Mahakarya Sang Pemenang

Kekuatan Baru



Kekuatan Baru

11 Januari 2019.     
1

Pada hari ini, Nottingham Forest mengusir seseorang dan menyambut anggota baru.      

Nottingham Forest mengumumkan bahwa bek tengah Brasil berusia 34 tahun, Thiago Silva, sudah mengakhiri kontraknya. Dia akan bebas bergabung dengan Vasco da Gama di Brasil, dimana dia berencana untuk mengakhiri karirnya.      

Silva meninggalkan klub pada pagi hari. Di sore hari, tim hanya punya satu aksi di bursa transfer musim dingin – memperkenalkan gelandang Chen Jian dari RCD Espanyol.      

"Hanya reporter, tidak ada fans dan pada dasarnya hanya reporter Cina. Ini bukan masa depan yang kurencanakan untukmu, Chen Jian," Duduk di dalam mobil Ford yang dikirimkan oleh klub untuk menjemput mereka, Xia Yang memandang para reporter diluar sambil berbicara pada Chen Jian.      

"Boss memberitahuku bahwa pertemuan dengan para fans diubah tanggalnya sebelum pertandingan FA Cup. Sementara untuk para reporter, para reporter Inggris menungguku untuk mempermalukan diriku sendiri disini." Chen Jian juga menoleh untuk memandang keluar jendela, melihat banyak wajah-wajah yang familiar.      

Meski Nottingham Forest saat ini memiliki peringkat yang lebih rendah dibandingkan RCD Espanyol di liga, mereka adalah tim sepakbola kuat yang pernah menjuarai Liga Champions sebanyak lima kali. Transfer Chen Jian kali ini telah menarik perhatian media domestik. Dia bisa tahu tentang ini setelah melihat beberapa logo yang familiar di dada beberapa awak media.      

Chen Jian mulai terbiasa dengan semua ini. Dia bukanlah pemain tanpa nama yang datang ke Inggris untuk pertama kalinya bertahun-tahun yang lalu. Saat ini, dia adalah pemain Cina nomer satu. Reaksi terhadap kabar transfernya sudah bisa diduga. Para fans Cina masih memiliki ilusi, meski kini mereka sudah sangat praktis. Prestasi Chen Jian sudah membuat mereka merasa senang dan puas.      

"Kau bisa melihatnya." Xia Yang bergumam pada dirinya sendiri. Respon media lokal ini membuatnya merasa sedikit lega. Lihatlah semua reporter itu! Sudah jelas Chen Jian adalah seorang bintang. Dia bergabung dengan Nottingham Forest melalui biaya transfer 9 juta pound yang memecahkan rekor, yang tidak pernah terjadi sebelumnya untuk seorang pemain sepakbola dari Cina dan karenanya menimbulkan kegemparan yang besar di negaranya.      

Sebenarnya, 9 juta pounds itu adalah angka bagi mereka yang tidak mengetahui detilnya. Sebenarnya, angka transfernya adalah 10 juta pounds, tapi yang satu juta pounds langsung masuk ke kantong Xia Yang sendiri.      

Negosiasi itu ditangani sendiri oleh Edward, yang memotong harga £20 juta menjadi £9 juta. Kalau bukan karena keputusan tegas Chen Jian untuk meninggalkan tim, RCD Espanyol takkan mau menjualnya dengan harga serendah itu.      

"Tapi ini tidak terlalu buruk. Inggris adalah tempat lahirnya paparazzi, dan industri media disini sangatlah maju. Kalau kau bermain disini maka kau bisa mendapatkan lebih banyak perhatian." Sebagai seorang agen, Xia Yang mengomentari transfer ini dari sudut pandangnya. Sementara untuk apa yang akan terjadi di lapangan nantinya, dia sama sekali tidak punya pengaruh disana, jadi dia tidak memikirkannya.      

Selama percakapan mereka, mobil berhenti di pintu masuk Stadion Crimson. Tempat itu sudah dipenuhi banyak media dari Cina.      

Chen Jian melangkah keluar dari mobil dan lampu kilat kamera menyala. Dia tidak berdiri lama-lama dan langsung melangkah masuk ke dalam aula konferensi pers di dalam stadion.      

Di belakang panggung, dia bertemu dengan ketua klub Edward Doughty dan manajer tim Tony Twain.      

"Selamat datang di Nottingham Forest, Chen," Edward Doughty, ketua klub, bergerak lebih dulu untuk menyambutnya, mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan Chen Jian.      

"Terima kasih, Tuan Ketua."     

Sikap Chen Jian tidak terlalu rendah hati tapi juga tidak terlalu sombong.      

Edward tahu dia bukanlah karakter utama dalam peristiwa ini. Peranan itu adalah milik pria yang ada di belakangnya. Jadi dia tidak mengatakan apa-apa lagi kepada Chen Jian dan pergi melihat persiapan konferensi pers, memberikan waktu dan ruang pada Twain dan Chen Jian.      

"Setelah satu lingkaran penuh, kau kembali ke Nottingham Forest lagi, Chen Jian," kata Twain dalam bahasa Inggris.      

"Selalu menjadi mimpiku untuk bergabung dengan Forest," Chen Jian juga menjawab dalam bahasa Inggris.      

"Dari sejak awal?"     

"Dari sejak awal."     

Twain tertawa senang dan menggerakkan tangannya. Chen Jian mengira dia akan menjabat tangannya. Dia sama sekali tidak mengira Twain menepuk bahunya beberapa kali.      

"Kuharap Nottingham Forest bisa menjadi perhentian terakhir dalam karirmu."     

Chen Jian memikirkan tentang pensiun di Nottingham Forest. Kedengarannya cukup bagus. Dia mengangguk dan berkata, "Kuharap juga begitu."     

"Bagaimana menurutmu tentang hasil tim? Aku ingat sejumlah media mengatkaan bahwa peringkat liga Nottingham Forest bahkan tidak sebagus peringkat RCD Espanyol," tanya Twain. "Beberapa media mengatakan bahwa transfer kepindahanmu kemari hanyalah untuk uang."     

Memang bisa dipahami jika Nottingham Forest membayar gaji mingguan Chen Jian lebih besar daripada yang diperolehnya di RCD Espanyol. Di tahap karir Chen Jian saat ini, bagaimana mungkin dia akan memilih transfer untuk gaji yang lebih rendah? RCD Espanyol tidak menaikkan gaji Chen sejak dia datang ke klub itu. Chen Jian adalah gelandang inti di RCD Espanyol tapi masih menerima gaji awal yang diterimanya saat dia baru pindah dari Eredivisie. Level gajinya bahkan berada di bawah level gaji seluruh pemain di tim. Tidak heran jika Xia Yang selalu ingin agar Chen Jian meninggalkan RCD Espanyol. Gajinya disana sama sekali tidak sebanding dengan kontribusi Chen Jian kepada tim.      

RCD Espanyol mungkin mengira tenaga kerja dari Cina masih murah, tapi Xia Yang lebih pandai daripada anggapan mereka.      

"Aku lebih memikirkan tentang masa depan." Chen Jian menghindari topik tentang uang. Dia tidak bohong. Dibandingkan dengan gaji mingguan itu, peluang untuk bertanding di turnamen Eropa saat dia berada di Nottingham Forest adalah hal yang paling dia inginkan. Sebagai seorang pemain sepakbola profesional, kalau ditanya tentang penyesalan terbesarnya, dia takkan mengatakan tentang memenangkan sebuah gelar juara. Melainkan, fakta bahwa dia belum pernah bertanding di turnamen Eropa. Baik saat dia masih bermain di Spanyol maupun di Belanda. Dia ingin sekali bermain di Kejuaraan Eropa dan Liga Champions UEFA, yang mewakili level sepakbola tertinggi.      

"Masa depan."     

Twain tidak bertanya lagi. Dia dan Chen Jian duduk di belakang panggung, dengan tenang menunggu waktunya untuk keluar.      

Edward Doughty menyambut kedatangan Chen Jian atas nama klub dan kemudian Chen Jian melangkah keluar dari belakang papan iklan yang digunakan sebagai latar belakang dan menarik perhatian semua media Cina di sana.      

Tidak seperti pemain bintang yang bergabung dengan tim, aula konferensi pers itu bahkan tidak terisi separuhnya. Sebagian besar media berasal dari Cina dan sisanya adalah media lokal Nottingham. Mata Chen Jian tidak berhenti sampai disana. Dia memandang sekeliling, berjabat tangan dengan Edward Doughty dan Tony Twain, lalu berdiri di depan mikrofon yang sudah dipersiapkan untuknya.      

"Aku merasa senang bisa bergabung dengan tim yang telah membimbingku sejak awal. Selalu menjadi mimpiku untuk bisa memakai seragam Nottingham Forest lagi,"     

Banyak pemain akan mengatakan itu ketika mereka bergabung dengan tim mereka yang baru.      

Sesuatu seperti, "Aku selalu ingin bermain untuk Real Madrid sejak aku masih kecil."     

"Merupakan mimpi terbesarku untuk bisa bergabung dengan AC Milan."     

"Aku selalu menjadi penggemar Barcelona."     

"Aku senang karena aku bisa bermain untuk Inter Milan."     

Dan seterusnya, ini hampir merupakan ucapan standar untuk didengar. Yang perlu dilakukan oleh semua pemain itu hanyalah mengubah nama klubnya.      

Oleh karena itu, tidak ada satupun media yang menganggap serius kata-kata Chen Jian ini, bahkan jika mereka tahu bahwa Chen Jian benar-benar berasal dari tim pemuda Nottingham Forest.      

Ketika media boleh mengajukan pertanyaan, salah satu media lokal Nottingham segera bangkit berdiri dan bertanya: "Nottingham Forest saat ini memiliki peringkat yang sangat buruk. Apa kau merasakan tekanan di pundakmu?"     

"Aku ingin bisa bermain sepakbola dan memberikan kontribusi terhadap promosi tim dengan upayaku sendiri." Jawaban Chen Jian cukup berhati-hati dan dewasa.      

Media lokal Nottingham khawatir apakah kedatangan Chen Jian benar-benar bisa memperkuat tim, sementara media Cina hanya peduli apakah Chen Jian bisa tampil baik di tim ini demi keuntungannya sendiri.      

Reporter CCTV5 bangkit berdiri dan bertanya, "Karakteristik teknis permainanmu cukup mirip dengan George Wood. Apakah manajer Tony Twain memberimu janji apapun sebelum kau bergabung dengan tim?" dia bertanya dalam bahasa Mandarin.      

Twain mendengar ini, dan mengambil mikrofon untuk menjawabnya, "Kau akan tahu setelah pertandingan dimainkan. Saat ini, Chen Jian dan aku tidak menjawab pertanyaan taktis apapun. Terima kasih atas kerjasamanya."     

Chen Jian mendengar apa yang dikatakan Twain, tapi dia hanya tersenyum sedikit. Dia tidak mengatakan apa-apa.      

Ini mengecewakan banyak orang di media Cina. Konferensi pers ini jadi tidak ada artinya kalau mereka tidak bisa mengajukan pertanyaan-pertanyaan mereka yang paling menarik.      

Konferensi pers itu berlangsung singkat karena tidak ada seremoni pertemuan dengan penggemar. Setelah menjawab pertanyaan mereka, Chen dan Twain mengambil jersey Nottingham Forest dan menunjukkannya kepada para reporter. Disana tercetak nama belakang Chen Jian dan nomor 14.      

Kalau tidak ada hal lain yang tak terduga, jersey ini akan menemaninya selama lima musim bersama Forest, sampai dia berusia 33 tahun. Kalau dia ingin pensiun di Forest, dia harus tampil lebih baik untuk memuaskan keinginan manajer yang sangat pemilih.      

Berdiri di depan para reporter, Twain dan Chen Jian tersenyum, tapi mereka tidak tampak riang. Mereka tahu bahwa ini hanyalah titik awal, dan bukan titik akhir untuk bisa menghela nafas panjang.      

※※※     

"Chen Jian bergabung dengan tim terpanas di Liga Champions Eropa; dia disebut-sebut sebagai penerus Wood!"     

Ini adalah tajuk berita olahraga utama di salah satu portal media paling terkenal di Cina. Bukan tajuk utama ini yang paling menarik, melainkan komentar-komentar dibawah teks itu.      

"Netizen Shanxi: Jangan bohong! Penerus Wood? Apa editor berita ini ayah Chen Jian?"     

"Netizen Sichuan: Netizen Sichuan mengucapkan selamat pada Wood karena telah menemukan penerusnya!"     

"Netizen Beijing: Lagi-lagi Editor Judul. Apa gunanya menganggap serius Editor Judul selama lebih dari dua puluh tahun... Psiko!"     

"Netizen Tianjin: 'Chen Jian, kapan kau menjadi penerus Wood?''Besok, besok!'     

"Netizen Sichuan: kenapa Chen Jian tidak bisa menjadi penerus Wood? Kurasa itu masuk akal. Aku yakin Tony berpendapat seperti itu ketika dia membelinya, bukankah begitu?"     

"Netizen Chongqing: anak Upstairs Baby, kapten kita bisa bermain sampai 40 tahun. Bisakah Chen Jian melakukan hal yang sama? Saat dia pensiun, kapten masih bermain!"     

"Netizen Shanghai: Ah, kita tidak akan bisa melihat Chen Jian di derby Barcelona lagi."     

"Netizen Zhejiang: kenapa dia tidak boleh bahagia? Lihat saja apa yang mereka lakukan di RCD Espanyol beberapa tahun belakangan ini, itu neraka ~ ~"     

"Netizen Hubei: Mati saja anjing kuning!"     

---     

"Ini lucu, semua berita tentangmu bisa dihubungkan pada kebencian klub lain."     

Tinggal sementara di kamar hotel di Nottingham, Chen Jian bersiap-siap untuk menulis di blog portal melalui internet.      

Xia Yang melihat berita-berita di situs web disamping Chen Jian. Semua itu adalah sentimen yang dia rasakan setelah membaca komentar-komentar itu.      

Situs web itu tadinya menghubunginya melalui Xia Yang, yang membuatkan blog tamu untuknya agar dia bisa meningkatkan popularitasnya. Tapi, tajuk berita di situs web itu masih norak.      

"Aku tidak ingat mengatakan apa-apa di konferensi pers tentang menjadi penerus Wood," Chen Jian menoleh memandang Xia Yang.      

"Kalau begitu posting saja artikel di blogmu untuk membantahnya! Itu akan meningkatkan popularitasmu."     

"Apa kau mengatur semua ini, Paman Xia?"     

Xia Yang merentangkan tangannya.      

"Kau dikenal di RCD Espanyol sebagai 'George Wood berukuran kecil'. Itu sudah banyak dikenal di Cina, dan wajar kalau orang-orang mengira seperti itu."     

Lalu Chen Jian menulis di dalam blognya tentang konferensi pers tim barunya, menjelaskan mengapa situs web olahraga itu mengatakan dia adalah penerus Wood. Dia mengatakan bahwa dia bukanlah penerus Wood dan tidak ada yang mengatakan seperti itu selama konferensi pers. Itu pasti kesalahpahaman dari para reporter Cina.      

Judul blog aslinya adalah "Akhirnya, aku berhasil mewujudkan mimpi seumur hidupku!"     

Itu adalah judul yang sangat inspirasional, tapi tidak terlalu kreatif. Karenanya, editor portal dengan sengaja mengubah judulnya menjadi "Aku bukan Wood II, aku ingin menjadi Chen Jian I!"     

Tingkat klik dan komentar membanjiri situs itu tanpa henti. Dan tentu saja, ada banyak komentar negatif.      

Keesokan harinya Chen Jian memberitahu agennya untuk tidak blogging di situs web itu setelah kontrak mereka habis. Apa yang dilakukan situs web itu sangat menyebalkan. Xia Yang hanya mengangkat bahu, "Kau adalah tokoh publik dan setiap kata yang kau ucapkan bisa dipelintir oleh media yang punya motif tersembunyi."     

"Kalau begitu aku akan tetap diam mulai sekarang," kata Chen Jian dengan wajah datar. "Aku hanya akan menunjukkan diriku di lapangan sepakbola. Kalau ada blog media atau undangan kolom tulisan di masa depan, tolak saja mereka semua!"     

Xia Yang setuju, tapi dia masih berpikir dalam hati. Kau tidak bisa menolak semua bentuk wawancara, Chen Jian! Kau harus terbiasa dengan fakta bahwa media memainkan kata-kata mereka untuk membuat berita apapun tampak lebih menarik!     

※※※     

Keesokan harinya, Xia Yang pergi mencari sebuah rumah untuk Chen Jian, sementara Chen Jian pergi ke Wilford untuk menghadiri latihan bersama tim. Di lapangan latihan, George Wood, kapten tim, menyambut rekan setim yang baru atas nama tim. Sebagai pemain Forest, mereka tidak asing lagi dengan mantan rekan setim yang pernah keluar dari Forest.      

Tanpa Thiago Silva, dan dengan sikap Balotelli yang lebih positif, suasana di dalam tim kini terasa lebih harmonis. Chen Jian tidak mengalami banyak kesulitan ataupun hambatan.      

Untungnya, pengaruh media Cina hanya terbatas di Cina. Kalau tidak, seandainya tim Nottingham Forest tahu apa yang terjadi di jaringan internet Cina dua hari yang lalu, Chen Jian benar-benar tidak tahu bagaimana anggapan mereka tentang dirinya. Idiot mana yang akan menantang otoritas kapten saat mereka baru bergabung dengan tim dan berencana untuk menggantikannya?     

Oleh karena itu, media jaringan Cina yang tak berkualitas itu tidak bisa melakukan hal yang baik melainkan hanya menyeretnya jatuh. Untuk bisa menangkap mata para netizen, mereka melepaskan kredibilitas dan integritas. Plagiarisme, pemalsuan berita dan saling sikut adalah hal yang lumrah, belum lagi pelintiran berita aslinya.      

Bagaimanapun juga, Chen Jian telah memulai hidup barunya di Nottingham Forest. Setelah empat tahun, dia akhirnya berhasil dan bisa mengenakan jersey Nottingham Forest yang menjadikannya bagian dari tim. Terdapat anggapan bahwa, di sepanjang sejarah Nottingham Forest, dua nama Cina akan ditulis dan diingat. Keberadaan mereka tidak mengubah kondisi sepakbola Cina yang terbelakang, tapi setidaknya itu telah sedikit mengobati hati para penggemar sepakbola Cina.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.