Ranger Malam

Pedang Pembunuh Naga



Pedang Pembunuh Naga

0Sang Naga Merah Kuno meraung dengan penuh amarah di Pelabuhan Tornado.     
0

Ia mengangkat kepalanya, mencoba untuk mengepakkan sayapnya, memaksakan diri untuk terbang ke atas. Namun kedua Raksasa Gunung pada tiap ujung rantai itu menguncinya di tempat.     

Kedua Legenda pencuri juga terus melakukan serangan ledakan berbahaya.     

Pisau Pencuri Bayangan telah diurapi oleh Penghancur Baju Pelindung dan terarah pada leher Naga Merah.     

Dan di sisi lain, sang Penjagal, dimana lebih mahir dalam menyerang, membuat perkembangan pada sayap Naga, tak henti menyerangnya.     

Ia menggunakan belati pendek yang sedikit lebih panjang dari pisau, tetapi kali ini kedua belati itu mengeluarkan sedikit warna gelap.     

Ini adalah senjata Legendaris!     

Setelah beberapa saat, sisik Naga Merah yang tak bercela mulai membuka celanya. Ia kemudian menyayatnya, menyisakan cedera serius pada tulangnya!     

Naga Merah Kuno Ell kemudian marah dan membuka mulutnya dan mengeluarkan Napas naga sekali lagi. Banyak tentara biasa yang segera berubah menjadi abu!     

Bahkan jika mereka menahannya dengan tameng, mereka akan segera menjadi besi meleleh dan mereka akan kesakitan jatuh ke tanah, berteriak dengan penuh rasa sakit.     

Raksasa Gunung juga tidak luput dari serangan juga!     

Tubuh mereka terbakar oleh Api Naga. Meski mereka memiliki Ketahanan Sihir yang kuat dan Tubuh mereka membuat mereka tidak segera mati oleh Napas Naga, mereka masih terkapar kesakitan di tanah.     

Salah satu dari mereka juga terbakar matanya dan mulai berlarian ke pusat kota!     

Situasi yang tadinya mendukung berubah menjadi amat buruk.     

Empat pemegang kelas Legenda masih beruntung, karena sang Barbar dan Biksu berhasil menghindar ke langit karena bantuan para Penyihir.     

Dan Pencuri Bayangan dan sang Penjagal juga memiliki cara tersendiri untuk menghindar dari Napas Naga. Satunya memasuki Dunia Bayangan dan satunya Menghindar ke dimensi lain. Meski begitu, sang Penjagal juga penuh keringat dingin. Napas Naga itu datang begitu cepat, ia tidak bisa menghindarinya!     

Tidak ada tanda apa-apa, dan tidak mengikuti pola Napas Naga biasanya!     

Umum diketahui bahwa Napas Naga adalah salah satu serangan terkuat. Tetapi ada batasan terhadap jumlah yang dapat digunakan, bersamaan dengan frekuensinya.     

Sang Naga Merah Kuno Ell telah menggunakan Napas Naga pada Pelindung Batin di Pelabuhan Tornado. Secara teori, ia seharusnya membutuhkan paling tidak 10 menit sebelum bisa menggunakannya lagi.     

Dan kekuatan Napas Naga berikutnya akan lebih lemah dari sebelumnya.     

Tetapi kekuatan yang ditampilkan melebihi kekuatan Naga Merah Kuno biasa!     

Napas tadi, dibandingkan dengan yang pertama, masih amat menakutkan!     

Penahan Naga akhirnya terpatahkan.     

Sang Naga membaca mantra dengan suara rendah, dengan Bahasa Sihir Naga!     

Dalam membaca mantranya, tubuh Ell menyusut secara drastis, menjadi ular sepanjang satu meter!     

Legenda Menyusut!     

Sang ular kemudian membebaskan dirinya dari jerat rantai, kemudian dengan cepat mengepakkan sayapnya dan terbang ke langit!     

Naga Merah sekali lagi pulih. Kepalanya yang mengerikan sekali lagi.     

"Aku akan membunuh kalian semua!"     

Ia menggapai Barbar Legenda yang telah menghindar dan membawanya dengan karpet terbang Penyihir!     

...     

'Sebuah gapaian tingkat Legenda!'     

Marvin mengerahkan konsentrasinya. Ia memiliki pemahaman mendalam mengenai Naga Merah Kuno Ell, dan tahu kekuatannya sangatlah tinggi.     

Level 43 rata-rata, jumlah mantra Legendaris yang sangat banyak, Napas yang hebat, dan kelincahan...     

Karena ia berani datang ke Pantai Timur untuk berporak-poranda, ia pasti percaya bahwa ia dapat menghancurkan Pantai Timur sekarang juga!     

Tetapi ia juga tidak menduga bahwa Aliansi Penyihir Selatan akan melindungi Pantai Timur. Pada saat yang sama, ia juga tidak menduga kemunculan dari Santo Perang Peri!     

Pukulan Ivan sangat amat krusial. Jika bukan karena pukulan itu, serangan Naga Merah mungkin akan langsung menghilangkan Pelindung Batin itu.     

Napasnya dapat menghancurkan satu dari kelima Pelabuhan Tornado!     

Bahkan jika Penyihir Legenda bersatu dengan keempat pemegang kelas Legenda lainnya, mereka tidak akan mungkin dapat menangkapnya.     

Sang Biksu dan Barbar memiliki kemampuan jarak dekat yang hebat namun kemampuan melompat mereka sangatlah biasa dan mereka tidak dapat menangkap naga yang terbang secepat itu.     

Meski para Penyihir lebih kebal daripada kelas lainnya, ketika lawannya seekor naga, juga akan tetap menyulitkan.     

Bagi Pencuri Bayangan dan sang Penjagal... ketika melawan Naga, para pencuri biasanya hanya menjadi pendukung.     

Hanya Ivan yang dapat berhadapan langsung dengan sang Naga dalam jarak dekat.     

Meski Ivan hanya level 21, ia tidak dapat dibandingkan dengan Legenda lain. Tubuhnya mungkin lebih kuat dari pada tubuh Biksu Legenda!     

Ini pasti ada kaitannya dengan Raja Peri Agung. Marvin tahu meski Raja Peri Agung arogan dari tampak luarnya, bahkan tidak melihat anaknya sendiri, ia sebenarnya menyayangi anaknya. Tubuh Ivan memiliki banyak mantra penguat, dan terlebih ia juga diperkuat setiap minggu semasa kecilnya...     

Karena ini pula ketika Ivan bertabrakan dengan Naga Merah, dia terpukul beberapa kilometer jauhnya, tetapi tidak begitu masalah.     

Jika salah satu dari Legenda itu, Barbar ataupun Biksu, mereka pasti sudah mati!     

Jika Ivan tidak bertindak sendiri dan menghubungi Aliansi Penyihir Selatan, mereka mungkin sudah membunuh Naga itu!     

Nyatanya, tidak terjadi demikian.     

Kedatangan Marvin merubah beberapa hal, tetapi seharusnya tidak terlalu banyak perubahan dari nasib Naga Merah Kuno Ell!     

Barbarian Legenda terperangkap di cakar Naga Merah Kuno itu dan yang lainnya tidak dapat berbuat banyak. Naga Merah menggunakan cakarnya untuk merobeknya sampai hancur!     

Tubuh yang penuh darah terbang!     

Seorang Legenda tewas seperti itu.     

Tangisan terdengar dari Pelabuhan Tornado, karena orang-orang di belakang bergegas lari keluar. Api dan darah bercampur membuat pemandangan mengerikan seperti di tempat pembantaian.     

...     

"Sial..." Amarah dapat terlihat di mata Ivan.     

Ia tahu ia terlalu gegabah. Sebelum ia bertindak, ia telah melakukan penyusuran terhadap Naga Merah, tetapi ia tidak berpikir bahwa naga bisa sekuat itu!     

Ia juga tahu situasinya akan berbeda jika ia berada di Pelabuhan Tornado sekarang juga.     

Sungguh kasihan...     

Tidak ada waktu untuk menyesal!     

"Tarung!"     

Sambil sang Naga Merah menunjukkan kekuatannya, Leymann dan Penyihir lain yang melakukan persiapan sejak lama akhirnya siap untuk melakukan serangan balik!     

Untuk melawan Naga, mantra biasa tidak akan begitu efektif.     

Hanya mantra Legenda yang dapat melakukannya!     

Tiang Petir beterbangan di langit, dengan percikan petir melingkari tiang itu.     

"Ledakan Aurora!" Marvin menyebutkan mantra Legenda itu dengan sekali lihat.     

[Ledakan Aurora]: mantra Legenda, variasi dari mantra lingkar-3 Petir Aurora.     

"Bam!"     

Ledakan Aurora meledak di tubuh Naga Merah, menggetarkannya dan hampir membuatnya jatuh ke tanah sekali lagi.     

Meski kulitnya yang memiliki Ketahanan Sihir luar biasa, turbulensi itu membuat cara terbangnya tidak stabil.     

"Mempunyai niat untuk..." Sang Naga Merah tidak sempat berkata-kata ketika Ledakan Aurora ke-2 meledak sekali lagi.     

Leymann melakukan persiapan lama tidak hanya menyiapkan satu Ledakan Aurora saja!     

Lengkungan petir terus menyambar di langit mengiringi 6 Ledakan Aurora terus meledak satu demi satu!     

'Sial... sampai 6 Ledakan Aurora...' Marvin terdiam.     

Leymann datang dengan persiapan. Ia telah lebih dulu menggunakan Barang Legendaris atau bahkan Setengah-Artefak!     

Jika bukan karena itu, tidak mungkin ia dapat menyimpan dan melepaskan 6 Ledakan Aurora.     

Satu Ledakan Aurora adalah sebesar kota kecil.     

Enam Ledakan Aurora membuat Naga Merah kewalahan dan tidak tentu arah. Ia terjatuh kepala lebih dulu ke arah dermaga, setengah tubuhnya terjatuh di laut.     

"AUMM..."     

Ia mengangkat lehernya, penuh dengan sayatan dan luka lebam.     

...     

Leymann di langit wajahnya terlihat pucat.     

Ia telah menghabiskan kekuatannya. Mengeluarkan 6 Ledakan Aurora dalam waktu yang singkat adalah batasnya.     

Dan mantra yang disiapkan oleh Legenda Penyihir lainnya muncul di depan mata.     

Pedang besar tajam muncul di langit.     

Pedang ini warnanya kuning terang, mengeluarkan bau yang kurang sedap.     

Mantra Legendaris – Pedang Pembunuh Naga!     

Ini merupakan mantra Legenda yang sudah lama hilang akibat Naga Jahat akan turun tangan memburu sang Penyihir yang tahu mantra ini.     

Pedang Pembunuh Naga adalah mimpi terburuk para Naga!     

Aliansi Penyihir Selatan bahkan memiliki Penyihir dengan Pedang Pembunuh Naga!     

Ini berarti mereka tidak berniat untuk Ell meninggalkan tempat ini.     

Ia harus mati di Pelabuhan Tornado!     

Pedang Pembunuh Naga memotong ke bawah. Ell dengan cemas mengepakkan sayapnya, kemudian terbang ke atas dari tanah!     

Ia mencoba terbang sebisanya, tetapi Pedang Pembunuh Naga tetap mengikutinya seperti bayangan, hampir menyayatnya!     

...     

"Akankah mereka membunuhnya?" tanya Ivan.     

"Nampaknya..." Marvin menggelengkan kepalanya.     

Lola yang melihat peristiwa ini, tidak tahu mau berkata apa.     

Saat Pedang Pembunuh Naga hampir menembus leher Ell, Naga Merah menghembuskan napas petir.     

Dalam sekejap, distorsi tempat muncul di depannya.     

Seketika, Naga Merah memasuki sebuah lubang hitam, menghilang di atas laut.     

Pedang Pembunuh Naga memotong, membelah laut menjadi dua. Sisik naga berjatuhan bagai rintik hujan.     

Juga ada bagian tipis dari ekor naga.     

Gelombang besar terbentuk dan berubah menjadi tsunami yang menuju Enam Pelabuhan Mutiara seperti ingin menerjang gunung dan membalikkan lautan.     

Dan Naga Merah Kuno Ell dengan geram berkata sebelum akhirnya pergi.     

"Penyihir menjijikkan, kalian adalah wabah dari tanah kering ini. Era kalian menguasai tempat ini akan berakhir!"     

"Aku melihat masa depan, aku dengar beberapa bisikan para dewa. Kalian akan merasakan kematian yang pahit!"     

"Bila saatnya tiba, aku akan membersihkan tempat ini dengan api!"     

...     

Tembok air tinggi membentang dan menderu. Jika Enam Pelabuhan Mutiara tidak berada di tempat yang tinggi, pasti tempat itu sudah berada di bawah air sekarang.     

Tidak ada yang mendengar dengan seksama deklarasi dari pembalasan Naga Merah. Setelah kejadian itu, orang-orang mulai keluar perlahan dari gua.     

Suara tangisan dapat terdengar mengiringi kesunyian yang mengerikan.     

Dan Marvin di atas Bukit Pyroxene hanya dapat mengepalkan tangannya.     

Ia masih terlalu lemah!     

Ia hanya dapat menjadi penonton pada pertarungan tadi. Jangankan ikut serta, jika ia berada di Pelabuhan Tornado, bertahan hidup dalam kondisi itu akan sangat sulit!     

'Tidak bisa seperti ini, aku harus meningkatkan kekuatanku segera!'     

'Menjadi tingkat 2 masih terlalu pelan!'     

Marvin menggertak giginya, mencoba mengambil keputusan.     

Meski keberadaan Naga Merah Kuno adalah puncak peristiwa di Feinan, selama Malapetaka Besar, hanya kota inilah yang dapat bertahan pada saat-saat terberat!     

Terus menjadi lebih kuat.     

Inilah yang dia butuhkan untuk melindungi warganya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.