Ranger Malam

Perang



Perang

0Kecepatan Raven sedikit pelan ketika ia berhenti pada sebuah tempat sejenak sebelum akhirnya lanjut bergerak ke sekitar Kota Singa, diam-diam.     
0

'Ia sedang memeriksa keaslian dari informasi tersebut,' pikir Marvin.     

Pengintai Peri Kegelapan memang seorang elit diantara yang paling elit, mengurus sesuatu dengan hati-hati.     

Ras Kegelapan memang dilahirkan lebih kuat dari ras permukaan. Jika bukan karena mereka lemah karena sinar matahari, ras Dunia Kegelapan mungkin telah menguasai Feinan.     

Namun mereka tidak dihukum pada malam hari.     

Dalam beberapa cara, Pejalan Malam mirip dengan Ras Kegelapan.     

Hanya saja Pejalan Malam lebih kuat dibandingkan Ras Kegelapan lain pada malam hari karena berkat dari Raja Malam!     

Marvin mengejar.     

Ia harus mendapatkan kembali peta dari pertahanan Kota Singa!     

Meski mereka adalah petualang kriminal dan rakus, mereka juga merupakan umat manusia.     

Bahkan jika Marvin tidak dapat membantu sepenuhnya untuk menahan serangan Kota Singa, masih terdapat beberapa hal yang bisa ia lakukan.     

...     

Bayangan Raven menyusuri ke seluruh penjuru hutan dari Kota Singa.     

'Terdapat dua penjaga tersembunyi disini. Singa Ema nampak waspada. Tempat ini cukup dekat dengan Dunia Kegelapan.'     

Raven menutup gulungan di tangannya, merasa puas.     

Hadiah Hera memang sepadan.     

Mendadak, serangan kuat dan cepat datang dari dalam hutan!     

Seseorang menyerang diam-diam!     

Raven menarik nafas, tanpa takut!     

Belatinya nampak dingin di bawah sinar bulan.     

Ia meletakkan kedua belati di belakang punggungnya dan menggunakan skill luar biasa, dengan mudah menahan serangan itu.     

"Aku tahu itu kau, Maggie."     

Raven menatap dingin wanita di depannya. Wanita ini juga merupakan Peri Kegelapan dan bagian dari klan yang sama. Mereka ternyata saudara sepupu.     

Raven dan Maggie kemungkinan paling tinggi untuk mewariskan takhta Putri Tess sebagai Nenek Buyut.     

Dikatakan setelah serangan ini di permukaan sebuah keberhasilan, Putri Tess akan tunduk atas hadiah yang diberikan Pemimpin Clarke dan menjadi keberadaan yang tertinggi.     

Ia akan ditempatkan ke dalam misi lain dengan level yang lebih tinggi.     

Dan posisi Nenek Buyut Suku Peri Kegelapan akan menjadi kosong. Maggie membenci Raven sedalam-dalam hatinya karena Raven terus lebih baik darinya semenjak mereka kecil.     

Putri Tess jelas berpikir lebih tinggi terhadap Raven.     

Ini membuatnya begitu tidak puas.     

Dunia Peri Kegelapan kekurangan kehangatan, dunia ini dipenuhi pembantaian dan konspirasi. Dari sudut pandangnya, Raven terlalu baik hati. Orang semacam ini akan menuntun para Peri Kegelapan kepada kematian.     

Namun insting Raven dan intuisinya memang luar biasa.     

Menurut penilaian Putri Tess, jika Raven berlanjut ke ranking 4, sangat mungkin baginya untuk mendapatkan spesialisasi dari [Indra ke-6].     

Ini merupakan spesialisasi yang dimiliki oleh para Biksu. Hanya jenius langka diantara Peri Kegelapan yang mendapatkannya.     

Maka, Putri Tess memiliki posisi penting bagi Raven.     

Namun di mata Maggie, jika Raven menjadi Nenek Buyut, ia akan memimpin klan ini menuju kehancuran karena kebaikannya.     

Di dalam Dunia Kegelapan, kebaikan sama dengan mati.     

Jika kamu tidak memakan sesamamu, sesamamu yang akan memakanmu. Prioritas utama adalah untuk bertahan hidup.     

Raven jelas tidak cocok dalam dunia itu, dan dia tidak memenuhi persyaratan fisik untuk memimpin sebuah klan.     

...     

"Berikan aku peta itu." Maggie berbicara.     

"Aku mendapatkan ini karena tujuanku." Ekspresi Raven tidak berubah. "Mungkinkah hal itu supaya kamu memperlambat rencana Pemimpin Clarke?"     

"Terdapat beberapa jam hingga fajar tiba. Putri Tess hanya butuh setengah jam untuk mengirim pasukan khusus,"Jawab Maggie. "Masih lebih dari cukup waktu."     

Maggie nampak terkesan dengan dirinya. "Terlebih, mengapa aku pergi mencari peta pertahanan mereka. Aku tahu kamu akan menemukannya jadi aku hanya harus menunggu disini."     

"Kemudian kita lihat jika kamu memiliki kemampuan untuk mendapatkannya," Raven menyinggung sambil menyimpannya pada lipatan dadanya. Setelah beberapa goyangan dari busung dadanya, barang itu tersimpan rapi.     

Marvin mengetikkan lidahnya. 'Wanita.. itu memang benar-benar tak terpikirkan.'     

Di dalam hutan lebat, perkelahian pecah di antara kedua Peri Kegelapan.     

Kedua sisi menunjukkan pengalamannya sambil mereka melompat kemana-mana, belati terbang, dan menggunakan segala macam trik.     

Beberapa pergantian cukup sebagai pembuka mata bagi Marvin.     

Teknik bertarung para Drow amatlah cerdas. Mereka efisien dan berfokus pada jumlah kerusakan yang dapat didapat.     

Marvin juga menunjukkan kemampuan bertarungnya yang luar biasa.     

Namun dibanding dengan skill bawaan Peri Kegelapan, jelas sangat berbeda secara alamiah.     

Contoh paling sederhana adalah belati lengkung mereka. Para Drow menggunakan belati lengkung yang lebih pendek dan sedikit lebih lurus. Mereka bergerak sangat cepat, bagai Pembunuh.     

Ketika mereka diserang, memang berbeda dari Marvin. Mereka tidak pergi setelah beberapa serangan kritis mematikan namun mencoba untuk memastikan tiap serangan memiliki dampak.     

Bahkan dalam posisi seperti ini tersembunyi di dalam dahan, Marvin dapat melihat jelas belati lengkung mereka memiliki bercak ungu yang nampak asing.     

Ini ternyata sebuah racun.     

'Meski dalam ras yang sama, mereka masih dapat berbuat jahat.'     

Marvin menghela nafas dengan kepedihan sambil mempersiapkan pergerakan setiap saat.     

Ini merupakan tempat yang paling berpotensi bagi Pejalan Malam untuk membuat pergerakan: di dalam hutan pada malam hari.     

Meski dengan kekuatan persepsi luar biasa dari para drow, mereka tidak akan mampu untuk menyadari Marvin yang bersembunyi di sekitarnya!     

Mereka melanjutkan perjuangan keras mereka, namun jelas, kemampuan bertarung Raven jauh lebih kuat dari Maggie.     

Setelah serangan mendadaknya gagal, ia segera mengalami kerugian.     

Melihat perubahan dalam situasi, Maggie merubah nadanya. "Membunuh sesama tidak masuk di akal."     

"Kita tidak dapat membuat Putri Tess menunggu! Segera menyerahkan rencana itu jauh lebih penting."     

"Saudara mudaku, kamu jelas akan memaafkan perbuatan tak terpujiku, bukan?"     

Maggie mundur dan terlihat seperti ingin berdamai.     

Raven menyindir, "Jadi sekarang kamu segera mengerti betapa pentingnya informasi itu?"     

"Baik, aku tidak ingin mengganggumu kali ini."     

Setelah mengatakan ini, ia meletakkan belati lengkungnya dan menolak Maggie sambil berjalan melewatinya.     

Rasa sesal muncul di mata Maggie.     

Sambil Raven melewatinya, Maggie meluncurkan serangan diam-diam lain!     

Kedua belati terangkat dan terarah kepada kepala Raven!     

...     

'Bodoh...'     

Marvin jelas melihat semuanya dari tempat tinggi ini. Maggie ini memang orang yang bodoh.     

Memang, berikutnya yang terjadi, Raven menggoyang tubuhnya seperti kilat dan sepasang belati lurus dengan ajaib muncul di tangannya.     

Ia merendahkan tubuhnya dan menghindar belati itu dan memukul dada Maggie!     

Maggie tidak pernah berpikir bahwa ia akan selalu "Penyayang dan baik hati" Raven jelas akan menjadi pengkhianat!     

Belati lurus dengan tajam menusuk jantungnya.     

Ia berkutat beberapa saat dan segera kehilangan nyawanya.     

'Seperti yang diduga, tidak ada Peri Kegelapan yang tidak jahat.' Marvin menyayangkan hal itu.     

Kemudian, ia mengambil keuntungan dari Raven yang berurusan dengan mayat Maggie dan membuat pergerakan!     

...     

Batas Kegelapan!     

Ruang di sekitarnya segera bergejolak akibat Marvin yang muncul di belakang tubuh Raven!     

Peri Kegelapan bertindak cukup cepat dan berbalik menendang!     

Marvin tidaklah lamban, dan segera mengangkat kakinya untuk menahan serangan Raven.     

Kemudian, tangannya bergerak bagai petir menuju leher Raven!     

Pukulan keras membuatnya pingsan.     

Peri Kegelapan memiliki tubuh yang kuat, namun ia bukan tandingan Marvin ranking 4.     

Terutama dalam hal Ketangkasan, ia telah jauh melampaui Raven.     

Meski Peri Kegelapan memiliki pandangan yang tajam dan dapat bereaksi cepat, gerakan Marvin terlalu cepat!     

Tidak sulit untuk menaklukannya, terutama di hutan pada malam hari.     

Jika ini adalah sebuah gua di dalam Dunia Kegelapan, maka akan sulit ditebak. Lagipula, medan begitu penting untuk sebuah pertarungan.     

Marvin tidak merasa seperti berurusan dengan mayat Maggie.     

Peri Kegelapan kebanyakan miskin, karena semuanya ada di tangan Nenek Buyut. Belati yang mereka gunakan tidak lebih kuat dari ini.     

Namun beberapa botol racun nampak cukup.     

Jika Marvin benar, racun ini memiliki sifat halusinasi.     

Secara umum, semua kelas mayor memiliki ketahanan tingkat tinggi terhadap racun mematikan ranking 3 keatas.     

Maka, racun mematikan akan membawa hasil yang sangat berkurang. Bagi pencuri level tinggi, jika mereka ingin memperkuat senjata mereka dengan racun, mereka tidak akan memilih racun mematikan.     

Melumpuhkan, membingungkan, halusinasi, dan racun lain yang lebih kuat. Makhluk hidup Humanoid kurang dapat bertahan dari racun ini, membuat mereka amat efektif.     

Setelah menendang mayat Maggie di dalam semak belukar, Marvin membawa Raven dan mulai segera meninggalkan hutan.     

...     

Sepuluh menit kemudian, gagak hitam terbang di luar bangunan tertinggi di Kota Singa.     

"Krashh!"     

Gagak hitam segera terbang ke jendela.     

Cahaya bersinar, menerawang pria berusia paruh baya yang memeluk dua wanita, satu di kiri dan satu di kanan. Ia melihat gagak itu dengan geram.     

Namun kemudian wajahnya berubah.     

Gulungan dan surat terikat pada kaki gagak hitam.     

Dengan mengejutkan, gulungan peta itu merupakan peta pertahanan militer dari Kota Singa.     

"Sialan!"     

"Musim Salju Dunia Kegelapan? Serangan mendadak Ras Kegelapan? Bukankah ini palsu?"     

Pria paruh baya mengutuk dan terdengar di seluruh ruangan.     

...     

Dekat lumbung ternak, Hera mengawasi Guy kecil yang menanti.     

"Ayo."     

Marvin muncul entah dari mana.     

Hera kemudian terkejut sambil melihat wanita yang dibawa Marvin pada punggungnya.     

"Ini... Ini adalah Raven?"     

Marvin mengangguk. "Kita bisa pergi."     

"Tunggu dulu... aku mengerti kamu memegang peta pertahanan kembali."     

"Namun mengapa kamu memegang Raven juga?"     

Hera menatap Marvin dengan tatapan aneh.     

Marvin merenung. "Apa ada masalah?"     

"Aku mungkin membutuhkan Peri Kegelapan sebagai pendamping kemana aku pergi, maka aku mengambilnya satu."     

Hera kehabisan kata-kata.     

Di saat yang sama, ia mengetahui betul kekuatan Marvin.     

Robin ini amat menakutkan!     

'Ia dapat mengambil Peri Kegelapan ranking 3... orang ini jelas bukan seorang Legenda, bukan?'     

Berpikir demikian, ia menjadi waspada.     

Namun demikian, kelompok itu masih berkelanan di tengah malam sambil meninggalkan Kota Singa.     

Tubuh Hera tidak terlalu kuat, namun ia memiliki banyak sekali tekad.     

Ia membawa bocah kecil dan berjalan cepat.     

Mereka berjalan melewati malam, dan pada satu hari, Raven terbangun satu kali, namun Marvin menggunakan jarum anestesi untuk menghentikannya bergerak.     

Ia bahkan tidak berbicara.     

Saat fajar, mereka sudah dapat melihat bentuk Kota Harapan.     

Namun pada saat itu, gejolak menakutkan dapat terdengar dari belakang mereka!     

Rasanya seperti bumi terbelah dua.     

Marvin menarik nafas panjang sambil berbalik ke Kota Singa!     

"Ankhegs!"     

Perang telah dimulai.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.