Mahakarya Sang Pemenang

Dari Tuhan kembali ke Tuhan, dari Dunn kembali ke Dunn



Dari Tuhan kembali ke Tuhan, dari Dunn kembali ke Dunn

0Dunn melihat Edward Doughty muncul di pintu kafe tepat waktu, tepat hingga menit temu janji mereka. Edward Doughty tidak membawa siapapun bersamanya dan tidak ada orang di dekatnya yang terlihat seperti reporter. Dunn menghembuskan nafas lega.      
0

Edward Doughty berhenti di pintu dan memandang ke sekeliling. Dunn tidak mengangkat tangannya untuk menunjukkan posisinya. Doughty segera menemukannya. Dia langsung melangkah ke arah Dunn dan duduk di sisi seberangnya.      

Pelayan datang menghampiri dan dengan sopan bertanya apa yang ingin dia minum.      

Tempat ini bukanlah kedai kopi terkenal. Kafe biasa semacam ini umum dijumpai dan tidak mencolok. Inilah sebabnya mengapa Edward Doughty memilih tempat seperti ini untuk bertemu. Dengan santai dia memesan secangkir kopi biasa. Dia tidak disini untuk minum kopi, melainkan untuk membahas masa depan Nottingham Forest bersama pria Cina di hadapannya.      

Mempekerjakan seorang pria Cina sebagai seorang manajer di arena sepakbola Eropa adalah hal yang belum pernah terjadi sebelumnya. Standar sepakbola Cina sangatlah rendah. Bagaimana mungkin ada manajer bagus yang dihasilkan dari lingkungan semacam itu?     

Kalau Dunn tahu apa yang dipikirkan Edward, dia pasti merasa ingin menangis dan tertawa sekaligus. Dia adalah seorang pria Inggris sejati, sementara Tony Twain yang dikagumi banyak orang, sebenarnya adalah pria Cina asli. Dia tidak tahu bagaimana perasaan Tn. Edward Doughty seandainya dia tahu yang sebenarnya.      

Memangnya penting apakah dia orang Cina atau orang Inggris?     

Selama dia punya kemampuan, apa bedanya?     

Pertemuan antara kedua pria ini dimulai secara resmi setelah pelayan membawakan kopinya.      

"Aku benar-benar tidak menduga pemuda Cina yang kutemui dulu itu akan bisa mencapai prestasi seperti ini sekarang," kata Edward Doughty sambil memandang Dunn. Dia tidak berpura-pura. Sebenarnya, ketika dulu Twain memperkenalkan Dunn padanya, dia sama sekali tidak mengira bahwa bocah Cina yang tidak punya sertifikasi untuk melatih itu akan duduk disini hari ini, berhadapan dengannya dan mungkin akan melatih Nottingham Forest di masa depan.      

"Jujur saja, Dunn, meski Tony menunjukmu sebagai penerusnya, aku masih ragu. Kau tahu..."     

"Aku tahu. Aku memang kurang pengalaman dalam menangani tim-tim besar," Dunn mengambil kendali dalam diskusi ini. Dia tidak marah karena itu memang benar. Setelah bekerja di dunia sepakbola selama lebih dari satu dekade, tujuh tahun sebagai seorang manajer, dia sudah tahu dengan kebenaran yang ada di dunia ini: hasil mewakili kekuatan, dan kekuatan mewakili segalanya. Dia tidak punya hasil yang layak untuk diakui, dan karenanya wajar kalau dia dipandang rendah.      

"Ha, bagus kalau kau tahu itu," Edward Doughty tertawa datar. "Tony sangat menghargaimu, dan kurasa dia punya alasannya sendiri. Sebaiknya kita tidak bicara omong kosong. Bolehkah aku mendengar rencanamu untuk masa depan tim? Kalau kau melatih tim Forest, kemana kau akan membawa tim?"     

Dunn sudah memikirkan tentang pertanyaan ini sejak Twain menemuinya dan menawarinya untuk mengambil alih posisinya sebagai manajer tim Forest.      

Sekarang dia sudah punya jawaban dasar untuk pertanyaan itu.      

"Kurasa Nottingham Forest perlu diruntuhkan dan dibangun kembali."     

Kata-kata Dunn ini mengejutkan Edward Doughty. Dia mengira pondasi yang ditinggalkan Twain hanya perlu sedikit diperbaiki dan disesuaikan, dan semuanya akan baik-baik saja. Itu akan mempertahankan stabilitas dan hasil yang mereka peroleh juga pasti akan meningkat. Dia sama sekali tidak mengira bahwa gagasan pertama yang dimiliki pria Cina ini adalah meruntuhkan semuanya.      

"Kenapa? Jangan bilang padaku kalau pondasi yang ditinggalkan Tony untukmu tidak cukup bagus."     

Dunn tersenyum dan berkata, "Dia tidak meninggalkan apa-apa untukku." Melihat Edward Doughty yang tampak bingung, Dunn bertanya, "Selain mengontrak Chen Jian selama bursa transfer musim dingin, apa dia mengusulkan pemain lain yang bisa dibeli?"     

Edward memikirkannya dengan seksama. Memang, Tony tidak melakukannya. Tony tidak menyinggung tentang pemain mana yang akan dibelinya, kecuali Chen Jian. Masuk akal untuk mengatakan bahwa kekuatan tim memang tidak optimal dan bursa transfer musim dingin adalah peluang yang bagus untuk melengkapi kekuatan tim. Tapi, Twain tidak seperti dirinya sendiri dan tidak mengambil tindakan apapun di dalam bursa transfer. Media telah memperhatikan pergerakan Nottingham Forest selama bulan Januari, tapi tim Forest tidak melakukan apa-apa selama bursa transfer dibuka.      

Edward memang sempat terkejut saat itu tapi dia tidak terlalu memikirkan alasan lain dibaliknya. Dia baru sadar sekarang setelah Dunn mengingatkannya. Jadi, alasannya waktu itu adalah untuk ini?     

"Dan bukankah dia selalu mengganti para pemain di dalam tim?" Ketika dia melihat ekspresi Edward barusan, Dunn tahu perkataannya tepat sasaran, jadi dia melanjutkan dengan pertanyaan yang lain.      

Edward mendongak dan menatap Dunn. Pria Cina ini bisa menebaknya lagi. Kalau Tony tidak mengungkapkan alasannya sebelum ini, mungkin dia dan Twain memang benar-benar berpikiran sama...      

Meruntuhkan tim dan membangunnya kembali?     

Tapi, apa memang perlu melakukan semua itu?     

Memikirkan harus meruntuhkan semua hal yang telah dibangun sebelumnya, Edward Doughty merasa dadanya sakit.      

Sebenarnya, Twain tidak mengungkapkan ide-idenya pada Dunn karena dia tidak ingin mengganggu gagasan Dunn. Tapi, dari berbagai hal yang dilakukan Twain, Dunn bisa menduga apa yang sedang dilakukan olehnya, yakni memuluskan jalan baginya untuk mengambil alih tim.      

Dia memang benar-benar pria yang suka ikut campur...      

"Saat ini tim masih punya sisa-sisa pengaruh Tony Twain, tapi Tony dan aku punya gaya melatih yang benar-benar berbeda. Timnya mungkin tidak cocok bagiku. Tn. Doughty, apa Anda tahu kenapa, tak peduli berapa banyak manajer yang Anda pekerjakan selama empat musim terakhir, Anda tidak pernah bisa mengembalikan tim Forest ke standar sebelumnya?"     

"Karena mengganti manajer terlalu sering?" Edward Doughty memahaminya seperti ini: manajer berubah terlalu sering, jadi pemikiran taktis tidak bisa padu. Sebagai akibatnya, para pemain jadi bingung dan loyalitas mereka terhadap manajer berkurang. Dan karenanya, hasil yang mereka peroleh juga jadi buruk.      

Dunn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Penyebab utamanya adalah karena manajer yang Anda pekerjakan itu bukan Tony Twain. Tony telah melatih tim Forest selama 11 tahun. Dimulai dari tim pemuda hingga Tim Pertama, dia sudah meninggalkan jejak di dalam tim bahwa tidak ada gunanya mengubah orang-orang. Para pemain tidak bisa menerima perintah kecuali dari dirinya. Tapi, kalau aku akan mengambil alih tim, situasinya akan berbeda. Tony tidak bisa kembali dan ikut campur lagi. Kalau Anda ingin tim Forest memiliki perkembangan jangka-panjang, Anda harus mau memulai lagi. Inilah sebabnya mengapa Tony membersihkan para pemain lama tanpa membeli pemain baru selama bursa transfer pemain di musim dingin."     

Mendengarkan penjelasan Dunn, Edward Doughty terkejut. Dia tidak mengira Twain berpikiran jauh ke depan. Di waktu yang sama, dia memandang kemampuan pria Cina ini dengan cara yang baru.      

"Tony selalu ingin agar tim menghilangkan ketergantungan mereka terhadapnya dan melepaskan diri dari pengaruhnya. Dia sudah memikirkan tentang ini sejak dia mendapatkan serangan jantung. Tapi, dia tidak pernah bisa melakukan apa yang dia inginkan. Sebelum pensiun seterusnya, ini adalah kesempatan terakhirnya."     

Nottingham Forest adalah entitas yang berdiri sendiri. Itu bukan lagi Nottingham Forest milik Tony Twain.      

Dunn selalu mengingatnya.      

Saat memikirkan tentang Twain, dan dirinya sendiri, Dunn tiba-tiba saja merasa cukup percaya diri. Rasa percaya diri meluap dari dalam hatinya.      

Dia memberitahu Edward, "Tn. Doughty, apa Anda ingin tim Forest disebut sebagai 'tim Liga Premier tradisional yang kuat' beberapa tahun mendatang? Apa Anda ingin melihat tim Forest berpartisipasi di Liga Champions setiap musimnya? Aku tidak bisa menjanjikan kita akan bisa mengangkat Piala Liga Champions beberapa tahun mendatang. Aku juga tidak bisa berjanji akan menjadi seperti Tony Twain dan memenangkan 12 piala dalam kurun waktu 11 tahun. Bahkan jika Anda menginginkan kemenangan, aku tidak bisa menjanjikan apa-apa. Tapi, aku bisa memberikan pondasi yang kuat untuk tim Anda. Pondasi itu akan memuluskan jalan Nottingham Forest untuk menjadi sebuah tim papan atas. Tn. Doughty, Anda lebih suka menaiki roller coaster atau menapakkan kaki diatas tanah ketika Anda bergerak maju?"     

Doughty mengira dia datang kemari untuk menguji Dunn, tapi sekarang Dunn justru mengujinya.      

Tapi, dia harus menjawab pertanyaan itu karena pertanyaan itu juga ada di benaknya.      

Tony Twain telah memimpin tim memenangkan 12 kejuaraan dalam kurun waktu 11 tahun. Dengan begini, tim ini masih bisa dikatakan sebagai tim pemula. Dulu, dia tidak bisa menerima fakta bahwa setelah Tony Twain pensiun, Nottingham Forest mungkin takkan sesukses itu. Seperti yang diduganya, ketika Tony Twain pergi, Nottingham Forest benar-benar tidak bisa tampil dengan baik.      

Apa penyebabnya? Kenapa Manchester United masih bisa tetap berada di empat tim teratas Liga Premier bahkan setelah kepergian Ferguson, sementara Nottingham Forest justru mengalami penurunan?     

Ini memang seperti menaiki wahana roller coaster, bergerak dari titik puncak ke titik terbawah dalam sekejap mata.      

Apa dia hanya menginginkan gelar juara yang berikutnya atau masa depan berjangka panjang?     

"Bukankah tim papan atas juga perlu memenangkan gelar juara?" tanyanya, dengan sedikit berhati-hati.      

"Sebuah tim papan atas memang membutuhkan gelar juara. Tapi memenangkan gelar juara saja tidak membuat sebuah tim menjadi sebuah tim papan atas," Dunn menjelaskan padanya. "Chelsea memenangkan banyak gelar di era Mourinho. Tapi, apa ada orang yang mau mengakui bahwa mereka adalah juara? Sekarang setelah kita sudah memenuhi banyak piala kejuaraan, sudah waktunya untuk memenuhi persyaratan yang lain."     

Edward Doughty tidak bertanya pada Dunn tentang persyaratan yang dimaksud olehnya, karena persyaratan itu duduk di hadapannya.      

"Aku ingin menapakkan kakiku ke tanah dan melangkah maju," Edward akhirnya menjawab pertanyaan Dunn sebelumnya Dia juga menjawab pertanyaan itu di dalam hatinya sendiri.      

Dunn tertawa.      

Dari tahun 1996 hingga 2019, dia bergerak memutar dalam sebuah lingkaran besar dan akhirnya kembali ke titik awal.      

※※※     

Dari sejak awal, Twain tahu tentang kontrak Dunn dengan klub karena Dunn sendiri-lah yang menghubungi dan memberitahunya.      

Di telepon, Dunn berterima kasih pada Twain.      

"Terima kasih, Tony."     

"Kau membuatku malu kalau kau mengatakan itu, Dunn," Twain merasa malu sendiri dan kemudian menambahkan, "Posisi ini memang milikmu sejak awal. Aku hanya mengembalikannya padamu."     

"Berdasarkan apa yang kulakukan sebelum ini, mungkin aku hanya akan bisa bertahan selama setengah musim. Kalau bukan karenamu, aku takkan bisa tumbuh seperti ini. Oleh karena itulah, aku ingin berterima kasih padamu, bukan karena aku akan melatih Nottingham Forest lagi. Kalau aku tidak bertemu denganmu, mungkin aku hanya akan menyia-nyiakan hidupku begitu saja."     

Twain dan Dunn sama-sama mengingat bagaimana jiwa dan tubuh mereka sebelum tanggal 1 Januari 2003.      

Ada keheningan singkat di telepon.      

Itu bukan keheningan yang canggung. Keduanya seolah kembali ke dalam kenangan mereka sendiri, menikmati keheningan, yang tetap tak terganggu.      

Aku dan dia, dia dan aku, kalau bukan karena "kecelakaan" itu, kami seharusnya menjalani hidup kami masing-masing. Seperti apa jadinya? Tidak ada yang tahu pasti. Pendek kata, mereka berdua sama-sama menjalani perubahan yang tak bisa dibalikkan, dan tidak ada yang bisa bilang apakah semua perubahan itu baik atau buruk bagi mereka.      

Catatan kecil yang ditempelkan di kulkas, catatan kecil "harus menang!!!", wajah familiar yang membawa buku di jalanan Chengdu dan menunggu untuk menyeberang jalan, saudara lelaki di rumah tua yang tidak bisa tidur. Di masa lalu, semua imej itu berbaur bersama dan tak bisa dipisahkan dari satu sama lain.      

"Aku tidak punya apa-apa untuk dikatakan, Dunn, kecuali semoga beruntung. Tapi, kau harus hati-hati. Kalau kau melakukannya dengan buruk, aku takkan menahan diri dan melecehkanmu di media."     

Tawa ringan Dunn terdengar di ujung telepon yang lain.      

"Kuharap aku tidak akan memberimu kesempatan untuk itu."     

Setelah mengakhiri panggilan telepon itu, Twain masih memegangi ponselnya.      

Sudah 16 tahun berlalu. Akhirnya dia mengembalikan tim ke Dunn. Rasa bersalahnya yang terakhir sudah hilang. Dari tanah kembali ke tanah, dari debu kembali menjadi debu. Bagaimanapun juga, sebuah akhir yang pantas adalah hal yang bagus.      

Apa yang akan terjadi pada Nottingham Forest di kemudian hari sudah berada diluar kuasanya. Dia hanya ingin semuanya baik-baik saja dan berharap Dunn akan sukses. Semoga saja dia tidak salah menilainya.      

Dia telah menjadi pemimpin di tim selama 12 tahun. Sebelum orang-orang bosan dengan dirinya, akan lebih baik untuk pergi lebih dulu sebagai sosok legendaris di dunia sepakbola.      

※※※     

Dunn meletakkan ponselnya dan kembali memandang setumpuk kertas diatas meja. Itu adalah kontrak yang baru saja ditandatanganinya dengan klub Forest hari ini dan secara otomatis berlaku setelah musim laga EFL Championship berakhir.      

Nottingham Forest akan menginformasikan tentang hal ini kepada klub Notts County. Mereka jelas harus membayar kompensasi pada Notts County. Dunn tidak terlalu khawatir Notts County tak mau melepaskannya. Mereka bahkan tidak bisa mempertahankan pemain yang punya potensi, jadi tentu saja, mereka juga tidak bisa mempertahankan dirinya. Logikanya sama.      

Hanya saja para fans Notts County mungkin akan merasa marah selama beberapa waktu.      

Sejak bergabung dengan klub Nottingham Forest di tahun 1996, dia telah merangkak naik dari melakukan pekerjaan serabutan di tim. Sekarang, dia benar-benar menjadi manajer Nottingham Forest. Tiba-tiba saja dia merasakan sensasi seperti sedang bermimpi. Apakah dia benar-benar akan melatih tim?     

Dia memang sempat melatih tim di tahun 2003. Tapi, saat itu, tim tampil buruk dan dia masih seorang pemula. Kali ini, dia masih belum mencapai hasil yang bisa membuat orang-orang merasa bangga, sementara Nottingham Forest sudah menyapu seluruh Eropa dipimpin oleh dirinya yang lain dan membuat diri mereka diakui. Apa dia mampu memimpin tim ini kembali ke jalan itu?     

Memikirkan pertanyaan ini, Dunn tersenyum getir. Terlalu dini untuk mengkhawatirkan tentang ini. Tak peduli dia mampu atau tidak, dia sudah menandatangani kontrak. Dia tidak bisa turun dari bus, tak peduli dia tampil baik atau buruk.      

Dia menutup kontrak itu dan meletakkannya di laci meja. Lalu dia bangkit berdiri dan meregangkan tubuhnya.      

Menjadi penerus Twain? Itu adalah pekerjaan yang menantang. Dia tidak tahu bagaimana orang-orang dan sejarah akan mengevaluasi dirinya dalam peranan ini di tahun-tahun mendatang.      

Mungkinkah dia dan Tony akan jadi seperti Paisley dan Shankly?     

Hanya waktu yang akan mengungkapkan....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.