Ranger Malam

Diharapkan Dan Yang Tidak



Diharapkan Dan Yang Tidak

0Pada sore hari, berita kedatangan kembali Tuan Raja Marvin dengan kesebelas banteng emas tersebar hingga ke seluruh wilayah itu.     
0

Menurut mereka yang datang melihat, setiap banteng emas dapat mengeluarkan makanan yang cukup banyak.     

Dan Tuan Marvin adalah satu-satunya orang yang mampu membuat banteng itu mengeluarkannya dengan teknik misterius.     

Sebagai konfirmasi atas rumor tersebut, sebelum malam tiba, tiap rumah yang dekat kastil menerima banyak makanan dari para penjaga.     

Pasokan makanan itu dapat bertahan hingga musim gugur.     

Bagi rumah yang berada jauh, Marvin memberitahukan bahwa mereka akan mendapatkannya pula.     

Segera, semua orang di Lembah Sungai Putih begitu gembira.     

Sebuah masalah pangan besar dapat diselesaikan dengan cara Tuan Marvin yang ajaib!     

Kepercayaan Marvin untuk berkuasa di wilayah itu semakin meningkat, bahkan melebihi ayahnya, dan akan menyusul kakeknya, yang seorang Penyihir!     

Tetapi tidak semua orang senang akan hal itu.     

Banyak faktor yang tidak stabil dalam wilayah itu.     

Beberapa orang sengaja membocorkan informasi itu. Sore itu, beberapa cerita Tuan Marvin dan kesebelas banteng emas sudah sampai pada kedai-kedai di Kota Tepi Sungai.     

Jika Tucker Tua dan Penyihir ranking 3 itu tahu, mereka pasti akan sangat marah sekali.     

Mereka berusaha menjaga Marvin, tetapi tidak menyangka ia akan dengan leluasa membawa banteng emas itu ke wilayahnya.     

Meski akan menambah moral dari wilayah itu, hal itu juga akan meninggalkan jejak untuk diselidiki!     

Perwira Imam yang lain mungkin tidak tahu asal-muasal keberadaan banteng emas, namun Kakek Buyut Kirmizi pasti tahu tentang hal itu.     

Karena kesebeles banteng emas itu telah diurapi oleh Raja Kobra melalui perintahnya.     

Apabila berita ini terdengar, Marvin dan seluruh Lembah Sungai Putih akan jatuh ke dalam krisis besar!     

Tentu saja, orang biasa tidak akan mengetahui soal ini.     

Bahkan Anna dan pasukannya sangat terkesan dengan kemampuan Marvin dan tidak terlalu memikirkan hal itu.     

Namun berbeda bagi Marvin.     

...     

Pada malam hari, di ruang belajar.     

Marvin perlahan mengeluarkan lilin khusus dan berhati-hati menyalakannya.     

Lilin itu terbakar dan nyalanya berbinar dengan pola cahaya yang aneh.     

Beberapa suara kekacauan terdengar.     

Setelah beberapa saat, suara tidak sabaran terdengar pula.     

"Mengapa kamu melihatku secepat ini? Adakah sesuatu yang aneh?"     

Ini adalah suara dari sang pandai besi.     

Seperti Pemuja Ular Kembar, organisasi Pejalan Malam juga memiliki teknik komunikasi tersendiri.     

Lilin khusus ini sangatlah berharga, dan hanya dapat membuat satu orang yang dapat berkomunikasi dengan Pejalan Malam lainnya dengan jarak yang sangat jauh.     

Marvin berkata, "Tentu aku memiliki alasan untuk mencarimu."     

"Justru, ini tentang Kakek Buyut Kirmizi."     

"Aku punya rencana, aku butuh bantuanmu."     

Pandai besi tua terdiam beberapa saat yang kemudian berkata, "Bicaralah."     

"Aku membutuhkanmu untuk menghubungi Pejalan Malam yang mengejar Kakek Buyut Kirmizi itu!"     

Marvin perlaha berkata, "Aku telah memiliki rencana, tetapi aku butuh kekuatan dari organisasi itu."     

...     

Sepuluh menit kemudian, lilin Marvin mati.     

Ketika ia masih di sungai bawah tanah pagi ini, Marvin telah dengan serius memikirkan hal ini.     

Apakah ia harus membawa kesebelas banteng emas itu kembali ke Lembah Sungai Putih, atau melakukannya secara terbuka?     

Yang kemudian jelas akan menarik perhatian Pemuja Ular Kembar.     

Dan sejak Marvin bertransmigrasi, ia selalu berhati-hati dalam bertarung dengan kekuatan jahat ini secara terbuka.     

Ia juga dengan matang memutuskan ketika ia mengeluarkan set Berani itu.     

Namun ketika ia menyusuri sungai bawah tanah, ia teringat pembicaraan antara Raja Kobra dan Kakek Buyut Kirmizi.     

Pada saat itu, Kakek Buyut Kirmizi nampak diburu oleh seorang Pejalan Malam.     

Marvin segera sadar dirinya yang sekarang bukanlah penyendiri dari permainan itu lagi. Ia telah lupa bahwa dirinya yang sekarang tidak terkait lagi dengan Penguasa Malam.     

Marvin sekarang adalah Pejalan Malam dengan organisasi, dan dia juga memiliki beberapa teman.     

Meski tidak seberapa kuat, kekuatan yang ia kendalikan cukup untuk mengubur Kakek Buyut Kirmizi!     

Ia berpikir dengan matang sebelum akhirnya memutuskan dengan bulat!     

Yaitu secara terbuka mengembalikan banteng emas itu ke daerahnya.     

Maka, beritanya akan tersebar. Kakek Buyut Kirmizi pasti datang ke Lembah Sungai Putih.     

Marvin tahu berdasarkan kemampuan Kakek Buyut Kirmizi, bahkan jika lawannya adalah Pejalan Malam kelas Legenda dan Druid Legenda bersatu, mereka tidak akan sanggup menangkapnya. Jika ia tidak sanggup melawan, tentunya dia akan kabur.     

Jika Kakek Buyut Kirmizi kabur, Pejalan Malam itu pasti akan sangat kesal.     

Dengan pertimbangan ini semua, Marvin datang ke depan dengan rencana yang berani ini!     

Memanfaatkan dirinya dan Lembah Sungai Putih sebagai umpan.     

Memaksa Kakek Buyut Kirmizi untuk membuat suatu pergerakan.     

Rencana ini sangatlah matang, tetapi boleh dicoba. Bila berhasil, reputasi Marvin sebagai Pejalan Malam akan terus menanjak.     

Dan dia juga akan menyelesaikan bahaya besar tersembunyi, dan menerima banyak sekali keuntungan.     

Jika ia gagal... kemudian menunggu Marvin dan Lembah Sungai Putih akan menjadi korban pembalasan Pemuja Ular Kembar.     

Tetapi Marvin percaya bahwa jika semuanya berjalan sesuai rencana, Kakek Buyut Kirmizi yang sulit mati dan dikeluhkan banyak pemain akan jelas terkalahkan di Lembah Sungai Putih.     

'Lagipula, ia masih belum mendapatkan hal itu,' Marvin diam-diam berpikir.     

...     

Hari berikutnya, Marvin mengirim prajurit kepercayaannya untuk menjaga Pelabuhan Dermaga Hitam untuk menemukan Lola, menjelaskan kepadanya mengenai jalan Sarang Laba-Laba.     

Yang lain tetap pergi dari rumah ke rumah untuk mendistribusikan gandum dari banteng emas pertama kepada para penduduk.     

Marvin mengira-ngira bahwa satu banteng emas dapat menyimpan cukup gandum untuk Lembah Sungai Putih untuk lebih dari satu tahun!     

Tetapi ia tidak berniat memberikannya semua kepada petani, hanya memberikan mereka cukup makanan untuk melewati musim dingin.     

Hanya dengan begitu ia akan meningkatkan motivasi mereka untuk bekerja. Wilayah Marvin tidak membesarkan orang-orang pemalas.     

Ia hanya menyisakan satu banteng emas di lumbung kastil.     

Ia menaruh sisanya di jalan rahasia di bawah kastil, jadi tidak orang yang tahu tentang itu.     

...     

Keesokan harinya, pada sore hari, sebuah kereta sampai di Lembah Sungai Putih.     

Di bawah kastil, Marvin ingin menyambut mereka secara langsung.     

Terdapat empat orang di dalam kereta itu. Yang pertama keluar adalah pandai besi tua Sean.     

Pria tua itu jengkel dan berhenti, "Kamu bosan hidup, Nak!?"     

"Menggunakan dirimu sendiri sebagai umpan? Itulah idemu!?"     

Setelah amarahnya secara langsung, ia berjalan ke arah kastil, tanpa melihat ke belakang.     

Marvin terdiam.     

Orang kedua yang keluar adalah seorang pria yang cukup tampan. Ia melihat Marvin dan mengulurkan tangannya sambil menunjukkan senyumannya.     

"Aku adalah Constantine. Meski ini pertama kalinya kita bertemu, harus ku akui, kamu betul-betul memenuhi syarat untuk menjadi adikku!"     

"Aku masih jengkel karena gagal untuk menangkap Kakek Buyut Kirmizi tadi malam, tetapi aku mendengar kabar baik."     

"Kau amatlah berani. Tetaplah begitu, dan kita pasti akan berhasil."     

Marvin mengangguk.     

Ia segera tahu bahwa pria biasa yang tidak lagi muda ini adalah salah satu dari tiga orang terkuat di organisasi Pejalan Malam!     

Seorang Pejalan Malam Legenda!     

Menurut kabar, levelnya mendekati 30, level 10 Ranger dan level 18 Pejalan Malam. Levelnya lebih tinggi dari Pangeran Peri Ivan.     

Pria ini adalah orang terpenting dari serangan terhadap Kakek Buyut Kirmizi.     

Orang ketiganya adalah Druid Agung.     

Namun yang paling mengejutkan Marvin adalah Druid Agung ini ternyata adalah seorang perempuan.     

"Terima kasih atas keramahanmu." Druid Agung nampak sangat bersyukur. "Aku adalah Laut Lepas, namun kamu dapat memanggilku Nicole."     

Laut Lepas!     

Sebuah pemikiran terlintas di kepala Marvin. Ternyata dia adalah salah satu calon dari Empat Druid Legenda utara, Laut Lepas!     

Ini merupakan kejutan yang baik. Marvin tidak sering ke utara dan juga tidak pernah bertemu dengan Druid. Meski begitu, Laut Lepas memiliki reputasi yang luar biasa.     

Bagaimanapun, ia menjadi terkenal pada pertempuran karena ia mengalahkan avatar dewa di Gunung Guntur. Jelas setelah Malapetaka Besar.     

Laut Lepas yang sekarang masih seperti yang dulu, Druid Agung yang rendah hati.     

'Tetapi kekuatannya seharusnya paling tidak masih sehebat dulu! Bagi Kakek Buyut Kirmizi yang kabur dari barisan perlawanan itu,ia pasti pernah menyelamatkan banyak nyawa.'     

Marvin menghela nafasnya. Nampaknya ia telah membuat persiapan matang dan juga mengetahui beberapa hal tentang Kakek Buyut Kirmizi.     

...     

Orang keempat adalah anak Sean, Jane.     

"Ayahku sangat khawatir tentang dirimu. Ia memberitahuku banyak hal tadi malam. Aku benar-benar tidak tahu harus bagaimana."     

Jane perlahan berkata, "Aku selalu penasaran tentang ayahmu yang misterius. Bahkan, aku harus berterima kasih kepadamu. Jika bukan karenamu yang melakukan hal luar biasa, ia mungkin tidak memberitahuku apapun."     

"Baiklah, aku sebenarnya tidak tahu betapa menyulitkannya orang jahat itu, tetapi oleh Paman Constantine yang memulai pergerakan, ia tentu seorang jahat yang sangat hebat."     

"Aku harap rencanamu berhasil!"     

Marvin mengangguk dan membuat beberapa orang mencari tempat bagi kereta kudanya dan mempersilahkan mereka semua masuk ke dalam istana.     

Namun tiba-tiba, Constantine dan Laut Lepas berhenti berjalan di saat yang bersamaan!     

Mereka kemudian berbalik dan melihat ke kejauhan.     

Marvin terdiam, ini... Apakah Kakek Buyut Kirmizi sudah ada di sana?     

Ia tidak mungkin secepat itu, bukan?     

Hanya berselang satu hari sejak informasi tersebar, tentu hal itu belum sampai ke Teluk Permata!     

Ia juga melihat.     

Di kejauhan, dua kereta kuda mendekat dengan cepat.     

Para petani mengangkat kepala mereka untuk melihat kereta kuda sambil bekerja.     

Lembah Sungai Putih jarang seramai ini. Banyak orang yang datang berkunjung hari ini!     

...     

Kereta kuda itu berhenti di kastil.     

"Wayne! Mengapa engkau kembali!?"     

Ini adalah hal yang tidak diperhitungkan Marvin.     

"Apa? Jangan bilang kita tidak boleh kemari?" Suara lembut yang dikenal Marvin terdengar dari kereta kuda.     

Marvin terdiam sesaat.     

Wanita itu melangkah keluar kereta, menunjukkan wajah terkejut. "Oh, kita punya banyak tamu ternyata!"     

Tuan Menara Abu, Hathaway!     

Marvin teringat sesuatu. Kehadiran Hathaway di tempat ini menandakan sesuatu.     

Ia telah menjadi seorang Legenda!     

'Aku tidak menyangkan Buku Nalu begitu efektif!'     

Marvin sangat amat takjub.     

Tetapi kemudian hal lain semakin membuatnya takjub.     

Terdapat dua orang lain yang keluar dari kereta kuda.     

Marvin juga mengenal kedua orang ini!     

Ia benar-benar terdiam.     

Legenda Biksu Inheim!     

Juga dengan Pencuri Bayangan yang pernah melawan Naga Merah di Pelabuhan Tornado!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.