Mahakarya Sang Pemenang

Strategi Melawan Manchester United



Strategi Melawan Manchester United

0Tony Twain secara pribadi telah mengkonfirmasikan masa depannya di Nottingham Forest. Dia tidak akan meninggalkan Nottingham, yang membuat banyak fans Forest merasa lega. Tapi rumor yang mengabarkan bahwa dia mungkin akan meninggalkan stadion City Ground masih belum sepenuhnya menghilang. The Times menyatakan bahwa Twain akan meninggalkan stadion City Ground dalam kurun waktu empat tahun dan mencari pekerjaan dengan bayaran yang lebih baik. Pada saat itu, kontraknya sudah habis dan dia bebas untuk pergi. Dia tidak perlu menanggung biaya penalti yang mahal. Terdapat anggapan bahwa banyak klub besar akan saling bersaing untuk mendapatkannya saat waktu itu tiba.      
0

Twain tidak akan pergi ke Manchester United, tapi Manchester United masih belum berhenti mencari penerus Ferguson. Karena manajer Ferguson sudah bertekad untuk pensiun di akhir musim ini. Keping berita ini masih belum diumumkan secara resmi. Sebagian besar orang menganggap kabar semacam ini hanyalah momen kebingungan manajer tua itu dan bahwa Ferguson tidak akan benar-benar meninggalkan sepakbola dan Manchester United di akhir musim. Lalu Ferguson akan mengubah keputusannya dan memutuskan untuk tetap tinggal di Old Trafford. Dengan begini, banyak orang akan menghembuskan nafas lega --- kecuali musuh bebuyutannya.      

Baik Twain maupun Ferguson telah mengkonfirmasikan masa depan mereka, tapi kisah diantara keduanya tidak berakhir disini. Melainkan justru baru saja dimulai.      

Setelah memainkan pertandingan terakhir penyisihan grup Liga Champions, kedua tim berhasil menduduki peringkat pertama di grup masing-masing. Akan ada pertandingan besar tiga hari setelahnya --- pertandingan tandang antara Nottingham Forest melawan Manchester United.      

Itu adalah pertandingan tim besar di putaran turnamen liga dan akan disiarkan secara langsung di televisi nasional. Pertandingan ini menjadi sorotan karena adanya rumor belakangan ini tentang penerus Ferguson. Ditambah selisih dua angka antara kedua tim, sebuah kemenangan atau kekalahan dalam pertandingan ini akan menentukan peringkat kedua tim di klasemen liga, sehingga ini adalah pertandingan yang tak boleh terlewatkan.      

Usai pertandingan melawan Celtic, Twain kembali melanjutkan kampanyenya menentang Ferguson di konferensi pers. Dia menyatakan bahwa dia tidak berminat menjadi penerus siapapun dengan maksud ingin memprovokasi Ferguson.      

Tak tergoyahkan, Ferguson segera membalasnya, "Kalau dia sudah berada di bidang ini selama dua puluh tahun, keinginannya akan terwujud."     

Dari perang kata-kata antara kedua pria itu, orang luar sama sekali tidak bisa menduga bahwa hubungan pribadi antara keduanya sebenarnya lebih harmonis....      

Keduanya adalah contoh khas dari "dimana kita berdiri akan tergantung pada dimana kita duduk". Mereka akan berbicara dan berperilaku dari posisi mereka.      

※※※     

Para manajer tidak bisa selalu menjadi karakter utama dalam konfrontasi antara kedua tim. Para pemain dari kedua tim juga menjadi target banyak orang.      

Cristiano Ronaldo berkali-kali mengatakan bahwa dia ingin pergi, tapi dia selalu berakhir tetap tinggal di Manchester United. Dia akan menjadi pencetak gol utama Ferguson melawan Nottingham Forest di pertandingan ini. Para reporter mewawancarainya dan ingin mendengar pendapatnya tentang pertandingan nanti. Ronaldo tidak ingin membesar-besarkannya dan berkata, "Ini hanya pertandingan liga biasa."     

Meski dia mengatakan yang sebenarnya bahwa pertandingan ini memang tidak punya makna khusus, media merasa tidak puas dan mereka mencoba bertanya pada Rooney yang sedikit lebih berapi-api dibandingkan Ronaldo, "Kami akan mengalahkan Nottingham Forest di kandang kami. Aku tidak bisa membayangkan kami kalah di kandang kami sendiri."     

Pria muda itu, Rooney tampak bangga dan arogan. "Menurutmu siapa ancaman terbesar di tim lawan?" Reporter bertanya padanya. Jawabannya adalah, "Seluruh tim mereka bukan ancaman bagi kami."     

Komentarnya itu memicu amarah para pemain Forest. Pepe adalah pemain pertama yang melangkah maju dan mengekspresikan ketidaksenangannya pada Rooney, "Kuharap dia diturunkan. Aku akan menunjukkan padanya apa itu ancaman."     

Eastwood berkata, "Aku senang tim mereka merasa seperti itu, sama seperti bagaimana semua orang berharap lawan mereka adalah orang idiot." Dia berbicara berputar-putar untuk mengejek Rooney sebagai seorang idiot.      

George Wood bukanlah pria yang ingin memicu perang kata-kata dengan orang lain. Dia lebih suka menutup mulut lawan dengan pelanggaran yang kasar. Saat dia didesak oleh para reporter, dia hanya bisa berkata, "Kalian akan melihatnya di pertandingan nanti."     

Melihat apa?     

Dia tidak mengatakan apa-apa, tapi media berasumsi bahwa George Wood akan memberi pelajaran pada keparat yang berani meremehkan mereka!     

※※※     

Perang kata-kata antar manajer, perang kata-kata antar pemain, dan perang kata-kata antar suporter yang menyebar luas merupakan pemandangan khas di arena sepakbola profesional. Semua ini dipersiapkan untuk mencapai puncaknya di dalam pertandingan.      

Tiga hari berlalu dengan cepat. Setelah Nottingham Forest kembali dari Celtic Football Club, mereka hanya sempat menghabiskan waktu satu hari di Nottingham sebelum kembali bepergian menuju Manchester. Bagi tim yang berkompetisi di banyak turnamen, bukanlah hal yang bagus bagi mereka untuk bepergian kesana kemari. Tim jadi tidak bisa melanjutkan latihan persiapan mereka yang sistematis. Untungnya, karena mereka telah memastikan diri lolos lebih awal (di Liga Champions), tim Forest telah mempersiapkan diri untuk pertandingan melawan Manchester United ini sejak putaran turnamen liga sebelumnya. Tim telah membuat pengaturan mendetil selama pelatihan untuk menarget beberapa titik serang utama Manchester United. Bagaimana tim akan menjalankan serangan juga sudah dilatih selama latihan rutin.      

Satu-satunya hal yang perlu dikhawatirkan tentang bepergian untuk dua pertandingan tandang dalam kurun waktu tiga hari adalah kebugaran tim.      

Sebelum pertandingan, banyak pakar telah menganalisa bahwa Nottingham Forest akan memainkan taktik serangan balik defensif yang menjadi keunggulan mereka di Old Trafford nanti. Bagaimanapun juga, tidak ada tim yang berani bermain ofensif melawan Manchester United di kandang. Karena hasilnya adalah mereka akan dihancurkan tanpa kecuali...      

Tapi kali ini Twain memutuskan untuk melakukan hal yang berkebalikan dengan anggapan semua orang – dia akan memainkan pertandingan ini dalam cara yang tidak bisa diantisipasi oleh siapapun.      

"Kita akan menyerang." Dalam pertemuan taktis sehari sebelum pertandingan, Twain berkata terus terang. "Aku berani bertaruh Ferguson mengira kita tidak punya nyali untuk melakukan ini, jadi aku meminta kalian semua untuk bergerak maju dan menyerang. Setelah pertandingan dimulai, kita akan mencoba untuk unggul dengan menunjukkan kekuatan kita. Semakin cepat kita mencetak gol, semakin baik jadinya." Dia menjentikkan jarinya.      

"Boss, bagaimana kalau kita tidak berhasil mencetak gol di awal pertandingan?" Eastwood bertanya.      

"Perlambat ritme kalian, stabilkan pertahanan dan kemudian lanjutkan serangan."     

Twain tampaknya sudah bertekad untuk menaklukkan Teater Mimpi dengan permainan ofensif.      

Karena mereka perlu menyerang, Sahin menggantikan Tiago untuk bermain sejak awal. Formasi yang digunakan Nottingham Forest juga diubah dari layout paralel 4-4-2 menjadi bentuk berlian 4-4-2. Dua pemain sayap akan sering terlibat dalam serangan. Saat kedua kubu memasuki kebuntuan, dua bek belakang akan tetap berada di lini belakang untuk bertahan, dengan hanya sedikit assist diberikan ke lini depan. Sementara itu, George Wood akan bertugas untuk bertahan di pertandingan ini, dan peranan ofensif akan diberikan pada rekan setimnya di lini depan.      

Meski dia menyatakan bahwa mereka akan menyerang, Twain tidak lupa bahwa pertahanan adalah landasan mereka. Jadi, hampir mustahil melihat tim Twain mengabaikan pertahanan... Mungkin dalam lima menit menjelang akhir pertandingan, saat timnya masih tertinggal satu gol, barulah dia akan melepaskan pertahanan.      

※※※     

Ferguson benar-benar tidak mengira Tony Twain akan berani bermain ofensif melawan Manchester United di Old Trafford. Dia merasa bahwa Twain adalah seorang pragmatis dan serangan balik defensif jelas merupakan taktik yang paling sesuai kalau dia ingin melindungi timnya di Old Trafford atau untuk mengantongi kemenangan.      

Meski dunia luar tidak suka melihat Twain selalu menggunakan taktik serangan balik defensif dan menganggapnya pengecut dan lemah, Twain sama sekali tidak tergoyahkan oleh kritik dari luar.      

Ferguson merasa dia sudah sangat mengenal Tony Twain, tapi kali ini dia salah.      

Sebelum pertandingan dimulai, Wood melakukan lempar koin dengan kapten Manchester United, Gary Neville, dimana dia kalah. Jadi, Manchester United yang menang berhak memilih sisi lapangan mereka, sementara Nottingham Forest berhak melakukan kick-off. Sebenarnya, melakukan kick-off adalah hal yang bagus bagi tim Forest karena mereka bisa mengontrol bola di kaki mereka sejak awal pertandingan.      

Sebelum ini, terdapat kesalahpahaman yang menyatakan bahwa Nottingham Forest tidak pernah peduli tentang tingkat penguasaan bola dan hal ini didukung dengan data yang membuktikan bahwa tingkat penguasaan bola Nottingham Forest memang lebih rendah daripada lawan mereka sebesar sembilan puluh persen per pertandingan, tanpa melihat bagaimana hasil pertandingan itu.      

Tapi sebenarnya, Twain tidak peduli tentang penguasaan bola yang tidak efektif dan dia tidak menginstruksikan timnya untuk mengoper bola kesana kemari di lini belakang untuk meningkatkan tingkat penguasaan bola. Dia lebih terfokus pada apakah lawan bisa membentuk penguasaan bola ofensif yang bisa mengancam sisi lapangan mereka. Selama timnya bisa mencetak gol, apapun itu masih bisa diterima meski hanya membutuhkan dua operan bola dari awal hingga akhir. Jadi, meski tingkat penguasaan bolanya selalu lebih rendah daripada lawan, dia masih bisa memenangkan pertandingan.      

Melihat pertandingan tim-tim lain, sebagian besar orang pasti akan mengira bahwa saat bola tidak berada di kaki para pemain yang mereka dukung, para supporter mereka akan mulai khawatir kalau lawan akan bisa mencetak gol. Karena bola yang dikuasai lawan sangatlah berbahaya.      

Tapi saat melihat permainan Nottingham Forest, para fans Forest sudah terbiasa dengan pertandingan dimana lawan yang mengontrol bola dan tim mereka justru bertahan. Di mata mereka, setelah bola berada di kaki lawan, fans lawan-lah yang seharusnya merasa khawatir. Mereka pasti akan bergerak maju dan menyerang, yang akan meninggalkan celah di lini belakang mereka. Ini akan menjadi peluang bagi Nottingham Forest.      

Tapi pertandingan hari ini di Old Trafford akan mengubah persepsi para fans Forest.      

Para pemain Nottingham Forest mempertahankan bola dibawah kaki mereka setelah kick off tapi tidak terburu-buru untuk menyerang. Melainkan, dengan santai mereka mengoper bola bolak-balik di dekat lingkaran tengah. Dalam pertandingan Nottingham Forest sebelumnya, sangatlah jarang melihat para pemain belakang mengoper bola bolak balik karena Twain merasa itu tidak ada gunanya. Itu hanya akan membuat mereka kehilangan peluang dan juga menyurutkan semangat tim. Karena itu irama permainan timnya selalu cepat.      

Hari ini, mereka dengan santai mengoper bolanya bolak balik di Old Trafford dan mengopernya semakin ke belakang. Pada akhirnya, bola dioper dari Woodgate ke kaki Akinfeev. Tribun penonton di Old Trafford mulai menyuarakan cemoohan untuk Nottingham Forest.      

Berbatov bergegas menuju ke area penalti, ingin merebut bola di kaki Akinfeev dan di belakangnya, Rooney, Ronaldo dan Tevez juga terus menekan secara berurutan.      

Akinfeev tidak memberikan peluang bagi Berbatov untuk merebut bola. Dia langsung memberikan umpan panjang ke lini depan dimana jaraknya mencapai sepuluh meter.      

"Umpan panjang! Ini sangat sesuai dengan gaya Nottingham Forest!" sindir si komentator.      

Pemain yang diturunkan Twain di lini depan bukanlah penyerang tengah yang jangkung, Zigic ataupun Ibisevic, melainkan mantan pemain veteran Manchester United, van Nistelrooy dan partnernya adalah Eastwood.      

Karena Fernandez cedera di pertandingan sebelumnya, Lennon diturunkan sebagai bek kiri. Bentley diskors akibat akumulasi kartu kuning, jadi bek kanan diisi oleh Agbonlahor. Twain ingin menggunakan kecepatan kedua pria ini untuk menyerang pertahanan sayap Manchester United. Van Nistelrooy masih menerima bola dibawah pengawasan Carrick dan menggunakan skill dan pengalamannya untuk mempertahankan bola tetap berada di kakinya, sambil menunggu rekan setimnya bergerak maju dan membantunya. Carrick berusaha keras merebut bola dari belakang. Sayangnya, di kehilangan posisi yang tepat untuk melakukan itu, dan kecuali dia melakukan pelanggaran, dia takkan bisa merebut bola.      

Saat Carrick berusaha melakukan pelanggaran, van Nistelrooy mengoper bolanya dan targetnya adalah Sahin.      

Setelah Sahin menerima bola, dia memberikan umpan silang ke sayap. Di sisi sayap dimana terdapat area teknis kedua tim, ada angin yang berhembus kencang dan itu adalah Agbonlahor!     

Agbonlahor berlari dengan cepat dan bek Manchester United di sisi sayap ini adalah Evra, pemain yang juga sama cepatnya. Kecepatan keduanya imbang.      

Agbonlahor tidak berhasil menerima bola dan umpan langsung dari Sahin disekop keluar batas lapangan oleh Evra, yang berlari menghampiri bola dengan cepat.      

Seulas senyum muncul di wajah Ferguson saat dia melihat adegan itu dari luar lapangan. Inilah tim Nottingham Forest yang dikenalnya. Kelihatannya tim Forest hari ini juga tidak akan berbeda dari biasanya.      

Karakteristik tim Forest adalah mereka menggunakan banyak umpan langsung. Mereka suka melakukan umpan-umpan yang menembus pertahanan lawan. Meski tingkat keberhasilannya tidak terlalu bagus, umpan semacam ini bisa sangat fatal kalau mereka berhasil melakukannya satu kali saja.     

Daripada memasukkan Scholes untuk berurusan dengan umpan-umpan langsung semacam ini, Ferguson menurunkan dua gelandang, Hargreaves dan Carrick yang sangat bagus dalam berlari dan fokus untuk bertahan di lini tengah. Di waktu yang sama, lini pertahanan belakang harus terus waspada untuk membantu pertahanan dan tidak memberikan peluang bagi tim Forest dalam memainkan umpan langsung. Dalam hal serangan, setelah umpan langsung tim Forest berhasil direbut, mereka harus segera menyerang balik. Tidak satupun dari Carrick maupun Hargreaves bisa mengoper dan menyusun serangan, jadi penyerang utama Manchester United – Ronaldo dan Rooney – akan bertukar posisi untuk bermain di lini tengah. Mereka bertanggungjawab untuk menggiring bola ke depan dan kemudian mengopernya ke Berbatov atau Tevez.      

Saat ini, kelihatannya mereka semua melakukan pekerjaan dengan baik. Umpan langsung dari Sahin dengan cerdik langsung dibuang oleh Evra.      

Penguasaan bola Nottingham Forest dari sejak awal pertandingan diakhiri dengan tembakan panjang di garis lengkung penalti oleh Eastwood. Bola yang ditendangnya membentur tiang gawang dan melayang keluar.      

Beberapa orang mungkin mengira Nottingham Forest menyerang dengan agresif karena mereka mendapatkan hak untuk melakukan kick-off, jadi mereka bisa memanfaatkannya dengan baik... Tapi sebenarnya, tim Forest langsung menunjukkan bahwa anggapan itu salah.      

Setelah tembakan Manchester United ditangkap oleh Akinfeev, dia tidak melakukan tendangan jarak jauh melainkan melemparkan bola ke depan untuk memulai serangan. Wood mengoper bolanya ke Sahin, yang sekali lagi mengirimkan umpan silang, tapi kali ini ke arah Lennon di sayap kiri.      

Gary Neville yang berusia tiga puluh lima tahun tidak menerkam atau menyekop bola seperti yang dilakukan Evra. Dia tahu dia tidak bisa mengimbangi Lennon dalam hal kecepatan, tapi pengalamannya bisa membantunya bertahan terhadap Lennon. Jadi, dia memilih untuk mundur perlahan dan tidak memberikan ruang bagi Lennon untuk berlari.      

Trik ini berhasil. Meski Lennon berhasil menerima bola, dia baru sadar bahwa dia tidak bisa menerobos pertahanan kapten Manchester United ini secara langsung. Serangan cepat Nottingham Forest tidak bisa diluncurkan dan bola hanya bisa kembali dioper ke belakang.      

Ferguson duduk di area teknis dan terus mengunyah permen karet di mulutnya. Ini adalah pose khasnya. Dia akan menggunakan pose ini saat dia merasa percaya diri. Setelah melihat penampilan Nottingham Forest di lima menit pertama pertandingan, dia merasa yakin timnya akan bisa memenangkan game ini.      

Ini tidak berbeda dari tim Nottingham Forest yang lama. Lima menit lagi, kalau mereka tidak bisa mencetak gol, pria itu Tony Twain akan menginstruksikan timnya untuk mundur dan menunggu kesempatan untuk menyerang balik Manchester United.      

Ferguson tidak cemas bermain seperti ini. Pelatihan mereka selama seminggu terakhir sudah diatur khusus untuk melawan fitur taktis tim Forest. Setelah tim Forest tidak bisa mencetak gol di sepuluh menit pertama dan mengendalikan pertandingan, maka keberuntungan Tony Twain akan mulai memburuk.      

Berusaha keras mencetak gol lebih dulu setelah pertandingan dimulai, lalu memadatkan pertahanan untuk memancing lawan dan mengandalkan pertahanannya yang ulet dan solid serta kecepatannya dalam melakukan serangan balik terhadap lawan.      

Ferguson sudah mempelajari taktik dan kebiasaan tanding tim Forest dengan cukup menyeluruh. Dia yakin Tony Twain tidak akan bisa lepas dari kendalinya.      

Sekarang Ferguson merasa menyesal kenapa dia tidak menggunakan hasil pertandingan ini sebagai bahan taruhan dengan Tony Twain – kalau dia berhasil menang, keduanya akan menandatangani perjanjian yang membuat Twain mengambil alih posisi manajer setelah dia pensiun di akhir musim ini.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.