Mahakarya Sang Pemenang

Dari Tim Pemuda ke Tim Pertama Bagian 1



Dari Tim Pemuda ke Tim Pertama Bagian 1

0Meskipun Tang En telah memberi tahu Sun Jihai melalui telepon bahwa tim akan bermain dengan sistem rotasi, pilihan pertamanya untuk posisi bek kanan masih Chimbonda saat musim baru dimulai. Membeli Sun Jihai adalah untuk meningkatkan kedalaman tim, dan bukan untuk menciptakan masalah bagi Tang En saat dia harus memutuskan tentang penempatan pemain dan strateginya.     
0

Reformasi lini pertahanan masih belum berakhir. Bek kanan memiliki Sun Jihai dan Chimbonda yang berotasi; Bek tengah akan diisi oleh Piqué, Matthew Upson, Pepe, Wes Morgan, dan Clint Hill. Ada banyak pilihan untuk itu. Tapi bek kiri hanya memiliki Leighton Baines.     

Sulit untuk menemukan bek kiri di bursa transfer dan bahkan lebih sulit lagi untuk menemukan bek kiri yang luar biasa.     

Mood yang bagus berkat Sun Jihai bergabung dengan tim hanya bertahan selama sehari. Tang En mulai merasa khawatir tentang kandidat rotasi untuk bek kiri.     

Dunn tahu apa yang dikhawatirkan oleh Tang En. Saat makan malam, dia bermaksud merekomendasikan seseorang kepada Tang En.     

"Kau hanya melihat ke bursa transfer. Kenapa tidak melihat ke bawah?"     

"Ke bawah?" tanya Tang En, bingung.     

"Tim Pemuda," kata Dunn, bangkit dari kursinya untuk berjalan ke televisi.     

"Apa kau akan menunjukkan padaku beberapa rekaman lagi?" Tang En telah menemukan hobi favorit Dunn: bukan berbelanja, mengejar-ngejar perempuan, atau minum minuman keras; dia hanya suka menonton rekaman sepakbola miliknya.     

"Rekaman video itu bagus. Mereka membuatmu bisa melihat pertumbuhan seorang pemain secara langsung."     

Dunn berjalan ke rak-rak tepat di belakang TV. Beberapa baris kaset video dan DVD tersusun rapi di sana. Menggerakkan jarinya ke deretan rekaman video itu, dia mengambil satu dan mengeluarkan kaset itu dari wadahnya, lalu memasukkannya ke dalam pemutar DVD.     

Dunn memperlakukan semua rekaman video dan DVD itu seolah-olah mereka adalah anak-anaknya. Dia tidak hanya mengkategorikan mereka dan memberikan label pada mereka, dia bahkan membuat frame pengantar untuk tiap rekaman. Saat diputar, frame pengantar itu akan memuat nama si pemain, waktu perekaman, lokasi perekaman, usia saat itu, tim dan posisi yang dimainkan oleh si pemain.     

Pengantar seperti itu muncul di layar:     

Gareth Bale; 16 tahun; Tim Pemuda Nottingham Forest; Gelandang kiri, bek kiri; 23/04/05; Difilmkan di Kompleks Pelatihan Utara Wilford.     

Itu dia! Tang En mengingatnya setelah dia melihat nama itu; untuk posisi bek kiri, Gareth Bale bisa memainkannya, tapi ...     

"Bukankah dia agak terlalu muda? Dia bahkan belum 17 tahun."     

Dunn tidak menjawab pertanyaan Tang En, melainkan melangkah minggir agar Tang En bisa menonton video itu.     

Rekaman itu menunjukkan pertandingan Tim Pemuda. Nottingham Forest melawan Sunderland. Gareth Bale bermain di posisi bek kiri. Tapi, dia tidak hanya bertahan. Dia ikut memberikan assist beberapa kali dalam serangan mereka; seluruh sayap kiri adalah wilayah kekuasaannya. Terobosan terjadi satu demi satu, operannya ke tengah memberikan ancaman besar bagi lawan mereka. Pada akhirnya, tim Forest mendapat kesempatan untuk melakukan tendangan bebas langsung dari lini depan.     

Gareth Bale berdiri di depan bola.     

Menonton rekaman itu hingga titik ini, Tang En sudah melupakan makan malamnya. Tangannya masih memegang alat makan, tapi matanya benar-benar terfokus pada layar TV.     

Dia sudah terlalu lama menunggu adegan ini. Sejak dia membawa Bale ke tim Forest, dia sudah menunggu untuk bisa melihatnya.     

Saat Bale berdiri di depan bola, rekan setimnya dengan sengaja membuka jalan baginya. Tampaknya, dia sudah memantapkan kemampuannya sebagai penendang bola dalam taktik bola mati itu.     

Saat peluit wasit ditiup, Bale berlari cepat, menarik kakinya ke belakang dan menendang bola dengan keras ke arah gawang.     

Bolanya melayang dengan indah di atas dinding para pemain Sunderland yang melompat, menemukan jalannya tepat ke sudut atas gawang!     

Tang En tak bisa menahan diri untuk tidak bersiul saat dia melihat bola itu terbang melintasi garis gawang.     

"Indah sekali!"     

Anak itu benar-benar berbakat melakukan tendangan bebas.     

Setelah itu adalah pertandingan serupa dari Tim Pemuda. Bale menunjukkan penampilan yang stabil. Baik dalam bertahan atau menyerang, dia menunjukkan kedewasaan yang jauh diatas usianya.     

"Ini rekaman dua bulan yang lalu. Sekarang ini dia bahkan lebih baik lagi. Saat ini dia adalah pemain yang paling brilian di tim pemuda. Kalau kau tidak mengontraknya sekarang, aku tidak menjamin dia akan tetap berada di Wilford."     

Tang En mengetuk keras otaknya sendiri. Meskipun dia memang sangat sibuk belakangan ini, bagaimana mungkin dia bisa melupakannya?     

Gareth Bale baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-16. Dia bisa menandatangani kontrak profesional dengan tim mana pun. Kalau Forest tidak mengontraknya dan jenius sayap kiri dari Wales itu diambil tim lain secara gratis, Forest akan tampak seperti orang bodoh, setelah membuang-buang uang untuk membentuknya selama bertahun-tahun hanya untuk kemudian melepaskannya secara gratis.     

"Aku akan mengontraknya! Aku akan mengontraknya besok pagi! Aku mau dia. Mulai besok, dia akan dipindahkan ke Tim Pertama. Aku tidak perlu menemukan orang lain untuk bek kiri atau gelandang kiri," kata Tang En, menggosok tangannya dengan gembira setelah meletakkan alat makannya.     

Akhirnya dia akan menuai benih yang telah ditaburnya dua tahun yang lalu. Gareth Bale, aku punya harapan yang tinggi padamu!     

※※※     

Keesokan harinya, Tang En dan Dunn sama-sama berjalan menuju Lapangan Latihan Tim Pemuda. Dia sudah cukup lama tidak mengunjungi Tim Pemuda. Masalah-masalah di Tim Pertama membuatnya sangat khawatir, dia benar-benar tidak mampu lagi merasa khawatir untuk Tim Pemuda.     

Para pemain di Tim Pemuda tampak bersemangat saat mereka melihat manajer Tim Pertama muncul di pinggir lapangan dengan asisten manajer mereka; mereka membenamkan diri dalam melakukan latihan. Tang En paham dengan apa yang dipikirkan oleh kelompok anak laki-laki itu di dalam hati mereka, tapi dia juga tahu kalau dia pasti akan mengecewakan mereka. Hari ini, dia datang kemari hanya untuk satu orang.     

Saat ketenaran Tim Forest terus meningkat di Liga Utama Inggris, dan saat mata Tony Twain semakin ahli dalam mengenali pemain yang bagus, para penonton di sekitar Lapangan Latihan Tim Pemuda Forest juga semakin banyak. Dalam perjalanan menuju kesana, Tang En melihat ada beberapa perekrut bersembunyi di sekitar area pelatihan.     

Dulu, dialah yang datang ke Southampton untuk memburu Bale. Sekarang, adegan yang sama terulang di Wilford. Kecuali, para pemain yang diburu kali ini adalah pemain miliknya. Tang En mulai mempertimbangkan untuk berdiskusi dengan Balai Kota tentang menyegel kedua pintu masuk Wilford Lane yang membentang di antara Kompleks Pelatihan Wilford Utara dan Selatan. Memblokir pintu masuk dengan gerbang, mereka bisa mencegah orang luar datang dan pergi sesuka hati mereka.     

Tidak apa-apa bagiku untuk memburu para pemainmu, tapi kau sama sekali tidak boleh melakukan hal yang sama padaku!     

Tang En percaya bahwa sebagian besar orang di sekitar Lapangan Latihan Pemuda itu ada di sini untuk Bale. Gareth Bale. Meskipun dia baru berusia 16 tahun, dia sudah memiliki reputasi yang baik di antara para pemain Tim Pemuda. Berkat penampilannya yang luar biasa di dalam pertandingan Tim Pemuda, dia telah menarik minat banyak tim sepakbola. Saat ini, perekrut dari tim-tim itu sedang menunggu saat yang tepat untuk membawanya pergi dari Forest.     

Tapi Tang En tidak akan memberi mereka kesempatan itu.     

Ian Greenwood, manajer utama Tim Pemuda serta Departemen Pemuda, berdiri di samping Dunn dan Tang En. Tatapan mereka terfokus pada satu orang.     

Gareth Bale sedang berlatih keras, wajahnya dipenuhi senyum percaya diri. Dibandingkan dengan saat Tang En pertama kali melihatnya, dia tampak seperti orang yang sama sekali berbeda.     

Saat seseorang mendapatkan kepercayaan diri, tidak hanya kondisi mental mereka yang berubah.     

"Sebenarnya, masih ada banyak masalah dengan Bale yang bermain sebagai bek kiri ..."     

Greenwood tahu alasan kemunculan Tang En. Tim Pertama saat ini kekurangan bek kiri yang bagus, dan hanya ada sedikit kemajuan di bursa transfer pemain. Tentunya, dia akan datang ke Tim Pemuda untuk mendapatkan apa yang diperlukannya. Keberadaan Tim Pemuda secara spesifik adalah untuk membentuk pemain luar biasa yang akan dikontrak oleh Tim Pertama, membantu menyuntikkan darah segar ke dalam tim. Meski merasa senang karena manajer Tim Pertama mengapresiasi seorang pemain, Greenwood sendiri juga pernah berlatih di Tim Pemuda; dia masih harus berkata jujur tentang beberapa hal.     

"Tubuhnya agak lemah, dan bertahan bukanlah pekerjaan yang cocok baginya. Sebagai contoh, dia hampir tidak pernah menang saat beradu bola atas. Dia juga sangat senang menyerang; setelah menerobos maju untuk memberikan asisst, dia mungkin tidak kembali tepat waktu untuk bertahan, dia sangat mengandalkan bek tengah untuk menutup celah pertahanan. Selain itu, tekelnya juga lemah karena fisiknya yang kurus dan lemah."     

Setelah menceritakan banyak kekurangan Bale dalam satu tarikan nafas, Greenwood mulai khawatir kalau Tang En tidak akan menginginkan Bale lagi. Jadi, dia buru-buru akan menambahkan kelebihan Bale tapi dihentikan oleh gerakan tangan Tang En.     

"Di usianya saat ini, dia sudah lebih dari luar biasa. Dan tentang semua kekurangan itu ... dia bukan pemain utama di Tim Pertama, jadi perlahan-lahan dia bisa belajar dan tumbuh disana. Dan meskipun aku mencari bek kiri, aku tidak akan mengesampingkan kemungkinan untuk membuatnya bermain sebagai gelandang kiri kalau kemampuan dan karakteristiknya lebih cocok untuk itu."     

Greenwood mengangguk. "Kurasa dia sebenarnya lebih cocok untuk bermain sebagai gelandang kiri. Keinginannya untuk berpartisipasi dalam melakukan serangan sangat kuat." Setelah mengatakan itu, dia melambaikan tangannya pada Bale untuk menyuruhnya datang.     

"Bale!"     

Di bawah tatapan iri rekan-rekan setimnya, Gareth Bale berlari ke arah tiga manajer yang berdiri di pinggir lapangan.     

"Mulai hari ini dan seterusnya, kau tidak perlu berlatih di sini."     

Greenwood menunjuk ke arah Tang En yang berdiri di sampingnya dan berkata, "Pergilah bersamanya, Bale."     

Tang En mengedip ke arah Bale dari belakang Greenwood.     

Bale tersenyum lebar. "Ya pak!"     

Dengan itu, mereka telah menyelesaikan serah terima pemain dengan mudah. Greenwood memberikan beberapa instruksi sederhana kepada Bale, tanpa ragu mengatakan sesuatu yang sejalan dengan "terus bekerja keras".     

Setelah itu, Dunn dan Greenwood melanjutkan pekerjaan mereka di Tim Pemuda sementara Bale membawa tas ranselnya yang penuh dengan barang-barang dan jerseynya saat dia mengikuti Tang En ke arah Lapangan Latihan Selatan untuk Tim Pertama.     

Tang En sengaja membawa Bale melalui rute yang mengelilingi bagian luar daripada menggunakan terowongan internal. Dia membawanya melalui tiga area lapangan latihan, sama seperti yang dia lakukan saat dia membawa Wes Morgan ke Tim Pertama. Namun, meski Lapangan Latihan tim pemuda kini jauh lebih ramai – ada sekelompok perekrut yang mengikuti gerakan Bale dan Tang En dengan tatapan mereka – duo ayah-dan-anak Michael tidak bisa lagi ditemukan disini.     

"Bale, ada banyak orang yang sangat kecewa dengan kepergianmu." kata Tang En, sambil menunjuk ke sekelompok perekrut di sisi jalan.     

Bale tertawa. "Aku sudah menunggu Anda, Pak. Baru-baru ini, banyak orang telah mendekati ayahku. Beberapa orang bahkan mendatangi rumahku, berharap agar aku mau bergabung dengan tim mereka. Tapi, ayahku menolak mereka semua. Dia bilang bahwa tim Forest adalah tim yang memberiku kesempatan, jadi aku harus membalas budi pada tim."     

Tang En menatap anak laki-laki di depannya, yang masih memiliki wajah kekanakan, dan merasa malu sekaligus merasa bersalah. Dialah yang telah mengabaikan tugasnya; dia telah melupakan pemuda yang begitu cemerlang di Tim Pemuda-nya sendiri. Kalau bukan karena Dunn yang mengingatkannya kemarin, dia pasti akan melewatkan kemampuan yang ditunjukkan oleh Bale.     

Dia mengulurkan tangan untuk mengacak-acak rambut Bale yang berantakan. "Kerja keraslah, Gareth. Jangan mengecewakan ayahmu."     

"Ya!"     

Bale mengangguk dengan penuh semangat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.