Ranger Malam

Pejuang Beristirahat



Pejuang Beristirahat

0Sinar terang tetap bersinar di dalam ruangan, perlahan membentuk sebuah pusaran kecil.     
0

Sinar yang muncul dari dalam pusaran terasa hangat.     

Mereka mendengar suara nyanyian kecil dari dalam situ.     

Terus berputar, pusat pusaran itu berkembang semakin besar, dan di bawah pandangan semua orang yang terheran, langit penuh bintang muncul di belakangnya.     

Mereka dapat melihat jelas langit penuh bintang dari dalam kastil.     

Konstelasi Ikan Berenang.     

Terdiri dari 247 bintang jumlahnya.     

Keberadaan seperti ini hanya muncul dalam cerita-cerita, dan sekarang mereka melihatnya sendiri.     

Pusaran itu terus berputar, dan kemudian cahaya kecil perlahan turun dan memasuki dahi Marvin.     

"Apa yang terjadi?"     

Mereka melihat Marvin, khawatir mengenai perubahan dalam tubuhnya.     

Marvin melebarkan tangannya dan berkata, "Aku tidak merasakan apapun."     

Constantine membunyikan lidahnya. "Kamu adalah anak yang beruntung... Terakhir kali aku melihat permintaan ulang tahun seseorang yang dipenuhi yaitu lebih dari sepuluh tahun lalu."     

Pandai besi tua menatap dengan serius ke arah Marvin dan tidak berkata apapun.     

Marvin juga kebingungan.     

Ia tahu tentang membuat permintaan kepada konstelasi langit.     

Di dalam permainan, tiap pemain akan berulang tahun, dan mereka akan menerima berkat tiga hari pada hari itu dengan membuat permintaan kepada konstelasi mereka.     

Berkat ini akan meningkatkan beberapa poin atribut, peningkatan drastis terhadap Daya Serang, atau sekedar menggandakan pengalaman.     

Tetapi orang Feinan tidak mempunyai keuntungan seperti ini. Justru, sedikit orang yang permintaannya dijawab.     

Marvin berpikir sejak ia bertransmigrasi menjadi seorang penduduk asli, ia seharusnya tidak mendapat jawaban dari konstelasi Ikan Berenang.     

Ia benar-benar tidak berharap hal itu terjadi.     

Tetapi berkat yang ia dapatkan kali ini jelas berbeda dengan yang di dalam permainan.     

Setelah cahaya memasuki tubuh Marvin, tidak ada perubahan apa-apa dalam riwayatnya.     

Hanya terdapat kalimat pendek pada bagian bawah jendela karakternya yang tertulis, [Berkat Ikan Berenang (tidak aktif)].     

Ia tidak tahu bagaimana cara mengaktifkan berkat ini.     

Namun yang ia pikirkan ialah berkat ini muncul pada lokasi yang sama ketika berkat Peri Keberuntungan [Keberuntungan +1] muncul terakhir kali.     

'Apakah ini merupakan situasi khusus, seperti sebelumnya?'     

Marvin juga berpikir demikian.     

Namun demikian, mendapatkan berkat Ikan Berenang juga merupakan hal yang baik.     

Mereka semua merayakan, dan dengan ucapan "Selamat Ulang Tahun," Marvin merayakan ulang tahunnya di Feinan.     

Sampai tengah malam, selain berbicara dengan rekan dan mengambil sedikit waktu beristirahat, ia tidak melakukan hal lain.     

Ia duduk di atas sofa di dalam ruangan beberapa saat, beristirahat sejenak.     

Ia benar-benar lelah kali ini.     

...     

Di dalam kemah sementara di pantai, seorang gadis memakai gaun memeluk lututnya, didi di sebuah batu tinggi melihat ke arah barat.     

Pada saat itu, ia melihat cahaya terang dari konstelasi Ikan Berenang turun ke sebuah daerah tidak jauh dari situ.     

'Ikan Berenang.'     

'Ternyata hari ini adalah ulang tahunmu,' Lola berpikir dalam hati.     

Setelah hari ini, Raja Lautan akan menjadi pusat langit berbintang.     

Seorang berjalan perlahan mendekatinya dan duduk di sebelahnya.     

"Jarang sekali aku melihatmu diam." Pangeran Peri juga melihat cahaya itu turun dari kejauhan.     

Sebagai seorang legenda, pandangannya jauh lebih hebat dibandingkan orang biasa.     

"Konstelasi Ikan Berenang tidak pernah memberkati siapapun tiga tahun terakhir. Marvin memang seseorang yang spesial," katanya.     

Lola mengangguk, terlihat sedikit depresi.     

"Apakah kamu kecewa karena tidak dapat mengucapkan Ulang Tahun kepadanya secara langsung?"     

Ivan memulai pembicaraan dengan Lola.     

Pangeran Peri memang sedikit jijik dengan wanita, jadi perilaku seperti itu akan membuat orang terheran.     

Bahkan meski Lola adalah orang yang cerewet, ia merupakan wanita yang sulit dibenci.     

"Justru, apa yang kukatakan kepada pelaut itu semuanya bohong. Aku menipu mereka."     

Lola memalingkan wajahknya, sedikit tidak percaya kepada topik itu. "Aku bukanlah seseorang yang berkuasa atas bisnis Lembah Sungai Putih. Aku hanya seorang penipu, itu saja."     

"Aku mungkin hanya seorang yang tidak penting bagi Tuan Marvin."     

"Ia memilih untuk percaya padaku karena ia pikir semua orang butuh kesempatan kedua."     

"Aku selalu mengacaukan segalanya. Aku bahkan mengacaukan situasi pangan. Aku tidak berguna."     

Ivan terdiam beberapa saat.     

Ia menepuk pundak Lola. "Kamu salah."     

"Terdapat banyak hal yang kamu tidak bisa lakukan, bukan karena kamu tidak berguna, tetapi karena orang-orang dan situasi tidak dapat menunjukkan berharganya dirimu."     

"Terlebih lagi, Marvin memilih untuk percaya padamu tidak hanya karena hal itu. Mungkin untuk hal yang lebih penting lagi. Karena ia percaya bahwa kamu adalah gadis yang baik hati."     

"Dunia ini begitu kacau, dan orang kuat tidak dapat melindungi semua orang. Maka, bagi orang-orang lemah, berbohong adalah kemampuan yang wajib dikuasai."     

"Untuk bertahan, kamu harus berbohong, bukan?"     

Sebelum Ivan menyelesaikan perkataannya, gadis di sisinya sudah berlinang air mata diam-diam.     

"Kamu memang benar. Kenyataannya, aku juga tidak ingin menjadi seorang penipu..."     

"Ketika aku kecil, ayahku sudah meninggal dunia..."     

"Ketika ibuku sudah sekarat, ia berjanji untuk tetap hidup. Tetapi apa yang bisa kulakukan? Aku hanyalah gadis desa tanpa kemampuan apa-apa... seorang gadis tua, temanku sejak kecil, menjualku ke tempat prostitusi. Aku berusaha untuk kabur."     

"Kemudian aku berhenti percaya kepada orang lain. Aku mulai belajar caranya menipu orang. Kemudian aku baru bisa bertahan hidup."     

"Aku tidak sepertimu atau Tuan Marvin, bertarung begitu hebat. Aku tidak bisa melindungi diriku sendiri..."     

"Kau bilang orang seperti kami lebih sulit untuk hidup di dunia ini. Lalu apa artinya hidup?" Tanya Lola, dengan isak tangis.     

Pangeran Peri kemudian menggeleng kepalanya dan berkata, "Di dunia ini, setiap kehidupan memiliki makna selama kamu hidup."     

"Inilah yang ayahku katakan ketika aku muda. Ia adalah orang terkuat di dunia ini."     

"Maka, kamu harus percaya kata-katanya."     

Lola mengangguk, sedikit bingung, matanya dipenuhi air mata.     

Ia mungkin tidak tahu apa yang "Ayah Ivan" katakan.     

Tetapi kalimat ini sudah membuatnya merasa jauh lebih baik.     

"Terima Kasih, Tuan Ivan."     

Ia bertanya dengan hati-hati, "Tetapi... mengapa kamu memulai pembicaraan denganku hari ini?"     

"Bukankah kamu benci wanita?"     

Ivan menyadari bahwa Lola menjadi khawatir dan sedikit terkesima.     

Ia tertawa dan rasa kesepian terlihat di matanya. "Karena aku merasa bosan beberapa waktu. Aku juga berpikir mengapa aku masih hidup."     

Lola dengan serius berkata, "Tetapi kamu kuat, dan kamu memiliki ayah yang baik."     

Ivan terdiam dan kemudian berkata, "Setelah aku berumur sepuluh tahun, ia berhenti memperhatikanku."     

Lola melihat Ivan dengan terkesima dan segera menepuk pundaknya.     

"Jangan bersedih, paling tidak kamu adalah seorang yang tampan."     

"Bukankah kamu tahu cerita tentang konstelasi Ikan Berenang? Jika tidak aku dapat memberitahumu."     

"Dikatakan bahwa pada mulanya, dunia ini tidak memiliki konstelasi. Hingga akhirnya Dewa Lance datang dan kemudian muncullah konstelasi. Bagi Ikan Berenang, ia dengan mudah..."     

Angin laut berhembus kencang, suara gadis itu hilang di tengah riuh angin.     

Malam perlahan datang, dan konstelasi Ikan Berenang mengeluarkan cahaya terakhirnya sebelum bagian tengah langit berbintang digantikan oleh konstelasi Raja Laut.     

Musim panas akan segera berakhir.     

...     

Pada tengah malam. Marvin, berbaring di tempat tidurnya, perlahan membuka matanya.     

Perasaan ini... Ia tertidur pulas.     

Ia mungkin telah kelelahan kali ini. Ia bahkan tidak merasa bahwa dia dibawa dari ruang makan ke ruang tidurnya.     

Marvin mengusap dahinya, mencoba untuk bangun.     

Ia berganti pakaian dan meninggalkan ruang tidurnya, dan segera pergi ke tempat pandai besi tua.     

Tempat itu jelas adalah sebuah bengkel besi.     

Pada tengah malam, pandai besi tua masih menempa, suara "Klang!""Klang!" terdengar dari dalam bengkel, tidak mengganggu tidur orang lain.     

"Kamu datang?" Ia nampak sudah tahu Marvin akan kemari.     

"Kamu tahu apa yang aku inginkan?" senyum Marvin.     

"Tentu saja. Sekelompok petualang ribut ini nampak kuat dengan jumlah mereka, dan seharusnya dapat mengalahkan Suku Ogre."     

"Namun dalam pertarungan sesungguhnya, moral dan keeratan mereka mungkin diragukan. Jika beberapa orang mati, mereka mungkin akan berpencar."     

"Dalam beberapa hal, kamu tidak dapat memenangkan peperangan ini hanya dengan mengandalkan kekuatan Gereja Perak atau kekuatan luar lainnya, bukan?"     

Pandai besi tua merenung. "Bahkan jika kamu tidak disini malam ini, kamu dapat datang besok malam. Tetapi kamu sudah beristirahat satu hari."     

"Aku memang sudah beristirahat."     

Marvin menarik nafas panjang. "Bantu aku membuka [Kerajaan Malam Abadi]."     

"Aku butuh bantuan mereka."     

Sean mengangguk. "Jelas, mereka telah beristirahat terlalu lama."     

"Dunia ini telah memiliki banyak perubahan ketika mereka mulai beristirahat. Aku dengar berita dari banyak temanku, termasuk Putri Hathaway."     

"Akan terdapat banyak perubahan besar di dunia ini."     

"Bangunkan mereka jika kamu memiliki kekuatan untuk melakukannya."     

"Mereka adalah pejuang sesungguhnya."     

...     

Keesokan paginya, sekelompok kereta kuda mewah berhenti di perbatasan Lembah Sungai Putih.     

Terdiri dari tiga kereta, lebih dari dua puluh ksatria level tinggi, dan banyak pengawal.     

Mereka memiliki spanduk militer dengan setengah dari bulan baru tergambar.     

Segera, seorang kurir berjalan ke arah kastil Lembah Sungai Putih.     

Marvin sedang tidak berada di kastil pada saat itu.     

Semuanya diurus oleh Anna dan Wayne.     

Namun kemudian mereka memperbolehkan seorang kurir memberitahukan sesuatu dan mendengar apa yang dikatakan olehnya, keduanya hanya bisa terkejut.     

"Tunangan lain?!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.