Mahakarya Sang Pemenang

Sepasang Sayap Forest



Sepasang Sayap Forest

0Piala Dunia sudah berakhir. Masalah tentang reaksi orang lain bukan hal yang perlu dipedulikan Twain. Dia harus memikirkan tentang bagaimana dia bisa memaksimalkan anggaran transfer klub sebesar lima puluh juta pounds.      
0

Penampilan Bentley di Piala Dunia masih kurang cemerlang jika dibandingkan dengan George Wood tapi Twain masih positif tentang kekuatan dan kondisinya. Dia sudah menyuruh klub untuk meminta harga kepada Tottenham Hotspur saat Piala Dunia masih berlangsung.      

Tottenham Hotspur tadinya tidak setuju menjual bek kanan Inggris itu, jadi Twain menggunakan waktu luangnya selama Piala Dunia untuk bertemu dengan agen Bentley dan bertemu dengan Bentley sendiri melalui si agen. Bentley telah memberitahu Twain bahwa dia ingin bergabung dengan Nottingham Forest karena tim Forest bisa bermain di Liga Champions UEFA musim depan sementara Tottenham Hotspur hanya bisa berpartisipasi di Liga Eropa UEFA.      

Karenanya, Twain ingin Bentley memberikan tekanan terhadap Tottenham Hotspur dan mengatakan yang sebenarnya pada Levy.      

Bentley berjanji akan melakukannya setelah Piala Dunia. Sekarang ini dia hanya ingin bermain bagus di Piala Dunia.      

Setelah Piala Dunia usai, dia kembali mendesak Bentley untuk berbicara dengan Tottenham Hotspur melalui agennya.      

Pertama-tama, Tony Twain menyatakan apresiasinya untuk Bentley --- dia menggunakan pekerjaan sampingannya untuk membangun momentum selama siaran langsung Piala Dunia.      

Kemudian Bentley yang mengikuti arus memberikan respon tanggapan. Dalam sebuah wawancara dengan reporter, dia merasa senang mendengar apresiasi manajer Tony Twain padanya. Dia menganggap Tony Twain adalah manajer terbaik di Inggris saat ini karena dia bisa memimpin timnya meraih gelar juara. Pierce Brosnan yang mewawancarainya, mengarahkan pertanyaannya, "Bagaimana kalau kau bermain untuknya?" Bentley tersenyum sambil menjawab, "Kurasa itu akan bagus sekali!"     

Yah, sekarang setelah keduanya sama-sama bersedia, tinggal Tottenham Hotspur yang akan menyetujuinya atau tidak.     

Setelah Piala Dunia, Bentley melakukan pembicaraan privat dengan manajer Tottenham Hotspur, Redknapp. Selama pertemuan itu, Bentley menyatakan dengan jelas pada Redknapp bahwa dia ingin meninggalkan Tottenham Hotspur dan pergi ke Nottingham Forest untuk mengejar keinginannya mendapatkan gelar juara dan kehormatan. Dia berharap tim bisa mendukung tujuan pribadinya, yang tidak ada hubungannya dengan gajinya.      

Sebenarnya, setelah insiden dengan Berbatov, Tottenham Hotspur seharusnya memperjelas satu hal --- selama si pemain itu sendiri ingin pergi, tidak ada gunanya berusaha menahan mereka.      

Kalau Levy cerdas, seharusnya dia tidak terus menolak "itikad baik" Nottingham Forest. Melainkan, dia seharusnya mulai mempertimbangkan dengan serius berapa banyak harga yang bisa dimintanya untuk Bentley.      

Tottenham Hotspur menyetujui kepergian Bentley setelah mempertimbangkannya selama dua hari. Sisanya mudah. Itu hanya masalah berapa banyak uang yang dianggap pantas.      

Tottenham membeli Bentley senilai lima belas juta pounds. Sejalan dengan timbulnya krisis moneter, klub-klub harus menghabiskan uang mereka dengan bijak di bursa transfer, dan nilai para pemain umumnya mengalami penurunan. Bentley juga tidak terkecuali. Sudah dianggap bagus kalau dia bisa dijual seharga lima belas juta. Sebenarnya, Tottenham Hotspur sempat menyinggung harga lima belas juta pounds pada Nottingham Forest. Mereka berharap mereka tidak merugi.      

Sementara itu, Allan Adams bersikeras bahwa tim Forest hanya bisa menawarkan sebelas juta pounds.      

Pembicaraan negosiasi ini mengalami jalan buntu selama seminggu, dan kedua belah pihak akhirnya memutuskan untuk mengambil jalan tengah. Kesepakatan ini disetujui untuk harga tiga belas setengah juta pounds. Tim Forest akan memberikan uang muka sebesar sebelas juta pounds. Saat Bentley telah tampil tiga puluh kali untuk tim Forest, mereka akan memberikan dua setengah juta pounds lagi pada Tottenham Hotspur.      

Kontrak paket individu telah selesai dibahas sejak lama.      

Kurang dari dua minggu setelah Piala Dunia usai, Nottingham Forest dan Tottenham Hotspur sama-sama mengumumkan bahwa "Beckham baru" dari Inggris, David Bentley, telah pindah secara resmi ke Nottingham Forest dengan fee transfer sebesar tiga belas setengah juta pounds.      

※※※     

Setelah Twain menyerahkan urusan negosiasi pada Allan, dia sibuk mencari pemain sayap kiri untuk tim.      

Setelah mengulangi proses penyeleksian beberapa kali, dia mengarahkan pandangannya pada gelandang kiri Villarreal dari La Liga, Matias Fernandez.      

Di satu sisi, Fernandez memang ingin pergi meninggalkan Yellow Submarine. Meski Villareal bisa menjamin bahwa mereka bisa berpartisipasi dalam Liga Champions beberapa musim belakangan ini, memenangkan gelar itu hanya mimpi belaka. Sementara itu, Nottingham Forest adalah tim yang baru saja mempertahankan gelar juara itu dua musim yang lalu. Mata siapapun yang jeli pasti bisa membedakan antara Villarreal dan Nottingham Forest meski hanya melihatnya sekilas.     

Di sisi lain, Villarreal juga membutuhkan uang. Sebagai klub kecil, anggaran mereka selalu ketat. Mereka hanya bisa menghasilkan uang dari menjual pemain bintang mereka. Kalau Forest ingin membeli Fernandez, klub tidak akan menghalangi.      

Ketika Twain membeli pemain, dia masih menggunakan strategi dua-langkah --- langkah pertama adalah menghubungi klub dan langkah yang lain adalah mendekati si pemain. Sebelum dia menghubungi klub, dia akan mendekati si pemain secara pribadi untuk mengetahui pendapatnya. Kalau memang si pemain ingin pindah, maka dia akan menghubungi klub. Kalau dia tidak mau pindah, dia akan harus membujuk si pemain lebih dulu. Dia akan mengubah targetnya kalau dia tidak bisa membujuk si pemain.      

Kali ini, Fernandez memang ingin pergi. Dia ingin tampil di arena yang lebih besar dan mendapatkan tantangan baru. Dia tidak bisa melakukan itu di Villarreal. Sebenarnya, jika Real Madrid, Barcelona ataupun klub lain ada yang tertarik padanya, itu akan sempurna. Tapi semua klub-klub besar itu tidak terlalu tertarik padanya. Hanya beberapa klub level menengah yang tertarik padanya. Contohnya adalah AS Roma dan Fiorentina dari Italia, Schalke 04 dan Werder Bremen dari Bundesliga, Everton dan Aston Villa dari Liga Premier Inggris, dan Deportivo de la Coruna dan Valencia dari La Liga.      

Jika dibandingkan dengan mereka semua, rasanya akan lebih baik kalau dia memilih Nottingham Forest. Bagaimanapun juga, tim Forest adalah tim yang baru saja memenangkan Liga Champions UEFA selama dua tahun berturut-turut. Meski mereka mengalami kemunduran selama dua musim terakhir, selama manajer mereka, seseorang yang mengejar kemenangan dan gelar juara itu masih ada, kepercayaan diri tim masih akan ada disana.      

Matias Fernandez memahami ini: pilar dari sebuah tim Liga Premier adalah manajer, jadi selama manajernya masih ada disana, tim itu masih belum tamat.     

Pemahamannya ini sangat sejalan dengan situasi terkini di sebagian besar tim Liga Premier.      

Twain meyakinkannya bahwa bermain untuk tim Forest akan jauh lebih menjanjikan daripada bermain untuk Villarreal –'karena kami adalah tim dengan tradisi meraih gelar juara'.      

Fernandez meyakinkan Twain bahwa jika Nottingham Forest bisa memenuhi persyaratan dan fee transfer yang diminta Villarreal, maka dia akan mempertimbangkan untuk menandatangani kontrak dengan tim Forest lebih dulu.      

Setelah itu, Nottingham Forest mengajukan penawaran resmi kepada Villarreal sebesar dua belas juta euro untuk Fernandez.      

Villarreal tidak langsung menolak penawaran tim Forest, melainkan memberikan persyaratan lain: jumlahnya masih dua belas juta, tapi mereka harus mengubah euro menjadi pounds.      

Tanpa ragu lagi Twain langsung mengangguk setuju dengan permintaan lawannya.      

Prosedur selanjutnya adalah bersaing dengan beberapa klub lain untuk melihat siapa yang bisa mendapatkan 'mawar merah' yang dilemparkan Matias Fernandez.      

Karena kesepakatan telah dicapai secara pribadi sebelumnya, Fernandez akhirnya memilih untuk menandatangani kontrak dengan Nottingham Forest.      

Dengan begini, Tony Twain menghabiskan dua puluh lima setengah juta pounds dan mendapatkan pemain sayap kanan dan kiri yang dia inginkan. Bentley di kanan dan Fernandez di kiri.      

Dengan separuh anggaran transfer tersisa, bagaimana dia bisa menghabiskannya?     

※※※     

"Bagaimana pendapatmu tentang Adriano?" Twain tiba-tiba saja bertanya pada Dunn yang ada di dekatnya saat mereka mempersiapkan diri untuk mengadakan latihan rutin di kompleks pelatihan Wilford.      

"Kalau kau tertarik padanya, aku harus mengatakan padamu bahwa tidak ada yang hebat darinya," jawab Dunn tanpa mendongak dan terus melakukan pekerjaannya.      

"Yah..." Twain tidak menyangkal. Dia hanya mengelus dagunya dan merenung.      

"Kau benar, tidak ada yang hebat darinya," akhirnya Twain berbicara lagi setelah merenung beberapa saat. "Aku hanya tiba-tiba saja memikirkannya..."     

Kedua pemain sayap baru saja diperkenalkan kepada rekan setim mereka, fans dan media kemarin, dan raja di Nottingham Forest kini mengkhawatirkan tentang kandidat untuk striker.      

Penampilan Zigic di musim kedua jauh lebih baik daripada penampilannya di musim pertama dan kontribusinya terhadap taktik tim juga luar biasa. Tapi, karena dia selalu menjadi jembatan penghubung, jumlah gol yang dicetaknya mengalami penurunan. Angka assistnya meningkat dan dia sangat berguna di lini depan, tapi jumlah gol yang dicetaknya sendiri tidak meningkat. Twain sudah memutuskan untuk melepaskan gagasan menggunakan Zigic sebagai striker. Dia menganggap Zigic melakukan pekerjaan yang bagus di posisi penyerang-tengah taktis. Dia tidak bisa menunjukkan kesalahan yang dibuatnya kecuali jumlah gol yang sedikit itu.      

Agbonlahor sangatlah cepat, amat sangat cepat. Tapi kemampuannya dalam menembak masih sedikit kasar dan dia lebih suka untuk aktif di sayap – karena ada lebih banyak ruang baginya untuk menerobos dari sana. Dia jauh lebih berguna dibandingkan siapapun saat sedang menyerang balik, tapi tim Forest tidak selalu bisa menyerang balik. Set rutin ini sudah dipelajari secara menyeluruh oleh lawan mereka.      

Kondisi Eastwood akan stabil selama dia tidak cedera. Tim Forest harus bermain dalam setidaknya dua turnamen musim ini, dan Twain tidak mengharapkan Eastwood memainkan semua pertandingan musim ini sendirian.      

Millan dan Moses masih terlalu muda untuk bisa memikul tanggungjawab yang besar ini.      

Oleh karena itu, tim Forest masih perlu memperkuat lini depan mereka.      

Untuk memberi ruang bagi striker baru, Twain memutuskan untuk meminjamkan Moses dan Millan untuk melatih mereka. Keduanya banyak diminta berkat penampilan mereka yang luar biasa musim lalu. Twain tidak perlu mengkhawatirkan tentang posisi mereka.      

Jadi, pertanyaannya sekarang adalah --- striker mana yang harus dibelinya?     

Dana transfer Twain saat ini masih tersisa hingga tiga puluh juta pounds – setelah dia membeli Bentley dan Fernandez, Allan Adams menambah lima juta pounds lagi ke dalam anggaran transfer untuk Twain. Kelihatannya tim Forest benar-benar ingin membuat percikan besar di musim baru ini.      

Siapa yang bisa dibelinya seharga tiga puluh juta? Pemain yang sebenarnya bisa dibelinya cukup banyak, tapi juga hanya ada sedikit sekali pemain yang bisa dibelinya.      

Krisis finansial telah mengarah pada penurunan nilai para pemain. Pemain bintang yang tadinya memiliki harga tinggi kini turun ke level yang biasa-biasa saja. Contoh klasiknya, Real Madrid mengumumkan bahwa mereka telah merekrut Benzema musim panas ini. Proses tawar menawar terjadi di sepanjang Piala Dunia, yang kemudian berakhir dengan tiga puluh juta euro. Apa yang dikatakan Aulas dua tahun yang lalu? "Benzema bernilai seratus juta euro!" Saat itu, harga aktualnya tidak kurang dari lima puluh juta.      

Ibrahimovic, Eto'o, Villa, Tevez, Berbatov... Semua pria itu saat ini dijual dengan harga transfer tiga puluh juta pounds, tapi tidak satupun dari mereka yang bisa dibeli oleh tim Forest.      

Di satu sisi, tim Forest jauh lebih buruk jika dibandingkan dengan nama-nama klub papan atas lainnya. Di sisi lain, meski mereka bisa membeli para pemain bintang itu, tim Forest mungkin takkan mampu membayar gaji mereka. Seseorang harus tahu bahwa Ibrahimovic menikmati gaji tahunan sebesar dua belas juta euro setelah pajak di Inter Milan. Italia membebankan pajak sebesar seratus persen untuk mereka yang berkutat dalam sepakbola. Gaji tahunan sebesar dua belas juta setelah pajak mengimplikasikan bahwa Inter Milan membayar dua puluh empat juta euro setahun hanya untuk gaji Ibrahimovic saja...      

Meski Inggris tidak membebankan pajak sebesar itu untuk mereka yang berkutat dalam sepakbola, angka dua belas juta jelas berada diluar kemampuan Nottingham Forest.      

Karenanya, Twain hanya bisa mempertimbangkan dua kategori pemain: satu kategori terdiri atas striker kelas dunia yang telah membuktikan dirinya di dunia sepakbola tapi saat ini kondisinya sedang buruk. Sementara kategori yang lain adalah striker yang kurang terkenal tapi memiliki kemampuan untuk menjadi striker kelas-dunia.      

Kandidat terbaik untuk kategori pertama adalah Adriano, yang sedang getir karena kehilangan harapannya di Inter Milan.      

Twain sudah pernah mempertimbangkan dengan serius kemungkinan pria Brasil itu bergabung dengan tim. Pertama-tama, meski dia dan Mourinho berseteru, dia yakin Mourinho takkan menyulitkannya dalam hal transfer Adriano. Inter Milan juga ingin menyingkirkan beban itu, Adriano, secepat mungkin. Selain itu, mereka takkan mengijinkan Adriano untuk dijual ke tim Italia, jadi tim asing adalah satu-satunya opsi pria Brasil itu. Sementara itu, Adriano dan agennya tidak ingin kembali ke Brasil, jadi tim dari Inggris akan menjadi opsi terbaik.      

Tapi masalah inti yang membuat Twain tidak yakin adalah Adriano sendiri. Dia adalah pemain yang tekniknya oke tapi sikapnya patut dipertanyakan. Terlambat latihan, absen dari latihan, kunjungan larut malam ke klub-klub malam yang berlangsung hingga keesokan paginya, para pelacur, sikap sombong yang diakuinya sendiri tapi tak mau diperbaiki olehnya, konfrontasi langsung dengan manajer tim, mempertanyakan wewenang....      

Tidak ada satupun dari semua masalah itu yang tidak dibenci Twain.      

Twain memiliki temperamen yang mirip seperti Mourinho. Kalau Mourinho tidak bisa mentolerir Adriano, maka kemungkinan besar Twain juga sama.      

Mungkin dia bisa membuat Adriano bersikap jujur selama satu musim, tapi Twain sadar bahwa tidak akan mudah mengubah sebuah karakter seperti Adriano. Setelah dia kembali sukses, hanya akan ada lebih banyak skandal diluar lapangan yang menunggu Twain. Bisakah dia mengubah jenius yang merusak dirinya sendiri itu?     

Twain dan Dunn sudah membahasnya beberapa kali. Kesimpulan Dunn selalu sama --- mungkin dia masih bisa ditolerir sebelum ayahnya meninggal dunia, tapi setelah ayahnya meninggal, dia benar-benar tak ada harapan.      

Dunn juga menasihati Twain, "Kalau klub tahu kau menghabiskan puluhan juta pounds untuk membelinya hanya untuk bermain bagus selama satu musim, aku tidak yakin apa yang akan dilakukan oleh ketua klub padamu. Adriano terlalu beresiko, dan kita punya banyak cara lain untuk menghindari resiko ini. Kurasa membeli Adriano bukan pilihan yang bagus."     

Twain menderita selama berhari-hari. Setelah mempelajari penampilan Adriano beberapa tahun-tahun belakangan ini dan juga gosip tentangnya diluar lapangan, Twain mengumumkan secara resmi bahwa dia sudah melepaskannya dan takkan mencoba merekrutnya.      

Pria Brasil itu adalah kasus tanpa harapan dan Tony Twain bukanlah Tuhan yang Maha Kuasa. Meski dia merasa hal ini sangat disayangkan bagi striker yang dulu sangat berbakat itu, kenyataan memang kejam. Dia tidak perlu menggunakan puluhan juta untuk berbuat amal dan menyelamatkan seorang pria yang bukan kerabat ataupun teman dan telah mengambil jalan hidup yang salah.      

Jadi, dia kembali menghadapi permasalahan yang sama.      

"Hey, Dunn. Bisakah kau merekomendasikan beberapa orang pemain padaku? Mereka yang kau rekomendasikan sebelum ini selalu punya hal yang membuatku merasa tidak puas. Kau tahu aku ini perfeksionis..."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.