Avatar Raja

Kain yang minta disakiti



Kain yang minta disakiti

0Pemanggil, Elementalis, Bilah Hantu, Pembunuh.     
0

Tiga kelas Zirah-kain dan satu kelas baju Zirah-kulit. Saat ini, mereka menempati posisi paling-kiri dari formasi dan menjaga komunikasi dengan keempat tim kecil dengan menggunakan saluran grup, sambil berhati-hati melihat sekitaran mereka.     

Keempat pemain berasal dari Ambisi Tirani. Tidak ada petinggi diantara mereka, namun mereka semua adalah veteran dari Wilayah Surgawi. Setelah bersama-sama datang ke server yang baru, hubungan mereka makin erat bahkan mereka hampir menjadi sahabat. Itulah sebabnya mengapa mereka bahkan bersama-sama ikut serta dalam aktivitas seperti ini.     

Berbicara tentang mereka, mereka memiliki sedikit hubungan dengan Lord Grim. Mereka telah berperang bersama saling bahu-membahu demi menyandang Pembunuh Pertama pada Goblin Merchant, namun kali ini, Lord Grim membuat serikat mereka sedang berada dalam keadaan yang sulit.     

Ketua serikat telah memutuskan untuk mengambil sikap bermusuhan dan mereka hanya bisa mengikuti perintah yang ada.     

Namun, sebelumnya mereka telah menyaksikan sendiri kemampuan Lord Grim, jadi mereka tidak berani bertingkah ceroboh, apalagi setelah dua dari teman sesama serikat mereka spontan dikalahkan. Seorang dibunuh oleh Lord Grim sementara yang lainnya tewas ditangan Flowing Tree, namun dalam kedua kasus, laporan mereka tetap sama; mereka tidak sanggup memberi perlawanan.     

Mereka telah terlebih dahulu menyaksikan kemampuan Lord Grim, namun bagi seseorang yang tidak dikenal dengan kelas Master Bilah level 27 tapi sudah sangat hebat… Dari mana asal santo suci ini? Kenapa Lord Grim selalu punya para ahli yang berhamburan di sana sini? Setiap anggota dalam tim-nya: Soft Mist, Steamed Bun Ivasion, Cleansing Mist, Flowing Tree, dan bahkan nama terbaru One Inch Ash…. Rekor yang mereka buat telah membuktikan kalau mereka memang kuat.     

Namun, untuk mendominasi sempurna seseorang dengan enam level lebih tinggi, "kuat" tidak cukup untuk mendeskripsikannya.     

Dan orang itu, yang telah dibunuh oleh Flowing Tree, sangat marah dengan ocehan tak berujung dari si Master Bilah dan menggila dengan perkataan sampah yang yang ditujukan pada Flowing Tree.     

Orang itu pun bingung, para penonton melihat dengan jelas.     

Mendengar pernyataan ini, para pemain berpengalaman di Glory memikirkan satu orang.     

Huang Shaotian. Tentu saja mereka memikirkan tentang Huang Shaotian. Seorang Master Bilah di Glory, yang cukup terkenal dengan ocehan tak berujungnya, sudah pasti dia.     

Meski mereka berpikir itu dia, tidak mungkin mereka akan percaya kalau itu benar-benar dia. Seorang Dewa seperti dirinya mau masuk dalam game dan bermain kucing-kucingan di hutan dengan mereka? Tidak akan ada yang percaya.     

"Orang ini pasti penggemarnya Santo Pedang." Sang Bilah Hantu berpendapat.     

"Yeah!" Yang lainnya setuju. Dewa sudah pasti memiliki banyak penggemar. Penggemar akan meniru idola mereka. Itulah kejadiannya di setiap game.     

"Aku pernah sekali kenal dengan orang seperti ini. Dia akan segera teriak-teriak kalau mau PK, membuat kepalamu pusing." Kata Assassin.     

"Haha. itu belum seberapa. Aku malah pernah liat pemain bicara pada monster." Si Elementalis tertawa.     

"Namun orang ini benar-benar kuat. Kita harus waspada." Kata Summoner.     

"Tentu saja." Balas ketiga lainnya. Kemudian mereka melanjutkan perjalanan mereka melewati hutan dengan berhati-hati.     

Sebuah gelembung kata tiba-tiba bermunculan dari dalam hutan.     

"Disini! Sang Assassin meneriakinya dan langsung menuju ke arah gelembung kata tersebut. Ketiga pemain lainnya juga mencarinya, namun tidak melihat apapun, jadi mereka tidak berani bertindak ceroboh. Summoner melambaikan tongkat sihirnya dan bersiap untuk memanggil peliharaan. Peliharaan yang dipanggil hanya akan bertahan dalam beberapa waktu dan setiap pemanggilan membutuhkan mana yang lumayan besar. Oleh karena itu, para Summoner biasanya memanggil pada awal pertandingan atau sebelum pertandingan dimulai.     

"BAM!"     

Bunyi tembakan dan kilatan cahaya.     

Sebuah peluru melesat dan pemanggilan Summoner terganggu.     

"Tebasan tiga kali lipat!"     

"Tebasan keatas!"     

"Lihat pedangku!"     

"Tarikan Pedang!"     

"Terjang!"     

…...     

Mereka bahkan belum melihat musuhnya, ketika rantai gelembung kata bermunculan.     

Saat mereka sedang terkejut, Flowing Tree menerjang dengan menggunakan Triple Slash dengan gelembung kata di atas kepala nya. Dia menyayat si Summoner dan lagi-lagi pemanggilannya gagal.     

"Dia disini! Mereka menjerit ketakutan. Sang Summoner melakukan yang terbaik untuk mencoba melakukan pemanggilan dan kemudian kabur, sementara ketiga pemain lainnya bersama-sama menerjang kedepan. Sihir dan pedang pun meledak ke arah Flowing Tree.     

Sekarang, gambaran tak jelas meuncul dipandanganketiga pemain dan seseorang muncul di hadapan mereka. Seseorang ini mengayunkan lengannya menimbulkan suara mendesing, sebuah payung besar terbuka di depan mereka, menghalau serangan mereka.     

Tembakan sang Elementalis belum cukup besar, namun Shining Cut milik Assassin dan serangan Ghost Slash milik Bilah Hantu tidak bisa di anggap enteng jadi Lord Grim terdorong kebelakang.     

"Sial! Kamu menabrakku." Lord Grim terlempar ke arah Flowing Tree. Huang Shaotian segera merespon. Tabkrakan ini telah mengganggu pertarungannya.     

"Bobot perisaiku rendah." Kata Ye Xiu.     

"Oh? Seberapa rendah?" Tanya Huang Shaotian.     

"Ribut sekali. Konsentrasi." Kata Ye Xiu.     

Gelembung kata terus berhamburan keluar.     

Untuk menjaga kemampuan bertarung walau tanpa peliharaan, banyak Summoner menghabiskan beberapa poin keterampilan pada level 20 dan keterampilan-keterampilan Sihir, khususnya yang Battle Mage.     

Summoner memang seperti ini, namun… saat ini, kalau menggunakan poin keterampilannya seperti ini rasanya sia-sia.     

Keterampilan-keterampilan yang ia pelajari jelas-jelas tidak berguna. Tak peduli mana yang digunakan, hasilnya masih tetap sama.     

Semua serangan dan sihirnya terganggu.     

Melihat gelembung-gelembung kata yang menyatakan nama keterampilan itu, seakan sistem sedang mengatakan serangan mana yang akan mengenai nya. Yang dapat dilakukannya hanyalah menonton, tidak bisa menemukan jalan keluar.     

Ketiga temannya sedang buntu bersama Lord Grim dan tidak mempunyai cara untuk membantu mereka. Dari apa yang ia lihat, kalau mereka tidak mendapatkan bantuan apapun, ketiga temannya mungkin tidak akan bertahan lama.     

Kedua lawan mereka tiba-tiba bergabung. Bukannya mereka akan melakukan serangan seperti yang sebelumnya?     

Akhirnya dia mendapat jeda untuk memikirkan masalah ini. Setelah beberapa serangan, si Summoner langsung jatuh ke pedang Flowing Tree.     

Alasan Ye Xiu dan Huang Shaotian terlebih dahulu memilih untuk mengejar yang memakai Zirah-kain adalah karena dia akan lebih cepat mati.     

Target pertama, sang Summoner, tidak dipilih secara acak. Seorang Summoner yang tidak sempat melakukan pemanggilan hanya akan menunggu untuk disakiti, namun ketika beberapa pemanggilan sukses, dia akan menjadi kelas yang sulit untuk dihadapi dan dapat bertahan dalam waktu yang cukup lama.     

Dan pada akhirnya, sang Summoner tak sanggup untuk memamerkan kekuatannya sebelum dia berubah menjadi mayat.     

"Harusnya kamu yang membunuh nya. Level mu lebih tinggi dan kamu mempunyai damage lebih besar, jadi itu bisa lebih cepat." Huang Shaotian segera pergi menolong Ye Xiu seusai membunuh si Summoner. Membuatnya tetap dia rasanya tidak mungkin.     

"Apa katamu?" Tanya Ye Xiu sembari menusuk sang Elementalis dengan Dragon Tooth dan si Elementalis tidak pernah berdiri lagi...     

"Sialan…" Huang Shaotian mengutuk. Dia 4 level lebih tinggi serta memiliki senjata Perak. Kerusakan yang bisa ditimbulkan lebih besar dari pada Master Bilah level rendahan miliknya. Dalam waktu yang dibutuhkannya untuk membunuh seseorang, di sana juga bertarung tiga lawan satu dan sudah membunuh satu orang.     

"Hentikan dia!" Sekarang sudah menjadi 2 lawan 2. Ye Xiu menaruh pandangannya pada Assassin dan membiarkan Huang Shaotian melawan si Bilah Hantu.     

"Lihat pedangku…"     

Gelembung kata lagi-lagi mulai bermunculan. Bukan hanya lawannya, si Bilah Hantu, bahkan si Assassin juga sudah mulai kesal. Setelah seksama melihat gerakannya, serangan-serangan yang keluar dari Master Bilah tidak secepat gelembung kata nya. Penyebabnya karena dia menggunakan Pedang Lebar dan Kecepatan Serangannya tidak cukup. Meski demikian, nama keterampilannya yang muncul tidak pernah berhenti. Mungkinkah dia hanya mengetik asal-asalan?     

Sang Assassin tidak pernah menjadi lawan Ye Xiu. Dia malah lebih terganggu dengan omongan sampah dari Huang Shaotian. Konsentrasinya semakin buyar dan sesegera mungkin dia dikalahkan. Sama halnya dengan Bilah Hantu. Dengan serangan Huang Shaotian, dia tidak bisa bertahan dan lagi bantuan belum juga tiba. Penyergapan ini malah masih mulus dari pada yang telah mereka antisipasi. Awalnya mereka berpikir kalau bisa membunuh dua atau tiga orang sebelum dipukul mundur, namun saat ini, mereka semua terbunuh.     

"Lihat pedangku. Lihat pedangku. Lihat pedangku."     

Huang Shaotian melanjutkan seruannya dengan hanya menggunakan serangan biasa. Ye Xiu menyadari kalau pria ini tidak lagi memiliki mana dan menolong nya membunuh Bilah Hantu. Dia juga memberikan beberapa potions dan makanan untuk digunakan.     

"Ayo pergi." Kata Huang Shaotian, sembari membuat Flowing Tree memungut item-item tersebut.     

"Sudah tidak ada lagi disini. Aneh." Kata Ye Xiu.     

Huang Shaotian berpikir sejenak dan kemudian mengerti: "Setelah membunuh dua dari mereka, tim terdekat harusnya sudah tiba."     

"Apa mereka pergi ke tempat lain?" Ye Xiu melihat-lihat.     

"Mungkin mereka mengabaikan keempat pemain ini dan memanfaatkan waktu untuk mengepung kita." Kata Huang Shaotian.     

"Posisi ini…" Ye Xiu melihat koordinat, "Ini jebakan…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.