Mahakarya Sang Pemenang

Kembali ke Tiga Besar



Kembali ke Tiga Besar

0Sebelum pertandingan melawan Manchester City, tim Forest memainkan pertandingan lain di babak penyisihan grup Liga Champions UEFA. Bagi Nottingham Forest, yang menjadi pertanyaan adalah lolos tidaknya mereka, dan di peringkat mana mereka lolos.      
0

Twain berharap timnya bisa memenangkan dua pertandingan terakhir di penyisihan grup dan mendapatkan peringkat pertama di grup.      

Karena itu, tim Forest mengalahkan Porto 4:1 di stadion kandang mereka. Meski Porto memang sempat berjaya beberapa tahun yang lalu, mereka tidak bisa bersaing dengan Nottingham Forest saat ini.      

Beberapa orang mungkin masih tak ingin mempercayainya, tapi Nottingham Forest saat ini merupakan salah satu tim level atas di Eropa. Kekuatan para pemain mereka dan standar kepelatihan manajer mereka sama-sama level atas.      

Sebelum ini, tak ada seorangpun di dunia sepakbola Eropa yang akan menduga datangnya hari dimana Nottingham Forest, yang dulu berjuang keras di liga rendah, akan kembali berjaya. Tim Forest yang tak dikenal ini seolah muncul dari udara kosong.      

Apa yang terjadi tanpa adanya transmigrasi Twain? Mungkin Nottingham Forest akan terdegradasi ke Liga Satu atau Divisi Dua karena sering mengalami perubahan manajer, krisis ekonomi dan faktor-faktor lain. Tidak ada yang pernah menyebutkan bahwa, seperti halnya banyak klub sepakbola lain di sepanjang sejarah sepakbola modern di Inggris, Nottingham Forest memiliki masa lalu yang cemerlang tapi hanya bisa tenggelam dalam aliran waktu dan uang dan dengan cepat terlupakan.      

Peristiwa itu mungkin takkan terjadi. Mereka bisa saja mendapatkan manajer yang cukup bagus dan dengan sedikit keberuntungan, mereka bisa melesat ke liga teratas Inggris setelah beberapa tahun. Sementara terkait apakah mereka bisa mengulang kejayaan mereka, itu masih belum tentu terjadi.      

Tapi tidak satupun dari hal itu yang menjadi nyata.      

Semua itu mungkin terjadi di dimensi paralel, tapi di dunia tempat Twain berada saat ini, semua itu hanyalah hipotesis.      

Tantangan yang ada di hadapan Twain adalah jadwal Natal yang ketat dan dimulainya Liga Champions di paruh kedua musim ini, dimana dia harus mendistribusikan kebugaran tim untuk memastikan mereka tidak tertinggal dalam persaingan terakhir gelar juara liga. Dalam hal ini, sistem rotasi sangatlah penting.      

Sistem rotasi dan keinginan para pemain cukup bertentangan. Tidak ada yang suka digantikan saat mereka berada di puncak kondisi mereka karena itu artinya posisi mereka tidak cukup permanen.      

Tapi Twain harus melakukannya. Tim Pertama miliknya tidak sebanyak Chelsea dan tim lainnya. Dia telah menerapkan sebuah kebijakan "perampingan" untuk mengurangi jumlah para pemain di Tim Pertama dan meningkatkan level daya saing mereka. Kelebihan dari pendekatan ini adalah mereka bisa menghemat pengeluaran yang tidak perlu, tapi kekurangannya adalah mereka sedikit kewalahan saat pergantian pemain perlu dilakukan. Khususnya saat cedera melanda tim.      

Twain meminta unit dokter tim untuk menuliskan status kesehatan terkini semua pemain di tim dan memberinya perkiraan tentang cedera yang mungkin akan terjadi.      

Eastwood dan Beckham sama-sama diganggu oleh cedera lama dan kadang-kadang juga mengalami cedera ringan. Kebugaran van Nistelrooy ditantang oleh serangkaian pertandingan sebelumnya dalam kalender iblis dan kondisi fisiknya saat ini sedang tidak bagus; dia perlu disertakan dalam sistem rotasi. Ribery sudah pulih. Setelah bermain di beberapa pertandingan, Fleming menemukan bahwa tidak ada cedera yang tersembunyi. Cedera Pepe sedikit rumit. Kelihatannya dia bisa bermain dalam pertandingan, tapi setelah memainkan dua pertandingan, dokter tim menganggap kesehatan Pepe harus diawasi dengan seksama. Jadi, dalam pertandingan melawan Manchester City, Twain tidak membiarkannya bermain dan bahkan tidak memasukkannya ke dalam daftar pemain untuk pertandingan itu. Dia hanya bisa duduk di tribun dan menonton pertandingan. Ayala berusia lebih tua dan tidak bisa selalu diturunkan; dia perlu dirotasi. Pengalaman dan kemampuannya dalam membantu tim tidak hanya bisa dilihat dari permainannya di lapangan, tapi dia juga bisa membantu para bek selama latihan rutin. Sama seperti yang dilakukan Hierro untuk Pepe, Pique dan lainnya saat tim Forest pertama kali bangkit di Liga Utama Inggris, Ayala bisa memberikan pemahamannya tentang pertahanan kepada rekan-rekan setimnya.      

George Wood sama sekali tidak dimasukkan ke dalam laporan itu. Fleming telah mengatakan pada Twain bahwa Wood adalah makhluk tak dikenal yang bukan berasal dari Bumi. Dia akan ditangkap dan dimasukkan ke dalam laboratorium untuk dibedah seandainya dia tidak bermain sepakbola. Kondisi fisiknya sangat bagus dan membuatnya tidak seperti manusia lainnya di Bumi.      

Twain paham dan setuju dengannya, karena dia sendiri menganggap Wood adalah android dari masa depan. Di sisi lain, media Inggris membuat kehebohan dan menciptakan nama julukan yang norak untuk Wood –"Monster".      

Setiap kali dia memikirkan tentang kualitas fisik Wood, pikiran Twain akan melayang ke ibunya, Sophia. Dibandingkan dengan sebagian besar orang, Sophia tidak mampu membeli suplemen makanan untuk putranya dan dia juga tidak bisa memberinya nutrisi yang seimbang selama tumbuh dan berkembang. Dia hanya bisa memberikan makanan terbaik yang sanggup dibelinya untuk putranya. Dengan begitu, sang ibu yang lemah dan selalu sakit-sakitan, yang hampir selalu berada di ranjangnya, dengan sendirian saja telah berhasil membesarkan "Monster" yang membuat banyak orang di dunia sepakbola Inggris merasa kagum. Hal ini tidak sesuai dengan penjelasan ilmiah apapun, tapi Twain mempercayainya, karena dibalik semua itu adalah cinta kasih yang dimiliki Sophia dan menjadi alasan bagi George Wood untuk menjadi kuat.      

Saat Wood mulai terkenal, Sophia juga terekspos oleh media, tapi setelah semua orang tahu tentang masa kanak-kanak Wood, mereka semua terkejut melihat Wood bisa tumbuh jadi sekuat itu. Twain akan berseru, "Inilah cinta..."     

Tapi...      

Kalau dia tidak mempertimbangkan perasaan Sidwell, Twain takkan merotasi Wood, tapi pada akhirnya, Wood berada di daftar rotasi. Tapi, rotasinya ini tidak sama seperti rotasi untuk pemain lain; dia hanya dirotasi sekali-sekali. Penampilan Sidwell akan bergantung pada tim Forest yang terus berlaga di FA Cup Inggris, karena mereka telah tereliminasi di EFL Cup.      

Twain tidak mengubah idenya menggunakan kompetisi piala domestik untuk melatih para pemainnya. Siapapun lawan mereka, dia akan menghadapinya dengan kombinasi "tim pemuda, tim cadangan dan beberapa pemain dari Tim Pertama."     

Twain tidak perduli tentang EFL Cup. Karena dia sudah pernah memenangkannya satu kali, dia tidak punya penyesalan kalaupun dia tidak memenangkannya lagi. Gelar untuk jenis kompetisi semacam itu hanya akan diperhitungkan oleh tim-tim yang telah dikalahkan di turnamen lain, serta tim-tim yang tidak memiliki peluang untuk memenangkan kejuaraan lain. Tentu saja, Nottingham Forest arahan Tony Twain bukan jenis tim semacam itu.      

FA Cup menempati posisi yang tinggi, bahkan di tahun-tahun awal dibentuknya Liga Utama. Meski status FA Cup tidak rendah, saat ini statusnya tidak setinggi sebelumnya. Dengan sejarah lebih dari 136 tahun, kompetisi ini adalah turnamen piala sepakbola modern tertua di dunia dan bahkan lebih tua daripada mayoritas klub sepakbola di dunia. Di Inggris, tim yang memenangkan FA Cup akan dihormati dan tim itu akan memperlakukan FA Cup sebagai kehormatan yang prestisius. Bahkan bertahun-tahun setelah pembentukan turnamen Liga Champions, orang-orang Inggris masih menganggap turnamen piala terbaik di dunia adalah FA Cup Inggris dan bukan Liga Champions UEFA.      

Satu-satunya penyesalan kaisar di Dinasti Nottingham Forest, Brian Clough, adalah dia tidak berhasil memimpin timnya untuk memenangkan satupun FA Cup. Twain tidak ingin hal semacam itu menjadi penyesalan baginya. Tapi masalahnya adalah meski kekuatan tim Forest cukup kuat untuk memenangkan Liga Champions, mereka masih tidak bisa berkompetisi di tiga turnamen lain pada waktu yang bersamaan. Twain tidak ingin kalah di turnamen liga dan Liga Champions hanya demi FA Cup. Sekarang bukan dua puluh tahun yang lalu, dan FA Cup sangat jauh dari bisa memuaskan ambisi sebuah tim sepakbola profesional.      

Turnamen resmi FA Cup dimulai di bulan Januari setiap tahunnya dan terus berlanjut hingga bulan Mei, yang bertumpang tindih dengan turnamen liga dan turnamen Eropa. Pertandingan-pertandingan yang intens semacam ini akan memberikan banyak gangguan dan pada akhirnya menimbulkan kekurangan dimana-mana. Sebagai akibatnya, Twain tidak ingin terfokus pada FA Cup untuk saat ini.      

Tim-tim kuat seperti Barcelona dan Real Madrid juga telah gagal dalam menyelesaikan masalah terkait bertanding secara simultan di beberapa turnamen. Saat memainkan video game FM dan CM, mendapatkan beberapa gelar sekaligus mungkin terasa mudah untuk dilakukan, tapi sebenarnya tidak banyak tim yang bisa mencapai Trebel. Tidaklah sulit untuk menjelaskan reputasi prestisius yang diperoleh Manchester United saat mereka berhasil meraih Treble, sebagai sebuah prestasi yang luar biasa. Meski "lima mahkota" Liverpool tidak seluar biasa Treble, para fans Liverpool memuji timnya untuk waktu yang lama. Semua itu memiliki prinsip yang sama: bisa memenangkan gelar juara di waktu yang sama dalam beberapa turnamen sekaligus tidak hanya membutuhkan sebuah tim yang kuat, tapi juga keberuntungan yang sangat bagus. Hal itu tidak bisa dicapai dengan mudah dan seringkali, tidak bisa diatur oleh kekuatan manusia saja.      

※※※     

Nottingham Forest berhasil bangkit kembali di bulan Desember dan Twain berharap timnya akan bisa memanfaatkan peluang jadwal kompetisi yang tidak terlalu intensif untuk memperkecil selisih poin dengan tim-tim di peringkat atas.      

Setelah mereka menyapu bersih Manchester City dengan skor 4:0, mereka mengalahkan Bolton Wanderers dengan skor 4:1 dalam sebuah pertandingan tandang.      

Grant dari Chelsea akhirnya mendapatkan kemenangan kandang di putaran turnamen ini dengan skor 2:0 atas Sunderland. Manchester United juga berhasil menang besar 4:1 saat melawan Derby County. Tapi dua rival Twain yang lain, Arsenal dan Liverpool, keduanya sama-sama kalah dalam pertandingan tandang: Arsenal kalah 1:2 melawan Middlesbrough dan Liverpool kalah 1:3 saat melawan Reading. Manchester City, salah satu dari enam tim teratas, juga kalah dalam pertandingan tandang melawan Tottenham Hotspur dengan skor 1:2.      

Sebentar lagi putaran liga akan memasuki putaran ke tujuh belas. Arsenal akan menjamu Chelsea di kandang dan Manchester United akan pergi ke Anfield untuk menantang Liverpool. Dari enam tim teratas, Manchester City dan Nottingham Forest lebih beruntung – Manchester City akan bermain melawan Bolton Wanderers di kandang dan Nottingham Forest akan bermain melawan Blackburn Rovers di kandang.      

Dua game antara tim papan atas untuk putaran ini menjadi pusat perhatian semua orang. Bahkan Twain juga terfokus pada dua pertandingan itu. Untungnya, pertandingan-pertandingan itu tidak diadakan di waktu yang bersamaan dengan pertandingan Nottingham Forest. Kalau tidak, dia akan harus melewatkan dua pertandingan yang sangat menarik. Prosesnya mungkin tidak selalu menarik, tapi hasilnya akan sangat menarik.      

Setelah sembilan puluh menit yang sulit, Arsenal berhasil unggul atas Chelsea di kandangnya dengan 1:0.      

Usai sembilan puluh menit yang sama sulitnya, Manchester United mengandalkan terobosan Cristiano Ronaldo, yang memberi assist pada Tevez untuk mencetak gol 1:0 dan mengalahkan Liverpool.      

Keesokan harinya, Manchester City mengalahkan Bolton Wanderers 4:2 di kandang, sementara Nottingham Forest menang 5:3 melawan Blackburn Rovers.      

Poin dan peringkat di klasemen jadi semakin menarik.      

Di akhir putaran turnamen liga ke-16, karena kekalahan Arsenal dan kemenangan Manchester United, keduanya sama-sama memiliki 36 poin dan menempati peringkat pertama dan kedua di klasemen sementara. Baik Liverpool dan Manchester City, yang tadinya memiliki 32 poin seperti Nottingham Forest, sama-sama kalah, sehingga Nottingham Forest melompat naik ke peringkat ketiga dengan 35 poin. Karena Chelsea berhasil menang dua kali berturut-turut, poin yang mereka peroleh berubah dari 25 menjadi 31. Karenanya, Arsenal masih berada di peringkat pertama dengan Manchester United mengikuti di peringkat kedua. Peringkat ketiga diisi oleh Nottingham Forest sementara Liverpool dan Manchester City menempati peringkat keempat dan kelima. Chelsea berada di peringkat keenam.      

Urutannya masih sama seperti yang ada di putaran turnamen ke 11, tapi setelah putaran ke-17, terjadi sedikit perubahan.      

Arsenal, Manchester United, Nottingham Forest dan Manchester City sama-sama menang. Sebagai akibatnya, Arsenal dan Manchester United memiliki 39 poin dan masih menempati peringkat pertama dan kedua. Nottingham Forest berada di peringkat ketiga dengan 38 poin tapi peringkat keempat dan kelima telah berubah. Tadinya, Liverpool berada di peringkat keempat, lebih unggul dari Manchester City karena selisih gol. Tapi, setelah mereka kalah, mereka harus memberikan posisinya pada Manchester City yang memiliki 35 poin. Liverpool, dengan 32 poin, dan Chelsea, dengan 31 poin, menempati peringkat kelima dan keenam.      

Perbedaan antara peringkat keempat dan kelima ini lebih dari sekadar peringkat di klasemen liga. Peringkat keempat bisa naik ke Surga – bermain di turnamen kualifikasi Liga Champions, dengan peluang besar untuk ikut berpartisipasi di Liga Champions UEFA – sementara peringkat kelima hanya bisa bermain di Liga Eropa UEFA yang tidak terlalu bergengsi. Meski itu bukan Neraka, bagi Liverpool, yang telah bermain di Liga Eropa UEFA selama tiga tahun berturut-turut, itu adalah hasil yang lebih dibenci daripada Neraka itu sendiri.      

Tekanan di pundak Benitez tidaklah ringan. Selain adanya pergolakan di kalangan eselon atas klub Liverpool, terdapat rumor bahwa Benitez mungkin akan diberhentikan. Sebagian alasannya mungkin karena dia memiliki hubungan yang buruk dengan ketua klub. Di sisi lain, dewan direksi klub mungkin akan menjelaskan bahwa pemecatan itu disebabkan karena Liverpool gagal melaju ke Liga Champions UEFA selama tiga tahun berturut-turut.      

Meski posisi manajer biasanya tampak mengesankan, karena mereka bisa memerintah para pemain bintang, tekanan yang mereka hadapi lebih dari yang bisa dibayangkan oleh si pemain. Twain merasa sangat bersimpati terhadap situasi Benitez yang digosipkan. Dia juga tidak ingin Benitez pergi. Kalau semua manajer yang bagus di turnamen liga ini pergi, dia tidak tertarik untuk bermain lagi. Harus ada tantangan dalam hidup untuk membuatnya menarik. Kalau semua lawan yang bagus sudah pergi, apa gunanya gelar juara kalau dia bisa memperolehnya dengan mudah?     

Kenapa piala juara itu terlihat begitu bersinar dan memesona banyak orang? Menurut pandangan Twain, itu karena ada banyak lawan yang bagus dalam perjalanan untuk meraih gelar juara. Perasaan bangga itu lebih terasa setelah mengalahkan lawan yang kuat dalam perjalanan mereka mendapatkan gelar juara jika dibandingkan dengan menginjak semut.      

Untungnya, dewan direksi Liverpool FC mengeluarkan pernyataan bahwa mereka mempercayai kemampuan Rafael Benitez dan menganggap tahun-tahun Benitez di Liverpool sebagai tahun-tahun yang 'luar biasa'.      

Twain tidak perlu khawatir akan kehilangan lawan yang bagus lainnya.      

※※※     

Di babak penyisihan grup Liga Champions, Twain tidak memenuhi keinginan orang-orang yang selalu ingin melihat tim Forest jatuh. Tim Forest tidak harus bermain di Liga Eropa UEFA. Nottingham Forest menang 4:0 melawan Marseille di pertandingan tandang terakhir. Dengan empat kali menang, satu kali imbang dan satu kali kalah, mereka mendapatkan tiga belas poin dan menempati peringkat pertama di grup untuk lolos ke putaran berikutnya. Porto juga berhasil lolos, karena mereka berada di peringkat kedua dengan sebelas poin.      

Dalam pertandingan baru-baru ini, baik di arena domestik ataupun arena Eropa, tim Forest tiba-tiba saja menjadi sebuah "industri kecil pencetakan gol."     

Setelah kekalahan 0:1 melawan Liverpool dalam pertandingan tandang, mereka selalu mencetak gol di setiap pertandingan. Mereka menang 8:0 melawan Besiktas dan 3:1 melawan Tottenham Hotspur. Hasil imbang 1:1 melawan Chelsea adalah pertandingan dimana mereka mencetak gol yang paling sedikit. Mereka bahkan berhasil mencetak dua gol dalam pertandingan melawan Arsenal, meski mereka kalah dengan skor 2:3, yang kemudian diikuti dengan kegilaan dalam mencetak gol. Di arena Liga Champions, mereka menyapu bersih Porto dengan 4:1. Mereka mengalahkan Manchester City denagn 4:0 dan Bolton Wanderers dengan 4:1 di pertandingan liga. Di babak penyisihan grup Liga Champions yang terakhir, mereka menang 4:0 melawan Marseille dan mengalahkan Blackburn Rovers dengan 5:3 di putaran turnamen liga ke-17.      

Seseorang menyatakan bahwa tim Forest tidak lagi konservatif dan memainkan sepakbola ofensif, sehingga menyerang lebih unggul daripada bertahan dan lain sebagainya. Twain tidak berkomentar. Gaya melatihnya tidak benar-benar berubah, tapi tim Forest telah membuat banyak kemajuan daripada sebelumnya dalam hal mengontrol bola dan laju permainan. Tak peduli taktik apa yang mereka hadapi, Twain selalu punya cara untuk menghadapinya, dan tidak akan bingung saat dia menghadapi tim yang menggunakan pertahanan ketat.      

Twain selalu menganggap bahwa di dalam kompetisi untuk mendapatkan gelar juara liga, hal yang terpenting bukanlah memenangkan pertandingan melawan tim-tim kuat, melainkan memenangkan pertandingan saat melawan tim-tim lemah dan memanfaatkan tiga poin yang seharusnya berada di tangan mereka. Tidak kehilangan poin adalah kunci yang akan memutuskan siapa juara liga pada akhirnya. Kalau tidak, mereka akan seperti tim Chelsea di tangan Vialli dan Gullit. Mereka memiliki sekelompok pemain berbakat dan permainan taktis level atas, tapi karena penampilan keseluruhan tim tidaklah stabil, mereka hanya bisa mengalahkan tim-tim kuat tapi justru kehilangan poin saat melawan tim non-unggulan, yang akhirnya membuat orang-orang memberi mereka julukan "si Pengganggu".      

Karena Twain sudah mengambil peringkat teratas dan berhasil lolos dari babak penyisihan grup Liga Champions, dia bisa mengarahkan semua energinya ke turnamen liga karena Natal sudah tiba.....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.