Ranger Malam

Puncak Pegunungan Salju!



Puncak Pegunungan Salju!

0Tiga hari kemudian, pagi-pagi sekali, Pertandingan Cawan Suci di Menara Tiga Cincin dimulai!     
0

Lokasi dari Pertempuran Cawan Suci masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, pada bidang tak lengkap dari Legenda Menara Tiga Cincin.     

Penyihir Leymann secara langsung meresmikan pembukaan gerbang dan mempersilahkan para pemain untuk masuk.     

Jika yang lain ingin menonton, mereka harus berkumpul di tiga menara untuk melihat pertandingan melalui layar siaran sihir.     

Pada malam hari pertandingan, meskipun itu merupakan Menara Abu, Menara Guntur, atau Menara Pengrajin, semuanya dipenuhi sesak oleh para penonton.     

Mayoritas dari orang-orang ini adalah penyihir lokal, tetapi ada beberapa penyihir dan kelas lainnya yang datang untuk menonton pertandingan ini.     

Pertempuran Cawan Suci telah menjadi ajang yang ditunggu-tunggu. Dikatakan bahwa manfaat dari pertandingan ini akan didistribusikan kepada tiga menara ini.     

Pada Menara Abu yang tinggi, terdapat tempat sementara yang disusun rapi dengan meja dan kursi. Para tuan akan duduk berdasarkan status mereka.     

Dan penyihir tingkat tinggi akan duduk di karpet sihir terbang untuk melihat pertandingannya.     

Menara Abu hanya terbuka bagi khalayak umum di hari pertandingan saja. Pertempuran Cawan Suci seharusnya dirayakan kepada Menara Tiga Cincin.     

"Cepat, lihat. Pertandingan dimulai!" Suara terdengar dari arah penonton.     

Menara itu kemudian menjadi riuh dengan keramaian.     

"Diam!" Sekelompok penyihir berpengalaman memaksa penonton diam dari atas Menara Abu dengan menggunakan mantra Sunyi Massal.     

Dalam sekejap, semua keributan hilang.     

Semuanya menatap penyihir pertama yang muncul pada layar.     

...     

Marvin membuka matanya dengan waspada menahan tiupan angin bersalju berhembus di depan mukanya!     

Meski sudah melakukan persiapan, ia masih kaget dengan kedatangan mendadak ini!     

Karena ia tiba-tiba muncul di puncak gunung bersalju!     

Tetapi baru 10 detik yang lalu, ia masih bersama Wayne di pondok pada bidang tak lengkap Leymann, berdiskusi tentang strategi bersama Wayne.     

Dan sekarang 10 detik kemudian ia dilemparkan ke dunia es dan salju ini!     

Ada sebuah kunci emas yang bergantung di lehernya.     

Angin di puncak ini amat sangat dingin. Marvin tidak memakai banyak pakaian untuk bergerak bebas di salju. Untungnya, Hanzel telah mempersiapkan beberapa ramuan penangkal dingin untuk Wayne dan Marvin.     

Lagipula, suhu yang sangat rendah ini akan menurunkan kemampuan bertarung Marvin dengan signifikan!     

Setelah meminum sebotol obat penahan dingin, Marvin mendapatkan semangat dan secara perlahan mempelajari sekitarnya.     

Karena salju pegunungan itu dan angin yang saling mengganggu, jarak pandang disana amatlah kecil. Marvin hanya dapat melihat bidang batu berdiri pada bagian kanan dirinya!     

Pada bidang batu itu terdapat Cawan Suci Sihir berwarna emas.     

Cahaya hijau samar-samar di sekitar bidang batu itu. Bagi mereka yang tahu peraturannya, mereka pasti tahu benda apa itu. Cahaya hijau itu merupakan versi padat dari [Disosiasi]!     

Jika seseorang mengulurkan tangannya untuk mengambil Cawan Suci Sihir itu, tubuhnya akan hancur berkeping-keping!     

Di bawah bidang batu itu ada enam lubang kunci. Hanya dengan menggunakan keenam lubang kunci itu secara bersamaan yang akan menyingkirkan mantra pelindung yang meliputi Cawan Suci Ajaib.     

Ya, keenam lubang kunci itu berasal dari enam kunci yang berbeda.     

Marvin mempunyai salah satunya yang berada pada lehernya.     

Ketiga Penyihir dan tiga pengikutnya dikirim ke dunia yang penuh es dan salju. Mereka akan bertarung satu sama lain untuk mendapatkan kunci itu, dengan pemenangnya adalah yang mengumpulkan semua kuncinya.     

Mereka dapat menerima Cawan Suci Ajaib setelah mendapatkan kedua pasang kunci lainnya.     

Maka, Pertempuran Cawan Suci ini adalah pertandingan royale!     

Bahkan jika kamu datang di puncak lebih dulu, tidak ada gunanya tanpa mengumpulkan kunci tersebut.     

Terlebih lagi, para Penyihir dan pengikutnya datang dengan lokasi terpisah. Hanya Legenda Penyihir Leymann dan para penonton yang tahu kemana mereka semua dikirim.     

Para pemain tidak tahu sama sekali.     

Contohnya, Marvin biasanya dikirim ke puncak di awal pertandingan.     

Ia dikelilingi oleh jurang yang curam di sekitarnya. Ia hanya melihat lautan salju yang luas ketika ia melihat ke bawah.     

'Rencana berubah, aku tidak menduga akan dikirim ke puncak pegunungan.'     

Marvin melihat ke samping Cawan Suci, sembari bermuka muram.     

Namun kali ini, ia menyadari sesuatu di ujung penglihatannya. Ia melihat sebuah bayangan!     

Sosok itu tetap mendaki ke depan!     

Ia sepertinya melihat Marvin ada di puncak.     

'Sialan! Beruntung sekali. Sudah bertemu seseorang.'     

Marvin kaget dan tidak dapat menahan diri untuk berkata kasar dalam pikirannya!     

Karena itu adalah sang Penjaga!     

...     

"Marvin itu sudah kehabisan keberuntungan?"     

"Terakhir kali di medan hutan, habitat seorang ranger akan mendapatkan keuntungan luar biasa. Namun kali ini di puncak pegunungan salju, ia tidak bisa lari kemana-mana."     

"Ini merupakan pengikut dari Pembantu Penyihir dari Menara Pengrajin, seorang Penjaga level 7. Kekuatan serangnya sangat biasa, namun dapat membuat anak itu kesakitan!"     

Setelah Sunyian Massal di nonaktifkan di Menara Abu, orang-orang mulai berkomentar dengan suara rendah.     

Karena pertandingan ini diselenggarakan di bidang tak lengkap Leymann, ia mengerti betul apa yang terjadi.     

Melalui mantra penglihatannya, dan kemudian memancarkannya ke layar, ketiga menara dapat melihat dengan jelas keadaan di lapangan.     

Marvin sepertinya sedang berada di dalam keadaan yang amat berbahaya!     

Ia tidak menemukan Penyihir lain ketika kompetisi dimulai, bahkan ia bertemu musuh terberat Ranger, yaitu penjaga.     

...     

Beberapa Pembantu Penyihir yang pernah diajar oleh Marvin mulai berbicara dengan suara kecil, mata mereka penuh dengan dendam.     

Dan para bangsawan yang menginginkan perkenanan dari Klan Unicorn juga membuka mulut mereka, menggelengkan kepala mereka dan berpura-pura untuk merasakan Akademi Magore selagi mereka melihat saat-saat terakhir sebentar lagi.     

Bahkan penonton yang netral dan yang mendukung Marvin juga merasa bahwa adiknya memulai pertandingan dengan buruk.     

Perbatasan kelas memang benar adanya. Marvin yang kejam menghadapi Penjaga pada tingkat yang sama akan sangat menyulitkannya!     

Tentu saja, ada beberapa orang yang menyemangati Marvin.     

"Tidak minum obat! Tuan Marvin pasti akan menemukan jalan untuk mengalahkan kaleng besar itu!"     

Tidak ada yang tahu dari mana suara itu berasal.     

Orang-orang tua menggelengkan kepala mereka dan tersenyum. Kata-kata itu mungkin keluar dari wanita bangsawan yang tidak mau tahu. Mungkin karena ia mengagumi perawakan Marvin sebelumnya, atau mungkin karena hal lain.     

Tetapi di mata banyak orang, Marvin berada dalam masalah besar! Ini tidak bisa dihindari.     

...     

'Biarkan aku melihat bagaimana kamu menghadapinya.'     

'Aku harap kamu tidak mengecewakanku.'     

Di Menara Abu, Hathaway sedang bermalas-malasan mengupas jeruk, memakannya sambil menonton layar.     

Di layar itu, Penjaga dari Menara Pengrajin telah mencapai puncak dan menghadapi Marvin.     

Area di puncak tidak terlalu besar, dan keduanya melihat satu sama lain dari sisi batu yang berseberangan.     

...     

Menara Guntur. Banyak orang juga berkumpul disana.     

Di samping meja, seorang muda dengan sopan berkata kepada wanita muda, "Nona Kate, silahkan duduk."     

"Pertempuran Cawan Suci adalah kompetisi Penyihir langka paling besar di Pantai Timur. Sebuah pertandingan yang dibuat untuk menghormati Cawan Suci yang dibuat oleh Dewa Penyihir."     

"Terlebih lagi, kali ini, klan Unicorn kami membuat persiapan untuk menghabisi badut yang berani menghina keluarga kami."     

"Lihat Tuan Muda Marvin itu? Keberuntungannya sudah lewat. Orang kami masih belum apa-apa sedangkan ia sudah bertemu Penjaga."     

Sebuah kejutan mengalir melewati mata gadis yang sedang duduk disana.     

Ia telah bertemu orang yang mengklaim diri sebagai pewaris dari klan Unicorn pada saat ia berjalan pulang. Yang kemudian melihat kecantikan Kate dan terus mengundangnya untuk menonton Pertempuran Cawan Suci bersamanya.     

Kate teringat saudarinya terus menyarankan jika ingin membangun pasukan yang hebat, mereka harus berteman dengan rekan yang hebat. Ia juga mendengar bahwa kabarnya klan Unicorn adalah yang terkuat di Pantai Timur dan ia menyetujui hal itu. Ia tidak merasakan apapun untuk laki-laki di hadapannya. Tetapi karena penasaran, ia datang ke Menara Tiga Cincin.     

Tetapi ia tidak menyangka akan bertemu dengan wajah yang tak asing di Pertandingan Cawan Suci itu.     

"Nona Kate? Kamu baik-baik saja?" Orang itu menyadari Kate bereaksi aneh.     

"Ah, tidak apa, hanya saja Tuan Muda Marvin nampaknya adalah seorang Ranger, jadi situasi seperti itu sangat tidak menguntungkan bagi dirinya," Jawab Kate.     

Kate bukan orang bodoh. Keluarga Unicorn nampaknya tidak suka kepada Marvin, jadi ia segera berpura-pura tidak kenal dengan Marvin dan menjawab seperti itu untuk memeriksa keadaan.     

Orang itu berkata denga kesal, "Akan sangat kasihan jika ia mati di tangan Penjaga!" Ia juga menambahkan, "Klan kami telah mengirimkan pembunuh terbaik untuk mengatasinya."     

"Kami akan membuat semua orang di Pantai Timur tahu apa yang terjadi jika berurusan dengan Klan Unicorn."     

Kate sedikit mengangguk, melihat layar dengan seksama.     

Ia tidak tahu mengapa, tetapi pemandangan malam itu ketika keduanya terjebak dalam penjara pohon itu, dan permintaan memalukan Marvin, terlintas di kepalanya.     

Kate berpikir, kemudian pipinya memerah.     

Dan orang yang ada di sampingnya melihat ini dan mengira ini adalah hasil rayuannya. Maka, ia terus saja berbicara hal yang membuat ia tertarik.     

Namun nyatanya, Kate memberi perhatian pada layar itu yang menunjukkan puncak gunung salju. Ia tidak menghiraukan apa yang pria itu katakan.     

'Seharusnya akan baik-baik saja, orang itu jauh lebih kuat dibandingkan pemegang kelas biasa...' pikirnya.     

...     

Puncak Gunung Salju.     

"Berikan kuncimu!" Sang Penjaga bertanya dengan suara bosan.     

"Belatimu tidak akan bisa menghancurkan pertahananku!"     

"Aku melihat rekaman pertandingan itu. Sebuah strategi yang cermat, tetapi aku tidak memiliki kelemahan seperti itu dan Zirah milikku telah di sempurnakan sehingga tidak ada cela."     

"Berikan aku kuncinya dan aku akan melepaskanmu."     

Ia perlahan-lahan berjalan mendekati Marvin. Ia membawa tameng raksasa di tangannya, sebuah kapak bergantung di pinggangnya, dan dilindungi oleh zirah.     

Kakinya akan menembus ke dalam salju tiap langkahnya.     

"Kamu tidak bisa keluar! Kita dikelilingi oleh tebing curam, jadi jika kamu melompat, kamu hanya akan jatuh menghadapi kematian!"     

Sang Penjaga terus menekannya dengan kata-kata.     

"Benarkah?" Sindir Marvin, "Mungkin kamu terlalu percaya diri!"     

Ia menggapai belatinya di tangannya.     

"Karena itu masalahnya, jangan salahkan aku!" Penjaga berkata.     

Ia menaikkan tamengnya dan bergegas ke arah Marvin!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.