Ranger Malam

Pangeran Bayangan, Biksu Legenda!



Pangeran Bayangan, Biksu Legenda!

0Semua yang ada di Menara Tiga Cincin, dan bahkan seluruh Pantai Timur dibuat panik.     
0

Mereka semua tidak tahu apa yang terjadi!     

Para Penyihir berpikir dengan bijak. Mereka mungkin dapat mengartikan sesuatu, tetapi akibat dari ramalan, efek sihir menjadi berkurang, mereka kurang dapat mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.     

Bahkan Penyihir Leymann saja tercengang dan kebingungan akan hal itu.     

Hathaway yang baru saja keluar dari Pintu Teleportasi juga melihat ke arah Timur.     

Sebagai Peramal, ia memiliki kemampuan khusus!     

"Naga Merah..."     

"Aku penasaran apakah itu Naga Merah Tua atau Naga Merah Kuno!"     

"Kekuatan yang begitu besar, Pulau Kristal mungkin tidak akan dapat bertahan darinya!"     

Hathaway bergumam pada dirinya sendiri. Matanya kosong, seperti melihat lintasan ruang dan waktu, mengamati kesulitan yang terjadi di Pulau Kristal!     

Hati Marvin tenggelam. Kemunculan Naga Merah Kuno adalah tanda bahwa dunia menjadi semakin kacau.     

Meskipun naga itu akan menghancurkan musuhnya, klan Unicorn, dia juga akan memporak-porandakan seluruh Pantai Timur!     

Dari titik itu, penghuni Pantai Timur tidak akan lagi merasakan ketenangan dan keamanan.     

Sang Naga Jahat, menyebarnya tulah, layang-layang kulit manusia dari Pemuja Ular Kembar!     

Ketakutan dan darah dimana-mana. Tidak ada yang dapat melindungi diri mereka.     

Bencana sudah mendekat.     

...     

Hathaway sekarang berada dalam penglihatannya, melihat jauh ke arah Pantai Timur.     

Marvin mendadak menyadari ada yang aneh.     

Posisi matahari di dataran Leymann yang tak lengkap terlihat berbeda.     

Bayangan Hathaway terlihat sedikit lebih panjang dari posisi ia berdiri.     

'Tunggu dulu...'     

Sebelum Marvin berkata sesuatu, Wayne menariknya dan berkata dengan nada panik, "Kakak, monster itu sudah datang!"     

'Monster?'     

Pikiran Marvin bekerja cepat, sekejap ia menarik Wayne dan berteriak, "Hathaway! Menghindar dari sana!"     

Hathaway mendadak terkejut.     

Marvin berkata seberani itu tanpa menyebutkan gelarnya. Menunjukkan betapa gentingnya situasi itu.     

Sesaat kemudian, bayangan Hathaway bergetar dan pria yang menakutkan muncul dari sana!     

Ia bersembunyi dalam bayang-bayang, mengenakan jubah.     

Ia baru saja meninggalkan Dunia Bayangan dengan langkah itu.     

Belati di tangannya disebut [Kedatangan Malam].     

Jika seseorang terkena [Kedatangan Malam], tubuh mereka akan terkena dua belas kutukan. Bahkan dewa pun dapat terkena kutukan itu.     

Kedatangan Malam hanya memiliki satu pengguna! Ia paling aktif ketika Malapetaka Besar, dewa paling mengerikan, sang Pangeran Bayangan!     

Pangeran Bayangan muncul dari belakang Hathaway dalam kecepatan tinggi, Kedatangan Malam secara cepat mengenai kepalanya!     

Tetapi peringatan Marvin amat efektif.     

Karena Hathaway merasakan bahaya, ia melepaskan kalungnya.     

Tubuhnya segera menghilang.     

Belati menembus tubuhnya namun tidak melukainya!     

Sebelum Pangeran Bayangan dapat bertindak lagi, suara Leymann menggema di langit.     

"Kamu mencoba untuk membunuh Hathaway di dataran milikku!"     

"Glynos, beraninya dirimu!"     

Enam sayatan petir muncul tiba-tiba.     

Mantra Legenda – Kurungan Petir!     

Petir Ungu meliputi kurungan itu, dengan sigap menyegel Pangeran Bayangan!     

"Ck, manusia ini mencoba memanggilku dengan namaku."     

"Kamu tidak berada dalam daftar orang yang membunuhku dan dapat hidup beberapa tahun lagi, tetapi sekarang, hehe. Tunggu tunggu saja kematianmu, siang maupun malam."     

Glynos tersenyum ketika mendadak, ia menghilang dari tempat ia berdiri.     

Kurungan Petir tidak dapat mengekangnya!     

Ia segera pergi ke dalam Dunia Bayangan itu.     

Hathaway kembali ke tubuhnya semula, kulitnya amat pucat. Ia segera berdiri di depan Marvin dan Wayne, perlahan memeriksa sekitarnya.     

Ia khawatir Pangeran Bayangan akan membunuh mereka berdua.     

Ia menjulurkan lengannya dan merangkul ketiganya dalam pelindung kuat.     

"Yakinlah, ia tidak dapat melukaimu di dataranku."     

Leymann juga muncul di puncak gunung.     

Raut mukanya juga khawatir.     

Menarik perhatian dewa merupakan hal yang menyulitkan.     

Terutama jika dewa itu dapat membunuh tanpa bertanya seperti Pangeran Bayangan.     

"Ia pergi?" Hathaway hanya bisa bertanya.     

Ia masih belum menjadi Legenda, jadi ia tidak dapat mengikuti pertempuran melawan Pangeran Bayangan.     

Jika bukan karena bantuan Leymann, ia mungkin sudah terluka.     

Hati Marvin tenggelam.     

Sejarah nampaknya berubah secara perlahan.     

Hathaway yang mendapatkan Buku Nalu sebelumnya sudah diketahui oleh Pangeran Bayangan.     

Ia khawatir akan kemampuan Hathaway sebagai Peramal dan berpikir untuk membunuhnya. Tetapi di dalam permainan, ia tidak terbunuh sampai menjadi Legenda.     

Tetapi sekarang tingkatnya telah bergerak maju beberapa kali karena Buku Nalu.     

Itulah mengapa ia muncul hari ini!     

Orang ini pasti bersembunyi beberapa waktu, menanti kesempatan untuk membunuh.     

Sebagai seorang dewa, membunuh Setengah-Legenda sangatlah mudah.     

Jika bukan karena peringatan Wayne dan Marvin, Hathaway mungkin sudah mati!     

Jika bukan karena Leymann yang datang membantu, Glynos mungkin telah berhasil melakukannya!     

Hal tersebut sungguh berbahaya.     

"Segera kembali ke Menara Abu!" Leymann memberitahu Hathaway.     

Ia akan aman di Menara Penyihirnya.     

Hathaway setuju. Ia mengumpulkan Marvin dan Wayne mendekat dan menggunakan Pintu Teleportasi ketika bayangan itu sekali lagi muncul di hadapan mereka!     

Tetapi kali ini, ia terpaksa untuk muncul!     

...     

"Wush!"     

Udara bergetar dan Pangeran Bayangan Glynos sekali lagi muncul di puncak gunung salju.     

Ia terjatuh ke tanah!     

Rasanya seperti seseorang menjatuhkannya keluar dari Dunia Bayangan.     

Mereka semua terkejut.     

Kemudian, pria tinggi perlahan berjalan dari ruang hampa itu.     

Tubuh bagian atasnya telanjang dan ia mengenakan celana sederhana.     

Ototnya penuh kekuatan, menyimpan keindahan.     

Rupanya seorang Biksu!     

Biksu Legenda!     

"Rupanya kamu, Inheim." Leymann sepertinya mengenal orang itu.     

Biksu Legendaris berjalan perlahan dari Dunia Bayangan dan melangkah ke gunung salju dengan tenang.     

Marvin jelas melihat kedua sepatu hitam yang membuatnya bergerak bebas di dalam Dunia Bayangan ke arah bidang Tuan Menara Guntur.     

Barang legendaris [Sepatu-bot Hampa]!     

Dan peralatan ini membuatmu berjalan di udara!     

Inheim tidak berbicara banyak, menyerbu sang Pangeran Bayangan!     

"Aku mengejar dewa hina ini karena kematian temanku, Anthony!"     

"Glynos, kemanapun dirimu pergi, aku akan mengejarmu sampai mati!"     

"Bagimu, aku menepati sumpahku. Aku mengenakan Sepatu-bot Hampa, kamu tidak dapat lari dariku!"     

Setiap kata yang diucapkan Biksu Legenda itu tenang dan penuh kekuatan hebat, bergema di dalam hati mereka.     

Pangeran Bayangan Glynos dengan tajam menatap Inheim. Ia berbalik, sekali lagi melarikan diri ke dalam Dunia Bayangan.     

Dan sepatu-bot Inheim juga aktif, membuatnya pergi ke dalam dimensi itu dan menghilang!     

...     

Hathaway juga melihat Leymann, dengan khawatir. Kemudian Leymann meyakinkan, "Aku sudah mematikan layar sihirnya."     

"Tidak ada yang melihat percobaan pembunuhan dari sang Pangeran Bayangan."     

"Kedua anak ini juga tidak dalam bahaya. Glynos sibuk membunuh kami para Legenda, ia tidak akan membunuh mereka berdua."     

"Terlebih, ia telah dikejar oleh Inheim..."     

Sebelum ia selesai berbicara angin kembali berhembus kencang!     

Mata Marvin bersinar.     

Ini adalah kemampuan khusus Biksu, [Getaran Telapak-tangan]!     

Dimensi Ruang berputar dan bayangan besar muncul dan Glynos muncul sekali lagi!     

Ia nampak lebih buruk lagi kali ini, memuntahkan darah di salju dari sebuah serangan!     

Inheim berjalan keluar dari Dunia Bayangan sekali lagi.     

"Hari ini adalah hari kematian dirimu!"     

...     

Marvin bersembunyi di balik Hathaway, menenangkan napasnya dan melihat sosok Inheim yang tinggi.     

Ia terkesan dengan penampilan Biksu Legenda itu!     

Dikatakan bahwa kelas pendalamannya adalah Biksu Penjaga. Dia dan Anthony, dan juga beberapa Legenda lainnya, membentuk [Aliansi Tujuh Orde]. Ini adalah organisasi yang bertugas menjaga Feinan. Setiap anggotanya adalah para Legenda hebat yang melindungi daerah itu, memastikan bahwa pengaruh jahat tidak menyebar.     

Anthony bertugas di wilayah Pantai Timur.     

Dan Inheim adalah penjaga daerah Barat!     

Orang ini amatlah kuat! Kekuatan fisiknya sudah tidak bisa mati, sebuah mimpi buruk para pembunuh.     

Dikatakan bahwa ia bersumpah ketika ia menjadi Biksu: Ia tidak akan menyentuh hal duniawi seumur hidupnya.     

Pakaiannya sangat sederhana, dan ia juga hidup sederhana. Tekadnya amatlah baik.     

Bahkan jika barang Legendaris diletakkan di depannya, ia tidak menggubris.     

Karena ia melepaskan ambisinya.     

Tetapi kali ini, ia melepaskan janjinya untuk mengejar Pangeran Bayangan!     

Sepatu-bot Hampa sebetulnya adalah barang Legendaris dari Druid Agung di utara. Mungkin barang itu dipinjam oleh Inheim.     

Pangeran Bayangan datang dan pergi sesuka hatinya. Tidak ada yang dapat mengejar dan menangkapnya, apalagi mengalahkannya.     

Tetapi berbeda dengan Inheim. Biksu ini merupakan mimpi buruk bagi seorang Pangeran Bayangan.     

Bahkan Kedatangan Malam tidak dapat menghancurkan [Tubuh Abadi] Inheim!     

Hanya saja Biksu tidak dapat memasuki Dunia Bayangan, dan tidak dapat terbang.     

Tetapi Inheim menggunakan Sepatu-bot Hampa tidak diragukan lagi akan sangat jelas untuk mengalahkan Glynos!     

Marvin ingat ketika Inheim mengalahkan 4 Pangeran Bayangan di dalam permainan ini!     

Ia akhirnya mati oleh jebakan Pangeran Bayangan. Karena Glynos meminta bantuan dari dewa lain. Mereka bekerjasama dan menyingkirkan pertahanan Biksu sebelum membunuh dan menghilangkannya dari Feinan!     

Kematian Inheim merupakan pukulan berat bagi Feinan, dan menyebabkan banyak pengaruh jahat muncul dari Barat.     

"Hehe, kamu bisa membunuhku hari ini, tetapi besok aku dapat menggunakan tubuh lain."     

"Apakah semua kerja kerasmu memiliki makna? Hahaha..." Ledek Glynos.     

Tubuh Glynos sudah memiliki organ yang hancur akibat Getaran Telapak-tangan Inheim, dan mulai mengeluarkan darah.     

Tetapi ia tetap terus tertawa. Tidak ada yang dapat melihatnya karena ia selalu menggunakan jubah dan topeng.     

Tawanya sungguh mengerikan.     

Tetapi Inheim masih berjalan tenang, menggenggam kerah Glynos dan kemudian memukul kepalanya dengan telapak-tangannya.     

Sesaat kemudian, Pangeran Bayangan hancur berkeping-keping!     

"Berapa kali kamu datang adalah berapa kali kamu mati."     

"Selama para 'dewa'mu itu melangkah di tanah Feinan, aku akan mengirimmu pulang."     

"Makhluk hina, mengapa kalian menyebut diri kalian dewa?"     

Suara Inheim kokoh bagai gunung.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.