati setelah turun, selama ia masih memiliki Peranggas Waktu, para dewa lain akan menolong Sumber Keilahian ini, dan maka ia tak terkekang.     

Namun setelah ia kehilangan Peranggas Waktu, ia tidak mungkin akan mendapat dukungan dari dewa lain.     

Dalam perang Plato Membusuk contohnya, kekalahannya benar-benar bencana besar. Avatarnya dihancurkan oleh Raja Peri Agung.     

Ini jelas mempengaruhi Sumber Keilahiannya secara drastis.     

Maka, Marvin dan Hathaway merasa Glynos yang selalu waspada tidak akan mengambil resiko untuk masuk ke Arborea.     

Jika ia kehilangan Dataran Sekuder, ia dapat mengumpulkannya kembali di Dataran Sekunder. Dari sepengetahuan Marvin, Glynos memiliki paling tidak empat Dataran Sekunder.     

Dan Sumber Keilahian miliknya adalah sesuatu yang jauh lebih penting. Kehilangan beberapa merupakan kehilangan selamanya. Beberapa ratus tahun mungkin tidak akan cukup untuk mengumpulkannya.     

Beberapa ratus tahun cukup untuk membuat beberapa Dataran Sekunder.     

...     

Namun keputusan Pangeran Bayangan sesuai dengan prediksi Marvin dan Hathaway.     

Orang ini jelas ditutupi oleh kegeraman, tidak lagi membuat keputusan berdasarkan logikanya.     

Ia butuh beristirahat, ia harus membalas dendam! Ia hanya berpikir membunuh Marvin, dan sisanya tidak dipedulikan!     

Hathaway ingin pergi kesana sendirian, namun ia adalah seorang Legenda, jadi ia tidak dapat memasuki Arborea.     

Orang-orang muncul di kepalanya, satu sama lain, namun ia tidak dapat berpikir siapa yang dapat dimintai bantuan!     

'Tunggu dulu...'     

'Ia mungkin punya jalan!'     

Mata Hathaway bersinar dan ia segera bergerak.     

...     

...     

Arborea.     

Di dalam taman istana. Nana menyatakan bahwa hari semakin gelap hanyalah dengan bergumam dalam hati, namun berbeda bagi Marvin.     

Ia merasa jauh lebih nyaman di dalam kegelapan.     

Skill Pejalan Malam dapat digunakan sesuka hatinya.     

Ia melihat ke atas. Sudah senja, saatnya malam menguasai hari.     

Kemampuan Pejalan Malamnya masih tidak dapat digunakan, semuanya abu-abu.     

'Nampaknya aku secara tidak sadar menyukai malam.'     

Marvin menghela nafas. Kemampuan Melihat Dalam Gelapnya membuat ia mampu merasakan seperti saat di rumah. Justru, ia tidak lagi merasa senyaman ketika siang hari.     

Namun pada saat itu, Hellhound pada tangannya segera berdiri dan melolong!     

Firasat waspada terasa dari kontrak peliharaan.     

Dalam sekejap, bulu kuduk Marvin berdiri tegap sambil merasa menggigil pada sekujur tubuhnya!     

Hal itu datang dari Pedang Penghakiman pada perut Hellhound!     

Marvin bergerak waspada dan menarik Nana kedepan dan berlari!     

Namun gerakan ini terlalu lambat bagi Glynos yang bersembunyi.     

Pangeran Bayangan menyeringai.     

Karena ia telah bergerak, lawannya jelas tidak akan bertahan.     

Cahaya dingin berkelip dari [Kedatangan Malam] bagai bayangan yang terbang dan menusuk punggung Marvin.     

"Shla!"     

Marvin kaku.     

Ia mendengar suara belati yang menusuk jantungnya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.