Ranger Malam

Kontrak



Kontrak

0Diluar kereta kuda Gereja Perak.     
0

Madeline mengetuk pintu dengan keras.     

Namun Pendeta paruh baya tetap tidak bergerak.     

Orang lain melihat pemandangan ini, sangat amat terkejut. Mereka tidak tahu apa yang terjadi!     

Siapa yang memprovokasi Tuan Kota ini? Dan membuatnya begitu tersiksa?     

"Apa yang kamu lihat!?" Madeline berbalik dan melihat mereka.     

"Tetap bergerak maju!"     

Semuanya segera terdiam dan menyibukkan diri menuju Pegunungan Balai.     

Collins sedang duduk santai di kereta kuda. Ia berkata, "Putri Madeline, tunggu tiga menit, dan kemudian akan menebus hutang akhirku."     

Kulit Madeline berubah merah. Ia juga cukup kaget oleh insting yang ditunjukkan Isabelle.     

Dari semua tenaga dari ekspedisi Biara Kirmizi, hanya orang di kereta itu yang dapat menahannya.     

Ini adalah Collin yang menjijikkan!     

'Tidak masuk akal... Orang ini hanya memikirkan tentang uang... Apakah Marvin mampu menetapkan harga tinggi terhadapnya?"     

Madeline segera berpikir dan berkata, "Collins, buka pintunya."     

"Berapapun yang ia tawarkan, aku akan menggandakannya!"     

Madeline jelas tidak percaya bahwa Marvin memiliki lebih banyak sumber daya dari pada dirinya!     

Benar saja, Collins segera membuka jendela kereta kuda setelah mendengar kata-kata Madeline dan dengan serius menatapnya. "Sebuah tambang emas, sungguh?"     

Madeline segera terdiam.     

Tambang emas?     

Tambang emas apa?     

Kemudian ia mendengar suara "Bang!". Collins segera menutup jendelanya.     

"Ternyata ledakan palsu," ia menghela nafas.     

"Orang sialan ini..." Madeline geram menghentakkan kakinya.     

Sebagai Tuan Kota dari Kota Tepi Sungai, ia hampir menjadi orang terkuat di kota itu. Namun tetap saja "hampir".     

Orang bernama Collins itu, bahkan meski ia juga seorang Setengah Legenda, kekuatannya jelas tidak kurang dari Madeline. Pada era ini para dewa tidak dapat mengakses Feinan, hanya Gereja Perak yang bertumbuh pesat. Nampaknya, Pendeta Gereja Perak amat sangat kuat.     

Madeline tidak ingin berteman dengan Collins, namun orang lain sangat menekannya.     

Ia mengundangnya untuk bergabung dengan ekspedisi dan telah menghabiskan cukup banyak uang.     

Namun ia tidak menduga akan berada dalam situasi ini.     

Cawan Suci tidak berada di tangannya, dan segalanya dikendalikan oleh Marvin pada saat itu. Ini melawan naturnya.     

'Ini tidak mungkin, nampaknya aku harus menggunakan kekerasan.' Madeline emosinya berubah. Dilihat dari gerak-geriknya, ia akan mulai menggunakan mantra.     

Namun kemudian pintu kereta kuda mendadak terbuka.     

"Putri Madeline, silahkan masuk."     

"Tentang Biara Kirmizi hari ini, kita harus bicara."     

Ini adalah suara Marvin.     

Madeline menarik napas sebelum masuk ke dalam.     

Ia tidak dapat menduga apa yang menunggunya di dalam rupanya adalah secarik kertas ditulis dengan darah.     

"Tanda tangani kontrak ini, atau aku akan pergi." Marvin memeluk Isabelle sambil berkata.     

...     

Madeline melihat isi dari kontrak dengan muka muram.     

Persyaratan Marvin utamanya adalah kedua kubu telah bersepakat untuk terakhir kalinya. Setelah mempelajari sifat alami Madeline, Marvin tidak percaya begitu mudah terhadapnya.     

Kontrak darah ini memiliki ikatan khusus terhadap keturunan abyssal. Beruntung Marvin cukup mengetahui untuk menulisnya dalam waktu yang sangat singkat.     

Jika Madeline tidak setuju dengan persyaratannya, Cawan Suci akan tetapi tersembunyi.     

Ia juga akan meninggalkan ekspedisi ini.     

Ia yakin bahwa Madeline tidak akan berani melakukan apapun terhadapnya. Lagipula, ia telah menyaksikan pertarungan antar Legenda itu.     

Ia masih belum menjadi Legenda, jadi ia tidak akan berani melakukan hal yang ceroboh.     

"Selain membawa Isabelle pergi, aku tidak menerima sisanya."     

Madeline sangatlah muram.     

"Ini tidak dapat diganggu gugat," Marvin berkata dengan tenang, "Aku membawa Isabelle pergi."     

"Mengapa?!" Sindir Madeline, "Hanya karena ia menyelamatkanmu?"     

"Tidak, itu karena akulah satu-satunya pemegang Cawan Suci," Marvin menyindir kembali. "Sikapmu sebelumnya telah mencederai keakraban kita. Aku telah kehilangan kepercayaan terhadapmu."     

"Kontrak ini adalah satu-satunya cara untuk kita bekerja bersama. Dan Isabelle adalah teman saya.kamu berhutang kepadaku kompensasi dari percobaanmu sebelumnya untuk merebut Cawan Suciku. Singkatnya, dia akan pergi bersamaku."     

Madeline mengepalkan kontrak itu, jari jemarinya mengeras. "Kamu memang benar-benar arogan."     

"Seorang pemegang tingkat 2 yang berani berkata seperti itu terhadapku?"     

Marvin menyindir, "Jika kamu tidak buta, kamu akan melihat yang besar itu berada di dekatku."     

Collins bingung sambil menjawab, "Jangan melihatku seperti itu. Aku sekarang berdiri di sisinya, Putri Madeline."     

Madeline membuka matanya dengan tatapan terkejut. Ia tidak dapat membayangkan keuntungan apa yang diperoleh Marvin yang menawarkan orang kikir itu untuk berganti posisi. Jelas ia tidak memiliki tambang emas?     

"terdapat Legenda di dalam wilayahku. Kamu tahu metodenya."     

Marvin melanjutkan, "Kamu juga melihat pertarungan malam itu. Pemburu Setan Constantine, Biksu Legenda Inheim, Pencuri Bayangan Owl, Laut Lepas. Mereka semua adalah temanku."     

"Aku mungkin hanya seorang pemegang kelas ranking 2, namun tanyalah pada diri sendiri. Apakah aku mampu untuk bernegosiasi denganmu? Bagaimana?"     

Ia kemudian bersantai melihat Madeline.     

Madeline adalah seorang yang amat rasional. Marvin menggunakan koneksinya yang kuat untuk mengintimidasi dirinya akan sangat efektif sekali.     

Benar saja, ia dengan benci menatap Marvin dengan wajah yang amat muram, sebelum setuju kepada kontrak itu.     

Ia berhati-hati mengamati kontrak, memastikan tidak ada celah atau kesalahan, sebelum akhirnya menandatangani kontrak itu.     

Kontrak telah ditetapkan.     

Marvin bersantai. Ini artinya Madeline tidak akan melakukan hal gegabah selama ekspedisi berlangsung.     

Tatapan waspada terdapat pada mata Marvin.     

Kontrak ini sebenarnya kurang adil. Kontrak ini memaksa Madeline untuk menjaga Marvin tetap aman. Ia tidak dapat melawan Marvin dan sebagainya. Meskipun tidak menahan Marvin untuk berbuat apapun terhadap Madeline. Madeline tidak bisa melawan balik Marvin. Jika Marvin berbuat sesuatu. Tetapi inisiatif berada di tangan Marvin.     

Nampaknya Marvin tidak akan melakukan apa-apa terhadap Madeline.     

Bahkan, terdapat beberapa tempat yang bagus di Biara Kirmizi...     

Berpikir tentang ini, Marvin perlahan menyimpan kontrak itu. Mengenai serangan Madeline sebelumnya, ia akan segera membalasnya.     

...     

Setelah menandatangani kontrak, Madeline dengan geram meninggalkan kereta kuda Collin.     

Segera, suara wanita terdengar berteriak dari kereta Madeline.     

Marvin pura-pura tidak mendengarnya.     

Untuk membuat Madeline menyerahkan Isabelle sambil menahan hal yang berat itu, dapat jelas terlihat bahwa terdapat hal yang amat penting baginya di dalam Biara Kirmizi.     

Marvin perlahan berpikir tentang itu dan berandai-andai apa yang akan terjadi.     

Bagi Madeline yang sekarang, hal yang terpenting adalah menjadi seorang Legenda.     

Ia telah menetap di puncak ranking 4 cukup lama, dan ia ingin kekuasaan.     

Dia adalah wanita yang penuh ambisi dan cita-cita.     

Dan terdapat sesuatu yang dapat memenuhi keinginannya di Biara Kirmizi.     

Eskpedisi Marvin seharusnya gagal dan mereka telah mundur karena kekalahan yang besar.     

Namun kali ini terdapat Cawan Suci Marvin, jadi segalanya akan berbeda.     

Marvin mulai berpikir, akankah Marvin mendapatkannya?     

Pada saat itu, Collins di sisi mengingatkan, "Mari bicara tentang tambang emas itu?"     

"Aku sangat tertarik dengan apa yang barusan kau sebut."     

...     

Tambang emas itu.     

Terdapat di bawah gunung dihuni oleh suku ogre, namun suku ini tidak tahu mengenai hal tersebut.     

Sebagai catatan, tambang itu ditemukan Marvin ketika ia membaca dokumen pada studi ayahnya.     

Ia pernah sekali mengirimkan mata-mata untuk menginvestigasi sebelum akhirnya menemukan bongkahan batu yang berisikan emas dengan kemurnian tinggi.     

Namun para ogre dan monster di atas gunung menghentikan ayahnya untuk dapat mengekstrasi emas itu.     

Ia hanya dapat mencatat informasi tersebut, menyimpannya kepada generasi mendatang.     

Marvin selalu menjadi seseorang yang tidak akan menderita kehilangan. Dan bukan tanpa alasan ia menjanjikan separuh emasnya kepada Gereja Perak.     

Lembah Sungai kini terlalu lemah.     

Dewa Perak adalah Dewa Kuno yang tidak memberi banyak persyaratan bagi pengikutnya. Selama kamu menggunakan uang, hal itu akan membuat kagum dan iman baginya. Kekuatan Ilahinya datang dari berbagai bidang.     

Dan Gereja Perak adalah gereja tidak eksklusif yang langka.     

Kebanyakan gereja mengharuskan pengikutnya percaya pada satu dewa. Namun tidak bagi Dewa Perak. Lagipula, kamu dapat percaya kepada cinta dan terhadap uang pada saat yang sama.     

Keduanya tidak berkonflik.     

Maka Marvin ingin terikat pada Gereja Perak. Dan kali ini ia tidak sengaja memasuki kereta kuda Collins, memberinya sebuah peluang.     

Terlebih, Collins jelas bukan orang bodoh. Ia telah menyadari pertarungan malam itu. Bahkan di depan janji kosong Marvin, ia masih dengan konsisten membantu dirinya menahan Madeline selama tiga menit. Sebuah bukti bahwa ia membutuhkan kerjasama.     

Keduanya telah bersepakat.     

Marvin ingin meminjam kekuatan dari Gereja Perak untuk memusnahkan para ogre, ketika Collins secara alami memiliki rencana sendiri.     

Di dalam kereta, rubah besar dan rubah kecil bernegosiasi.     

...     

Dua jam kemudian, para pasukan telah sampai di gunung kecil.     

Semuanya termasuk para pasukan berkuda hanya dapat ke atas dengan berjalan kaki.     

Banyak pasukan membuka jalan dan menakuti para monster kecil.     

Marvin membantu Isabelle yang kesulitan bergerak dan perlahan melaju.     

Kelompok itu akhirnya sampai di depan Biara Kirmizi.     

Kedua Biksu Kesakitan segera mengangkat kepala mereka.     

"Tuan muda Marvin!" Suara Madeline amat dingin.     

Sebelum ia mengatakan sesuatu, Marvin telah menggunakan satu dari halo Cawan Suci.     

[Penghilang Kutukan]!     

Kutukan penguat para Biksu Kesakitan segera menurun sepertiga!     

Meski para Biksu Kesakitan merupakan ranking 3, kekuatan mereka telah mencapai level Setengah-Legenda akibat berbagai kutukan yang diberikan oleh Lich!     

Namun jika ada cara untuk mengangkat kutukan itu, kekuatan mereka akan turun secara drastis.     

Ini adalah alasan mengapa Madeline mencari Marvin!     

Cawan Suci terus bersinar.     

Sebelum kedua monster itu bertindak, pasukan Penyihir Madeline mulai bergerak!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.