Ranger Malam

Penjagal



Penjagal

Ketika ia berpikir tentang itu, tidak heran bagi pasukan Laba-Laba Serigala untuk muncul sesaat lagi.     

Lagipula, Saruha berbentuk seperti lingkaran. Ia telah berpengalaman banyak di Gudang Senjata, dan waktunya cukup bagi Tangan Putih untuk berbuat sebaliknya.     

Setelah mereka mengusir Roh Jahat di wilayah Altar Kuno Terpencil, mereka mungkin tidak memiliki keuntungan banyak. Hal yang terpenting dari Saruha adalah wilayah persenjataan dan Ruang Kendali.     

Mereka datang dari Gudang Perlengkapan, namun harta dari Gudan Perlengkapan dilindungi oleh bangunan yang kuat dan aman.     

Tanpa kata sandi yang benar mereka tidak dapat masuk dan bisa dijagal dengan keji.     

Karena ia terus sembunyi, Marvin menghitung jumlah orang pada pasukan Laba-Laba Serigala dan merasa dingin.     

'Dua per tiga telah menghilang.'     

'Mereka semua hampir musnah. Apakah mereka melawan pria besar di Gudang Perlengkapan?'     

Marvin tahu apa yang seharusnya terjadi. Bahkan dengan Sky yang memimpin mereka, akan begitu sulit bagi orang biasa ini untuk terus maju.     

Mungkin hasilnya akan lain jika ini adalah Legenda lain seperti Legenda Biksu, atau Legenda Barbar.     

Seorang pencuri, bahkan seperti Sky yang amat hebat dalam menyerang, tidak akan mudah menghancurkan sepotong besi.     

Seperti menggunakan belati untuk membuka tempurung kura-kura. Kamu dapat menyentuhnya, namun tidak akan bisa membuka paksa.     

Mereka jelas sampai disana setelah pertempuran.     

Marvin dapat melihat selain Sky, yang lain juga terluka, ada yang ringan dan ada juga yang berat.     

Bukan karena Marvin yang licik, namun ia tidak yakin mengenai eksplorasi Saruha pada awalnya. Karena para pasukan ini lebih memilih bersama dengan Sky, ia tidak sungkan untuk memberitahu rahasia apapun. Ia lebih baik bersembunyi dan melihat apakah ia akan mendapatkan keuntungan dari ini semua.     

'Mereka pasti tahu bahwa membutuhkan kata sandi untuk mendapatkan harta pada Gudang Perlengkapan.'     

'Kata sandinya berada di dalam Ruang Kendali... apakah mereka berencana untuk menyerangnya?'     

Marvin membiarkan mereka melakukan itu. Dengan ini ia dapat mengambil kesempatan dari serangan mereka.     

...     

Seperti yang Marvin duga, setelah memeriksa goa dari atas beberapa saat, Sky segera memberi mereka perintah.     

Mereka tidak mengikuti alurnya ke bawah, justru mereka menggunakan tali untuk turun dari atas dan sampai di Ruang Kendali.     

Dengan begitu mereka tidak akan menemui banyak pengaman bangunan.     

Dalam keadaan Sembunyi, Marvin segera bergerak di balik pilar dekat dengan pintu masuk Ruang Kendali.     

Ia dapat mengetahui bahwa sisa petualang itu semuanya adalah para ahli.     

Meski mereka tidak berkelas pencuri, semuanya cukup lincah dan dengan senyap menggunakan tali untuk turun.     

Ini jelas termasuk pemimpin Laba-Laba Serigala, Rem. Ia masih memiliki pengaruh diantara para petualang dan dapat berbicara kepada Legenda mewakili yang lain.     

"Tuan Sky, apakah kita benar-benar ingin menyerang Ruang Kendali dari depan?"     

Rem melihat sekumpulan pasukan bangunan di depan dan hanya bisa ketakutan.     

Bahkan jika bangunan ini berbeda dari bangunan bertarung yang mereka temui di Gudang Perlengkapan, jumlahnya masih mengagetkan.     

Lusinan orang yang ia bawa jelas tidak cukup.     

Marvin mengerti situasi mereka setelah mendengar dari tempat ia sembunyi.     

...     

Marvin jelas menebaknya dengan salah. Bagaimana pasukan berpengalaman kehilangan orang sebanyak itu?     

Mereka jelas menghadapi beberapa tantangan di Gudang Perlengkapan, namun dengan kordinasi mereka dan kekuatan Sky, mereka masih harus berurusan dengannya.     

Rem telah menyusun kekuatannya ke dalam tiga kelompok. Yang terlemah harus tinggal di Altar Kuno Terpencil, mengumpulkan beberapa harta yang tersisa oleh Kurcaci Kuno.     

Kelompok lainnya akan tinggal di dalam Gudang Perlengkapan, sebagai pendukung.     

Meski Gudang Perlengkapan memiliki banyak konstruk bertarung, mereka secara umum tidak akan bergerak kecuali seseorang mendekat dan mengambil hartanya. Maka, ini merupakan wilayah yang relatif aman.     

Kelompok terakhir mengikuti Sky untuk menyerang Ruang Kendali dan terdiri dari para elit.     

Mereka mendengar lebih tentang Saruha dari Utusan Roh Jahat.     

Dan mereka sekarang berdiskusi bagaimana menyerang bangunan yang nampak tenang ini.     

...     

'Sialan, ternyata benar-benar pasukan Laba-Laba Serigala yang membebaskan Tangan Putih.'     

'Ketika Utusan Roh Jahat bertindak, akankah sulit untuk menangkap Sky?'     

Marvin mendapatkan beberapa petunjuk dari diskusi dari kedua kubu.     

Jika bukan karena pasukan Laba-Laba Serigala, Sky mungkin masih menanti di Altar Kuno Terpencil.     

'Bahkan Tidomas membuat pergerakan?'     

'Sangat jelas, aku akan mendapatkan aura [Membunuh dalam tatapan] bagi Roh Jahat, Marvin berpikir dengan sarkas.'     

Ia tidak khawatir tentang keganasan Dataran Roh Jahat kepadanya di Feinan, namun ia harus berhati-hati di wilayah Roh Jahat.     

Ia bersembunyi di balik pilar, dengan tenang mendengar bisikan banyak orang.     

Bangunan ini tidak begitu kokoh, namun jelas tidak dapat ditembus. Dikatakan bahwa temboknya sendiri terdiri dari metal K dan bahkan mantra dari Penyihir Legenda tidak dapat menembusnya.     

Kamu hanya dapat masuk melalui pintu depan.     

Sky dan beberapa pasukan Laba-Laba Serigala berdiskusi sebentar sebeum akhirnya memutuskan untuk memasuki melalui pintu depan.     

Mereka bersiap untuk menyalakan peringatan dan dengan beberapa orang kuat ranking 4 yang memimpin, mereka bergegas melalui pintu depan.     

Di sisi lain, mereka mengerahkan beberapa orang untuk menahan konstruk yang akan menyalakan tanda peringatan.     

Mereka hanya butuh menembus pintu depan, dan kemudian semuanya dapat mundur ke dalam. Setelah masuk, bertahan akan jauh lebih mudah.     

'Para petualang ini jelas lebih serakah daripada aku!'     

'Mereka jelas menginginkan kendali dari semua konstruk dan merampas semuanya yang ada di dalam Saruha.'     

'Aku hanya menginginkan yang satu itu...'     

Marvin menyindir dan mendengarkan rencana mereka.     

Di dalam rencana Rem dan Sky, para petualang memblokir serangan konstruk seperti pasukan prajurit.     

Dengan banyaknya konstruk yang bersiap, ketika mereka semua datang, bagaimana beberapa petualang dapat menahannya?     

Hanya Legenda Penyihir atau Pendeta yang dapat menghadapi pasukan konstruk yang begitu banyak. Yang lain hanya bisa lari saja!     

Belum lagi beberapa pasukan biasa.     

Rem berjanji kepada para pasukan ini bahwa mereka akan mendapatkan prioritas di dalam barang rampasan setelah mereka kembali, namun mereka tidak tahu bahwa mereka akan sekarat sebentar lagi.     

Lagipula, para konstruk berada di sana dengan mode setengah-tertidur.     

Namun Marvin tahu jika mereka menyalakan tanda peringatan, para konstruk semuanya akan terbangun!     

Pada saat itulah, hanya beberapa orang yang dapat lari.     

Jelas, Sky akan mampu untuk lari.     

...     

...     

Marvin sedang menanti amat sabar sambil mereka melakukan persiapan. Ia terus berusaha untuk menyembunyikan auranya.     

Meski tingkat Sembunyinya sudah 200 poin dan ia dapat bersembunyi dari Pengawas Surgawi, Sky merupakan Legenda, jadi ia masih harus berhati-hati agar tidak berbuat kesalahan.     

Ia bersembunyi ke sampin dan segera, pasukan dari kelompok Rem yang maju kedepan, mencoba untuk membuka pintu masuk bangunan itu.     

Pasukan itu seperti lepas. Nampak mereka selalu diurus dengan baik oleh pemimpinnya. Sayangnya, di tempat seperti ini, karakternya akan membawa mereka ke dalam sebuah bencana!     

Marvin dengan dingin melihatnya bergumam, mencoba membuka pintu itu.     

Di kejauhan, Rem dan Sky merenung bersama.     

Mereka jelas menyia-nyiakan nyawa mereka.     

Namun mengejutkannya, setelah pasukannya bergumam sebentar dan menekan tombol itu, tidak hanya ia menjalankan mekanismenya, ia juga berhasil membuka jalan masuk itu!     

Semuanya menyaksikan dengan terkejut, pintu besi itu perlahan terbuka dan cahaya muncul dari kegelapan!     

"Hahahaha..."     

"Bos Rem, aku telah memberitahumu bahwa aku berpotensi menjadi Pencuri. Sayangnya kamu membuatku mengambil jalan pendekar pedang. Mekanisme Gnome, semuanya begitu sederhana."     

Mereka semua tetap terdiam.     

Dan Marvin semakin kaget.     

Orang ini memiliki keberuntungan yang luar biasa.     

Pintu masuk bangunan ini memiliki tombol sejumlah delapan buah, dan seseorang harus memasukkan kode yang benar untuk membukanya, atau tanda peringatan akan menyala dan segala konstruk akan bangkit menyerang.     

'Hanya seperti itu?'     

Marvin melihat pria kekar ini dengan hormat. Namun siapa sangka sesaat kemudian, cahaya merah bersinar dari kedalaman bangunan...     

'Sialan!' Marvin, yang masih bersembunyi di kegelapan, berguling untuk bersembunyi dari konstruk.     

Sayangnya, orang itu tidak menyangka dan masih tertawa keras, memanggil yang lainnya untuk datang.     

"Woosh!"     

Serangkaian laser merah dengan perlahan menembak dan melingkari orang itu!     

"Ahhh!" teriakan minta tolong datang dari pasukan yang tertangkap.     

Laser merah bercahaya di sekitarnya, bahkan menyisir lokasi dimana Marvin tadi bersembunyi!     

Dalam sekejap, pasukan yang tertangkap terbakar menjadi arang!     

Semua yang melihatnya ketakutan!     

Sebuah tempat dimana harta disimpan? Ini jelas sebuah makam!     

"Keluar!"     

Rem jelas bertindak dan membuat yang lain menyebar.     

Dan kemudian, banyak laser segera mengejar mereka.     

Ini datang dari bangunan yang menakutkan, perlahan berjalan keluar dari kedalaman lantai 1!     

Menginjak mayat itu dan membuatnya menjadi abu.     

1

Penjagal!     

Mata Marvin berkedip.     

Ini bukan lantai ke 2! Mengapa hal itu berjalan di lantai 1?     

"Bunuh dia!" Sky berteriak dan ia langusng lari ke Dataran Bayangan, mencoba untuk mencari titik lemah bangunan itu.     

Sisa pasukannya berpencar, pandangan mereka penuh ketakutan. Laser ini memang sangat berbahaya!     

Kekuatannya setara dengan Kehancuran Legendaris!     

"Penyusup... Habiskan!"     

Penjagal amatlah besar, namun tidak pelan. Enam selongsong senapa keluar dari bangunan itu!     

'Jelas seperti sebuah robot.'     

Marvin yang berada di sisi merasa cemas.     

Penjagal berada di mode penjagal. Transformasinya begitu hebat dan kekuatan senapannya benar-benar menghancurkan langit.     

"Bam! Bam! Bam!"     

Ribuan peluru keluar dari selongsong senapan itu dan pasukan yang gagal menghindar berjatuhan ke tanah!     

Ini bukanlah senjata Sha, ini merupakan senjata Gnome Kuno.     

Apa yang membuat para pasukan semakin ketakutan adalah ketika Penjagal muncul, para konstruk yang berada di sekitarnya juga terbangun.     

Pada saat kritis, Marvin menggunakan Batasan Malam dan melewati tubuh Penjagal dan segera memasuki balai Ruang Kendali!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.