Ranger Malam

Jalan Berduri



Jalan Berduri

0Kerajaan Malam Abadi.     
0

Di seluruh organisasi Pejalan Malam, hanya dua orang yang memenuhi syarat untuk membuka dataran tak lengkap ini.     

Satunya adalah pemimpin Pejalan Malam saat ini, dan yang satunya adalah mantan pemimpin.     

Ketika Sean berpindah dari Lembah Sungai Putih, ia membawanya beserta isi dari ruangan bawah tanah. Marvin tidak tahu dia melakukan ini, namun sebagai mantan pemimpin Pejalan Malam, ia jelas mempunyai caranya sendiri.     

"Pikirkan baik-baik. Kamu mungkin akan bertemu banyak rintangan di tengah jalan."     

Sean menatap Marvin. "Dan aku tidak perlu berbicara tentang bahaya fisik."     

Marvin dengan tegas mengangguk.     

Ia tahu apa yang ada di depan. Ini adalah alasan mengapa ia percaya diri dalam menantang sesuatu yang belum pernah orang lain lakukan sebelumnya.     

Membangunkan para pejuang yang terlelap, membangkitkan mereka dari tidur yang gelap, untuk sekali lagi berjuang melindungi Feinan.     

Ini merupakan situasi yang sulit.     

Namun semuanya masih dalam kendali. Ia menyadari tugasnya, atau ia tidak akan memilih pendalaman Pejalan Malam.     

Kekuatan dari sebuah kelas tidak hanya memutuskan sebuah jalan pendalaman. Orang itu juga harus mempertimbangkan rahasia dibalik kelas itu.     

Seluruh kelas di Feinan tidak sekedar bertarung atau ajaran sekolah. Terdapat sebuah sejarah panjang dibalik itu semua.     

Pejalan Malam adalah contoh yang baik.     

Hal yang mengagetkan Marvin adalah sesuatu itu muncul dalam menu perjalanannya yang tidak ada perubahan sebelumnya.     

[Jalan Kegelapan]     

[Deskripsi: Untuk membangunkan pejuang yang terlelap, anda harus merasakan sakit yang mereka derita dalam hari-hari ini. Anda akan berjalan seperti Raja Malam pada dahulu kala untuk mewariskan kejayaannya dan kewajibannya.]     

[Hadiah Misi:?]     

...     

...     

'Hadiah misi ternyata tidak diketahui?'     

'Ini sedikit aneh.'     

Bahkan, sejak ia bertransmigrasi, Marvin merasa sistem di dalam tubuhnya lebih seperti sebuah informasi dibandingkan sebuah sistem nyata.     

Selain dari dua al yang ia tidak mengerti, sisanya cocok dengan dunia ini.     

Dari kedua hal itu, yang pertama adalah sistem pengalaman bertarung. Mengapa ia mendapatkan pengalaman bertarung ketika membunuh?     

Kedua adalah mengapa sistem hadiah misi adalah pengalaman umum.     

Jika kamu menghiraukan kedua hal ini, Marvin merasa sistemnya adalah rekaman dari dirinya sendiri.     

Hal itu akan membuat sebuah rekaman yang persis tentang kondisi tubuhnya dan apa yang terjadi ketika bertarung.     

Selain itu, tidak ada manfaat lain.     

Ini memberikan kesan bahwa daripada transmigrasi dengan sistem permainan, ia telah mendapatkan kemampuan pengawasan status serupa dengan sistem permainan.     

Ini adalah sejenis kekuatan.     

Ini adalah penjelasan terbaik yang dapat Marvin pikirkan, namun nampaknya penjelasan ini memiliki celah, yaitu masalah pengalaman.     

Ini juga perbedaan besar antara dia dan orang asli. Orang asli akan mengangkat kekuatan mereka melalui berlatih, masukan, dan segala metode lainnya.     

Mereka tidak hanya membunuh untuk meningkatkan kekuatan mereka seperti Marvin.     

Pasti ada alasan besar di balik ini, menunggu Marvin untuk menggalinya.     

Namun saat ini ia harus berfokus untuk menyelesaikan misinya.     

"Sembilan belas pejuang Legenda. Terlelap dalam lautan kegelapan yang dingin."     

"Kamu harus berjalan melalui Jalan Berduri tanpa alas kaki dan naik ke Gunung Tak Terhingga, sebelum akhirnya menemukan tekad dari Raja Malam."     

"Kamu hanya bisa membangunkan mereka jika kamu merupakan keturunan asli dari Raja Malam."     

"Setiap Pejalan Malam yang mencobanya gagal."     

"Ini tidak ada hubungannya dengan kekuatan. Ini tentang karakter, tekad... dan keberuntungan."     

Pandai besi tua menatap panjang Marvin. "Bagiku, keberuntunganmu tidaklah buruk."     

Marvin tersenyum.     

"Kita berada di era yang berbeda. Aku punya firasat kamu akan membangunkan mereka semua."     

"Pergilah," pandai besi tua berkata dengan suara lantang sembari kegelapan dan jalan berat terbentang di hadapan mereka.     

Jalan Berduri.     

Marvin menarik nafas panjang dan melepas alas kakinya. Ia berjalan ke arah jalan itu, bertelanjang kaki.     

'Duri...'     

Langkah pertama! Marvin bernafas dingin!     

Ia dapat merasakan sakit yang sangat tajam pada kakinya, mengenai setiap syarafnya.     

Rasanya seperti jarum yang menusuk telapak kakinya.     

Rasa sakit yang amat dahsyat membuatnya mundur.     

Namun ia tidak boleh menyerah!     

Jika ia menyerah, ia akan gagal melewati jalan ini untuk membangunkan para pejuang.     

Maju, hanya ada jalan maju.     

Rasa sakitnya palsu. Marvin tidak terluka, tetapi Jalan Berduri akan segera membuat rasa sakit kepada syarafnya.     

Jika ia tidak dapat menahan rasa sakit ini, kemudian bagaimana mewariskan tekad Kerajaan Malam?     

Marvin menggigit kencang bibirnya, berfokus mengumpulkan tekadnya.     

Ia tidak mundur, bahkan mengambil langkah besar di dalam kegelapan!     

Ia tahu semakin cepat ia melakukannya, maka semakin sedikit kontak dengan Jalan Berduri, dan rasa sakitnya akan semakin sedikit.     

...     

Melihat punggung Marvin perlahan tidak terlihat pada akhir Jalan Berduri, sang pandai besi tua berbalik ke arah bara api di sisinya, bekerja keras bagai seorang pembantu level kecil.     

Menempa besi standar.     

Ini adalah Kerajaan Malam Abadi. Tempat ini luas dan misterius, dan bahkan para pemimpin akan dianggap sebagai amatir.     

Semakin lama, mereka terbiasa dengan hal ini.     

Sebuah bayangan perlahan muncul di sisi pandai besi tua.     

"Kamu pikir ia akan berhasil?"     

"Ia mampu." Sean Tua tetap menempa.     

Orang itu bertanya, "Ia menjadi Pejalan Malam satu bulan lalu. Kamu pikir ia akan mengerti tekad dari Raja Malam?"     

"Tidak, tidak ada seorangpun yang mengerti tekad Raja Malam." Sean tertawa dan berkata, "Justru, mungkin cara berpikir kita yang salah."     

"Setiap Pejalan Malam yang berharap membangunkan sembilan belas pejuang melakukan usaha besar untuk menjadi seperti Raja Malam, namun apakah itu langkah yang benar? Tidak ada yang tahu."     

"Tetapi ini adalah tugas kita. Menjaga benua ini." Nada orang itu terdengar tidak puas.     

"Kamu dan Constantine terlalu membuang banyak waktu kepada orang ini. Ketika aku membutuhkan bantuanmu di utara, aku maklumi jika kamu tidak datang, tetapi kamu justru mengikuti Tuan Muda ini kemanapun melakukan hal-hal aneh. Aku tahu kamu seorang yang kritis terhadapku, namun sebagai Pejalan Malam, kita adalah saudara."     

"Kau salah, O'Brien. Kita tidak kritis terhadapmu," Sean menjawab serius. "Tetapi seorang yang kau panggil Tuan Muda ini dapat menyusun rencana untuk mengubur Patriarki Crimson, dimana banyak Legenda telah gagal membunuhnya. Ia mampu mengambil Buku Nalu di depan Santo Pedang Surgawi. Ia juga mengalahkan Naga Merah beberapa hari sebelumnya."     

"Ia hanya seorang 15 tahun." Sean memperjelas umurnya. "Apa yang kamu lakukan pada umur 15 tahun, O'Brien?"     

O'Brien terdiam.     

"Melangkahlah mundur. Jika aku salah menilai, dan jika Constantine juga salah menilai, dan bagaimana dengan Hathaway, Pencuri Bayangan Owl, Laut Lepas dan Nicholas? Apakah mereka juga melakukan kesalahan?"     

Pandai besi tua melanjutkan pembicaraannya, "Dalam sejarah, Pantai Timur tidak pernah mempunyai seseorang yang dapat mengumpulkan pasukan sebanyak ini."     

"Maka, aku sangat menantikan apa yang dapat pengikutku lakukan di masa depan."     

"Ini adalah alasan mengapa aku tetap berada di Lembah Sungai Putih."     

O'Brien menarik nafas panjang, sikapnya terlihat lebih tenang. "Mungkin kau benar. Bahkan jika aku kuat, aku mungkin tidak terlalu bijak."     

"Tidak, tidak ada yang sempurna. Kamu adalah pemimpin terbaik bagi Pejalan Malam." Sean tersenyum dan mendukungnya. "Kamu memiliki kekuatan yang orang lain tidak miliki. Meski kamu tidak begitu kuat, kamu masih dapat mendengarkan orang lain."     

O'brien bergumam, "Ibuku mengatakan ketika aku kecil, [O'Brien, kamu tidak pintar jadi kamu harus mendengarkan perkataan orang bijak]."     

"Aku melakukan apa yang dikatakan, dampaknya aku tumbuh begitu baik. Aku tidak berbuat banyak kekacauan."     

"Jika anak ini benar-benar membangunkan kesembilan belas pejuang dan berlanjut ke ranking 4, aku akan mempertimbangkan untuk memberinya Setengah-Artefak [Surga Abadi]."     

...     

...     

Di Jalan Berduri.     

Sesosok bayangan berjalan sendirian.     

Marvin berkeringat di sekujur tubuhnya.     

Rasa sakit yang berada di bawah kakinya semakin dan semakin terasa. Bukanlah rasa sakit yang dapat membuat mati rasa.     

Kamu bahkan tidak tahu kapan rasa sakit itu akan muncul.     

Sangat mungkin untuk tidak merasakan sakit setelah melakukan tiga langkah, dan segera rasa sakit luar biasa muncul pada langkah ke 4.     

Ini merupakan hal yang paling mengerikan dari Jalan Berduri.     

Para Biksu merupakan kelas yang terbaik melewati jalan ini.     

'Jalan ini adalah ujian bagi temperamen para pewaris.'     

'Dikatakan bahwa Raja Malam secara pribadi berjalan melewati Jalan Berduri pada saat itu dan menyelamatkan sekelompok orang tak bersalah dari Neraka.'     

'Maka jalan ini juga disebut sebagai Jalan Santo Kuno.'     

Banyak informasi yang muncul di kepala Marvin sebagai pengalih perhatiannya.     

Namun teriakan terdengar dari telinganya!     

Ia berbalik dan terkejut.     

Seseorang dengan wajah separuh busuk tiba-tiba muncul pada sisi jalan.     

Ia menatap Marvin seperti rasa takut yang muncul dari dalam ati Marvin.     

Ketakutan. Tetapi tidak ada pemeriksaan tekad.     

'[Setelah kesakitan adalah ketakutan], ini merupakan kata-kata yang di tinggalkan oleh Kerajaan Malam.'     

'Selama aku menghiraukan ilusi yang menakutkan ini, aku akan aman.'     

'Itu semua hanyalah ilusi dari dalam pikiranku.'     

Marvin menarik nafas dalam dan mengendalikan tubuhnya yang gemetar. Ia menggertakan giginya dan berlanjut ke depan.     

Ia berjalan sepuluh langkah, semua jenis ilusi muncul secara terus-menerus.     

Tengkorak Neraka, lautan darah, belatung busuk, tubuh orang cacat...     

Jika seorang lain, mereka mungkin sudah ketakutan terlebih dahulu.     

Jalannya mengarahkan ketakutan manusia kepada hal-hal yang mengerikan!     

Tetapi Marvin perlahan menjadi terbiasa dengan hal itu.     

'Ah? Mencoba untuk menakuti Tuan ini dimana telah menyaksikan banyak film horror di kehidupan sebelumnya?' Marvin menyindir dalam hati.     

Ia begitu percaya diri, dan tidak tanpa alasan.     

Dalam seluruh Feinan, mungkin tidak ada orang seperti dirinya yang tahan dengan semua pemandangan menakutkan ini.     

Ia membayangkan sesuatu yang lucu pada pemandangan ini dan hal yang paling menakutkan jelas lebih lemah.     

Bagian kedua dari Jalan Berduri sangat mudah dilewati Marvin.     

Kemudian, sebuah persimpangan muncul di hadapan Marvin.     

Sebuah binatang buas berada di persimpangan itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.