Ranger Malam

Gurun Kematian



Gurun Kematian

0Sebelum Kolam Sihir Alam Semesta hancur, sekuat apapun dewa itu, mereka tidak dapat segera mengirim avatar ke Feinan.     
0

Hal ini juga dikarenakan mereka yang tidak bisa menunjukkan "keajaiban" mereka dimanapun selain pada dataran sekunder dan harus mengembangkan pengikut mereka disana.     

Hal itu, juga dengan Peraturan Penyihir yang ketat, berujung pada situasi saat ini di Feinan. Sedikit orang saja yang percaya kepada para dewa.     

Tentu saja, masih terdapat beberapa pengikut pada beberapa wilayah.     

Sebagai contoh, Dewa Perak dan Dewa Kerajinan juga berbeda karena mereka tidak perlu menunjukkan keajaiban, karena mereka pada akhirnya juga akan mendapatkan iman.     

Namun banyak dewa yang tidak diketahui, atau lebih tepatnya, banyak orang yang tidak mengetahui keberadaan mereka.     

Ini merupakan alasan mengapa mereka ingin menyerang Kolam Sihir Alam Semesta.     

Para Dewa Baru dari Era Ke-3 yang awalnya datang dari Feinan namun bahkan tidak dapat mengirim sebuah avatar sangat dimengerti mengapa mereka merasa terganggu.     

Namun Kolam Sihir Alam Semesta tidak menerima semua metode.     

Pasti ada beberapa celah, dan beberapa Dewa seperti Dewa Naga Hitam juga tahu banyak tentang rahasia itu.     

Persembahan merupakan salah satunya.     

Persembahan tidak dimengerti sepenuhnya, namun setelah perkembangan beberapa tahun, segala jenis upacara persembahan telah dibenci oleh orang banyak. Bahkan penyihir terpelajar juga tidak mengetahui sifat sebenarnya dari sebuah persembahan.     

Namun Marvin mengetahuinya.     

Persembahan juga merupakan pertukaran, mengorbankan nyawa untuk mendapatkan kekuatanlebih. Ini juga merupakan esensi dari sebuah persembahan.     

Proyeksi Dewa Naga Hitam dan Clarke bekerja bersama untuk mempersiapkan ritual kuno yang akan membuka sementara sebuah jalan kecil.     

Jalan ini akan menghubungkan Laut Astral dalam Kolam Sihir Alam Semesta, dan jika tidak cukup besar untuk avatar Dewa Naga Hitam, cukup besar untuk cakarnya.     

Marvin tahu bahwa mereka tidak bisa meremehkan cakar itu.     

Dewa Naga Hitam bukanlah dewa yang setara dengan Pangeran Bayangan. Ia jauh lebih kuat.     

Jika cakar avatar bersatu dengan proyeksinya, Jessica pun tidak dapat melawannya!     

Nampaknya mereka benar-benar ingin menaklukan Pegunungan Berbatu!     

Meski begitu, mengintervensi ritual sangatlah mudah karena seluruh prosesnya membutuhkan sebuah medium.     

...     

"...Mediumnya adalah sisik Dewa Naga Hitam."     

"Clarke mengeluarkan bayangan ketika ia memunculkan proyeksinya, dan di dalamnya terdapat sisik Dewa Naga Hitam."     

"Hal itu juga dikarenakan proyeksinya dapat dengan tepat turun pada sebuah lokasi di Feinan. Sisik itu seperti penanda, menuntun jalan bagi proyeksi tersebut."     

Menghadapi dua dari ketiga saudari, Marvin memberitahu mereka dengan yakin, "Sekarang, mereka mengadakan ritual dengan cara yang sama."     

"Selama kamu menghancurkan sisik itu, Dewa Naga Hitam akan kehilangan penanda dan tidak ada lagi yang bisa menghubungkan dunia ini dengan Dunia Dewa, proyeksinya pun tidak."     

Jessica menunjukkan dengan tenang, "Kamu telah bercerita banyak, namun tidak menyelesaikan permasalahannya. Bagaimana kita menghancurkan sisik Dewa Naga Hitam?"     

Wajah Lorie penuh harap. "Aku percaya Tuan Marvin punya cara."     

Marvin tersenyum.     

Karena ia berdiri dan mengatakan semua ini, tentu ia memiliki cara.     

Dalam beberapa hal, perjalanan ke Pegunungan Berbatu juga telah ditunda begitu lama hingga ia tidak dapat ke Orde Sumber Api segera setelah meteor jatuh. Akan jauh lebih baik untuk mengambil kesempatan Pasukan Dunia Kegelapan untuk menyerang Kota Harapan guna meningkatkan keuntungan.     

Porsi Darah Emas sebelumnya membuat Marvin menyadari bahwa Ketika Saudari amatlah kaya.     

"Penanda Dataran tidak bisa digeser begitu saja. Menggerakkannya mungkin dapat menunda kedatangan avatar. Maka, mereka pasti menyembunyikannya di tempat tersembunyi sambil menjaganya."     

"Justru, menemukannya tidak begitu sulit. Jika tidak salah, Lorie, kamu dapat melakukannya, bukan?"     

Marvin melihat gadis kecil itu.     

Yang kemudian mencoba untuk tenang sambil mengangguk, hatinya masih mencoba menyangkal sambil berdetak lebih cepat.     

Ia memiliki kemampuan untuk melihat banyak hal, atau jika tidak ia tidak dapat mampu untuk melihat persembahan pada balai kota dari Kota SInga.     

Menyuruhnya mencari sisik Naga tidaklah sulit.     

"Masalahnya adalah bagaimana menghancurkannya."     

Jessica mempertimbangkan situasi dengan sabar. "Kamu baru saja mendengar bahwa Dewa Naga Hitam memunculkan [Pengawas Surgawi], Kota Singa berada sepenuhnya dalam pengawasannya. Jika seseorang dari luar masuk, ia jelas akan mengeluarkan pertanda."     

"Baik, kekuatanku saja mungkin tidak akan cukup."     

Marvin melihat Jessica, menjawab, "Aku punya cara untuk diam-diam menghancurkan sisik Naga itu."     

Kedua saudarinya menatapnya. "Bagaimana?"     

Marvin tenang menjawab, "Berikan aku dua hari, aku akan menghancurkan sisik itu."     

"Namun menghancurkan sisik Naga jelas akan membuat Clarke dan Dewa Naga Hitam begitu marah. Pertempuran memang tidak terelakkan."     

Jessica meyakinkan dengan segera, "Jangan khawatir, aku jelas akan melindungimu."     

Marvin menganggukkan kepalanya dan tersenyum kemudian menunjukkan ekspresi tajam. "Tidak. Aku hanya ingin kamu membantu menangkal Naga Hitam untuk memberiku kesempatan untuk menjatuhkannya."     

...     

Jessica akhirnya teryakini oleh rencana Marvin.     

Karena perkara ini tidak bisa ditunda, Marvin segera mengucapkan selamat tinggal kepada kedua saudari dan meningalkan Kota Harapan di bawah terang bulan.     

Ritual persembahan membutuhkan kira-kira tiga sampai lima hari, Marvin seharusnya dapat menyelesaikannya dalam dua hari.     

Pengawas Surgawi adalah makhluk yang menyulitkan, namun dengan dia disana, para Naga Hitam akan menyembunyikan keberadaan mereka.     

Tidak banyak hal yang bisa disembunyikan dari Pengawas Surgawi di dunia ini, namun ada satu hal.     

Marvin tahu ini tersembunyi di istana bawah tanah.     

Di sebuah dataran kering di bagian utara Pegunungan Berbatu, sebuah kawasan dikenal sebagain Gurun Kematian.     

Disana, kematian dapat dirasakan di sekitarnya. Tengkorak dan hantu dimana-mana. Tempat itu juga terhubung dengan Gurun Santo di timur, sementara di bagian barat terdapat laut luas.     

Di utara, beberapa kota tersebar sepanjang Pantai Pompo.     

Disana terdapat kantor pusat barat Aliansi Penyihir Selatan.     

Tujuan Marvin adalah kastil terbengkalai di barat Gurun Kematian.     

Tempat itu dihuni oleh sekelompok Vampir yang kurang ramah terhadap manusia.     

Biasanya, tidak banyak orang yang datang ke tempat terkutuk itu.     

...     

Bulan baru tersembunyi oleh awan hitam seperti bayangan penyendiri yang muncul di tengah belantara.     

Tidak jauh, kastil terbengkalai dapat terlihat.     

Marvin menarik nafas panjang pada kastil itu.     

'Akhirnya aku menemukannya. [Bros Eriksson] seharusnya ada disana.'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.