Ranger Malam

Jin



Jin

0TL: Ada perubahan akibat konten bab hari ini.     
0

Doa -> Permintaan     

Peri Turin -> Pixie     

___     

Permintaan Pixie!     

Sebuah permintaan yang paling aneh.     

Di masa lalu, ras Pixie memiliki peradaban yang maju.     

Tetapi ras ini memiliki satu keunikan; mereka semua memiliki sifat alami yang nakal.     

Pengaruh ini menguasai bagian Barat selama beberapa waktu sebelum akhirnya hancur.     

Sebelum meninggalkan 49 Cincin Permintaan Pixi.     

Tiap Cincin permintaan memiliki dua mantra, satunya mantra lingkar-1, dan satunya lagi mantra lingkar-3!     

Mantra lingkar-1 berbeda untuk tiap cincin, tetapi mantra lingkar-3 sama.     

Itu adalah Permintaan Pixi.     

...     

Marvin memegang cincin itu pada telapak tangannya, perlahan membacakan mantra yang menampilkan sosok samar-samar di hadapannya.     

Ini adalah bahasa Pixi. Meski Marvin hanya tahu beberapa kata, Hathaway mampu untuk membacanya. Ia membacanya dengan lantang dan Marvin mengikuti.     

Segera, cahaya unik terpancar dari Cincin Permintaan!     

Cahaya bersinar dan membentuk peri mungil di udara.     

Peri itu tersenyum sambil melihat Marvin, kemudian dua pintu di belakangnya muncul.     

Satu hitam dan satunya putih.     

Ini adalah penampilan dari para Pixi.     

"Siapapun yang meminta akan ditangani oleh para Pixi."     

"Tetapi Takdir terus berganti."     

"Ada dua pintu di belakangku, kamu hanya dapat membuka satu."     

"Pemegang Cincin Permintaan, manakah yang mau kamu buka?"     

Pixi itu sambil tersenyum berkata kepada Marvin.     

Marvin melihat Hathaway, tetapi kemudian ia menggelengkan kepalanya, ia juga tidak tahu.     

Ciri dari Permintaan Pixi adalah tidak ada yang tahu apa yang terjadi dibalik kedua pintu itu.     

Marvin tidak punya cara untuk mengetahui apa yang akan terjadi sehingga ia segera memilih salah satu dari pintu itu.     

"Pintu putih itu," kata Marvin.     

Sang pixi berkedip. "Semoga beruntung."     

Sesaat kemudian, ia membuka pintu putih itu. Di saat yang bersamaan, pintu hitam menghilang!     

Anging kencang berhembus tiba-tiba!     

Suara keras bergema terdengar dari atas Menara Abu, "Siapa yang berani mengganggu tidurku? Aku akan menghancurkan orang itu!"     

Muka Marvin berubah!     

Tangan besar keluar dari pintu putih itu, mencoba mengambil Marvin dan Hathaway.     

Angin kencang mendadak mendorong Marvin terbang dan menghempaskannya ke dinding!     

Ia merasa sakit dan pandangannya telah kabur, dan ia juga hampir kehilangan kesadaran!     

"Sialan! Makhluk apa yang telah aku munculkan!?"     

Marvin memuntahkan darah.     

Ini adalah kesialan.     

Hasil dari Permintaan Pixie seharusnya banyak yang baik.     

Hathaway, yang masih berdiri disana, menjawab, "Jin muda."     

Marvin bernapas cepat.     

Ini adalah makhluk dari Dunia Astral dan lebih kuat dari Beruang Asura!     

Kebetulan, ia muncul di depan Hathaway.     

Jin bukanlah makhluk yang menakutkan di hadapan Setengah-Legenda!     

Hathaway mengangkat tangannya dan cepat mengeluarkan [Menyusut]!     

Tubuh Jin segera menyusut dan segera ditarik keluar pintu dengan kekuatan Permintaan, dan terjatuh ke tanah.     

"Masih ingin arogan di wilayahku?" Hathaway menyindir.     

Sesaat kemudian 19 mantra yang melingkupi lantai teratas menyinari mereka bertiga!     

Marvin terkesima, jumlah kekacauan dan sihir yang besar mengalir melingkupi lantai teratas Menara Abu. Ia bahkan terhempas lagi ke dinding. Satu tindakan dan ia tidak dapat bergerak!     

Terlalu depresif!     

Rasa kepasrahan muncul dalam hati Marvin.     

...     

Setengah menit kemudian, lantai teratas itu berantakan.     

Hathaway melihat ke arah Marvin dan menyindir, "Dan kamu menyebut dirimu seorang pria? Sungguh kasihan."     

Marvin terpaksa tersenyum.     

Apa hubungannya antara menjadi seorang pria dan keberuntungan?     

"Sebagai Peramal, kesialanmu seharusnya tidak buruk, bukan?" Hathaway melihat Marvin dengan bertanya.     

Hati Marvin tenggelam, khawatir untuk menjawab. Untungnya, Hathaway tidak mempedulikan hal itu.     

Hathaway mengangkat kerikil kecil dan melemparnya ke arah Marvin dan berkata, "Renggangkan tangan kananmu!"     

Hmm?     

Marvin kebingungan, tapi ia masih melakukan apa yang diperintahkan.     

Hathaway mengeluarkan pisau perak dengan tangan kirinya dan segera menggores tangan Marvin!     

Rasa sakit muncul dari tangannya, tetapi Hathaway tidak berhenti, segera menekan kerikil itu pada telapak Marvin.     

Kemudian ia memulai membaca mantra panjang!     

Bahkan jika Marvin tidak tahu apa yang sedang ia lakukan, mengganggunya saat ini bukan waktu yang tepat.     

Mantra itu selesai dibaca tiga menit kemudian.     

Raut wajah Hathaway nampak lemas.     

"Ini adalah pemberian dariku. Ini tidak murah."     

"Ini adalah intisari angin yang ditinggalkan setelah kematian jin itu. Karena kekuatan sihirku yang mempengaruhinya, sekarang dapat digunakan untuk mengeluarkan Peri Angin."     

"Selamat, kamu mendapatkan pelayan pertamamu. Sebagai seorang Ranger kamu tidak akan mendapatkan kesempatan besar seperti ini." Kata Hathaway.     

...     

Peri Angin? Pelayan?     

Marvin terdiam, sebelum akhirnya gembira.     

Ia kemudian melihat telapak-tangan kanannya. Luka pisau itu telah sembuh, menyisakan salib kuning yang pudar. Salib itu dikelilingi sebuah lingkaran.     

Ia dapat merasakan detak kehidupan pada telapaknya itu.     

"Apa yang aku perlu lakukan?" Marvin tidak punya pengalaman dalam mengurus pelayan.     

"Tidak perlu melakukan apapun. Peri Angin akan menyerap kekuatan angin yang kacau dari tempat Astral dengan sendirinya," jelas Hathaway.     

"Aku percaya ini akan menjadi pendampingmu yang baik."     

...     

Marvin dengan senang hati berterima kasih kepada Hathaway.     

Permintaan Pixienya telah menghancurkan lantai teratas Menara Abu dan juga membuat Hathaway menggunakan tiga mantra Legendaris untuk membunuh Jin itu. Dan Marvin yang mendapat suatu hadiah dari Hathaway.     

Bahkan jika itu tidak merubah Hathaway, Marvin masih akan terus mengingatnya.     

Ia tidak akan pernah lupa siapapun yang pernah membantunya.     

Ketika Hathaway melihatnya pergi, ia jelas mengatakan kepada Marvin bahwa Wayne akan aman di Menara Tiga Cincin. Penyihir Leymann akan menengoknya nanti.     

Dan Hathaway sendiri sebentar lagi akan menjadi Legenda.     

Dengan Buku Nalu, ia cukup percaya diri untuk menjadi seorang Legenda.     

Dengan kekalahan Pangeran Bayangan oleh Biksu Legenda Inheim, sekarang adalah saat yang tepat untuk naik tingkat.     

Marvin tidak lagi mengganggunya dan kembali ke asrama.     

Di asrama, Wayne sedang duduk di meja sendirian, melihat Cawan Sihir yang ada di depannya.     

Ia nampak memikirkan sesuatu.     

Pelayan tua tidak terlihat dimanapun. Marvin segera datang ke arah Wayne dan menepuk punggungnya.     

"Ah... Wayne!"     

Wayne terkejut.     

"Apa itu tadi?" Marvin bertanya, "Apa yang kamu sembunyikan dariku?"     

Di puncak gunung salju, Marvin bergantung pada pengalamannya bertahun-tahun untuk mengetahui Pangeran Bayangan yang mendekat.     

Tetapi jika bukan karena Wayne, ia tidak akan mungkin sempat memperingatkan Hathaway.     

Ia teringat jelas, Wayne berkata "Monster itu".     

Pangeran Bayangan memang bukanlah seorang manusia sebelum ia menjadi dewa.     

Pertanyaanya adalah, bagaimana Wayne bisa tahu?     

...     

Wayne melihat Marvin dengan wajah serius, sambil menggigit bibirnya. Mukanya antara putih dan memerah, dan ia sempat ragu-ragu sebelum melanjutkan, "Kakak, aku benar-benar tidak tahu apakah aku harus memberitahumu ini. Karena kupikir ini terlalu mengada-ada... dan ada beberapa hal, aku tidak tahu apakah harus membicarakan ini."     

"Satu demi satu," Marvin mencoba menenangkan. "Dimulai dari yang paling mudah, bagaimana kamu bisa tahu Pangeran Bayangan akan membunuh Hathaway?"     

"Aku melihatnya dalam mimpi," Wayne menjawab dengan yakin.     

"Aku mengalami banyak mimpi, dan banyak mimpiku yang terlihat asing, aku tidak mengerti apapun. Tetapi beberapa mimpi terjadi di tempat yang kita pernah ketahui."     

"Apa yang terjadi di puncak gunung, aku telah melihatnya dalam mimpiku!"     

'Sudah kuduga...'     

Marvin telah menduga sebelumnya.     

Adiknya adalah seorang Peramal!     

Ia seperti Hathaway, Peramal sungguhan, mampu untuk melihat samar-samar ke masa depan.     

"Apa lagi yang kamu lihat?" Tanya Marvin.     

Wayne dengan tatapan kosong menggelengkan kepalanya, "Beberapa mimpi terlalu buram."     

"Aku melihat api dan ledakan, dan juga monster besar berterbangan dari tempat jauh."     

Kolam Sihir Alam Semesta yang hancur juga menarik perhatian Hewan Buas Surgawi Kuno.     

Sungguh seorang Peramal.     

"Apa lagi?" Marvin terus bertanya.     

Wajah Wayne kemudian berubah merah.     

"Kakak... aku melihatmu."     

"Aku?" Marvin sontak terkejut!     

Hal apa yang membuatmu malu melihatku? Mengapa Wayne tersipu?     

Marvin kebingungan!     

"Apa yang salah denganku?"     

Wayne memasang raut wajah aneh sambil berkata, "Aku melihatmu dalam api, dengan seorang wanita… Kamu..."     

Marvin penasaran berkata, "Aku apa?"     

"Kamu sedang berhubungan badan..." Wayne berkata dengan polos.     

Marvin merasa tersindir, "Inikah yang terjadi? Kita adalah seorang pria, hanya tinggal menunggu waktu, bukan? Mengapa kamu melihatku seperti itu?"     

Wayne menggertak giginya:     

"Maafkan aku, kakak, aku salah berkata-kata."     

"Justru kamu tidak..."     

"Ketika aku melihatmu, kamu terpaksa diambil seorang wanita ini..."     

"Meski nampaknya kamu menikmatinya, kamu tetap menolak, mencoba mendorong wanita itu."     

"Tetapi tetap saja. Kamu akhirnya mengalah."     

"Singkatnya, kakak dengan wanita itu, uhuk uhuk..."     

Wajah Wayne sepenuhnya merah. Ia telah memberitahu semuanya!     

Marvin mendengarkannya!     

...     

Setelah beberapa lama, ia perlahan berkata dengan muka penasaran, "Wayne, kamu bisa melihat jelas wanita itu?"     

Wayne menggelengkan kepalanya, dan berkata serius:     

"Terlalu buram, mengenai wanita itu, aku hanya mengingat ia mempunyai rambut ungu."     

Ungu?     

Beberapa orang terlintas di pikiran Marvin.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.