Mahakarya Sang Pemenang

Tokoh Utama di Teater Mimpi Bagian 1



Tokoh Utama di Teater Mimpi Bagian 1

0Ronaldo membuat umpan palsu yang menurutnya terlihat cukup otentik. Dia berhasil melewati lawannya, George Wood, dengan umpan palsu dan tendangan yang mengubah arah geraknya. Dengan kamera terfokus pada Cristiano Ronaldo, sang jenius dari Portugal, Wood dengan cepat menghilang dari layar. Setiap fans Manchester United yang menonton adegan itu hanya bisa menghela nafas. "Dia berhasil melewati lawannya dengan indah!"     
0

Komentator sudah melambaikan kedua tangannya, bersiap untuk bersorak atas terobosan yang dilakukan oleh Ronaldo.     

Tepat pada saat itu, ada kaki lain yang tiba-tiba muncul di layar diikuti oleh seseorang yang meluncur. Ronaldo baru saja mengangkat kakinya saat bola di depannya menghilang.     

"Ronaldo, Ronaldo! Rona ... Wooow! Apa itu? George Wood! Dari mana dia datang?"     

Seperti yang dilihat Tang En dari pinggir lapangan, Wood meluncur kembali ke lapangan dan merebut bola Ronaldo. Seolah timnya telah mencetak gol, Tang En mengayunkan kedua tinjunya ke atas dengan penuh kemenangan.     

"Pertahanan yang luar biasa!" seru komentator yang masih terkejut. Dia bahkan menggunakan kalimat terkenal yang diucapkan oleh mantan komentator Inggris Kenneth Wolstenholme, "Saat mereka berpikir semuanya sudah berakhir ... George Wood kembali!"     

Saat Wood mengeluarkan bola, Albertini, yang baru saja kembali ke posisi, memberinya pelukan erat. "Kerja bagus!" Tanpa mengucapkan apa-apa lagi, dia telah menunjukkan perasaan di dalam hatinya dengan jelas.     

Kalau bukan karena Wood, yang mempertaruhkan segalanya untuk kembali mendapatkan bola dan tidak menyerah meski dia telah didorong keluar garis batas lapangan, Forest pasti sudah tertinggal tiga gol sekarang. Mereka pasti dihancurkan oleh tim lawan di pertandingan tandang ini dengan skor 0:3. Pada saat itu, pertandingan pasti akan dianggap sudah berakhir.     

Tapi Wood telah memberikan secercah harapan bagi tim Forest. Mungkin itu tidak banyak. Tapi pertandingan belum berakhir. Siapa tahu? Mungkin pertahanannya akan menjadi titik balik bagi mereka.     

Saat Ruud van Nistelrooy mengeluh tentang bagaimana Ronaldo tidak mengoper bolanya tepat waktu, pemain Portugal itu mengabaikannya dan menatap punggung Wood dengan tertegun. Dia masih tidak bisa mengerti bagaimana Wood berhasil berlari masuk dari luar lapangan. Kalau memang reaksinya secepat itu, maka dia pasti sangat cepat.     

Bukan hanya gol indah yang bisa membangkitkan semangat; pertahanan yang kelihatannya mustahil juga bisa membangkitkan semangat.     

Wood adalah orang yang seperti itu; dia jarang menggunakan kata-kata untuk mendorong semangat rekan setimnya. Dia juga tidak tahu bagaimana caranya berbicara seperti Tony Twain yang bisa membangkitkan semangat juang tim. Bahkan, dia tidak tahu apa itu "meningkatkan semangat." Dia hanya tahu bahwa dia harus menyelesaikan misi yang diberikan padanya. Terlepas dari bagaimana misi itu tampaknya mustahil untuk diselesaikan, ia masih akan mencoba menemukan cara untuk melakukannya. Wood tidak memikirkan tentang bagaimana dia bisa mempengaruhi rekan-rekan setimnya karena ini, tapi sebenarnya tindakan yang dilakukan olehnya telah memberikan harapan bagi para pemain lainnya.     

Pertahanan melawan terobosan cepat Ronaldo kali ini sebanding dengan pertahanan kiper dalam menghadapi tendangan penalti saat skor sudah 0:2. Peluang gol Manchester United, dengan sangat mengejutkan, dihilangkan oleh George Wood. Semua orang di Manchester sudah bersiap-siap untuk berdiri dan bersorak saat melihat gol yang menakjubkan, tapi Wood seolah menjejalkan kembali sorakan itu ke dalam tenggorokan mereka.     

"George Wood. Sulit untuk percaya bahwa dia baru bermain bola selama dua tahun ... Di mana Tony Twain menemukan anak jenius seperti itu? Tembakannya mungkin sangat buruk hingga bisa membuat seseorang muntah, tapi dia jenius sejati dalam bertahan!"     

Mengikuti pujian yang dilontarkan oleh komentator, kamera berputar dan mengambil gambar Wood dari jarak dekat. Wajahnya tanpa ekspresi dan tampak sedingin gunung es. Di belakangnya berdiri Cristiano Ronaldo, yang masih tampak agak bingung. Dari gambar itu, tampak jelas kalau Ronaldo masih menatap Wood seolah-olah dia ingin melihat menembusnya.     

Tang En mengacungkan tinjunya dengan liar dan menoleh ke arah Kerslake, yang juga terlihat sama senangnya. "Lihat, David," katanya. "Saat aku pertama kali membawanya padamu, tak satu pun dari kita mengira kalau kita akan melihat hari seperti ini."     

Kerslake mengangguk. "Benar. Kita telah menemukan seseorang yang luar biasa!"     

※※※     

Berkat pertahanan Wood yang sukses, semangat Forest melejit dalam sekejap; mereka semua telah melihat harapan untuk mengakhiri pertandingan ini dengan elegan.     

Di lapangan, mereka juga secara bertahap semakin mampu bersaing dengan Manchester United.     

Piqué, dalam posisi barunya sebagai gelandang bertahan, tampil dengan sangat baik. Peluang assist Roy Keane selama serangan mereka semakin berkurang, dan Manchester United tampaknya berniat untuk mengubah fokus mereka pada pertahanan.     

Ronaldo kembali menerima umpan dengan George Wood masih menjaganya. Ronaldo telah belajar dari pengalaman dan tidak menunggu Wood untuk bergerak maju dan mendesaknya. Dia berlari ke depan sambil menggiring bola dan mencoba melakukan terobosan cepat melalui pinggir lapangan tanpa memberikan Wood kesempatan untuk mendekatinya. Pertahanan Wood bahkan lebih sederhana kali ini. Dia menjegal Ronaldo dengan keras, mengirim Ronaldo dan bola keluar dari pinggir lapangan.     

Di tengah cemoohan keras yang terdengar dari tribun penonton Old Trafford, peluit wasit terdengar. Kartu kuning.     

Wood tidak peduli dengan peringatan wasit dan kartu kuning. Dia juga tidak berusaha membantu Ronaldo yang meringis kesakitan. Wood hanya bangkit dan kembali berlari setelah membersihkan diri.     

Sejak lama, setelah Tang En memberitahunya bahwa semua pemain di lapangan adalah musuhnya, dia tidak pernah menunjukkan keramahan kepada lawan-lawannya. Bersikap ramah kepada musuhnya berarti bersikap kejam terhadap dirinya sendiri. Wood telah memasukkan kata-kata itu ke dalam hati.     

Ronaldo terbaring di tanah dan tidak bangun. Setelah melihat ini, wasit melambaikan tangan untuk memanggil dokter tim Manchester United. Keilhatannya dia membutuhkan sedikit perawatan ...     

Pada saat Ronaldo kembali ke lapangan, dia tampak jauh lebih jinak.     

Saat Ferguson melihat ini dari luar lapangan, ia memberi isyarat dari pinggir lapangan agar Ronaldo dan Giggs bertukar tempat di sayap. Pria Portugis yang angkuh itu tidak memprotes keputusan itu. Tulang rusuknya masih berdenyut setelah berbenturan dengan Wood barusan. Di suatu tempat di lubuk hatinya yang paling dalam, dia merasa mungkin akan lebih baik baginya untuk menghindari bocah buas itu sekarang.     

Saat Tang En melihat Ronaldo dan Giggs bertukar tempat — pria Portugis itu berpindah ke kiri dan pemain veteran Wales berpindah ke kanan — dia tahu kalau itu adalah penyesuaian yang dibuat dengan mempertimbangkan keberadaan Wood. Jadi dia juga melambaikan tangannya dan memindahkan Wood ke sisi kanan Forest. Leighton Baines pindah lagi ke posisi bek kiri sementara Chimbonda mundur ke area penalti. Ini seolah memberikan misi kepada Wood untuk bertahan melawan Ronaldo di sayap kanan; Tang En ingin pria Portugis itu tetap merasa tidak nyaman.     

Dengan sejumlah besar tekanan terhadap pertahanan sudah menghilang, Forest mulai berpikir untuk membalas. Peluang bagi Albertini untuk maju semakin meningkat, dan ia dengan sabar terus mencari peluang untuk memanfaatkan celah yang ada di kubu Manchester.     

Wood sudah melakukan yang terbaik. Sekarang giliran kami untuk berkontribusi!     

Saat Forest menguasai bola, Albertini tidak menendang bola ke depan untuk mencari kepala Viduka seperti yang dia lakukan sebelumnya. Mode serangan itu terlalu sederhana dan dengan mudah akan dihadang oleh Rio Ferdinand.     

Kali ini, Albertini memilih untuk memalsukan umpan, sehingga menciptakan ruang gerak bagi dirinya. Kemudian dia mempercepat lajunya dan memotong ke depan dengan bola di kakinya.     

Scholes gagal menghadangnya tepat waktu, sama sekali tidak menduga kalau Albertini sendiri yang akan melakukan terobosan sambil menggiring bola. Dia hanya bisa melihat lawannya berlari melewatinya.     

Roy Keane datang untuk bertahan melawan Albertini, tapi pemain Italia yang cerdas itu telah memberikan bola ke Ribéry. Meskipun Gary Neville mendekati Ribéry untuk menghalangi rute umpannya, Ribéry tidak berniat untuk menerobos. Sebagai gantinya, dia mengirimkan bola ke sisi sayap satunya, dimana Ashley Young mengambil alih.     

Setelah Young mendapatkan bola, bek kanan Forest Chimbonda mengikuti pola serangan rutin yang mereka lakukan dalam latihan, memberikan respon dengan bergerak memotong ke depan.     

Pada awalnya ini adalah mode assist yang sangat mendasar untuk bek belakang. Tapi, Chimbonda hanya berhasil melakukannya satu kali sepanjang durasi pertandingan. Tekanan Manchester United di sayap mereka terlalu kuat; dia sudah cukup kesulitan saat bertahan melawan pemain Manchester United, apalagi terlibat dalam melakukan serangan.     

Tapi sekarang, dia tidak lagi khawatir ruang yang ditinggalkannya saat memotong ke depan untuk menerima bola akan dimanfaatkan oleh pemain Manchester; ada George Wood di belakangnya. Meskipun Wood tidak banyak bicara, dia benar-benar bisa diandalkan.     

Laju Chimbonda begitu jelas dan cepat sehingga membuat Ronaldo kembali untuk bertahan dan mengalihkan perhatian Heinze di saat yang bersamaan. Melihat Chimbonda berlari untuk menerima umpan, Heize mundur beberapa langkah sebagai persiapan untuk mencegah Ashley Young mengoper bola ke bek belakang itu.     

Celah yang terbuka dari beberapa langkah itu dimanfaatkan sepenuhnya oleh Ashley Young; dia tidak mengumpan melainkan mengambil kesempatan untuk tiba-tiba mendorong bola ke dalam; sebuah terobosan!     

Dia langsung menuju ke area penalti!     

Rio Ferdinand cepat-cepat bergerak maju untuk mengisi celah pertahanan setelah dia melihat gerakan Ashley Young. Dia berencana akan menghentikan lawannya dari memasuki area penalti.     

Tapi tepat ketika Ferdinand berlari ke depan, dia melihat Ashley Young memandang sekilas ke arah bola yang sedang digiringnya dan mengopernya ke tempat dimana Ferdinand tadi berdiri.     

Viduka menerima umpan diagonal Ashley Young. Berkat Ferdinand yang bergerak keluar dari posisinya, tidak ada satupun pemain Manchester United yang berada di dekatnya; itu adalah assist yang cantik.     

Kiper Manchester United di pertandingan ini adalah Tim Howard dari Amerika. Musim lalu, penampilannya bisa dikatakan sempurna, dan ia telah mengambil alih posisi utama dari Fabien Barthez, kiper tim nasional Prancis. Tapi, penampilannya musim ini sangat tidak stabil. Ferguson tidak akan menurunkan Howard kalau dia bisa menemukan kandidat yang lebih stabil.     

Viduka menggiring bola dan memandang ke tempat Howard berdiri. Dengan tetap berada di tempatnya, dia melakukan chip shot.     

Bola melengkung di udara dan, di saat yang tak terduga, langsung turun ke sudut gawang!     

Howard bahkan tidak berusaha menyelamatkan gawang. Dia tidak mengira kalau Viduka bebas tak terjaga, dan bisa mencetak gol dengan mudah.     

Gol itu terjadi sangat tiba-tiba, para penonton di depan televisi tidak bisa bereaksi tepat waktu. Bahkan, karena kurangnya sorakan dari tempat dimana gol itu terjadi, para fans Forest mengira bola itu tidak masuk. Baru setelah mereka melihat Viduka berlari dengan mengangkat tangan ke arah Ashley Young, yang telah memberinya umpan, mereka tahu dengan pasti bahwa Forest telah mencetak gol.     

"Bola ... bolanya masuk!" Tidak hanya penonton, tapi bahkan komentator sendiri terkejut. Forest terus ditekan oleh Manchester United dan tidak memiliki banyak peluang bagus. Tapi upaya serangan tunggal ini secara tak terduga menghasilkan gol. Komentator itu kelihatannya tidak siap untuk ini. "Rio Ferdinand melakukan kesalahan! Dia kehilangan targetnya ... dan Nottingham Forest mengambil kembali satu poin! Masih ada 17 menit sebelum akhir pertandingan. Sungguh momen yang dramatis dalam pertandingan yang awalnya berjalan sepihak! Mungkinkah kita bisa melihat hasil akhir yang sama sekali berbeda dari ini?"     

"Ya!" teriak para fans Nottingham Forest di depan televisi.     

※※※     

Tang En tidak tampak terlalu bersemangat seperti yang diharapkan darinya saat dia melihat Viduka mencetak gol. Dia berdiri di pinggir lapangan dan bertepuk tangan untuk para pemain di lapangan tapi dia tidak mengangkat tangannya untuk bersorak bagi mereka. Baginya, tidak ada bedanya antara skor 1:2 atau 0:2. Dia sudah melihat apa yang paling dia inginkan: pertumbuhan George Wood.     

Sebaliknya, justru asisten di sampingnya yang berseru, "Tony! Masih ada harapan!"     

"Tentu saja." Tang En mengangguk. "Tapi itu tergantung pada apakah Ferguson akan bereaksi tepat waktu. Mustahil dia tidak melakukan penyesuaian, David."     

Kerslake kembali tenang. Tony benar. Dengan sisa waktu kurang dari sepuluh menit sebelum pertandingan berakhir dan masih tertinggal satu bola, Ferguson tidak akan berdiam diri dan tidak melakukan apa-apa. Kerslake memandang ke area teknis Manchester United; pria Skotlandia yang kuat dan sehat itu memang baru akan berdiri.     

Hanya semenit setelah Forest mencetak gol, Manchester United melakukan pergantian pemain.     

Cristiano Ronaldo berjalan keluar lapangan dengan tatapan tidak puas. Pemain yang menggantikannya adalah gelandang bertahan Brasil, Kleberson. Ferguson berniat mempertahankan keunggulan satu bola yang mereka miliki.     

Ronaldo, yang digantikan, tidak pergi ke bangku cadangan tim tuan rumah. Sebagai gantinya, dia langsung berjalan kembali ke ruang ganti. Bahkan orang bodoh pun bisa tahu kalau dia merasa kesal dengan pergantian pemain itu. Mungkin dia berpikir bahwa pemain lain tak ada yang tampil sebaik dirinya dan bertanya-tanya kenapa dia yang digantikan dan bukan pemain lain. Misalnya saja Rooney. Penampilannya di pertandingan ini biasa-biasa saja, dan dia hanya memberikan sedikit ancaman terhadap gawang lawan. Kenapa tidak menggantinya?     

Selain kamera, tidak ada yang peduli tentang Ronaldo yang merasa tidak puas. Bagaimanapun, pertandingan masih berjalan. Forest sedang memiliki bersemangat tinggi. Selama, lima menit tanpa jeda, mereka membombardir gawang Manchester United.     

Kalau Ferguson tidak melakukan penyesuaian tepat waktu, gawang yang dijaga Howard pasti akan benar-benar dalam bahaya.     

Sekarang, Manchester United mengumpulkan semua pemain mereka di depan area penalti, dengan tegas menghilangkan peluang tim Forest untuk membawa bola ke area penalti mereka. Mereka tak peduli tentang bola yang dioperkan dalam jarak 30 meter di luar area gawang. Tapi mereka bahkan takkan membiarkan Forest bermimpi untuk bisa memasuki area penalti.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.